• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II HUBUNGAN BILATERAL DAN BANTUAN KANADA DI

A. Sejarah Singkat Hubungan Bilateral dan Bantuan Kanada di

1. Hubungan Bilateral Indonesia Kanada pada Masa Orde Lama 16

BAB II

HUBUNGAN BILATERAL DAN BANTUAN KANADA DI INDONESIA A.Sejarah Singkat Hubungan Bilateral dan Bantuan Kanada di Indonesia

Hubungan bilateral Indonesia-Kanada telah terbangun sejak lama, di mana pembangunan dan peningkatan perekonomian telah menjadi orientasi utama yang menggambarkan kerjasama panjang tersebut. Semenjak Orde Lama hingga pemerintahan pasca Reformasi, berbagai macam program pembangunan dalam berbagai bentuk dan motivasi telah dilaksanakan. Tujuannya adalah mengembangkan dan menguatkan Indonesia sebagai negara yang tengah berkembang.29 Peran Kanada sebagai negara maju merupakan pendukung tercapainya pengembangan ini, dengan bantuan luar negeri yang juga telah memberi warna tambahan kepada Indonesia. Hingga pada tahun 2009 Indonesia-Kanada bekerjasama dalam pengentasan kemiskinan dan percepatan MDG’s dalam CIDA’s Aid Effectiveness Action Plan, yang membawa tema pembangunan dan ekonomi kembali pada hubungan dua negara. Berikut merupakan pembahasan sejarah hubungan bilateral terkait bantuan Kanada ke Indonesia dari masa ke masa:

1. Hubungan Bilateral Indonesia Kanada pada Masa Orde Lama

Sejarah hubungan dua negara secara diplomatik dan formal, telah dimulai dengan penandatanganan persetujuan untuk membuka perwakilan di kedua negara pada tanggal 9 Oktober 1952.30 Pada saat itu, Indonesia membuka

29

Kedutaan Besar Kanada di Jakarta, Overview: CIDA REPORT 2012, Transkip publikasi CFLI.

30

Kementerian Luar Negeri Indonesia., Kerjasama Bilateral Indonesia-Kanada (update 2008-2013).

17

perwakilan Republik Indonesia di Kanada untuk pertama kalinya yang bertempat di Quebec. Meski begitu, sejarah hubungan kedua negara secara informal sudah dimulai sejak tahun 1948, ketika Indonesia sedang mencari dukungan politik serta pengakuan internasional di forum PBB secara de jure

dan de vacto paska kemerdekaan Indonesia di tahun 1945.31Dalam hal ini, peran Jenderal Mc Naughton (Kanada) sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB berperan signifikan dalam menentukan keberhasilan Indonesia sebagai negara yang berdaulat.32JendralAndrewMc Naughton berhasil memecahkan kebuntuan dalam negosiasi penyelesaian konflik antaraIndonesia dan Belanda. Dengan membentuk KomisiTripartit untuk mengadakan perundingan dengan Indonesia dan Belanda.33NegosiasiTripartit inilah yang kemudian mengarahkan padapengakuan internasional tentang kedaulatan Indonesia pada bulan Desember1949 di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).34

Dalam sejarah kerjasama bantuan pembangunan, Kanada pernah mendukung Indonesia melalui Colombo Plandi tahun 1950 sebagai usaha pemulihan perekonomian dunia pasca perang.35 Akan tetapi, pemerintahan Indonesia yang pada saat itu masih membenahi politik internal dan perekonomian domestik, membuat usaha pembangunan dalam Colombo Plan

tidak memberikan kontribusi yang maksimal. Terlebih bila melihat kedekatan Indonesia dengan Komunis pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, yang

31

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kerjasama Bilateral Indonesia-Kanada (update 2008-2013).

32

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kerjasama Bilateral Indonesia-Kanada (update 2008-2013).

33

Robert Bothwell, The Big Chill: Canada and the Cold War, 15.

34

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kerjasama Bilateral Indonesia-Kanada (update 2008-2013).

35

Lee Seymour, Strengthning Canada Democracy, (Canada: university of fraser valley, 2012), 79.

18

bertentangan dengan tujuan utama dari Colombo Plan, Yaitu pengembangan sumber daya manusia yang berdasar pada pembangunan dan tata kelola pemerintah yang demokratis. Barulah setelah peralihan Orde Lama ke Orde Baru di tahun 1968, kerjasama pembangunan Colombo Plan dengan Kanada dapat kembali berjalan dan memberikan dampak pada pembangunan.

2. Hubungan Bilateral Indonesia Kanada pada Masa Orde Baru

Hubungan Kanada dan Indonesia sangat baik di masa Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Dimulai pada tahun 1968 kerjasama Indonesia-Kanada dibuka dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) yang berisi pertukaran nota kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kanada dalam pemberian bantuan (Grant) untuk pembangunan Indonesia. Bantuan tersebut, diberikan dua periode dalam bentuk yang berbeda. Periode pertama pada tahun 1968 – 1969, bantuan diberikan dalam bentuk dana keuangan untuk pemulihan ekonomi; dan periode kedua di tahun 1970, bantuan diberikan berupa bahan pangan dan kertas cetak untuk surat legal pemerintahan. Pemberian bantuan berupa kertas cetak, kemudian mendorong terbentuknya kerjasama Indonesia - Kanada dalam hal survei potensi industri kertas dan kayu di Indonesia, dan berujung pada kesepakatan pemberian pinjaman untuk pembuatan Industri percetakan di tahun 1971.36

Kerjasama tersebut kemudian menjadi dasar kerjasama Kanada-Indonesia dalam ruang lingkup yang lebih besar dalam berbagai bidang di masa Orde Baru. Kerjasama bilateral meningkat pesat dalam sektor

36

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Daftar perjanjian kerjasama Internasional Kanada-RI . (Update Mei 2008).

19

pembangunan industri, teknologi, dan ekonomi.37 Terlebih dalam sektor penerbangan dan pembangunan fasilitas umum. Hubungan bilateral antara Indonesia dan Kanada terus meningkat melalui kerjasama yang didasarkan pada pembangunan. Kanada dan Indonesia juga terlibat dalam pemajuan perlindungan hak asasi manusia, kebebasan beragama, demokrasi, pemerintahan, dan pluralisme.38 Tanpa meninggalkan esensi kebutuhan ekonomi sebagai indikator utama hubungan Kanada dan Indonesia. Bisa dikatakan, pada era Soeharto inilah kerjasama Indonesia dan Kanada berada pada puncaknya. Meski begitu, pada sisi mata koin yang berbeda. Di masa Orde Baru juga, Kanada dan Indonesia rutin membahas persetujuan pinjaman di berbagai bidang dan sektor pembangunan.

Dimulai dengan penandatanganan MOU, pengembangan kebijakan kredit pada 30 Oktober 1972 berkembang pada pinjaman untuk memperkuat penerbangan domestik, pengembangan infrastruktur, pembangunan di perkotaan, hingga penguatan Industri ekspor lokal.39 Hal ini berdampak pada ikut meningkatnya beban hutang luar negeri Indonesia kepada Kanada dan menciptakan ketergantungan pada hutang luar negeri.

Hutang luar negeri yang tinggi dan resesi dunia di akhir tahun 1996, membuat perekonomian Indonesia berpotesi jatuh dalam keruntuhan. Keadaan tersebut, mulai mengkhawatirkan Kanada yang berperan sebagai salah satu pendonor hutang luar negeri Indonesia. Melalui berbagai dialog dengan

37

Kedutaan Besar Kanada di Jakarta, Hubungan Kanada-Indonesia, Transkip publikasi CFLI.

38

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Daftar perjanjian kerjasama Internasional Kanada-RI . (Update Mei 2008).

39

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Daftar perjanjian kerjasama Internasional Kanada-RI . (Update Mei 2008).

20

pemerintah Indonesia, tercetuslah untuk membuat sebuah program konsultasi bilateral dua negara, di mana Indonesia dan Kanada sama-sama menandatangani Joint Declaration pelaksanaan Forum Konsultasi Bilateral (FKB) di tahun 1997.40 Perjanjian ini merupakan sebuah kesepakatan vital mengenai hubungan bilateral Kanada dan Indonesia di masa Orde Baru di bidang konsultasi pembangunan, ekonomi, finansial, hutang, dan pemerintahan.41

Program FKB dianggap berguna dalam mempererat hubungan dua legislatif negara dan memperkuat stabilitas ekonomi Indonesia.42 Namun, sebelum sempat di resmikan Indonesia telah lebih dulu terkena krisis ekonomi besar-besaran di tahun 1997-1998. Menumbangkan rezim pemerintahan Soeharto yang memangkas pula kerjasama dengan Kanada, dan memasukkan Indonesia ke dalam era Reformasi yang menyisakan beban besar pada pemerintah Indonesia untuk membayar hutang luar negerinya. Meski pada tanggal 27 Oktober 1998 sempat dibuat MOU antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kanada dalam Amandemen Nomor 1 mengenai penasihat teknis terhadap proyek Bappenas.43 Glombang Reformasi yang kuat disertai ketidakstabilan ekonomi regional, membuat kesepakatan Forum Konsultasi Bilateral (FKB) 1997 terpaksa tertuda tanpa kejelasan, dan

40

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kerjasama Bilateral Indonesia-Kanada (update 2008-2013).

41

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kerjasama Bilateral Indonesia-Kanada (update 2008-2013).

42

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kerjasama Bilateral Indonesia-Kanada (update 2008-2013).

43

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Daftar perjanjian kerjasama Internasional Kanada-RI . (Update Mei 2008).

21

menunggu waktu yang tepat untuk membangun kembali konsultasi bilateral tersebut.

3. Hubungan Bilateral Indonesia Kanada pada Masa Reformasi

Krisis ekonomi tahun 1997 mengakibatkan perekonomian dan keamanan Indonesia menjadi sangat tidak stabil dan beresiko bagi asing, khususnya bagi Kanada. Secara kondisi ekonomi dan keamanan, Kanada memang tidak dapat mencampuri atau mengintervensi keadaan dalam negeri Indonesia. Namun di tataran politik, Kanada tetap berkomitmen mendukung integritas wilayah kedaulatan NKRI dan juga menghormati proses Reformasi yang terjadi di Indonesia.44 Selain itu, Kanada juga mendukung pemerintahan indonesia dalam Reformasi dengan membuat MOU mengenai proyek bantuan Reformasi pemerintahan pada 27 Oktober 1998 Dan pada 9 Mei 2003 mengenai bantuan Reformasi pemerintahan fase II di Indonesia.45

Meski di tingkat bilateral hubungan Indonesia dan Kanada dibidang ekonomi dan pembangunan mengendur akibat krisis di era Reformasi, namun tidak di tingkat multilateral. Kanada dan Indonesia aktif bertemu dalam kemitraan di sejumlah organisasi multilateral, seperti Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN), Forum Regional ASEAN (ARF), G20, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dll.46 Sebagai salah satu negara maju, Kanada berperan dalam penguatan lembaga multilateral tersebut.

44

Kedutaan Besar Kanada di Jakarta, Sambutan Dubes Kanada untuk Indonesia.. Transkip publikasi CFLI.

45

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Daftar perjanjian kerjasama Internasional Kanada-RI . (Update Mei 2008).

46

Kedutaan Besar Kanada di Jakarta, Hubungan Kanada-Indonesia, Transkip publikasi CFLI.

22

Melalui lembaga-lembaga multilateral ini, hubungan Kanada dan Indonesia kembali menguat pasca Reformasi, seiring dengan menguatnya intensitas pertemuan dalam berbagai forum internasional yang telah terjalin selama bertahun-tahun.47 Salah satu yang menjadi faktor strategis penguatan kemitraan dua negara, adalah bertemunya Kanada dan Indonesia di dalam pemenuhan target MDG’s sebagai negara donor dan negara penerima yang di prakarsai oleh OECD. Sebagai mitra pembangunan, Kanada banyak bekerja sama dengan Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sebagai dua buah pilar utama kerjasama bilateral.48 Terutama di era kontemporer yang memberikan perubahan pada kehidupan berbangsa dan bernegara di level Internasional. Baik dalam kemajuan di perekonomian, maupun persoalan-persoalan baru yang muncul mengiringi faktor ekonomi, seperti isu Kemiskinan.

Barulah pada September 2008, dalam kunjungan Dirjen Amerop ke Ottawa dengan Dirjen Asia Selatan dan Oseania DFAIT, muncul kesepahaman untuk mengaktifkan kembali FKB Indonesia-Kanada yang telah tertunda sejak 1997.49Pada akhirnya, tercapailah kesepakatan dengan pemerintah Indonesia untuk mengaktifkan Forum Konsultasi Bilateral (FKB) kembali pada September 2009.

47

Kedutaan Besar Kanada di Jakarta, Hubungan Kanada- Indonesia. Transkip publikasi CFLI.

48

Kedutaan Besar Kanada di Jakarta, Overview: CIDA REPORT 2012. Transkip publikasi CFLI

49

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kerjasama Bilateral Indonesia-Kanada , (update 2008-2013).

23

B.Canada International Development Agency di Indonesia

Sebagai upaya pengoptimalan konsep Human Security dan upaya Kanada membantu pembangunan dunia, Kanada membentuk CIDA (Canada International Development Agency) sebagai lembaga penyalur bantuan luar negeri Kanada yang dibentuk pasca berakhirnya Marshall Plan.50 Sebagai lembaga resmi pengelolaan bantuan luar negeri CIDA berjalan dengan fokus kebijakan luar negeri pemerintah Kanada, termasuk dalam memberikan bantuan ke Indonesia yang dalam penerapan dan pelaksanaanya juga bergantung dari kebijakan tersebut. Sejak CIDA dibentuk tahun 196851 hingga kini, dua konsep kebijakan luar negeri Kanada melalui CIDA pernah dirasakan oleh Indonesia sebagai negara penerima bantuan Kanada. Kebijakan pertama, merupakan pendekatan moral yang dilakukan Kanada dalam memberikan bantuan luar negerinya dari tahun 1984-1993. Kanada membangun ketahanan manusia domestiknya di bidang ekonomi, politik, sosial dan kemananan yang kemudian dibawa dalam kebijakan luar negerinya dibawah kepemimpinan perdana menteri Brian Mulroney, sebagai konsep “moral identity” dalam memberikan bantuan luar negeri ke negara miskin dan berkembang.52

Di bawah kebijakan luar negeri ini, Kanada aktif mempromosikan human security ke daerah baru dengan mengedepankan pendekatan moral dalam bantuan luar negeri dan kegiatannya di area internasional dibawah payung PBB.53 Termasuk didalamnya mempromosikan demokrasi dan perspektif Kanada tentang

50

David mutimer, Canadian International security policy: reflections for new era. centre for International and security studies,( toronto, ontario york university, 2002), 3.

51

David mutimer, Canadian International security policy,3.

52

Edward Ansah Akuffo, Canadian Foreign Policy in Africa: “regional approaches to peace, security, and development”( Canada: university of fraser valley 2012),17.

53

David mutimer, Canadian International security policy: reflections for new era. centre for International and security studies,( toronto, ontario york university, 2002),.15

24

good international citizen”, pembangunan moral dalam mengelola pemerintahan, meningkatkan hak asasi manusia dan menurunkan angka kemiskinan. Memberikan bantuan luar negeri ke Indonesia, tanpa kebijakan yang mengikat kepemilikan sumber daya di negara penerima. Namun begitu, kebijakan ini mendapat kritik dari Edward Ansah Akuffo dalam buku Canadian Foreign Policy in Africa. Edward berpendapat bahwa: “apa yang disebut sebagai Canada’s moral identity, tidak dibenarkan bila mengasumsikan adanya timbal balik dari negara lain baik berupa transfer keuntungan baik secara finansial, personil, material, atau sumber lainnya. Ini merupakan theoritical-reality gap dari kebijakan normatif kanada dalam memberikan bantuan luar negeri”.54

Kebijakan kedua, selepas tahun 1993 pendekatan baru telah diterapkan di Indonesia. Kanada memasuki babak baru dalam konsep human security dengan pola-pola baru kerjasama internasional. yang disebut dengan “new human security of Canada’s policy”55

dengan Lloyd Axworthy sebagai mentri luar negeri di bawah kepemimpinan perdana menteri Chretien di bulan januari 1996.56 Konsep ini diadopsi dari kinerja negara-negara anggota OECD dan ODA yang dianggap effektif dalam membangun sistem yang lebih efisien dan produktif dalam kerjasama internasional dengan membawa kepentingan Kanada untuk dunia dan domestik Kanada sendiri. Kebijakan luar negeri ini dibangun menempatkan dua misi, yaitu: menyalurkan bantuan luar negeri yang lebih baik dalam Canada aid effectiveness, dan pembangunan ekonomi yang lebih produktif.57 Misi dalam

54

Edward Ansah Akuffo, Canadian Foreign Policy in Africa, 12.

55

David mutimer, Canadian International security policy: reflections for new era. centre for International and security studies,( toronto, ontario york university, 2002),3.

56

Edward Ansah Akuffo, Canadian Foreign Policy in Africa, 25.

57

Murray Dobbin, The Myth of the good corporate citizen: Canada and Democracy in the age of globalization (Toronto: james lorimer company ltd., publishers 2003), 71.

25

Konsep baru Kanada ini, menjadi sebuah jalur yang dibawa oleh kanada dalam berbagai forum Internasional dengan OECD dan garis pembentukan CIDA’s Aid

Effectiveness Action Plan hingga di tahun 2013.

Kanada beranggapan bahwa konsep baru ini merupakan pendekatan yang lebih baik dalam sistem pemberian bantuan Kanada. Karena konsep ini, melihat kemiskinan di negara miskin bukan lagi sebagai masalah ekonomi semata.Melainkan sebuah variabel yang harus dituntaskan bersama dengan faktor lain yang menghambat penyelesaiannya.58Akan tetapi, mengingat pendekatan ini diadobsi dari system negara-negara donor di benua Amerika dan Eropa, tak dapat dikesampingkan pemikiran bahwa CIDA juga merupakan alat bagi kepentingan Kanada. Ini menjelaskan pengajuan Kanada dalam membentuk konsultasi bilateral dua negara Kanada-Indonesia dan kebijakan-kebijakan yang bersifat mengikat dalam membawa keuntungan yang besar bagi Kanada, ataupun berorientasi pada mengamankan perekonomian Kanada.

Dokumen terkait