• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI BANTUAN LUAR

A. Kepentingan Politik Nasional Kanada dalam Memberikan Bantuan

Bantuan luar negeri diartikan sebagai perpindahan atau transfer sumber daya secara sukarela dari satu negera ke negara lain, dan umumnya memiliki tendensi untuk menguntungkan negara penerima.109 Kehadiran bantuan luar negeri atau bantuan internasional dianggap sebagai sebuah instrumen kebijakan luar negeri yang membungkus kepentingan nasional sebuah negara dengan lebih pantas dibanding tekanan secara tradisional atau dengan kekuatan militer.110 Bantuan tersebut, menjadi kunci dari pemenuhan kepentingan nasional dan mempererat hubungan dengan negara Indonesia sebagai penerima,di mana Kanada akan memperoleh keuntungan dari bantuan luar negeri yang diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung dari CIDA’s Aid Effectiveness Action Plan 2009-2013.

1. Diplomasi

Sebagaimana yang diutarakan oleh Lancaster bahwa selain keuntungan untuk negara penerima, bantuan luar negeri juga memiliki sifat lain, yaitu: sebagai persetujuan diplomatik, menambah kekuatan sekutu, memberikan penghargaan kepada pemerintah lain karena berperilaku sesuai kehendak pihak

109

Carol Lancaster, Foreign Aid. Diplomacy, Development, Domestic Politics. (Chicago: The Chicago University Press 2007), 1.

110

Carol Lancaster, Foreign Aid. Diplomacy, Development, Domestic Politics. (Chicago: The Chicago University Press 2007), 5.

43

donor, memperluas pengaruh budaya pihak donor, hingga sebagai usaha untuk mendapatkan akses birokrasi pada perekonomian di negara penerima.111Ini menunjukan bahwa bantuan luar negeri juga dapat dijadikan sebuah alat diplomasi bagi negara-negara donor. Begitu pula dengan Kanada sebagai negara pemberi bantuan dalam upaya pengentasan kemiskinan.

Diplomasi bantuan luar negeri Kanada pasca mengeluarkan program CIDA’s Aid Effectiveness Action Plan 2009, difokuskan pada penyelenggaraan kembali Forum Konsultasi Bilateral (FKB). Kegiatan konsultasi bilateral dalam FKB tersebut, sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1997 di mana Indonesia– Kanada sama-sama menandatangani Joint Declaration pelaksanaan FKB.112 Namun FKB terputus saat Indonesia terkena krisis 1998 dan baru kembali dibuka di tahun 2009.FKB bertujuan untuk meningkatkan kerjasama Kanada dalam bidang perumusan kebijakan, serta mendorong lembaga eksekutif kedua negara dalam meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan. Dengan Kata lain, penyelenggaraan FKB ini merupakan instrumen dari alat kebijakan diplomasi Kanada dalam membawa kepentingan-kepentingan Kanada ke dalam kebijakan Indonesia. Berikut merupakan beberapa poin pelaksanaan FKB dan pembahasan didalamnya:113

a. Forum Konsultasi Bilateral (FKB) ke-1 dilaksanakan di Ottawa pada Mei 2011,Forum ini membahas kesepakatan yang meliputi bidang politik, ekonomi dan sosial budaya. Berisi kesepahaman pengelolaan sumber

111

Carol Lancaster, Foreign Aid. Diplomacy, 3. 112

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kerjasama Bilateral Indonesia-Kanada (update 2008-2013)

113

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kerjasama Bilateral Indonesia-Kanada (update 2008-2013).

44

daya alam dan upaya memperkuatan perekonomian dan pengentasan kemiskinan di daerah tertinggal,khususnya di daerah Sulawesi dan Jawa. b. FKB ke-2 diadakan di Yogyakarta, pada bulan Juni 2012. Dalam

pertemuan tersebut dibahas Dialog Hak Asasi Manusia dan Dialog Ekonomi. Berisi tentang demokrasi, etnisitas, toleransi antar suku, dan pemberdayaan wanita dalam hak ekonomi, dan desentralisasi pemerintahan.

c. FKB ke-3, Ottawa 22-23 Agustus 2013. Menteri Luar Negeri Kanada, John Baird dan Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa menandatangani Joint Declaration by the Government of the Republic of Indonesia and the Government of Canada on Enhancing Bilateral Consultations. Pertemuan ini berfokus pada kemakmuran melalui perdagangan, investasi dan kerjasama ekonomi, kerjasama politik dan keamanan, dan melalui kerjasama di bidang sosial, pendidikan, kebudayaan dan people-to-people contactyang berisi konsultasi tetang penguatan investasi dan industri.

Hal tersebut membuktikan bahwa di dalam penyelenggarakan FKB antara Indonesia dan Kanada terselip kepentingan diplomasi Kanada dalam membahas ekonomi dan bisnis. Sebagaimana pernyataan Kanada dalam mengupayakan percepatan pembangunan dan upaya pengentasan kemiskinan di indonesia.

45

Selain FKB Kanada juga membangun Canada-Indonesia Parliamentary Friendship Group (CIPFG) pada 27 April 2009.114 CIPFG sendiri merupakan sebuah kesepakatan Parlemen kedua negara untuk saling mendukung peningkatan kerjasama bilateral.Kesepakatan tersebut diperkuat dengan Joint Declaration Canada-Indonesia Parliamentary Friendship Group tanggal 24 Oktober 2012 di Quebec City.115Hubungan antar parlemen Berdasarkan Joint Declaration tersebut,diharapkan akan mendorong berjalannya perumusan kebijakan pemerintahan yang baik, penegakan hukum, serta memperluas kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi. Namun di sisi lain,kerjasama parlemen mempermudah langkah Kanada untuk mempengaruhi perumusan kebijakan dan undang-undang yang strategis.

Hal ini dilanjutkan dengan berbagai kunjungan MPR, DPR dan DPD ke Kanada sepanjang tahun 2011-2013:116

1) Komisi V DPR-RI, November 2011, untuk bidang infrastruktur; 2) Komisi X DPR-RI, Desember 2011, untuk bidang pendidikan; 3) Komisi IV DPR-RI, Desember 2011, untuk bidang kehutanan;

4) Panitia Perancang Undang-Undang DPD RI, April 2012, untuk bidang keparlemenan dan kesetaraan gender;

5) Grup Kerjasama Bilateral DPR RI, Mei-Juni 2012, untuk bidang kerjasama luar negeri, kesetaraan gender, energi dan sumber daya

114

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kerjasama Bilateral Indonesia-Kanada (update 2008-2013).

115

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kerjasama Bilateral Indonesia-Kanada (update 2008-2013).

116

Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kerjasama Bilateral Indonesia-Kanada (update 2008-2013).

46

mineral, ketenagakerjaan dan dukungan Kanada dalam pembangunan nasional Indonesia;

6) MPR, Juni 2012, untuk kerjasama bilateral RI-Kanada;

7) DPR RI, DPD RI dan Sekretariat Jenderal DPR RI, Oktober 2012, untuk menghadiri Sidang Umum ke-127 Inter-Parliamentary Union di Quebec City dan melakukan pertemuan bilateral dengan Parlemen Kanada;

8) Komite IV DPD RI (anggaran pendapatan dan belanja, keseimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, lembaga-lembaga keuangan dan perpajakan), 1-6 Mei 2013;

9) Kunjungan Kerja Panitia Kerja RUU tentang Advokat, Bada Legislasi DPRI RI, ke Ottawa, Kanada, 14-17 Mei 2013.

Terbukanya akses Kanada membantu Indonesia dalam upaya pengentasan kemiskinan membuka jalan Kanada membuka FKB dan CIPFG.Dengan terbukanya konsultasi bilateral, akhirnya membuka akses Kanada di dalam mempengaruhi pembuatan kebijakan negara dan mempermudah akses kepentingan Kanada. Dengan kata lain, bantuan luar negeri, menjadi sebuah batu lompatan Kanada dalam melakukan manufer politik guna mendapatkan akses pada kebijakan negara dengan Diplomasi. Sebagaimana yang Lancaster utarakan:

Political institutions are another bedrock factor in the politics of aidgiving. They determine who has access to decisions, who decides, who vetoes; and they create incentives for action on the part of organized interests. This will show that the structure of government (especially the role of legislatures and their power to demand accountability from the executive, the access they give to interest groups, and their ability to legislate aid policies) and even

47

electoral rules affect aid-giving by influencing how and when aid issues get on the national political agenda and how they are handled.117

Diterjemahkan penulis sebagai:

Lembaga politik merupakan fakto rpenghalang lain dalam politik pemberian bantuan. Mereka (menentukan siapa yang memiliki akses ke keputusan, yang memutuskan, yang memveto; dan mereka menciptakan insentif untuk tindakan pada bagian dari kepentingan terorganisir. Hal ini akan menunjukkan bahwa struktur pemerintahan (terutama peran legislator dan kekuasaan mereka untuk menuntut pertanggungjawaban dari pihak eksekutif, akses mereka berikan kepada kelompok-kelompok kepentingan, dan kemampuan mereka untuk mengatur kebijakan bantuan) dan bahkan aturan dalam mempengaruhi bantuan pemberian dengan mempengaruhi bagaimana dan kapan masalah bantuan mendapatkan tempat dalam agenda politik nasional dan bagaimana mereka ditangani.

Institusi politik hanyalah penghambat bagi politik pemberian bantuan.118 Para donorlah yang akan menentukan siapa yang dapat mengakses, siapa yang memutuskan, siapa yang memilih, dan menciptakan inisiatif dalam bertindak sebagai bagian dari pengelolaan grup kepentingan. Dengan begitu, aturan legislatif akan mempengaruhi akuntabilitas dari eksekutif dan memberikan akses pada grup kepentingan pada kemampuan untuk mempengaruhi kebijakan bantuan dari legislatif. Terbukanya akses dan kemampuan mempengaruhi kebijakan sebuah negara akan memberikan keuntungan bagi lobbyinggrup Kanada. Selanjutnya, Kanada akan menentukan apa yang baik bagi kepentingan Kanada dan melindungi kepentingan Kanada di sektor-sektor strategis baik politik, ekonomi, sosial, keuangan, dan lainnya. Dimana aturan tidak akan memberikan kejutan bagi jalan Kanada memperoleh keuntungan di negara penerima donor, sebagaimana yang Murray Dobbin utarakan:“The best ruled can hope for is

expectation that countries play by accepted rules, will mean no suprises”.119

117

Carol Lancaster, Foreign aid. Diplomacy, 6.

118

Carol Lancaster, Foreign aid. Diplomacy, 6.

119

Murray Dobbin, The Myth of the good corporate citizen: Canada and Democracy in the age of globalization (Toronto: james lorimer company ltd., publishers 2003), 134.

48 2. Demokrasi

Sebagaimana yang dirilis oleh Kedutaan Besar Kanada di Indonesia melalui sambutan Duta Besarnya Donald Bobiash. “Kepentingan Kanada terhadap Indonesia berangkat dari tujuan utama, yaitu memastikan bahwa pembangunan demokrasi di Indonesia tetap berjalan”.120

Sebagai sebuah efek dari globalisasi, demokrasi merupakan sebuah penguatan pada hak-hak kemanusiaan dan upaya mencapai pengembangan masyarakat internasional atau international citizen. Namun dibalik itu semua, Negara demokrasi merupakan jalan bagi terbukanya disintegrasi dan otoritas negara di mana kekuatan negara digunakan untuk kepentingan pihak lain yang salah satunya adalah perusahaan internasional.121 Kanada sendiri berkepentingan dengan demokrasi di indonesia karena:

Pertama,demokrasi merupakan salah satu penunjang terciptanya sistem desentralisasi dan liberalisasi pasar.Desentralisasi pasca Orde Baru dianggap sebuah terobosan luar biasa bagi penyelenggaraan demokrasi. Ini merupakan jalur bagi terbukanya potensi-potensi ekonomi daerah, pembagian kekuasaan dan independensi otoritas bagi Pemerintah Daerah dan memberikan haluan yang besar bagi kekuatan politik pemerintah daerah guna menentukan kebijakan dengan demokratis, yang juga membuka liberalisasi pasar daerah yang belum dikelola secara maksimal. Sepanjang 2009-2013 Kanada menerapkan strategi pengenalan mekanisme kerja modern yang lebih efektif kepada pemerintah, lembaga, dan mitra kerja lokal lainnya dalam setiap penyelenggaraan kerjasama, seperti akutansi publik dan sistem administrasi.

120

Kedutaan Besar Kanada di Jakarta, Sambutan Duta Besar Kanada di Indonesia. Transkip publikasi CFLI.

121

49

Kanada memberikan pelatihan dan bantuan teknis kepada pejabat pemerintah daerah untuk menjamin efisiensi penggunaan dana publik, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.122Dengan kebijakan penguatan kapasitas, Kanada berusaha memperkuat pengelolaan Pemerintah dengan memberikan stimulus birokrasi kepada legislatif dan eksekutif daerah, yang juga akan memberikan kontribusi pada kepentingan ekonominya. Dengan begitu, liberalisme dan privatisasi dalam sektor-sektor ekonomi yang strategis berimbas pada perjanjian kerjasama antara Indonesia dan Kanada. Mengutip dari pemikiran Murray Dobbin:

When the political and economic elit of developed countries promote democracy in Third World countries, clearly it is that brand of democracy advocated by libertarians and not the sort fought for by the people themselves.123

terjemahan penulis:

Ketikaelitpolitik dan ekonomidarinegara-negara majumempromosikandemokrasidi negara-negaraDunia Ketiga, jelasitu adalah pelebelandemokrasi yang dianjurkan olehlibertariandanbukan jenisperjuanganoleh masyarakat itu sendiri.

Berdasarkan pemikiran George A. Maclean bahwa “Demokrasi dan keterbukaan nilai ekonomi (liberalisasi) merupakan pondasi dasar bagi kebijakan luar negeri Kanada yang dibungkus dalam Human security platform

dengan beberapa agenda, yaitu: open economic, close relations with U.S, dan

deep trade link with the rest of international system.124 George Maclean juga menambahkan, bahwa Kedekatan Kanada dan Amerika disinyalir sebagai awal mula terbentuknya liberalisasi dan demokrasi, serta memperkuat orientasi dari kepentingan ekonomi Kanada pasca Perang Dingin. Selain itu, keikutsertaan Kanada dalam Organization for Economic Co-Operation and

122

Kedutaan Besar Kanada di Jakarta, Overview: CIDA REPORT 2012, Transkip publikasi CFLI.

123

Murray Dobbin, The Myth of the good corporate citizen, 77.

124

50

Development(OECD) telah memuluskan jalan bagi liberalisasi Kanada pada perekonomian domestik di negara berkembang.

Melalui pendekatan ini dapat disimpulkan bahwa apa yang Kanada sebut sebagai demokrasi dan desentralisasi dalam upaya pengentasan kemiskinan,merupakan sebuah alat kepentingan politik Kanada yang bertujuan untuk membuka akses pada ekonomi pasar negara berkembang, seperti Indonesia. Prioritas yang Kanada una mendukung penguatan kapasitas pemerintah daerah adalah alat birokrasi dalam bantuan luar negeri.

Kedua, Demokrasi membuka akses pada otoritas pengelolaan sumber daya alam. Demokrasi yang membawa desentralisasi mempunyai beberapa dimensi dan konsekuensi, termasuk di dalamnya adalah pengurusan sumber daya alam yang kini berada di tangan pemerintah daerah.125Kanada beranggapan bahwa perencanaan ekonomi lokal dan regional dalam memperkuat perekonomian daerah harus dilakukan dengan mengedepankan dukungan atas desentralisasi sumber daya alam. Dengan meningkatnya pengelolaan sumber daya akan ikut serta membangun program di sektor-sektor utama seperti infrastruktur, industri, dan pertanian. Hal ini tentunya memberikan dampak baik terhadap pengelolaan sumber daya dan masyarakat yang hidup di sekitar sumber daya.

Dampak positif yang diharapkan dari desentralisasi adalah terwujudnya pengelolaan sumber daya alam yang baik, peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan pengelolaan sumber daya, dan distribusi

125

Kurniawan Ariadi, Perkembangan ODA Internasional dan Peluang Indonesia;

51

manfaat sumber daya yang lebih berkeadilan.126Itulah mengapa Kanada mengambil langkah cepat di tahun 2009 dengan memberikan bantuan luar negeri kepada pemerintah daerah khususnya di daerah Sulawesi. Tujuannya adalah untuk membuka akses tersebut. Kanada membuka sektor ekonomi yang belum dimanfaatkan dengan baik dari segi teknologi oleh pemerintah, dengan meningkatnya tekanan pada sumber daya yang tidak begitu produktif. Kanada dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan langsung memberikan kontribusi untuk meningkatkan pendapatan bagi masyarakat miskin.127 Terlebih lagi, sebagian besar penduduk miskin Indonesia bergantung pada sumber daya alam, hal ini akan membantu masyarakat terhadap taraf kehidupannya.

Ketiga, Demokrasi membuka jalur birokrasi untuk perekonomian, penyaluran distribusi barang, pengawasan, dan orientasi perlindungan ekonomi asing di daerah. Keberhasilan demokrasi sangat bergantung pada kapasitas unit yang memegang tanggung jawab di tingkat daerah, baik pembuat kebijakan, pelaksana kebijakan, dan pengawas kebijakan.128 Dengan mendukung demokrasi dan membangun birokrasi pada pemerintah daerah, baik di tingkat eksekutif dan legislatif, ini berarti membuka akses pada jalur distribusi ekonomi Kanada dan memberikan pengamanan pada investasi yang ada di daerah tersebut. “Stability and the protection of property right are what

126

Kurniawan Ariadi, Perkembangan ODA Internasional dan Peluang Indonesia;

Catatan Laporan Tahunan DAC-OECD.

127

Kedutaan Besar Kanada di Jakarta, Overview: CIDA REPORT 2012, Transkip publikasi CFLI.

128

Kurniawan Ariadi, Perkembangan ODA Internasional dan Peluang Indonesia; Catatan Laporan Tahunan DAC-OECD. 11.

52

Kanada corporations are seeking from governments. Substantive democracy, in its original sense of rule by majority, is a threat to corporate bottom line”.129

Kesenjangan antar daerah, antara provinsi, dan kabupaten tetap menjadi tantangan pembangunan utama di Indonesia. Hidup di negara yang sangat terdesentralisasi, sangat mudah mengalami pergeseran politik dan kebijakan,termasuk berlipatnya ancaman pada korupsi, berbelitnya birokrasi, dan legalisai kegiatan. Dengan kata lain, semakin Kanada mempromosikan demokrasi dan desentralisasi semakin besar juga hambatan yang akan Kanada peroleh. Karena, kemajuan Indonesia bergantung pada seberapa baik pemerintah lokal memberikan layanan dan sejauh mana pertumbuhan ekonomi lokal dipromosikan.

Indikator nasional Kanada menunjukkan bahwa negara Indonesia telah berada di jalur yang tepat untuk memenuhi banyak tujuan pembangunan di tahun 2009, dengan berjalannya demokrasi dengan baik di Indonesia. Karena itulah, Kanada memberikan banyak prioritas kepada Indonesia guna membantu pembangunan, mengentaskan kemiskinan, dan mempromosikan demokrasi di Indonesia. Salah satu dari prioritas itu, adalah peningkatan kapasitas pemerintah dalam desentralisasi dan memperkuat perekonomian daerah.130 3. Kemitraan Asia Tenggara

Indonesia adalah kawan politik yang penting bagi Kanada di Asia Tenggara karena Indonesia berperan kunci di ASEAN. Indonesia merupakan

129

Murray Dobbin, The Myth of the good corporate citizen, 77.

130

Kedutaan Besar Kanada di Jakarta, Overview: CIDA REPORT 2012, Transkip publikasi CFLI.

53

Pilar of Regional Security in South East Asia”.131

Selain itu, Indonesia juga merupakan pendiri ASEAN yang juga berperan dalam ARF (ASEAN Regional Forum) yang akan Kanada masuki di tahun 2015,sehingga apa yang terjadi di Indonesia akan berdampak pada negara-negara Asia Tenggara lainnya. Indonesia akan menjadi poin penting kestabilan di kawasan bagi keuntungan Kanada. Selain itu, bila menyoroti salah satu poin dalamCIDA’s Aid

Effectiveness Action Plan 2009 menyebutkan bahwa: “sebagai konsistensi dalam melanjutkan misi pembangunan,Indonesia berkomitmen untuk membangun relasi ke negara Asia Tenggarasebagai keberlanjutan atas hasil dari bantuan luar negeri yang diterimanya”.132Poin ini kedepannya akan membantu Kanada dalam membangun relasi yang lebih baik kepada negara-negara di Asia Tenggara.Hal ini merupakan kepentingan politik Kanada dalam membuka akses ke negara tetangga.Indonesia.

B.Kepentingan Ekonomi Nasional Kanada dalam Memberikan Bantuan

Dokumen terkait