• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORI

2.9 Hubungan Data Rutin Dan Special Core

Pada prinsipnya data analisa core rutin dipakai untuk memilih core sample yang akan digunakan pada analisa special core, caranya yaitu dengan membuat plot antara data K vs , kemudian core sample untuk analisa special dipilih berdasarkan ranking harga K dan serta tipe litologi batuan yang dievaluasi. Kurva tekanan kapiler, permeabilitas, relatip dan water cut ada hubungannya dengan saturasi air. Pemilihan Water cut dapat membantu dalam memperkirakan Swc dari kurvatekanan kapiler untuk setiap sample yang dianalisa. Berdasarkan kurva, dengan pengambilan water cut sebesar 5% akan diperoleh harga critical water saturation yaitu pada titik potong pada kurva tekanan kapiler. (Adim ; XXIV-1)

23

BAB III

METODOLOGI PELAKSANAAN

Tugas Akhir telah dilaksanakan sejak tanggal 29 Mei 2019 sampai dengan 28 Juni 2019 dan bertempat di PT. Geoservices, mahasiswa diharapkan mampu melakukan studi kasus, yaitu mengangkat suatu kasus yang dijumpai di lapangan menjadi suatu kajian sesuai dengan bidang keahlian yang ada, ataupun melakukan pengamatan terhadap suatu proses atau alat untuk kemudian dikaji sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Tugas Akhir dan kajian yang akan dilaksanakan, maka dapat dilakukan beberapa metode pelaksanaan, antara lain :

3.1. Pendahuluan

Data yang diperoleh dari buku–buku atau hand book sebagai bahan tambahan dalam penyusunan laporan yang berkaitan dengan topik yang di tulis. Buku yang digunakan adalah Petunjuk Analisa Laboratorium Sifat Batuan Reservoar Minyak Dan Gas Bumi oleh Adim Herlan tahun 1993, Reservoir Rock Properties Analysis oleh Mahisi Mohsen tahun 2010, Experimental Reservoir Engineering Laboratory Workbook oleh Abtahi Manoochehr tahun 2003

24

3.2. Pengambilan Data

Data yang di peroleh dari pengamatan secara sistematis mengenai hal-hal yang terjadi dilapangan serta mengumpulkan data-data dan mengurutkan peristiwa-peristiwa yang terjadi. Data yang di peroleh dari penelitian secara langsung tentang Analisa Core Rutin. Berdasarkan penelitian itulah penulis mendapatkan data-data yang akan menjadi sumber data dalam pembuatan laporan tugas akhir.

3.3 Pengolahan Data

Data-data diperoleh dari pembimbing lapangan langsung maupun staf yang ada di PT. Geoservices. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan bapak M. Trimudi Hartono selaku pembimbing lapangan berupa cara perhitungan dan tahapan–tahapan yang harus dilakukan pada saat merencanakan suatu program Core Rutin

3.4 Flowchart 1. Mencari nilai Porositas () 2. Mencari nilai Permeabilitas

(K)

3. Mencari nilai Saturasi dari metode retort oven (So, Sw, Sg)

a. Permeabilitas (Ka) 3. Saturasi.

26

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan

PT.Geoservices adalah perusahaan terbatas (Ltd.) yang memiliki dasar yang solid keahlian mencakup semua aspek eksplorasi dan pengembangan minyak, gas, batubara, mineral dan industri panas bumi Indonesia. Awalnya menyediakan sampe lapangan dan análisis kimia untuk industri mineral. PT.Geoservices telah melakuka diversifikasi layanan dan memperluas pelanggannya.

Gambar 4.1 Logo Perusahaan

“Excelent Services With High Professional Integrity” merupakan filosofi yang dimiliki.Untuk memberikan layanan yang lebih baik di seluruh nusantara. PT.Geoservices terus memperluas operasinya dari basis Bandung aslinya, didirikan pada tahun 1971. Perusahaan sekarang memiliki kantor cabang di Jakarta serta lokasi penting lainnya, termasuk Samarinda (Kalimantan Timur), Balikpapan (Kalimantan Timur), Banjarbaru (Kalimantan Selatan) dan Pekanbaru (Riau).

PT. Geoservices dikenal karena keahlian dan kehandalan di semua bidang kegiatan. Pertumbuhan ukuran dan reputasi perusahaan telah berakar dalam keunggulan karyawannya. Landasan untuk keunggulan ini adalah komitmen jangka panjang untuk pengembangan keterampilan dan pengetahuan, termasuk pelatihan lepas pantai karyawan lokal dan interaksi dengan konsultan asing yang pindah ke Indonesia untuk berbagai periode waktu.

Untuk memfasilitasi transfer teknologi PT. Geoservices masuk ke Joint Venture atau perjanjian bantuan teknis dengan perusahaan berbasis asing yang diakui sebagai pemimpin di bidang masing-masing. Kombinasi tenaga berpengalaman, instrumentasi modern, pelatihan staff yang ekstensif dan prosedur pengendalian kualitas yang ketat telah menjadikan PT.

Geoservices diterima di seluruh dunia. Dedikasi untuk mempertahankan standar tinggi di Indonesia memastikan bahwa layanan perusahaan akan dinikmati dan diakui oleh internasional untuk bertahun-tahun yang akan datang.

4.2 Divisi-Divisi

PT. Geoservices merupakan perusahaan besar yang memiliki banyak divisi, diantaranya:

1. Consultancy

2. Geoassay Testing Laboratory 3. SAPD (Seismic Scan & Archive)

28

4. Coalbed Methane Division 5. Environmental Laboratory

6. Geological & Laboratory Services Division 7. Geotechnical Laboratory

8. Heavy Equipment Rental & Services

4.3 Geological & Laboratory Services Division PT.Geoservices

Gambar 4.2 Logo PT. GEOSERVICES

Divisi ini menyediakan layanan utama berupa analisa laboratorium geologi &core untuk industri minyak & gas, coal bed methane, geothermal& mineral.

Divisi ini menyediakan pengukuran dan pengamatan yang akurat, didukung oleh kualitas kontrol, interpretasi dan pelaporan yang hati-hati.

Proyek ini dikerjakan di lapangan dan di laboratorium lokasi klien.

Pengalaman yang dimiliki divisi ini sudah mencakup seluruh wilayah di Indonesia dan telah melakukan berbagai proyek bahkan di sebagian Negara lain seperti Asia, Timur Tengah dan Afrika.

Layanan tersebut meliputi bidang-bidang utama berikut analisis dan interpretasi:

1. Rock Description 2. Core Analysis 3. Stratigraphy

4. Petroleum Geochemistry & Fluids 5. Environmental

6. PVT Analysis

30

BAB V PEMBAHASAN

Tujuan dari analisa core, yaitu mengetahui informasi langsung tentang sifat-sifat fisik metode batuan yang ditembus pada saat pemboran berlangsung. Pada pembahasan ini, digunakan tiga sampel plug dengan ID sample yang berbeda dan masing-masing plug memiliki nilai porositas, permeabilitas dan saturasi yang berbeda, untuk menentukan nilai porositas digunakan plug dengan ID sample 410, 411, dan 412. Sama halnya untuk menentukan nilai permeabilitas dan saturasi digunakan plug yang sama, pada saat menentukan saturasi dengan Alat Conventional Retort Oven, digunakan sampel yang berbeda tetapi pada kedalaman yang sama dengan plug. Kedalaman dari sampel 410 yaitu 316,00 m, Sampel 411 yaitu 316.80 m dan untuk sampel 412 yaitu 317.20 m. Pada tiap sampel yang digunakan harus bebas dari gangguan atau rekahan, karena akan dapat menganggu perhitungan tiap masing-masing alat. Seperti untuk mencari porositas, harus dengan plug yang tidak pecah.

5.1 Data Porositas, Permeabilitas dan Saturasi

Sumur BE terletak di sumatra selatan data yang diambil pada penulisan laporan Tugas Akhir ini didapat dari analisa langsung sample core yang berada di PT. Geoservices karena sedang dilaksanakannya proses analisa pada sumur tersebut yang akan menentukan produktifitas sumur

tersebut. Dari perhitungan sample core secara manual menggunakan jangka sorong dan alat AP-608 (Permeameter-Porosimeter) di dapatkan data porositas dan permebilitasnya sebagai berikut:

Tabel 5.1 Data Porositas, Permeabilitas, dan Saturasi Data Sample

32

5.2 Penentuan Porositas

Metode yang digunakan dalam perhitungan porositas dalam Tugas Akhir adalah metode boyle`s law helium porosimeter dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut :

1. Sample 410

a. Menentukan Bulk Volume (BV) BulkVolume = x 3,14x D2x L

= x 3,14x 3,7702 x 4.992

= 55.696 gr/cc b. Menentukan Grain Volume (GV)

Grain volume yang diketahui dari analisa rutin core di laboratorium berasal dari alat AP-608 (Automated permeameter-Porosimeter) didapatkan nilai :

Grain Volume = 42.102 gr/cc c. Menentukan Grain Density (GD)

Grain Density = gr/cc

= gr/cc

= 2.63 gr/cc d. Menentukan Pore Volume (PV)

Pore Volume =Bulk Volume – Grain Volume

= 55.696 – 42.102

= 13.594 gr/cc e. Menentukan Porositas ()

 = x 100%

= x 100%

= 24.407 % 2. Sample 411

a. Menentukan Bulk Volume (BV) Bulk Volume = x3,14x D2 x L

= x 3,14x 3,7702 x 5,081

= 56.689 gr/cc b. Menentukan Grain Volume (GV)

Grain volume yang diketahui dari analisa rutin core di laboratorium berasal dari alat AP-608 (Automated permeameter-Porosimeter) didapatkan nilai :

Grain Volume = 43.783 gr/cc c. Menentukan Grain Density (GD)

Grain Density = gr/cc

= gr/cc

= 2.63 gr/cc

34

d. Mennentukan Pore Volume (PV) =

= 56.689 – 43.783

= 12.906 gr/cc e. Menentukan Porositas ()

 = x 100%

= x 100%

= 22.766%

3. Sample 412

a. Menentukan Bulk Volume (BV) Bulk Volume = x 3.14 x D2 x L

= x 3.14 x 3,7402 x 4.966

= 54.528 gr/cc b. Menentukan Grain Volume (GV)

Grain volume yang diketahui dari analisa rutin core di laboratorium berasal dari alat AP-608 (Automated permeameter-Porosimeter) didapatkan nilai :

Grain Volume = 41.438 gr/cc c. Menentukan Grain Density (GD)

Grain Density = gr/cc

= gr/cc

= 2,637 gr/cc d. Menentukan Pore Volume (PV)

Pore Volume =Bulk Volume – Grain Volume

= 54.528 – 41.438

= 13.09 gr/cc e. Menentukan Porositas ()

 = x 100%

= x 100%

= 24.006 %

Tabel 5.2 Hasil Pengukuran Porositas

5.3 Penentuan Permeabilitas

Metode yang digunakan dalam perhitungan Permeabilitas di dalam Tugas Akhir ini adalah metode Orifice, Low-Pressure Valve, dan High-Pressure Valve. Alat yang digunakan pada pengukuran permeabilitas ini

36

adalah AP-608 (Automated Permeameter-Porosimeter). Dengan perhitungan sebagai berikut :

Tabel 5.3 Data Hasil Pengukuran Permeabilitas

ID Sample Orifice (cuft/h)

5.4 Penentuan Saturasi

Metode yang digunakan dalam pergitungan saturasi di dalam Tugas Akhir ini adalah metode conventional retort dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut :

1. Sample 410

a. Menentukan Natural Density (ND) Natural Density = Weight (Bulk Sample)

Corr. Bulk volume

= 23.06

6.14

= 3.76 gr/cc b. Menentukan Saturated Density (SD)

Saturated Density = Weight (BulkSample) gas inject Corr. Bulk volume

Bulk volume retortx 100%

= 2.68

100 x 100%

= 2.7 % d. Menentukan Water Bulk (Wb)

Water Bulk = water

bulkvolume retort x 100%

= 2.70

100x 100%

38

f. Menentukan Porositas

Porositas ( ) = oil bulk+water bulk+gas bulk

= 2.7+2.7+1.0

= 6.4%

g. Menentukan Oil Saturation (So) Oil Saturation = oil bulk x 100%

=

6.4 x 100%

= 42.2%

h. Menentukan Water Saturation (Sw) Water Saturation = water bulk x 100%

= 2.7

6.4x 100%

= 42.5%

i. Menentukan Gas Saturation (Sg)

Gas Saturation = 100 – oil saturation – water saturation

= 100 – 42.2 – 42.5

= 1.0%

j. Menentukan Grain Density (GD)

Grain Density = SD-(100)

1-(100)

=

3.77-(

100) 1-(1006.4)

=

3.96 gr/cc 2. Sample 411

a. Menentukan Natural Density (ND) Natural Density =

=

= 3.67 gr/cc b. Menentukan Saturated Density (SD)

Saturated Density =

=

= 3.69 gr/cc c. Menentukan Oil Bulk (Ob)

Oil Bulk = x 100%

= x 100%

= 3.2%

40

d. Menentukan Water Bulk (Wb)

Water Bulk = x 100%

= x 100%

= 2.7%

e. Menentukan Gas Bulk (GB)

Gas Bulk = x 100%

=

= 1.4%

f. Menentukan Porositas

Porositas = oil bulk+water bulk+gas bulk

= 3.2+2.7+1.4

= 7.3%

g. Menentukan Oil Saturation (So) Oil Saturation = x 100%

= x 100%

= 43.8%

h. Menentukan Water Saturation (Sw) Water Saturation = x 100%

= x 100%

= 37.2%

i. Menentukan Gas Saturation (Sg)

Gas Saturation = 100 – oil saturation – water saturation

= 100 – 43.8 – 37,2

= 19.0%

j. Menentukan Grain Density (GD)

Grain Density = SD-(100)

1-(100)

=

3.69-(

100) 1-(1 7.3)

=

3.90 gr/cc 3. Sample 412

a. Menentukan Natural Density (ND) Natural Density =

=

= 3.83 gr/cc b. Menentukan Saturated Density (SD)

Saturated Density =

=

= 3.85 gr/cc

42

c. Menentukan Oil Bulk (Ob)

Oil Bulk = x 100%

= x 100%

= 2.2%

d. Menentukan Water Bulk (Wb)

Water Bulk = x 100%

= x 100%

= 4%

e. Menentukan Gas Bulk (GB)

Gas Bulk = x 100%

=

= 2.3 % f. Menentukan Porositas

Porositas = oil bulk+water bulk+gas bulk

= 2.2+4+2.3

= 8.5%

g. Menentukan Oil Saturation (So) Oil Saturation = x 100%

= x 100%

= 25.6 % h. Menentukan Water Saturation (Sw)

Water Saturation = x 100%

= x 100%

= 47.1%

i. Menentukan Gas Saturation (Sg)

Gas Saturation = 100 – oil saturation – water saturation

= 100 – 25.6 – 47.1

= 27.3%

j. Menentukan Grain Density (GD)

Grain Density =

=

=

4.12 gr/cc

Tabel 5.4 Data hasil pengukuran saturasi

44

5.5 Pembahasan

Dari hasil perhitungan antara permeabilitas dan porositas menunjukan adanya hubungan antara porositas dan permeabilitas seperti pada tabel berikut :

Tabel 5.5 Nilai Dari Porositas, Permeabilitas, Dan Saturasi

ID

Sample Porositas (𝜙) Permeabilitas (Ka) Saturasi (%)

So Sw Sg

POROSITAS VS PERMEBILITAS

Gambar 5.1 Permeabilitas vs Porositas

Dari hasil yang diperoleh dari perhitungan sample dapat diketahui hubungan antara porositas dan permeabilitas yaitu berbanding lurus,semakin bagus nilai permeabilitas dari suatu sampel maka akan semakin bagus porositas yang didapat. Hasil pengukuran porositas pada sampel 410 pada kedalaman 316.60 m miliki porositas 24,43% di kategorikan (sangat bagus),

411 pada kedalaman 316.80 m miliki porositas 23.20% di kategorikan (sangat bagus), dan 412 pada kedalaman 317.20 m miliki porositas 25.63%

di kategorikan (sangat bagus). Permeabilitas untuk sample 410 didapat nilai sebesar 37.500 mD, sampel 411 didapat nilai 34.291 mD, dan sample 412 didapat nilai sebesar 52.139 mD. Hasil dari perhitungan saturasi total pada setiap sample di dapat nilai sample 410 yaitu saturasi water 42.5% , oil 42.2% , dan gas 15.4%. sample 411 saturasi water 37.2% , oil 43.8% , dan gas 19.0%, dan dari sample 412 yaitu saturasi water 47.1% , oil 25.6 % , dan gas 27.3%.

46

BAB VI PENUTUP

6.3 Kesimpulan

Dari pelaksanaan tugas akhir yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil pengukuran porositas, permeabilitas, dan saturasi pada sampel 410, 411, dan 412, yaitu :

a. Data sample 410 miliki porositas 24,43%, permeabilitas 37.500 mD, dan saturasi oil 42.2%, saturasi water 42.5%, dan saturasi gas 15.4%. analisa berupa batuan sand stone pada kedalaman 316.60 m dan 316.80 m memliki porositas yang sangat baik sedangkan pada kedalaman 317.20 memiliki porositas yang istimewa. Dari sample 410, 411, dan 412 yang di analisa dilaboratorium memiliki permeabilitas yang baik. Pada saturasi dapat diketahui sample 410 dan 411 memiliki kandungan minyak yang

lebih banyak dari sample 412, sedangkan kandungan air lebih banyak pada sample 412. Diketahui pada kedalaman 316.60 m, 316.80, dan 317.20 m berada pada batas antara minyak dan air.

3. Sampel yang akan digunakan untuk proses analisa spesial core yaitu sample 410 dan 411 pada kedalaman 316.60 m dan 316.80 m, karena nilai porositas sample yang sangat baik, permeabilias sample baik, dan saturasi yang lebih dominan minyak dari pada air.

a. Saran

1. Sebaiknya AKAMIGAS lebih memperhatikan dan mempermudah mahasiswa untuk proses Tugas Akhir.

2. Sebaiknya AKAMIGAS lebih memfasilitasi mahasiswa untuk Tugas Akhir.

3. Sebaiknya AKAMIGAS lebih memperluas jaringannya agar perusahaan-perusahaan lebih mengenal AKAMIGAS.

4. Sebaiknya AKAMIGAS membuat hubungan yang lebih erat dengan lembaga/instansi/laboratorium tempat para mahasiswa mengikut Tugas Akhir akan sangat berguna bagi kedua belah pihak dikemudian hari.

Dokumen terkait