• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Faktor Intrinsik Khalayak dengan Persepsi Khalayak

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM ACARA

8.1. Hubungan Faktor Intrinsik Khalayak dengan Persepsi Khalayak

Hubungan antara faktor intrinsik khalayak (meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan orangtua, dan pendapatan orangtua) dengan persepsi terhadap program JAM (meliputi isi cerita, talent, narasumber, keadaan lokasi, tema cerita, dan penayangan) dianalisis dengan menggunakan Uji Chisquare dan Rank Spearman.

Pada Tabel 7 dapat dilihat dari hasil pengujian bahwa hanya ada satu variabel yang memiliki hubungan nyata, yaitu hubungan antara variabel faktor intrinsik responden (jenis kelamin) dengan variabel persepsi (keadaan lokasi. Hal ini membuktikan bahwa Hipotesis 1 yang menyatakan “ada hubungan antara faktor intrinsik khalayak dengan persepsi khalayak terhadap program reality show JAM” dapat diterima. Variabel-variabel yang berhubungan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 7. ilai Koefisien Korelasi Spearman dan Korelasi Chi Square antara Faktor Intrinsik Khalayak dengan Persepsi terhadap Program Jika Aku Menjadi o. Faktor Intrinsik Khalayak Koe- fisien Kore lasi

Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV

Isi cerita Talent ara sumber Keadaan lokasi Tema cerita Pena yangan 1 Jenis kelamin X2 8,572** 1,624 3,263 4,787 0,478 0,546 C 0,318 0,145 0,203 0,243 0,079 0,084 2 Usia rs 0,623 0,374 0,097 0,117 0,103 0,262 3 Pekerjaan orangtua X2 5,993 1,969 2,088 3,357 1,002 0,485 C 0,270 0,159 0,164 0,206 0,114 0,080 4 Pendapatan orangtua rs 0,194 0,242 0,503 0,635 0,453 0,386

Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p <0,01) * berhubungan nyata pada (p <0,05)

Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar variabel faktor instrinsik khalayak tidak terbukti memiliki hubungan yang nyata dengan proses pembentukan persepsi. Meskipun banyak variabel yang tidak memiliki hubungan nyata, namun ada beberapa variabel yang mengungkapkan tingkat hubungan yang cukup berarti (rs atau c > 0,2)

8.1.1. Hubungan Jenis Kelamin dengan Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV

Faktor intrinsik jenis kelamin responden memiliki hubungan nyata dengan kriteria persepsi program JAM Trans TV yaitu isi cerita tetapi tidak berhubungan nyata dengan kriteria persepsi lain sepertiisi talent, narasumber, tema cerita, keadaan lokasi dan penayangan. Hal ini berarti presepsi setelah menonton program JAM Trans TV antara laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang cukup nyata. Setiap mahasiswa mempunya persepsi yang berbeda mengenai program JAM Trans TV, ada yang berpresepsi baik dan buruk.

Terdapat hubungan nyata antara faktor intrinsik usia dengan kriteria persepsi program JAM. Hal ini berarti bahwa mahasiswa yang berbeda jenis kelamin membuat perbedaan pada saat menilai suatu program JAM. Jenis kelamin yang berbeda menjadi alasan untuk mahasiswa dalam menilai suatu program yang telah ditontonnya.

Uji statistik yang dilakukan dengan Uji Chi Square (X2 ) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara variabel jenis kelamin dengan variabel persepsi responden terhadap program JAM Trans TV Angka korelasi menunjukkan positif yang berarti arahnya sejajar antara dua variabel, artinya semakin sering perempuan menonton program JAM Trans TV maka semakin baik persepsi terhadap program JAM Trans TV kriteria isi cerita dan sebaliknya semakin jarang responden laki-laki menonton program JAM Trans TV maka semakin buruk persepsi terhadap kriteria yang ada pada program JAM Trans TV.

Tabel 8. Hubungan Jenis kelamin dengan Isi Cerita

Jenis kelamin

Persepsi terhadap Isi Cerita

Total Persepsi buruk Persepsi baik

Jumlah (orang) Persen (%) Jumlah (orang) Persen (%) Jumlah (orang) Persen (%) Laki-laki 6 18,42 14 10,53 20 26,32 Perempuan 3 69,74 53 50,00 56 73,68 Total 9 39,47 67 60,53 76 100 X2 = 8,572 p=0,003 C=0,318

Hal ini terjadi karena responden perempuan lebih menyukai menonton program JAM Trans TV, sementara responden laki-laki yang pada dasarnya

kurang memiliki ketertarikan dalam menonton program JAM Trans TV, sehingga cara menilai antara perempuan dan laki-laki berbeda. Persepsi perempuan terhadap program JAM Trans TV lebih baik dibandingkan laki, karena laki-laki jarang menonton sehingga persepsinya kurang baik dan ini akan menimbulkan hasil yang kurang nyata. Responden laki-laki memiliki minat menonton yang kurang, karena laki-laki lebih suka menghabiskan waktunya untuk melakukan kegiatan lain, seperti main Playstation (PS), olah raga (main bola bakset, futsal, dan lain-lain), main band, dan lain-lain.

8.1.2. Hubungan Usia dengan Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV

Usia responden dalam penelitian ini cukup beragam yaitu antara usia 18-19 tahun, 20-21 tahun, dan 22-23 tahun akan tetapi berapapun usia responden dan kurang beragamnya usia mahasiswa tidak membuat perbedaan dalam berpresepsi mereka setelah menonton program JAM Trans TV. Berdasarkan uji Korelasi Rank

Spearman bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara faktor intrinsik usia

dengan kriteria persepsi program JAM. Hal ini berarti bahwa mahasiswa yang berbeda usia tidak membuat perbedaan pada saat menilai suatu program JAM. Usia yang berbeda tidak menjadi alasan untuk mahasiswa dalam menilai suatu program yang telah ditontonnya.

8.1.3. Hubungan Pekerjaan Orang Tua dengan Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV

Jenis pekerjaan orang tua responden berbeda-beda, ada yang bekerja sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, pegawai wiraswastya, dan lain-lain. Akan tetapi, apapun jenis pekerjaan orang tua responden tidak membuat perbedaan dalam presepsi mereka setelah menonton program JAM Trans TV. Uji statistik yang dilakukan dengan Uji Chi Square (X2 ) menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara pekerjaan orang tua responden dengan kriteria persepsi program JAM. Hal ini berarti pekerjaan orang tua responden tidak menjadi alasan untuk mahasiswa dalam menilai suatu program yang telah ditontonnya.

8.1.4. Hubungan Pendapatan Orang Tua dengan Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV

Pendapatan orang tua responden berbeda-beda, ada yang termasuk ke dalam golongan rendah, menengah maupun golongan tinggi. Akan tetapi, berapapun pendapatan orang tua responden tidak membuat perbedaan dalam presepsi mereka setelah menonton program JAM Trans TV. Berdasarkan uji Korelasi Rank Spearman bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara pendapatan orang tua responden dengan kriteria persepsi program JAM. Hal ini berarti pendapatan orang tua responden tidak menjadi alasan untuk mahasiswa dalam menilai suatu program yang telah ditontonnya.

8.2. Hubungan Faktor Ekstrinsik dengan Persepsi Khalayak tentang Program Acara Reality show Jika Aku Menjadi

Hubungan antara faktor ekstrinsik khalayak (ketersediaan TV, interaksi teman, dan interaksi keluarga) dengan persepsi tentang program JAM (isi cerita,

talent, narasumber, keadaan lokasi, tema cerita, dan penayangan) dianalisis

menggunakan Uji Chisquare dan Rank Spearman. Berdasarkan Tabel 9 diperoleh keterangan bahwa hanya ada satu variabel yang memiliki hubungan nyata, yaitu intersaksi keluarga dengan tema cerita. Hal ini membuktikan bahwa Hipotesis 2 yang menyatakan “ada hubungan antara faktor eksrinsik khalayak dengan persepsi khalayak terhadap program reality show JAM” diterima. Variabel-variabel yang berhubungan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 9. ilai Koefisien Korelasi Spearman antara Faktor Ekstrinsik Khalayak dengan Persepsi terhadap Program Jika Aku Menjadi

o. Faktor Ekstrinsik Khalayak Koe-fisien Kore-lasi

Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV Isi cerita Talent arasu mber Keadaan lokasi Tema cerita Pena-yangan 1 Ketersediaan televisi rs 0,853 0,382 0,212 0,767 0,367 0,468 2 Interaksi teman rs 0,524 0,388 0,853 0,158 0,723 0,899 3 Interaksi keluarga rs 0,565 0,257 0,931 0,338 0,008** 0,273

Keterangan: ** berhubungan sangat nyata pada (p<0,01) * berhubungan nyata pada (p<0,05)

8.2.1. Hubungan Ketersediaan Televisi dengan Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV

Ketersediaan televisi dikategorikan menjadi tiga tingkatan yaitu kurang tersedia, cukup tersedia, dan sangat tersedia. Berdasarkan Uji statistik yang dilakukan dengan Uji Rank Spearman menunjukkan bahwa ketersediaan televisi tidak memiliki hubungan dengan kriteria persepsi mengenai isi cerita, talent, narasumber, lokasi, tema cerita dan penayangan. Dengan demikian, ketersediaan televisi baik kurang, cukup, atau sangat tersedia tidak akan membuat persepsi mereka berbeda terhadap isi cerita,talent, narasumber, lokasi, tema cerita dan penayangan. Meskipun banyak variabel yang tidak memiliki hubungan nyata, namun ada beberapa variabel yang mengungkapkan tingkat hubungan yang cukup berarti (rs > 0,2).

8.2.2. Hubungan Interaksi Teman dengan Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV

Berdasarkan Uji statistik yang dilakukan dengan Uji Rank Spearman menunjukkan bahwa interaksi teman tidak memiliki hubungan dengan kriteria persepsi mengenai isi cerita, talent, narasumber, lokasi, tema cerita dan penayangan. Dengan demikian, interaksi teman rendah maupun tinggi tidak akan membuat persepsi mereka berbeda terhadap isi cerita,talent, narasumber, lokasi, tema cerita dan penayangan. Meskipun banyak variabel yang tidak memiliki hubungan nyata, namun ada beberapa variabel yang mengungkapkan tingkat hubungan yang cukup berarti (rs > 0,2).

8.2.3. Hubungan Interaksi Keluarga dengan Kriteria Persepsi Program JAM Trans TV

Faktor intrinsik interaksi keluarga responden memiliki hubungan nyata dengan kriteria persepsi program JAM Trans TV yaitu tema cerita. Hal ini berarti presepsi setelah menonton program JAM Trans TV antara interaksi keluarga yang tinggi dan rendah memiliki perbedaan yang nyata. Setiap mahasiswa mempunya persepsi yang berbeda mengenai program JAM Trans TV, ada yang berpresepsi

baik dan buruk. Akan tetapi tidak berhubungan dengan isi cerita, talent, narasumber, keadaan lokasi dan penayangan. Meskipun banyak variabel yang tidak memiliki hubungan nyata, namun ada beberapa variabel yang mengungkapkan tingkat hubungan yang cukup berarti (rs > 0,2).

Hubungan Interaksi Keluarga dengan Persepsi Tema Cerita

Faktor intrinsik interaksi keluarga responden memiliki hubungan nyata dengan kriteria persepsi program JAM Trans TV yaitu tema cerita. Hal ini berarti presepsi setelah menonton program JAM Trans TV antara interaksi keluarga yang tinggi dan rendah memiliki perbedaan yang nyata. Berdasarkan uji Korelasi Rank

Spearman, interaksi keluarga responden berhubungan nyata (p= 0,008 <0,01)

dengan persepsi tema cerita. Angka korelasi menunjukkan positif yang berarti arahnya searah antara dua variabel, artinya semakin tinggi berinteraksi dengan keluarga, maka semakin baik persepsi terhadap tema cerita yang ada pada program JAM Trans TV, dan sebaliknya semakin rendah berinteraksi dengan keluarga maka semakin buruk persepsi terhadap tema cerita yang ada pada program JAM Trans TV. Hal ini terjadi karena dengan banyaknya interaksi keluarga maka akan meningkatkan intensitas responden dalam menonton program JAM, sehingga persepsi yang diberikan oleh responden mengenai tema cerita baik.

8.3. Hubungan Keterdedahan Program Jika Aku Menjadi dengan

Dokumen terkait