• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Jarak Probe dengan Koefisien Refleksi

Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa semakin dekat jarak probe dengan struktur maka akan didapatkan nilai koefisien refleksi yang semakin besar.

Koefisien refleksi mengalami kenaikan hingga 20 %. Sebagaimana terlihat pada gambar 4.9. Semakin besarnya koefisien refleksi menandakan bahwa gelombang yang terefleksi oleh struktur juga semakin besar. Tinggi gelombang refleksi yang besar ini nantinya dapat menyebabkan resonansi yang terjadi semakin besar pula.

Sehingga dapat membahayakan kapal kapal yang mendekati breakwater

Gambar 4.8 Perbandingan jarak probe dan koefisien refleksi

Tabel 4.7 Nilai persamaan log dan regresi pada paremeter Kr dengan Hs/gTp2

Skenario Probe Persamaan Log Regresi

1 y = 0.2921ln(x) + 2.0601 0.887

0.001 0.003 0.005 0.007 0.009 0.011 0.013 0.015 0.017

Kr

Hs/gTp2 Skenario 1 Skenario 2k

47 4.2.3 Perbandingan Koefisien Refleksi Hasil Pengujian dengan Penelitian

Terdahulu

Penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk membandingkan hasil pengujian yang dilakukan di Laboratorium Energi Laut dan Bawah Air – ITS adalah hasil penelitian dari Mani (1991). Perbandingan koefisien refleksi dengan wave steepness yang diperoleh pada pengujian kali ini memiliki kemiripan dengan hasil pengujian yang telah dilakukan oleh Mani (1991).

Hasil pengujian yang dilakukan oleh penulis dengan penelitian yang dilakukan oleh Mani (1991) sama sama memiliki koefisien refleksi yang berbanding dengan wave steepness. Hal tersebut ditandai dengan semakin besar nilai dari wave steepnees maka nilai koefisien refleksi yang didapatkan akan semakin besar pula. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 4.11

Gambar 4.9 Perbandingan koefisien refleksi pada hexagonal floating breakwater dengan penelitian Mani (1991)

0.1

0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009 0.01

Kr

Hs/gTp2 Konfigurasi 1 Konfigurasi 2

Hexagonal Mani (1991)

48 (halaman ini sengaja dikosongkan)

49

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan adalah

1. Pada skenario 1 dengan jarak probe 100cm di depan struktur, koefisien refleksi tertinggi ada pada konfigurasi 1 dengan nilai koefisien refleksi 0,78 pada tinggi gelombang 5cm dan periode 1.1 detik. Sedangkan pada skenario 2 dengan jarak probe 150cm di depan struktur, koefisien refleksi tertinggi terdapat pada konfigurasi 1 dengan nilai koefisien refleksi sebesar 0,58 pada tinggi gelombang 5cm dan periode 1.1 detik 2. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat terlihat bahwa

konfigurasi 1 memiliki efektifitas dalam merefleksikan gelombang lebih baik bila dibandingkan dengan konfigurasi 2. Karena konfigurasi 1 memiliki bidang tangkap gelombang yang lebih besar jika dibandingkan dengan konfigurasi 2, sehingga nilai koefisien refleksi pada konfigurasi 1 lebih besar bila dibandingkan dengan nilai pada konfigurasi 2 baik pada skenario 1 maupun skenario 2

Saran

Saran yang dapat diberikan pada peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini adalah memvariasikan lagi tinggi gelombang yang digunakan dalam pengujian.

Selain itu bentuk dari model ataupun bentuk konfigurasi bisa lebih divariasikan lagi sehinga terlihat bentuk konfigurasi yang paling baik

50 (halaman ini sengaja dikosongkan)

51 DAFTAR PUSTAKA

Bhattacharyya. 1972. “Dynamic of Marine Vehicles”. Wiley Interscience Publication, John Wiley&Sons, New York. Engineering. Research Center.

Washington.

Coastal Engineering Manual (CEM). 2005. “Engineering and Design Coastal Engineering Manual”. Department of The Army. US Army Corps of Engineers, Washington DC

Dean, R.G., dan Dalrymple, R.A.. 1984. Water Wave Mechanics or Engineer and Scientists. Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

Dong, G. H.. 2008. Experiments on Wave Transmission coefficient of floating Breakwater. Ocean Engineering 35, 931–938, 2008.

Fousert, M. W.. 2006. Floating Breakwater: a Theoretical Study of a Dynamic Wave Attenuating System. Section of Hidraulic Engineering. Faculty of Civil Engineering and Geosciences, Delft University of Technology, Netherland

Goda, Yoshimi. 1985. “Random Seas and Design of Maritim Structure”. Japan:

University of Tokyo Press

Hales, Lyndell Z.. 1981. “Floating Breakwater: State-of-the-Art”, Literature Preview,. TR 81-1, U.S. Army Coastal Engineering Research Center, CE, Fort Belvoir, Va.

Hasselmann. 1973. Measurements of Wind Waves Growth and Swell Decay during the Joint North Sea Wave Project (JONSWAP). Deutsches Hydrograph Institut

Hughes, S.A.. 1993. “Physical Models and Laboratory Techniques in Coastal Engineering”, Coastal Engineering Research Center, USA.

Irfani, Zulham. 2012. Transmisi dan Refleksi Gelombang pada Floating Breakwater dengan Variasi Jarak antar Susunan, Jurusan Teknik Kelautan ITS, Ocean Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia.

Loukogeorgaki, Eva and Angelides, Demos, C. 2005. Performance of Moored Floating Breakwater, International Journal of Offshore and Polar Engineering, The International Society of Offshore and Polar Engineering Vol-15, Greece.

Mani, J. S.. 1991. Design of Y-Frame Floating Breakwater, Journal of Waterway, Port, Coastal, and Ocean Engineering, Vol. 117, No.2

McCartney, Bruce, L.. 1985 Floating Breakwater Design, this paper is part of the Journal of Waterway, Port, Coastal and Ocean Engineering, Vol. 111, No.

2.

Nieuwenhuis, Odelinde. 2009. “Pedoman Perancangan Pelindung Pantai”.

Proyek Perlindungan Pantai, Pengendalian Banjir, Bangunan Penyelamatan

52 dan Peringatan Dini Tsunami Aceh dan Nias, (BRR Concept Note/INFRA 300GI), Sea Defence Consultant

PIANC. 1994. “Floating Breakwater a Practical Guide for Design and Construction”, Report of Working Group No. 13 of The Permanent Technical Comitte II, Brussel, Belgium

Shore Protection Manual (SPM). 1984. “Introduction to Coastal Engineering”, Department of The Army, US Army Corps of Engineers, Washington DC Tazaki, Ishida. 1975. “Floating Breakwater”, United States Patent, Tokyo Japan.

Triatmodjo, Bambang. 1999. “Teknik Pantai”, Yogyakarta: Beta Offset

Tsinker, Gregory, P.. 1995. Marine Structures Engineering: Specialized Application, An International Thomson Publishing Company, NewYork.

Wang, H. Y.. 2010. Experimental Study of a Porous Floating Breakwater, Dalian University of Technology, China.

LAMPIRAN

LAMPIRAN A CONTOH LISTING PROGRAM MATLAB LAMPIRAN B PERHITUNGAN KOEFISIEN REFLEKSI

LAMPIRAN C TABEL HASIL PERHITUNGAN KOEFISIEN REFLEKSI LAMPIRAN D VALIDASI Hs DAN Tp

LAMPIRAN E DOKUMENTASI KEGIATAN

LAMPIRAN A

CONTOH LISTING PROGRAM MATLAB

Reflection Coefficient

% Solution to exercise 21 in coastal hydraulics

%

clear all;

load refleksion.txt % data are read into the matrix 'refleksion'

eta1=refleksion(1:4500,2); % the first 32 values from column 2 are put into 'eta1' eta2=refleksion(1:4500,3); % the first 32 values from column 3 are put into 'eta2' n=length(eta1);

deltat=refleksion(2,1)-refleksion(1,1); % time between measurements delta_f=1/(n*deltat); % basic frequency in Fourier Series

title('Time series of surface elevation') legend('\eta_1','\eta_2');

aogb=fft(eta1); % eta1 is Fourier-transformed

A1=real(aogb)/n*2; % a-vector in Fourier series for eta1 B1=-imag(aogb)/n*2; % b-vector in Fourier-series for eta1

% Note that if sampling time is equal to the period in a harmonic signal,

% only the amplitudes at the basic frequency, i.e. for j=1 in the Fourier

% series are significant. All other values are more or less noise.

ylabel('A1[j]')

title('Fourier coefficients at 1. gauge');

B2=-imag(aogb)/n*2; % b-vector in Fourier-series for eta2

title('Fourier coefficients at 2. gauge');

% ai og ar are calculated with Goda og Suzuki's method

% even though all values in the Cr-vector are different from zero, it is only

% the values corresponding to j=1 in the Fourier series that has a physical meaning

% All other values are found by dividing noise by noise because

% eta1 og eta2 are not perfect sine-functions (the values are taken from

% anumerical model)

disp(['The Refleksion Coefficient is ' num2str(Cr(2))])

LAMPIRAN B

PERHITUNGAN KOEFISIEN REFLEKSI

 Setelah melakukan pengujian dengan gelombang irregular pada struktur hexgonal floating breakwater akan didapatkan hasil pembacaan pada wave tide meter software. Dimana, hasilnya akan berisi amplitudo yang dibuka dengan Ms.

Excel. Seperti tampilan dibawah ini

 Merubah file dengan format .xls kedalam aplikasi notepad, koversi ini dilakukan karena matlab menggunakan format konten notepad dalam membaca data hasil pengujian.Seperti tampilan pada contoh dibawah

 Data yang sudah dipindah ke aplikasi notepad harus di save satu folder dengan matlab editor yang berisikan persamaan Goda dan Suzuki. Setelah itu buka file matlab editor dengan software matlab, lalu dalam software matlab akan muncul coding seperti dibawah ini:

Input file dalam

bentuk notepad Input paramaeter yang digunakan dalam pengujian

Persamaan Goda

 Klik tombol run untuk mengolah data, setelah itu akan muncul output berupa nilai koefisien refleksi dan ploting separasi gelombang datang dan refleksi. Dua output yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Tombol Run

Hasil Koefisien Refleksi

LAMPIRAN C

TABEL HASIL PERHITUNGAN KOEFISIEN REFLEKSI

KONFIGURASI 1

KONFIGURASI 2

LAMPIRAN D VALIDASI Hs DAN Tp

Untuk mengetahui apakah hasil dari MATLAB benar atau tidak dilakukan validasi dengan cara membandingkan hasil dari MATLAB dengan hasil perhitungan secara manual

Contoh data gelombang yang diolah

-40

Gel ke-n Hi Hi2 1/3 H Tertinggi Hs H rata-rata

(cm) (cm) (cm) (cm) (cm)

1 5.5 30.25 5.5

5.3 3.55

2 5.4 29.16 5.4

3 5 25 5

4 4.4 19.36

5 4.4 19.36

6 3.2 10.24

7 2.7 7.29

8 2.6 6.76

9 2.4 5.76

10 1.8 3.24

11 1.6 2.56

Jumlah 39 158.98 15.9

Perhitungan Hs secara manual

Perhitungan Hs dengan menggunakan MATLAB

Error %

Wavan 5.16

2.64

Manual 5.3

Perbandingan perhitungan Hs secara manual dan dengan MATLAB

 Validasi Tp

Data yang didapat dari pengujian diubah terebih dahulu menjadi kurva spektra energi gelombang dalam domain frekuensi, dengan menggunakan algoritma FFT (Fast Fourier Transform).

Selanjutnya tabel diatas diplot dalam grafik, dengan sumbu x berupa frekuensi gelombang (ω) dan sumbu y berupa spektra kepadatan energi gelombang Sζ( ω ) seperti dibawah ini.

Dari grafik diatas didapatkan frekuensi 1.0986 Hz memiliki kepadatan energi gelombang tertinggi. Frekuensi yang didapatkan tersebut kemudian diubah menjadi periode. Sehingga didapatkan periode puncak sebesar 0.910249 s dari perhitungan manual. Untuk perhitungan WAVAN bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Perbandingan perhitungan Hs secara manual dan dengan MATLAB

0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 800.00 900.00

0 5 10 15 20 25 30

Sζ( ω )

ω (Hz)

Error %

Wavan 0.9102

0.0054 Manual 0.910249

LAMPIRAN E

DOKUMENTASI KEGIATAN

MODEL HEXAGONAL FLOATING BREAKWATER

KONFIGURASI PERTAMA

KONFIGURASI KEDUA

KALIBRASI WAVE PROBE

PELETAKKAN MODEL HEXAGONAL FLOATING BREAKWATER

PEMASANGAN TALI MOORING

BIODATA PENULIS

Yoga Putra Pamungkas dilahirkan di Blora, Jawa Tengah pada tanggal 10 Mei 1996 . Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Penulis menempuh pendidikan formal dimulai dengan menyelesaikan jenjang pendidikan dasar di SD Tempelan 2 Blora . Menginjak pendidikan menengah pertama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Blora. Kemudian menginjak pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Blor. Setelah lulus SMA pada tahun 2014 penulis melanjutkan studinya di Departemen Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN) dengan Nomor Registrasi Peserta 4314100020. Selama menjadi mahasiswa selain aktif dibidang akademis, penulis juga aktif dalam kegiatan intra kampus. Kegiatan intra kampus yang pernah digeluti oleh penulis adalah menjadi staff Tim Kesekretariatan (Kestari) Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan FTK ITS pada tahun 2015-2016, staff ahli Tim Kesekretariatan (Kestari) Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan FTK ITS pada tahun 2016-2017.

Pada tahun 2017 penulis melakukan kerja praktek pada salah satu perusahaan fabrikasi di kota Bekasi , yaitu di PT Gearindo Prakarsa. Di Departemen Teknik Kelautan, penulis menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Analisa Refleksi Gelombang pada Model Fisik Hexagonal Floating Breakwater”. Jika pembaca berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tugas akhir ini, silahkan menghubungi email dibawah ini.

Kontak Penulis :

Email : [email protected] Telepon : 089518442535

Dokumen terkait