HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Hubungan Karakteristik angggota Credit Union sampel dengan Penilaian keberhasilan Pelaksanaan Program Kerja Credit Union sampel 1 Tahun
Terakhir.
Karakteristik yang diduga berhubungan dengan penilaian keberhasilan
pelaksanaan program kerja Credit Union sampel 1 Tahun Terakhir adalah umur,
tingkat pendidikan, lama menjadi anggota dan jumlah tanggungan anggota. Untuk
mengetahui hubungan karakteristik anggota terhadap penilaian keberhasilan
pelaksanaan program kerja Credit Union sampel 1 Tahun Terakhir dianalisis
dengan menggunakan analisis koefisien Korelasi Rank Spearman, dengan nilai ά = 0,05 dan N1 = 30 dan N2 = 30.
1. Umur
• Hubungan Umur anggota Credit Union Baru dengan penilaian
keberhasilan pelaksanaan program kerja Credit Union Baru 1 Tahun
Terakhir
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis Korelasi
Rank Spearman, dan diperoleh hasil rs = 0,617, dan ttabel = 2,048 pada ά 0,05,
sehingga t-hitung 4,148 > t-tabel 2,048, ini berarti Ho ditolak. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara umur dengan
penilaian program kerja pengurus Credit Union Baru diterima. Korelasi antara
umur dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja adalah positip,
artinya semakin tinggi umur maka semakin tinggi tingkat penilaian keberhasilan
pelaksanaan program kerja. Hal ini terjadi karena semakin bertambah umur maka
pengalaman dan pengetahuan anggota tentang penilaian pelaksanaan program
• Hubungan Umur anggota Credit Union Lama dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja Credit Union Lama 1 Tahun
Terakhir
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis Korelasi
Rank Spearman, dan diperoleh hasil rs = 0,611 , dan ttabel = 2,048 pada ά 0,05,
sehingga t-hitung 4,084 > t-tabel 2,048, ini berarti Ho ditolak. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara umur dengan
penilaian program kerja pengurus Credit Union Lama diterima. Korelasi antara
umur dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja adalah positip,
artinya semakin tinggi umur maka semakin tinggi tingkat penilaian keberhasilan
pelaksanaan program kerja. Hal ini terjadi karena semakin bertambah umur maka
pengalaman dan pengetahuan anggota tentang penilaian pelaksanaan program
kerja semakin bertambah.
2. Lama Pendidikan
• Hubungan tingkat pendidikan anggota Credit Union Baru dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja Credit Union Baru 1
Tahun Terakhir
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis Korelasi
Rank Spearman, dan diperoleh hasil rs = 0,417, dan ttabel = 2,048, pada ά 0,05,
sehingga t-hitung 5,291 > t-tabel 2,048, ini berarti Ho ditolak. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara lama
pendidikan dengan penilaian program kerja pengurus Credit Union Baru diterima.
Korelasi antara lama pendidikan dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan
semakin tinggi tingkat penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja. Hal ini
terjadi karena semakin bertambah tingkat pendidikan maka pengetahuan dan
pemahaman anggota tentang program-program kerja yang terdapat di CU semakin
bertambah.
Hubungan tingkat pendidikan anggota Credit Union Lama dengan
penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja Credit Union Lama 1 Tahun
Terakhir
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis Korelasi
Rank Spearman, dan diperoleh hasil rs = 0,421, dan ttabel = 2,048, pada ά 0,05,
sehingga t-hitung 2,455 > t-tabel 2,048, ini berarti Ho ditolak. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara lama
pendidikan dengan penilaian program kerja pengurus Credit Union Lama
diterima. Korelasi antara lama pendidikan dengan penilaian keberhasilan
pelaksanaan program kerja adalah positip, artinya semakin tinggi tingkat
pendidikan maka semakin tinggi tingkat penilaian keberhasilan pelaksanaan
program kerja. Hal ini terjadi karena semakin bertambah tingkat pendidikan maka
pengetahuan dan pemahaman anggota tentang program-program kerja yang
terdapat di CU semakin bertambah.
3. Lama Menjadi Anggota
• Hubungan lama menjadi anggota anggota Credit Union Baru dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja Credit Union Baru 1
Tahun Terakhir
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis Korelasi
sehingga t-hitung 4,116 > t-tabel 2,048, ini berarti Ho ditolak. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara lama menjadi
anggota dengan penilaian program kerja pengurus Credit Union Baru diterima.
Korelasi antara lama menjadi anggota dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan
program kerja adalah positip, artinya semakin tinggi lama menjadi anggota maka
semakin tinggi tingkat penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja. Hal ini
terjadi karena semakin lama menjadi anggota maka pengalaman, pengetahuan dan
pemahaman anggota tentang program-program kerja yang terdapat di CU semakin
bertambah.
• Hubungan lama menjadi anggota anggota Credit Union Lama dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja Credit Union Lama 1
Tahun Terakhir
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis Korelasi
Rank Spearman, dan diperoleh hasil rs = thitung = 0,424, dan ttabel = 2,048, pada ά 0,05, sehingga t-hitung 2,477 > t-tabel 2,048, ini berarti Ho ditolak. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara lama menjadi
anggota dengan penilaian program kerja pengurus Credit Union Lama diterima.
Korelasi antara lama menjadi anggota dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan
program kerja adalah positip, artinya semakin tinggi lama menjadi anggota maka
semakin tinggi tingkat penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja. Hal ini
terjadi karena semakin lama menjadi anggota maka pengalaman, pengetahuan dan
pemahaman anggota tentang program-program kerja yang terdapat di CU semakin
4. Jumlah Tanggungan
• Hubungan jumlah tanggungan anggota Credit Union Baru dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja Credit Union Baru 1
Tahun Terakhir
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis Korelasi
Rank Spearman, dan diperoleh hasil rs = 0,176 , dan ttabel = 2,048, pada ά 0,05,
sehingga t-hitung 0,946 < t-tabel 2,048, ini berarti Ho diterima. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara jumlah
tanggungan anggota dengan penilaian program kerja pengurus Credit Union
Lama ditolak. Hal ini terjadi karena jumlah tanggungan tidak terlibat dalam
melakukan penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja yang terdapat di
CU.
Hubungan jumlah tanggungan anggota Credit Union Lama dengan
penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja Credit Union Lama 1 Tahun
Terakhir
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis Korelasi
Rank Spearman, dan diperoleh hasil rs = 0,281 , dan ttabel = 2,048, pada ά 0,05,
sehingga t-hitung 1,549 < t-tabel 2,048, ini berarti Ho diterima. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara jumlah
tanggungan anggota dengan penilaian program kerja pengurus Credit Union
Lama ditolak. Hal ini terjadi karena jumlah tanggunga tidak terlibat dalam
melakukan penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja yang terdapat di
4, Pengaruh Karakteristik angggota Credit Union sampel Terhadap Penilaian keberhasilan Pelaksanaan Program kerja Credit Union sampel 1 Tahun Terakhir.
Pengaruh Karakteristik angggota Credit Union Baru Terhadap Penilaian
keberhasilan Pelaksanaan Program kerja Credit Union Baru.
Secara Serempak
Tabel 28. Pengaruh Karakteristik angggota Credit Union Baru
Terhadap Penilaian keberhasilan Pelaksanaan Program kerja Credit Union Baru.
No Variabel Koefisien t-hit t- tabel Signifikansi Intercept 20.480 1.999 Umur 2.869 2.060 Lama Pendidikan 0.247
Lama Menjadi Anggota 1.883
Jumlah Tanggungan -0.276 Multipel R 0.724 R-Square 0.524 F-hit 6.827 Signifikansi 0.001 F-tabel (ά = 0,05) 2.76
Sumber: Data diolah dari lampiran regresi.
Persamaan Regresinya dapat ditulis sebagai berikut:
Ŷ = ao + b1X1 + b2X2 + b3X3 +… + bnXn
Dimana,
Ŷ = Kinerja (Program Kerja)
a = Koefisien intercept
b1, b2, b3, …, bn = Koefisien regresi
X1, X2, X3, …, Xn = Faktor-faktor sosial ekonomi anggota
X1 = Umur (Tahun)
X2 = Lama pendidikan (Tahun)
X4 = Jumlah tanggungan (Orang)
Dari tabel 28 dapat diketahui bahwa nilai R2 0,527. Koefisien determinasi
tersebut menunjukkan bahwa 52,7% keberhasilan pelaksanaan program kerja
Credit Union Baru dapat dijelaskan oleh variabel “umur, lama pendidikan, lama
menjadi anggota dan jumlah tanggungan” atau dengan kata lain sebesar 52,7%
keempat variabel mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program kerja Credit
Union Baru. Sedangkan sisanya sebesar 47,3% dipengaruhi oleh faktor lain.
Dari tabel 28 dapat diketahui bahwa secara serempak nilai F hit adalah
6,977 dengan F tabel pada ά (0,05) adalah 2,76 karena F hit (6,977) > F tabel (2,76) maka ada pengaruh yang nyata antara karakteristik sosial ekonomi (umur,
lama pendidikan, lama menjadi anggota dan jumlah tanggunga) anggota terhadap
keberhasilan pelaksanaan program kerja Credit Union Baru. Hal ini terjadi karena
umur, lama pendidikan, lama menjadi anggota dan jumlah tanggungan anggota
mempengaruhi anggota dalam melakukan penilaian keberhasilan pelaksanaan
program kerja yang terdapat di CU.
Pengaruh Karakteristik angggota Credit Union sampel Terhadap Penilaian
keberhasilan Pelaksanaan Program kerja Credit Union Lama.
Secara Serempak
Tabel 29. Pengaruh Karakteristik angggota Credit Union Lama Terhadap Penilaian keberhasilan Pelaksanaan Program kerja Credit Union Lama. No Variabel Koefisie n t-hit t-tabel Signifikans i Intercept 25,754 0.38 Umur 1.105 2.060 Lama Pendidikan 0.780
Lama Menjadi Anggota 1.011
Jumlah Tanggungan 0.828
F-hit 2.981 Signifikans
i 0.038
F-tabel (ά
= 0,05) 2.76
Sumber: Data diolah dari lampiran regresi.
Persamaan Regresinya dapat ditulis sebagai berikut:
Ŷ = ao + b1X1 + b2X2 + b3X3 +… + bnXn
Dimana,
Ŷ = Kinerja (Program Kerja)
a = Koefisien intercept
b1, b2, b3, …, bn = Koefisien regresi
X1, X2, X3, …, Xn = Faktor-faktor sosial ekonomi anggota
X1 = Umur (Tahun)
X2 = Lama pendidikan (Tahun)
X3 = Lama menjadi anggota (Tahun)
X4 = Jumlah tanggungan (Orang)
Dari tabel 29 dapat diketahui bahwa nilai R2 0,323. Koefisien determinasi
tersebut menunjukkan bahwa 32,3% keberhasilan pelaksanaan program kerja
Credit Union Lama dapat dijelaskan oleh variabel “umur, lama pendidikan, lama
menjadi anggota dan jumlah tanggungan” atau dengan kata lain sebesar 32,3%
keempat variabel mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program kerja Credit
Union Lama. Sedangkan sisanya sebesar 67,7% dipengaruhi oleh faktor lain.
Dari tabel 29 dapat diketahui bahwa secara serempak nilai F hit adalah
2,981 dengan F tabel pada ά (0,05) adalah 2,76 karena F hit (2,981) > F tabel (2,76) maka ada pengaruh yang nyata antara karakteristik sosial ekonomi (umur,
keberhasilan pelaksanaan program kerja Credit Union Lama. Hal ini terjadi
karena umur, lama pendidikan, lama menjadi anggota dan jumlah tanggungan
anggota mempengaruhi anggota dalam melakukan penilaian keberhasilan
pelaksanaan program kerja yang terdapat di CU.
5. Perbedaan keberhasilan pelaksanaan program kerja pada Credit Union
sampel.
Tabel 30. Perbedaan keberhasilan pelaksanaan program kerja pada Credit Union sampel.
Skor Program Kerja
Mann-Whitney U 279.5
Z hit -2.526
Asymp. Sig (0,05) 0.12
Sumber: Data diolah dari lampiran Uji Mann-Whitney.
Dari tabel 30 dapat diketahui bahwa nilai untuk skor program kerja
Asimp. Sig (2 –tailed) untuk umur pada tabel test statistic 0,12> 0,05 level of significant (α). Maka Ho ditolak ini berarti ada perbedaan yang signifikan. Hal ini terjadi karena program kerja yang terdapat di CU lama telah dilaksanakan dengan
baik oleh pengurus dan ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah anggota CU
lama, sedangkan pelaksanaan program kerja yang terdapat di CU baru masih perlu
dibenahi oleh pengurus sehingga dengan demikian keadaan CU baru akan
semakin lebih membaik dan jumlah anggota dapat bertambah.