EVALUASI KINERJA PENGURUS CREDIT UNION
(Studi Kasus: di 2 Credit Union, Wilayah Siantar)
SKRIPSI
OLEH:
ERIKAWATI AMAZIHONO 050309028
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
EVALUASI KINERJA PENGURUS CREDIT UNION
(Studi Kasus: di 2 Credit Union, Wilayah Siantar)
SKRIPSI
Diajukan kepada Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian
OLEH:
ERIKAWATI AMAZIHONO 050309028
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul : EVALUASI KINERJA PENGURUS CREDIT UNION (Studi Kasus: di 2 Credit Union, Wilayah Siantar)
Nama : ERIKAWATI AMAZIHONO
NIM : 050309028
Departemen : AGRIBISNIS
Program Studi
:
Penyuluhan dan Komunikasi PertanianDisetujui Oleh
Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Ir. H Meneth Ginting MADE) (Ir. Hasudungan Butar-butar, MSi)
Nip: 130231560 Nip: 131639808
Ketua Komisis Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Departemen Agribisnis
RINGKASAN
Penulis skripsi dengan judul “Evaluasi Kinerja Pengurus Credit Union”
dengan studi kasus di 2 Credit Union, Wilayah Siantar. Penelitian ini dibimbing
oleh bapak Prof. Dr. Ir. H. Meneth Ginting, MADE sebagai dosen pembimbing
satu dan bapak Ir. Hasudungan Butar-butar, M.Si sebagai dosen pembimbing ke
dua.
Daerah penelitian ditentukan secara purpossive dan pengambilan sampel
dilakukan secara simple random sampling.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah:
1. Perkembangan (jumlah anggota, jumlah simpanan, saldo pinjaman, dana
cadangan, pendapatan, biaya, dan sisa hasil usaha) Credit Union Lama
lebih tinggi dari Credit Union Baru selama 5 tahun terakhir.
2. Pelaksanaan Program Kerja Program kerja Credit Union telah berhasil dan
pelaksanaan Program Kerja Program kerja Credit Union Lama sangat
berhasil dilaksanakan.
3. Terdapat hubungan antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama
pendidikan, lama menjadi anggota) anggota Credit Union Baru dengan
penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja pengurus Credit Union
Baru, dan tidak terdapat hubungan antara jumlah tanggungan anggota
Credit Union Baru dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan program
4. Terdapat pengaruh yang nyata antara karakteristik sosial ekonomi (umur,
lama pendidikan, lama menjadi anggota dan jumlah tanggungan) anggota
Credit Union sampel terhadap penilaian pada pelaksanaan program kerja
pengurus Credit Union sampel.
5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara keberhasilan pelaksanaan
program kerja di antara dua Credit Union sampel.
6. Terdapat masalah-masalah yang dihadapi oleh pengurus Credit Union
Baru yang terdiri dari: fasilitas yang mendukung masih belum memadai,
jumlah anggota yang masih sedikit, masih kurangnya konsentrasi pengurus
terhadap Credit Union yang disebabkan oleh karena pengurus mempunyai
aktivitas yang lain, modal yang masih kurang.
Terdapat masalah-masalah yang dihadapi oleh pengurus Credit Union
Lama yang terdiri dari: terdapat anggota yang masih belum
mengembalikkan pinjaman di Credit Union Lama, masih kurangnya
pegawai yang professional, kurangnya pegawai di Credit Union Lama.
7. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi
pengurus Credit Union baru yaitu: pengadaan fasilitas baru, misalnya
komputer, menggalakkan pelaksanaan program Pola AMAL (anggota
mencari anggota baru), merekrut Pegawai baru untuk membantu pengurus
lama dalam melaksanakan program kerja, dan meningkatkan modal
dengan penambahan jumlah anggota.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi
pengurus Credit Union lama yaitu: memberikan surat peringatan kepada
kepada pengurus Credit Union, dan merekrut pegawai baru sesuai dengan
RIWAYAT HIDUP
Erikawati Amazihono, lahir pada tanggal 24 Februari 1987 di desa
Hili’abolata, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan dan sebagai anak ke
lima dari Talizoneche Amazihono dan Saosonawua Telaumbanua.
Pendididkan formal yang pernah ditempuh penulis yaitu pada tahun 1999
lulus dari SD Inpres Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan. Tahun
2002 lulus dari SMP Negeri 1 Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan.
Tahun 2005 lulus dari SMA Negeri 3 Kecamatan Gunungsitoli, Kabupaten Nias
dan pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Sumatera Utara melalui
jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis memilih program
studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Departemen Agribisnis.
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di desa Liang
Jering, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi pada bulan Juni 2009. Penulis
melaksanakan penelitian di Wilayah Siantar tepatnya di Credit Union Baru (Karya
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nyalah penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini berjudul ” EVALUASI KINERJA PENGURUS CREDIT
UNION (Studi Kasus: di 2 Credit Union, Wilayah Siantar)” yang merupakan
salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan studi di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih sebesar-besarnya kepada:
• Bapak Prof. Dr. Ir. H. Meneth Ginting, MADE selaku ketua komisi
pembimbing.
• Bapak Ir. Hasudungan Butar-butar, M.Si selaku anggota komisi
pembimbing.
• Bapak Ir. Luhut Sihombing, MP selaku Ketua Departemen Agribisnis
serta seluruh Staff Pengajar, Pegawai Tata Usaha di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan.
• Semua Instansi yang terkait dalam penelitian ini yaitu:
Bapak PM. Sitanggang selaku Pemimpin Credit Union se Sumatera
Utara.
Bapak Simanuhuruk selaku pegawai bidang pendidikan BK3D.
Bapak Oloan Simanjuntak selaku Pemimpin Credit Union Karya
Nyata.
Para responden yang telah memberikan waktu dan informasi bagi
penulis.
Dengan rasa hormat kepada ayahanda Talizoneche Amazihono dan ibunda
Sausonawua Telaumbanua, kepada abang dan kakak:
• Siti Asni Amazihono beserta keluarga • Siti Warni Amazihono beserta keluarga • Kurniaman Amazihono beserta keluarga • Karyaman Amazihono
yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya, dan tidak lupa kepada saudara-saudara lainnya yang telah mendukung
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis juga tidak lupa berterimakasih kepada sahabat-sahabat yang selalu
ada dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini:
Pendy, Adil, Desni, Tiny, Bobby, Nenny, Ira, Martin, Yovitha, Mega, Mandolin
27, Bahagia, dan teman-teman Stambuk 2005 lainnya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari para
pembaca.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, November 2009
DAFTAR ISI
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Metode Penentuan Daerah Penelitian... 21
Metode Pengambilan Sampel ... 23
Metode Pengumpulan Data ... 23
Metode Analisis Data ... 24
Defenisi dan Batasan Operasional ... 33
Defenisi ... 33
Batasan Operasional ... 34
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Deskripsi Daerah Penelitian... 35
Letak Daerah Penelitian ... 35
Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan ... 36
Keadaan Penduduk ... 37
Keadaan Sosial Ekonomi ... 39
Sarana dan Prasarana ... 42
Karakteristik angggota Credit Union sampel ... 43
HASIL DAN PEMBAHASAN
biaya, sisa hasil usaha) Credit Union di
Credit Union Sampel Selama 5 Tahun Terakhir ... 47 2. Keberhasilan Pelaksanaan Program Kerja
Credit Union sampel 1 Tahun Terakhir ... 55 3. Hubungan Karakteristik angggota Credit Union sampel dengan
Penilaian keberhasilan Pelaksanaan Program Kerja Credit Union sampel Selama 1 Tahun Terakhir... 65 4. Pengaruh Karakteristik angggota Credit Union sampel
Terhadap Penilaian keberhasilan Pelaksanaan Program kerja
Credit Union sampel Selama 1 Tahun Terakhir ... 70 5. Perbedaan keberhasilan pelaksanaan program kerja pada
Credit Union sampel Selama 1 Tahun Terakhir ... 73 6. Masalah-masalah yang dihadapi pengurus Credit Union sampel 73 7. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang
dihadapi pengurus Credit Union sampel ... 74
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ... 76 Saran ... 77
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No Tabel Halaman
1. Tabel 1. Nama-nama Credit Union di Wilayah Siantar-Sekitar. 3 2. Tabel 2. Pendapatan/Jumlah Anggota Credit Union di Wilayah
Siantar- Sekitar. 21
3. Tabel 3. Urutan Peringkat Ke-14 Credit Union di Siantar-Sekitarnya
Berdasarkan Pendapatan/Jumlah Anggota. 22
4. Tabel 4. Program Kerja Credit Union sampel. 24
5. Tabel 5. Distribusi Penggunaan Lahan di Desa Nusa Harapan. 36 6. Tabel 6. Distribusi Penggunaan Lahan di Kelurahan Pardamean. 37 7. Tabel 7. Distribusi Penduduk Desa Nusa Harapan Menurut Umur. 38 8. Tabel 8. Distribusi Penduduk Kelurahan Pardamean Menurut Umur. 39 9. Tabel 9. Distribusi Penduduk Desa Nusa Harapan Berdasarkan
Jenis Pekerjaan. 40
10.Tabel 10. Distribusi Penduduk Kelurahan Pardamean
Berdasarkan Jenis Pekerjaan. 41
11.Tabel 11. Sarana dan Prasarana di Desa Nusa Harapan. 42 12.Tabel 12. Sarana dan Prasarana di Kelurahan Pardamean. 43 13.Tabel 13. Karakteristik Anggota Sampel di Daerah Penelitian. 44
14.Tabel 14. Perkembangan Jumlah Anggota Credit Union
Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama (Saroha)
Tahun 2004-2008. 47
15.Tabel 15. Perkembangan Jumlah Simpanan Credit Union Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama (Saroha)
Tahun 2004-2008. 48
16.Tabel 16. Perkembangan Saldo Pinjaman Credit Union (Baru) Karya Nyata dan Credit Union (Lama) Saroha
Tahun 2004-2008. 49
17.Tabel 17. Perkembangan Jumlah Dana Cadangan Credit
Union Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama
18.Tabel 18. Perkembangan Jumlah Pendapatan Credit Union Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama (Saroha)
Tahun 2004-2008. 51
19.Tabel 19. Perkembangan Jumlah Biaya Credit Union Baru (Karya Nyata)dan Credit Union Lama (Saroha)
Tahun 2004-2008. 52
20.Tabel 20. Perkembangan Jumlah Sisa Hasil Usaha
Credit Union Baru (Karya Nyata) dan Credit Union
Lama (Saroha) Tahun 2004-2008. 53
21.Tabel 21. Perbedaan Perkembangan (Jumlah Anggota, Jumlah simpanan, Saldo Pinjaman, Dana Cadangan,
Pendapatan, Jumlah Biaya, Sisa Hasil Usaha)
Selama 5 Tahun Terakhir. 54
22.Tabel 22. Melaksanakan Rapat Anggota Tahunan di Credit Union Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama (Saroha) Selama
1 Tahun Terakhir. 56
23.Tabel 23. Menambah jumlah anggota baru di
Credit Union Baru (Karya Nyata) dan
Credit Union Lama (Saroha) Selama 1 Tahun Terakhir 57 24.Tabel 24. Meningkatkan pelayanan pengurus
di Credit Union Baru (Karya Nyata) dan
Credit Union Lama (Saroha) Selama 1 Tahun Terakhir. 58
25.Tabel 25. Melakukan kegiatan pinjaman di
Credit Union Baru (Karya Nyata) dan
Credit Union Lama (Saroha) Selama 1 Tahun Terakhir 59 26.Tabel 26. Memberikan Pendidikan di Credit Union
Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama
(Saroha) Selama 1 Tahun Terakhir 61
27.Tabel 27. Berperan dalam kegiatan sosial
di Credit Union Baru (Karya Nyata) dan
28.Tabel 28. Pengaruh Karakteristik angggota Credit Union Baru Terhadap Penilaian keberhasilan Pelaksanaan
Program kerja Credit Union Baru 70
29.Tabel 29. Pengaruh Karakteristik angggota Credit Union Lama Terhadap Penilaian keberhasilan Pelaksanaan
Program kerja Credit Union Lama. 71
30.Tabel 30. Perbedaan keberhasilan pelaksanaan program kerja
pada Credit Union sampel. 73
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Judul Halaman
1 Lampiran 1a. Karakteristik Anggota Sampel di Credit Union
(Baru) Karya Nyata 81
2 Lampiran 1b. Karakteristik Anggota Sampel di Credit Union
(Lama)Saroha 82
3 Lampiran 2a. Data Statistik Kopdit di Siantar Tahun 2004 83
4 Lampiran 2b. Data Statistik Kopdit di Siantar Tahun 2005 85
5 Lampiran 2c. Data Statistik Kopdit di Siantar Tahun 2006 87
6 Lampiran 2d. Data Statistik Kopdit di Siantar Tahun 2007. 89
7 Lampiran 2e. Data Statistik Kopdit di Siantar Tahun 2008. 91
8 Lampiran 3a. Jawaban Responden Terhadap Rencana Kerja Credit Union (Baru)
Karya Nyata 93
9 Lampiran 3b. Jawaban Responden Terhadap
Rencana Kerja Credit Union (Lama) Saroha 95
10 Lampiran 4a. Skoring Jawaban Anggota Credit Union (Baru)
Karya Nyata 97
11 Lampiran 4b. Skoring Jawaban Anggota Credit Union
(Lama) Saroha 99
12 Lampiran 5. Profil Credit Union Baru (Karya Nyata)
dan Credit Union Lama (Baru). 101
13 Lampiran 6a. Uji Korelasi Antara Karakteristik
Sosial Ekonomi Anggota Dengan Penilaian
Pelaksanaan Program Kerja Credit Union Baru. 105
14 Lampiran 6b. Uji Korelasi Antara Karakteristik
Sosial Ekonomi Anggota Dengan Penilaian
15 Lampiran 7a. Uji Regresi Antara Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Terhadap Penlaian Pelaksanaan Program Kerja
Credit Union Baru 107
16 Lampiran 7b. Uji Regresi Antara Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota Terhadap Penlaian Pelaksanaan Program Kerja
Credit Union Lama 109
RINGKASAN
Penulis skripsi dengan judul “Evaluasi Kinerja Pengurus Credit Union”
dengan studi kasus di 2 Credit Union, Wilayah Siantar. Penelitian ini dibimbing
oleh bapak Prof. Dr. Ir. H. Meneth Ginting, MADE sebagai dosen pembimbing
satu dan bapak Ir. Hasudungan Butar-butar, M.Si sebagai dosen pembimbing ke
dua.
Daerah penelitian ditentukan secara purpossive dan pengambilan sampel
dilakukan secara simple random sampling.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah:
1. Perkembangan (jumlah anggota, jumlah simpanan, saldo pinjaman, dana
cadangan, pendapatan, biaya, dan sisa hasil usaha) Credit Union Lama
lebih tinggi dari Credit Union Baru selama 5 tahun terakhir.
2. Pelaksanaan Program Kerja Program kerja Credit Union telah berhasil dan
pelaksanaan Program Kerja Program kerja Credit Union Lama sangat
berhasil dilaksanakan.
3. Terdapat hubungan antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama
pendidikan, lama menjadi anggota) anggota Credit Union Baru dengan
penilaian keberhasilan pelaksanaan program kerja pengurus Credit Union
Baru, dan tidak terdapat hubungan antara jumlah tanggungan anggota
Credit Union Baru dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan program
4. Terdapat pengaruh yang nyata antara karakteristik sosial ekonomi (umur,
lama pendidikan, lama menjadi anggota dan jumlah tanggungan) anggota
Credit Union sampel terhadap penilaian pada pelaksanaan program kerja
pengurus Credit Union sampel.
5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara keberhasilan pelaksanaan
program kerja di antara dua Credit Union sampel.
6. Terdapat masalah-masalah yang dihadapi oleh pengurus Credit Union
Baru yang terdiri dari: fasilitas yang mendukung masih belum memadai,
jumlah anggota yang masih sedikit, masih kurangnya konsentrasi pengurus
terhadap Credit Union yang disebabkan oleh karena pengurus mempunyai
aktivitas yang lain, modal yang masih kurang.
Terdapat masalah-masalah yang dihadapi oleh pengurus Credit Union
Lama yang terdiri dari: terdapat anggota yang masih belum
mengembalikkan pinjaman di Credit Union Lama, masih kurangnya
pegawai yang professional, kurangnya pegawai di Credit Union Lama.
7. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi
pengurus Credit Union baru yaitu: pengadaan fasilitas baru, misalnya
komputer, menggalakkan pelaksanaan program Pola AMAL (anggota
mencari anggota baru), merekrut Pegawai baru untuk membantu pengurus
lama dalam melaksanakan program kerja, dan meningkatkan modal
dengan penambahan jumlah anggota.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi
pengurus Credit Union lama yaitu: memberikan surat peringatan kepada
kepada pengurus Credit Union, dan merekrut pegawai baru sesuai dengan
PENDAHU LUAN
Latar Belakang
Sejak dilahirkan, manusia dihadapkan pada masalah untuk dapat tetap
hidup dan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini
disebabkan karena tidak sesuainya jumlah barang dan jasa yang tersedia
dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia (Hendrojogi, 1997 : 1).
Koperasi pertama kali muncul di Eropa pada awal abad ke 19. Ketika itu,
terutama di negara-negara Eropa yang menerapkan sistem perekonomian kapitalis,
kaum buruh sedang berada pada puncak penderitaannya. Untuk membebaskan diri
mereka dari tindasan perekonomian kapitalis, serta dalam rangka ikut serta
meningkatkan kesejahteraan anggota masyarakat di sekitarnya, kaum buruh
sepakat untuk menyatukan diri dengan membentuk koperasi. (Baswir, 2000 : 11).
Penderitaan dirasakan terlalu berat oleh para petani di pedesaan. Pada saat
seperti ini muncul seorang pelopor yang bernama F. W. Raiffeisen, walikota di
Flammersfield. Raiffeisen menganjurkan agar kaum petani menyatukan diri dalam
perkumpulan simpan-pinjam. Setelah melalui beberapa rintangan, akhirnya
Raiffeisen dapat mendirikan koperasi. Tujuan utama koperasi Raiffeisen adalah
untuk memepersatukan petani agar mereka dapat saling membantu melalui
kegiatan simpan-pinjam (Baswir, 2000 :14).
Prof. R. S. Soeriaatmadja, memberikan defenisi koperasi adalah suatu
perkumpulan dari orang-orang atas dasar persamaan derajat sebagai manusia,
sekedar memenuhi kebutuhan yang bersifat kebendaan atas tanggungan bersama
(Hendrojogi, 1997 : 21).
Pengertian koperasi menurut Dr. Fay (1908), yang menyatakan bahwa
koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang atas
mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri
sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan
kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan (Hendrojogi, 1997 : 22).
Bagi bangsa Indonesia koperasi merupakan suatu bentuk badan usaha yang
datang dari luar. Kata koperasi berasal dari bahasa latin cooperere yang dalam
bahasa Inggris menjadi cooperation berarti “bekerja sama”. Co berarti “bersama”
dan Operation berarti “bekerja” atau “ berusaha”. Kata koperasi untuk pertama
kalinya dikenal dalam Undang-Undang Nomor 79 tahun 1958 yang mengubah
kata kooperasi menjadi koperasi. Jadi, apabila hanya dilihat dari asal katanya,
koperasi berarti “bekerja sama atau berusaha bersama-sama”
( Suwandi, 1985 : 11).
Koperasi kredit yang sering disebut “Credit Union” adalah koperasi yang
mempunyai usaha tunggal, yakni simpan-pinjam sebagai usaha atau bisnis
utamanya. Koperasi kredit ini biasanya muncul atas prakarsa dan mufakat
sekelompok orang yang merasa mempunyai kesamaan kebutuhan dan kepentingan
untuk menggerakkan suatu modal bersama, terutama yang berasal dari simpanan
untuk dipinjamkan di antara sesama, dengan tingkat bunga yang memadai sesuai
dengan kesepakatan bersama. Pinjaman dapat diberikan atas dasar keperluan
darurat, usaha produktif (niaga atau investasi) atau untuk keperluan kesejahteraan
Koperasi kredit atau sering disebut Credit Union di Indonesia sudah mulai
berkembang, bahkan Credit Union juga telah didirikan di Sumatera Utara
khususnya di daerah penelitian (Wilayah Siantar-Sekitar). Dari data yang
diperoleh dari BK3D-SUMUT terdapat 14 wilayah Credit Union untuk wilayah
Siantar-sekitarnya. Data dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 1. Nama-nama Credit Union di Wilayah Siantar-Sekitar, 2008
No.
Sumber: Anggota Pengurus Credit Union. BK3D, Siantar, 2009.
Credit Union Saroha (Credit Union Lama) dan Credit Union Karya Nyata
(Credit Union Baru) dipilih sebagai Credit Union yang akan diteliti. Alasannya,
karena Credit Union Saroha merupakan salah satu Credit Union yang telah lama
berdiri yaitu pada tanggal 13 Oktober 1974. sedangkan Credit Union Karya Nyata
merupakan salah satu Credit Union yang baru berdiri yaitu pada tanggal 27 Mei
2002. Serta dari tabel, Credit Union Saroha merupakan Credit Union yang
menempati peringkat 6 dari ke 14 Credit Union di Siantar, memiliki
Nyata merupakan Credit Union yang menempati peringkat 10 dari ke 14 Credit
Union di Siantar, memiliki pendapatan/jumlah anggota yaitu Rp 69.473.
Identifikasi Masalah
1) Bagaimanakah perkembangan (jumlah anggota, jumlah simpanan, saldo
pinjaman, dana cadangan, pendapatan, biaya, dan sisa hasil usaha) Credit
Union di daerah sampel selama 5 tahun terakhir?
2) Bagaimana keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) Credit Union
sampel selama 1 tahun terakhir?
3) Apakah terdapat hubungan antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama
pendidikan, lama menjadi anggota, dan jumlah tanggungan) anggota dengan
penilaian keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) Credit Union
sampel selama 1 tahun terakhir?
4) Apakah terdapat pengaruh antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama
pendidikan, lama menjadi anggota, dan jumlah tanggungan) anggota
terhadap penilaian keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) Credit
Union sampel selama 1 tahun terakhir?
5) Apakah terdapat perbedaan antara keberhasilan pelaksanaan kinerja
(program kerja) pada Credit Union sampel?
6) Apakah ada masalah-masalah yang dihadapi pengurus Credit Union sampel
selama 1 tahun terakhir?
7) Apakah ada upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui perkembangan (jumlah anggota, jumlah simpanan, saldo
pinjaman, dana cadangan, pendapatan, biaya, dan sisa hasil usaha) Credit
Union di daerah Credit Union sampel selama 5 tahun terakhir.
2) Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kinerja ( program kerja) Credit
Union sampel selama 1 tahun terakhir.
3) Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik sosial ekonomi (umur,
lama pendidikan, lama menjadi anggota, dan jumlah tanggungan) anggota
dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) Credit
Union sampel selama 1 tahun terakhir.
4) Untuk mengetahui pengaruh antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama
pendidikan, lama menjadi anggota, dan jumlah tanggungan) anggota
terhadap penilaian keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) Credit
Union sampel selama 1 tahun terakhir.
5) Untuk mengetahui perbedaan antara keberhasilan pelaksanaan kinerja
(program kerja) pada Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir.
6) Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi pengurus Credit Union
sampel selama 1 tahun terakhir.
7) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi pengurus Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir.
Kegunaan Penelitian
Secara garis besar ada 2 kegunaan yaitu:
1. Sebagai bahan masukan bagi pengurus Credit Union sampel guna keperluan
perubahan/pengembangan kondisi kinerja (Program Kerja) Credit Union
sampel.
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN
KERANGKA PEMIKIRAN
Tinjauan Pustaka
Dewasa ini banyak badan usaha yang berdiri di tengah-tengah
pertumbuhan ekonomi, misalnya perusahaan negara, perusahaan swasta lainnya.
Koperasi juga telah menyebar di seluruh wilayah Indonesia, demikian juga di
negara-negara yang menganut sistem kapitalisme, sosialis termasuk yang
menganut sistem campuran koperasi tumbuh dan berkembang.
Margono Djojohadikoesoemo dalam bukunya yang berjudul “10 Tahun
Koperasi” 1941, mengatakan bahwa koperasi ialah perkumpulan manusia
seorang-seorang yang dengan sendirinya hendak bekerja sama untuk memajukan
ekonominya. Kata-kata yang terdapat dalam defenisi tersebut dapat diterangkan
sebagai berikut:
• Adanya unsur kesukarelaan dalam berkoperasi.
• Bahwa dengan bekerja sama itu, manusia akan lebih mudah mencapai
apa yang diinginkan.
• Bahwa pendirian dari suatu koperasi mempuyai
pertimbangan-pertimbangan ekonomis.
(Hendrojogi, 1997 : 20).
Ada beberapa alasan yang menjadi penyebab tetap bertahannya koperasi
1. Alasan keadilan yang cukup mantap pelaksanaannya dalam koperasi.
2. Karena koperasi mampu mengumpulkan berbagai sumber untuk
membentuk kekuatan bersama dalam menghadapi persaingan badan usaha
lain.
3. Koperasi tetap bertahan karena pendapat yang menyatakan bahwa koperasi
sebagai badan usaha sangat memperhatikan unsur manusia dan mendasar
tindak tanduk usahanya pada kemanusiaan karena tidak memandang
manusia lain sebagai musuh melainkan sebagai kawan.
(Suwandi, 1985 : 14).
Di Indonesia pengertian koperasi menurut Undang-undang koperasi tahun
1997 No. 12 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian adalah: organisasi ekonomi
rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum
koperasi yang merupakan susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan
atas asas kekeluargaan (Anoraga, 1993 : 4).
Mengingat arti koperasi sebagaimana tersebut di atas, maka koperasi
mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari
orang-orang yang mempunyai ekonomi terbatas. Usaha ini bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan yang dirasakan bersama, yang pada akhirnya mengangkat
harga diri, mengingat kedudukan serta kemampuan untuk mempertahankan diri
dan membebaskan diri dalam kesulitan.
Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang menggantikan motif
mencari laba semata-mata dengan unsur pengabdian dan pemberian jasa
(pelayanan). Dengan peran ekonominya ini, koperasi memang diperlukan
dengan cita-cita untuk ketinggian moral, kesejahteraan bersama dan penggunaan
sumber dana dan daya masyarakat secara hemat dan efektif
(Hendrojogi, 1997 : 7).
Koperasi kredit didirikan untuk memberikan kesempatan kepada
anggota-anggotanya memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan bunga yang ringan.
Akan tetapi untuk memberikan pinjaman atau kredit koperasi memerlukan modal.
Modal koperasi yang utama adalah simpanan anggota sendiri. Dari uang simpanan
yang dikumpulkan bersama-sama itu diberikan pinjaman kepada anggota yang
perlu dibantu. Oleh karena itu, maka koperasi kredit lebih tepat disebut koperasi
simpan-pinjam (Anoraga, 1993 : 22).
Koperasi kredit adalah badan usaha yang memiliki dan dikendalikan oleh
para anggotanya. Secara teoritis, koperasi kredit ditujukan untuk beroperasi secara
non-profit (tidak mengejar laba semata). Pada kenyataannya, keuntungan atau laba
dari modal para anggota adalah sasaran yang justru harus diraih oleh semua
koperasi kredit. Namun, koperasi kredit didirikan tidak hanya untuk memberi
keuntungan bagi para pemegang sahamnya. Keuntungan yang diraih koperasi
kredit digunakan untuk tujuan-tujuan demokratis, kesadaran sosial dan
pengembangan manusianya. Inilah ciri khas yang membedakan koperasi kredit
dengan lembaga keuangan lain seperti bank dan perusahaan-perusahaan investasi
lain.
Koperasi kredit juga memberikan manfaat dan layanan bagi para
anggotanya sesuai dengan besarnya jasa yang diberikan kepada koperasi kredit
tersebut. Dalam menjaga dan mempertahankan eksistensi koperasi kredit guna
kredit perlu berjuang dalam membangun semangat loyalitas dan integritas anggota
yang ditujukkan dengan keswadayaan dan solidaritas. Hal ini penting mengingat
promosi perbankan yang mulai banyak menawarkan imbalan suku bunga
tabungan yang tinggi sehingga memungkinkan adanya pelarian dana-dana dari
koperasi kredit ke lembaga-lembaga bank, serta pelayanan yang professional dan
mengarah pada kualitas menjaga kepercayaan anggota terhadap koperasi kredit
(Elias, 2008 : 15).
Pengangkatan pengurus yang profesional juga perlu. Karena ini
mempunyai pengaruh yang signifikan dalam pembangunan koperasi kredit dan
juga menambah kepercayaan para anggota. Koperasi kredit yang berhasil
mempunyai program kepegawaian yang mendorong para pegawai untuk melayani
anggota dengan kemungkinan pelayanan yang terbaik (Elias, 2008 : 21).
Koperasi kredit dimiliki dan dikelola secara demokratis oleh para
anggotanya. Karena tidak dimungkinkan para anggota berkumpul setiap hari
untuk membuat keputusan-keputusan operasional harian, maka pada suatu Rapat
Tahunan Anggota memilih pengurus. Para pengurus ditugaskan untuk mengawasi
jalannya koperasi kredit. Selain memilih pengurus, anggota juga menilai kinerja
koperasi kredit.
Adapun program kerja yang akan dinilai yang merupakan program kerja
Credit Union adalah:
1. Melaksanakan Rapat Anggota Tahunan.
2. Menambah jumlah anggota baru.
3. Meningkatkan pelayanan pengurus Credit Union.
5. Memberikan pendidikan.
6. Berperan dalam kegiatan sosial.
(Pengurus CU, 2009).
Pengurus adalah anggota koperasi yang memperoleh kepercayaan dari
Rapat Anggota untuk memimpin organisasi dan usaha koperasi untuk suatu
periode tertentu (Anonimous, 1998 : 1).
Menurut Anggaran Dasar koperasi kredit yang dipilih menjadi pengurus
ialah mereka yang memenuhi syarat-syarat:
• Memiliki sifat kejujuran, keaktifan dan keterampilan kerja.
• Mempunyai pengertian dan pemahaman yang cukup tentang falsafah,
organisasi dan tata kerja koperasi kredit.
Dalam kegiatan koperasi terdapat banyak penyimpangan yang terjadi.
Kepengurusan koperasi yang menyimpang dari aturan yang sebenarnya akan
berakibat fatal bagi koperasi tersebut. Pengurus tidak bertanggung jawab terhadap
tugas-tugas yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Rumah Tangga
koperasi.
Untuk itu, perlu adanya dilakukan sebuah evaluasi terhadap kinerja yang
telah dilakukan dalam periode tertentu. Evaluasi ini bermanfaat bagi
perbaikan-perbaikan kinerja pengurus koperasi menjadi lebih baik.
Menurut pengertian bahasa kata, evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu
evaluation yang berarti penilaian atau penafsiran. Evaluasi merupakan kegiatan
yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu proyek dengan menggunakan
instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh
melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana,
sistematik, dan terarah berdasarkan atas tujuan yang jelas (Thoha, 1994 : 1).
Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah bekerja dibandingkan
dengan target yang telah ditentukan. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang
dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Evaluasi kinerja adalah proses yang
mencakup perencanaan sejak awal dan memeliharanya secara teratur. Evaluasi
kinerja memberi cara untuk menjelaskan bagaimana anggota tim telah
melaksanakan pekerjaannya, dan bagaimana cara mereka untuk memperbaiki
kinerjanya di masa mendatang sehingga mereka, organisasi biasa memperoleh
manfaat. Evaluasi kinerja juga memberi peluang untuk bersama-sama menyusun
sasaran kinerja dan merumuskan cara mencapainya (Jerome, 2001: 5).
Landasan Teori
Koperasi menurut Undang-Undang koperasi No. 12 Tahun 1997 tentang
Pokok-Pokok Perkoperasian (Selanjutnya disebut UU PP) adalah organisasi
ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau
badan-badan hukum koperasi yang merupakan susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan (Anoraga, 1993 : 54).
Prinsip Koperasi Menurut UU No. 25 Tahun 1992 :
1. Keanggotaan sukarela dan terbuka.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian SHU (Sisa hasil usaha) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
5. Kemandirian.
6. Pendidikan Koperasi.
7. Kerjasama antara koperasi .
(http://formala.multipy.com/journal/item/19)
Koperasi kredit yang merupakan badan usaha yang dimiliki dan
dikendalikan oleh anggotanya bersifat demokrasi dimana keanggotaan terbuka
untuk siapa saja. Idealisme koperasi kredit adalah memberikan pelayanan bagi
siapa saja yang membutuhkannya.
Pengurus adalah alat perlengkapan organisasi kedua yang dimiliki oleh
koperasi. Tidak semua dapat menjadi pengurus, tetapi hanya anggota yang
memenuhi persyaratan tertentulah yang layak memiliki tanggung jawab tersebut.
Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi pengurus koperasi
merupakan wewenang dari Rapat Anggota koperasi yang dicantumkan dalam
anggaran dasar koperasi. Bila mengacu pada Undang-undang No. 12 Tahun 1967,
persyaratan untuk menjadi pengurus koperasi dalam garis besarnya ditetapkan
sebagai berikut: mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja serta
syarat-syarat lain yang ditentukan dalam Anggaran Dasar
(Baswir, 2000 : 137).
Pengurus sebelum melakukan tugas dan kewajibannya lebih dulu
mengucapkan sumpah/janji menurut ketentuan Rapat Anggota. Pengurus yang
telah menerima pelimpahan wewenang dari anggota mewakili anggota-anggota
dalam pengelolaan koperasi karenanya harus mampu menjabarkan kebijaksanaan
tanggung jawab dari pengurus untuk mengamankan dan melindungi kepentingan
anggota ( Hendrojogi, 1997 : 136).
Sebagai pihak yang dipercaya untuk mengurus koperasi, cakupan tugas
pengurus koperasi meliputi pengelolaan organisasi koperasi maupun pengelolaan
usaha koperasi. Adapun tugas pengurus koperasi dalam garis besar adalah:
a. Mengelola organisasi dan usaha koperasi.
b. Memelihara buku daftar anggota, pengurus dan pengawas.
c. Menyelenggarakan Rapat Anggota.
d. Mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan
koperasi.
e. Mengajukan program kerja dan rancangan anggaran pendapatan dan
belanja koperasi.
(Baswir, 2000 : 138).
Kedudukan pengurus sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota memiliki
tugas dan wewenang yang ditetapkan oleh Undang-Undang No. 25 tahun 1992
tentang Perkoperasian Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
peraturan lainnya yang berlaku dan diputuskan oleh Rapat Anggota. Dalam Pasal
29 (ayat 2) Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan
pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota ( Hendar, 2005 : 250).
Koperasi kredit yang berhasil mencapai sasarannya adalah yang memiliki
kepemimpinan pengurus yang efektif. Kepemimpinan adalah bagian yang sangat
penting bagi koperasi kredit. Keterampilan memimpin yang dimiliki pengurus
bisa membantu meningkatkan efektivitasnya dalam mempengaruhi dan mengelola
Para pengurus yang efektif memiliki kualitas yang sama, seperti:
mengetahui dan memahami sasaran dan tujuan organisasinya, mampu
mengkomunikasikan pemahaman atau visi masa depan kepada semua orang baik
di dalam maupun di luar organisasi, mengetahui atau mempelajari bagaimana
bekerja sama dengan orang lain, meluangkan waktu dalam hidupnya untuk
organisasi, memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik, dapat bertahan
dengan sejumlah konflik, dapat memberikan inspirasi kepada orang lain.
Koperasi kredit disamping mengalami perkembangan, juga tidak terlepas
dari hambatan-hambatan. Adapun hambatan-hambatan yang dihadapi adalah
adanya anggapan masyarakat bahwa koperasi hanya untuk menguntungkan orang
tertentu, pengelolaan masih tradisional, managemen koperasi pada umumnya
belum profesional, sumber daya manusia koperasi masih bersifat sambilan,
kesadaran untuk mempersiapkan masa depan yang sejahtera masih rendah, serta
terjadinya kelalaian terhadap pinjaman
(Anggota Pengurus Koperasi Kredit, 2009).
Perkembangan koperasi tidak diimbangi dengan kualitas koperasi tersebut,
karena beberapa kelemahan organisasi koperasi:
1. Kurang kemandirian koperasi
2. Citra koperasi kurang baik
3. Keterbatasan internal
4. Kurang manajemen organisasi dan usaha yang professional
Evaluasi kinerja sangatlah penting dalam perkembangan sebuah koperasi
melakukan kegiatan evaluasi terhadap kinerja pengurus. Anggota dapat
menggunakan hak suaranya untuk memberikan pendapat terhadap sesuatu yang
bersifat penting bagi koperasi tersebut. Anggota dapat melakukan penilaian
terhadap keberhasilan kinerja sebuah koperasi di samping memilih pengurus
berdasarkan Rapat Anggota.
Kegiatan evaluasi memerlukan informasi yang diperoleh melalui
pengukuran maupun dengan cara lain untuk menentukan pendapat dan membuat
keputusan-keputusan. Pengukuran diartikan sebagai proses untuk menentukan
luas atau kuantitas sesuatu. Hasil suatu pengukuran belum banyak memiliki arti
sebelum ditafsirkan dengan jalan membandingkan hasil pengukuran dengan
standar atau patokan yang telah ditentukan sebelumnya (Thoha, 1994 : 1).
Unsur-unsur pokok dalam penilaian adalah:
1. Adanya standar yang dijadikan pembanding.
2. Adanya proses perbandingan antara hasil pengukuran dengan standar.
(Thoha, 1994 : 3).
Penilaian kinerja dapat dilihat dari beberapa segi yaitu:
a. Dilihat dari terpenuhinya pelayanan kebutuhan anggota. Misalnya,
pelayanan simpan-pinjaman, dan sebagainya.
b. Terlaksananya pendidikan dasar pada anggota.
c. Terciptanya konsolidasi kepengurusan.
(Anggota Pengurus Koperasi Kredit, 2009).
Adapun manfaat evaluasi kinerja adalah :
1. Kinerja akan bisa diperbaiki dengan meluruskan perilaku yang tidak
mendukung perilaku yang diinginkan melalui penghargaan dan
imbalan.
2. Evaluasi kinerja merupakan peluang membangun hubungan yang kuat
dalam tim.
3. Peran dan tanggung jawab anggota tim bisa diklarifikasi, terutama
pada bidang-bidang kekuatan karyawan atau bidang-bidang yang perlu
diperbaiki.
(Jerome, 2001 : 12).
Kerangka Pemikiran
Koperasi kredit adalah badan usaha yang memiliki dan dikendalikan oleh
anggotanya. Sebuah koperasi kredit memiliki pengurus yang diangkat pada suatu
Rapat Anggota. Pengurus Koperasi kredit (Credit Union) berasal dari koperasi itu
sendiri. Para pengurus koperasi kredit ditugaskan mengawasi jalannya koperasi.
Perkembangan sebuah koperasi juga dipengaruhi oleh kinerja pengurus.
Kinerja pengurus yang baik akan membuahkan hasil yang baik. Dan sebaliknya,
apabila kinerja pengurus tidak berjalan sesuai apa yang telah ditetapkan
sebelumnya maka akan menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi koperasi
kredit tersebut. Kinerja yang akan dilaksanakan oleh pengurus adalah program
kerja Credit Union yang telah ditetapkan dalam RAT.
Untuk memperoleh kinerja pengurus yang baik, hal yang perlu dilakukan
adalah kegiatan evaluasi terhadap kinerja yang telah dilakukan pengurus koperasi
kredit tersebut. Evaluasi kinerja dilakukan oleh anggota dengan melihat
program kerja Credit Union. Ini dimaksudkan untuk perbaikan-perbaikan kinerja
Hipotesis
1) Terjadi perkembangan (jumlah anggota, jumlah simpanan, saldo pinjaman,
dana cadangan, pendapatan, biaya, sisa hasil usaha) Credit Union yang
cukup tinggi di daerah sampel selama 5 tahun terakhir.
2) Pelaksanaan program kerja Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir
terlaksana dengan baik.
3) Ada hubungan antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama
pendidikan, lama menjadi anggota, dan jumlah tanggungan) anggota
dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) Credit
Union sampel selama 1 tahun terakhir.
4) Ada pengaruh antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama pendidikan,
lama menjadi anggota, dan jumlah tanggungan) anggota terhadap
penilaian keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja)Credit Union
sampel selama 1 tahun terakhir.
5) Ada perbedaan antara keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja)
pada Credit Union sampel.
6) Ada masalah-masalah yang dihadapi pengurus Credit Union sampel
selama 1 tahun terakhir.
7) Ada upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purpossive pada dua Credit Union
yakni: 1) Credit Union Saroha (Credit Union Lama); dan 2) Credit Union Karya
Nyata ( Credit Union Baru). Alasan pemilihan Credit Union Lama (Saroha)
menempati peringkat 6 berdasarkan pendapatan/jumlah anggota serta merupakan
Credit Union yang telah lama berdiri, dan Credit Union Baru (Karya Nyata)
menempati peringkat 10 berdasarkan pendapatan/jumlah anggota serta merupakan
Credit Union yang masih baru berdiri.
Tabel 2 Pendapatan/Jumlah Anggota Credit Union di Wilayah Siantar- Sekitar, 2008.
Siantar 3-Jul-71 6655 7720 14375 7,740,918,723 538,498.69
2 Sadar - P. Siantar
Tabel 3. Urutan Peringkat Ke-14 Credit Union di Siantar-Sekitarnya
Siantar 3-Jul-71 6655 7720 14375 7,740,918,723 538,498.69 2
Ajibata 25-Oct-92 691 1359 2050 486,241,250 237,190.85 5
Sehati -
Bah Jambi 1-Jul-72 1830 343,105,820 187,489.52 6
Saroha - P.
Siantar 13-Oct-74 3437 3126 6563 1,230,269,214 187,455.31 7
P.Siantar 14-Jul-02 1816 1877 3693 64,712,125 17,522.91 14
Sadar - P.
Siantar 17-Jan-81 113 1,888,188 16,709.63 Sumber: Anggota Pengurus Credit Union. BK3D, Siantar, 2009.
Berdasarkan tabel 3 di atas, terdapat 14 Credit Union yang memiliki
pendapatan yang berbeda-beda. Pendapatan/jumlah anggota Credit Union Bina
Kasih-P. Siantar merupakan Credit Union yang menempati urutan peringkat 7
(rata-rata) dari ke 14 Credit Union di Siantar, dengan pendapatan/jumlah anggota
Dari table 3, Credit Union Saroha merupakan Credit Union yang
menempati peringkat 6 dari ke 14 Credit Union di Siantar, memiliki
pendapatan/jumlah anggota yaitu Rp187.455, sedangkan Credit Union Karya
Nyata merupakan Credit Union yang menempati peringkat 10 dari ke 14 Credit
Union di Siantar, memiliki pendapatan/jumlah anggota yaitu Rp 69.473
Metode Pengambilan Sampel
Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah simple
random sampling. Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah angota Credit Union sebanyak 60 orang (anggota Credit Union) yakni 30 orang (anggota)
dari Credit Union Lama (Saroha) dan 30 orang (anggota) dari Credit Union Baru
( Karya Nyata).
Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden
(anggota) di daerah penelitian. Data sekunder diperoleh dari lembaga/instansi
Metode Analisis Data
Untuk hipotesis 1, 6 dan 7 dianalisis dengan mengunakan analisis
deskriptif. Untuk hipotesis 2 dapat dilihat dari program kerja Credit Union yang
telah dilaksanakan 1 tahun sebelumnya dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 4. Program Kerja Credit Union sampel
No Program Kerja
Kriteria Penilaian Skor
1 Melaksana telah dilaksanakan 1 tahun sebelumnya.
A. Pengurus telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan dan mempertanggungjawabk an program yang telah dilaksanakan 1 tahun sebelumnya.
B. Pengurus telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan tetapi mempertanggungjawabk an program yang telah dilaksanakan 1 tahun sebelumnya.
C. Pengurus tidak pernah melaksanakan Rapat kepada anggota dan diteri ma anggota.
A. Pengurus telah membagikan brosur kepada anggota dan diterima anggota. B. Pengurus telah
membagikan brosur kepada anggota tetapi tidak diterima anggota. C. Pengurus tidak pernah
kepada anggota dan
C. Pengurus tidak pernah mensosialisasikan CU
C. Pengurus tidak pernah menerapkan Pola Amal simpan pinjam di CU.
A. Pengurus telah
memberikan pelayanan yang baik dan
professional ketika anggota melakukan simpan pinjam di CU. B. Pengurus telah
memberikan pelayanan yang baik tetapi tidak professional ketika
anggota melakukan simpan pinjam di CU.
C. Pengurus tidak pernah memberikan pelayanan yang baik dan tidak professional ketika
anggota melakukan simpan pinjam di CU.
3
2
Pengurus selalu
menggunakan computer sebagai alat bantu untuk memperlancar kegiatan CU.
A. Pengurus selalu
menggunakan computer sebagai alat bantu untuk memperlancar kegiatan
C. Pengurus tidak selalu menggunakan computer sebagai alat bantu untuk memperlancar kegiatan
Pengurus telah menagih
C. Pengurus tidak telah menagih angsuran anggota dan diterima oleh anggota.
memberikan
pendidikan dasar kepada anggota baru tetapi tidak dipahami oleh anggota. C. Pengurus tidak
memberikan
pendidikan dasar kepada anggota baru dan tidak dipahami oleh anggota.
1
Pengurus telah
memberikan hadiah sebagai tanda suka/duka kepada anggota dan tidak diterima oleh anggota
1
Dari tabel 4 dapat diketahui, apakah Pengurus Credit Union telah
melaksanakan Kinerja (program kerja) tersebut dengan baik atau tidak dengan
range kriteria keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) Credit Union
sampel adalah:
Tidak berhasil adalah 18-30
Berhasil adalah 31-43
Sangat Berhasil 44-56
Untuk hipotesis 3 dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi rank
spearman, dengan rumus:
rs = koefisien korelasi spearman
di2 = jumlah perbedaan antara kedua rangking
n = menunjukkan jumlah pasangan rangking
Kemudian akan diuji dengan menggunakan uji t dengan rumus:
dengan uji kriteria sebagai berikut:
Ho diterima apabila t hit ≤ t tabel : Tidak ada hubungan
Ho ditolak apabila t hit> t tabel : Ada hubungan
(Djarwanto, 2003 : 75).
Untuk hipotesis 4 digunakan analisis Regresi linear berganda yaitu dengan
rumus:
Ŷ = ao + b1X1 + b2X2 + b3X3 +… + bnXn
Dimana,
Ŷ = Kinerja (Program Kerja)
a = Koefisien intercept
b1, b2, b3, …, bn = Koefisien regresi
X1, X2, X3, …, Xn = Faktor-faktor sosial ekonomi anggota
X1 = Umur (Tahun)
X2 = Lama pendidikan (Tahun)
X3 = Lama menjadi anggota (Tahun)
X4 = Jumlah tanggungan (Orang)
Untuk melihat apakah variabel tersebut berpengaruh terhadap kinerja (program
kerja) Credit Union sampel digunakan uji F :
r2 k F =
(1- r2 ) (n-k-1)
JK (reg) r2 =
r2 = Koefisien determinasi
n = Jumlah sampel
k = Derajat bebas pembilang
n-k-1 = Derajat bebas penyebut
Kriteria uji serempak : Fhit < Fx (0,05) tabel…
Hiotesis (Ho) diterima.
Fhit> Fx (0,05) tabel…
Hipotesis (Ho) ditolak.
(Marsono, 2004 : 78).
Untuk hipotesis 5 digunakan analisis dengan metode Mann-Whitney Test, dengan
rumus:
U1 = n1n2 + n1 (n1+1) 2 - ΣR1
U2 = n1n2 + n2 (n2+1) 2 – ΣR2
Dimana:
U = Mann Whitney Test
n1 = Jumlah kasus 1
n2 = Jumlah kasus 2
ΣR1 = Jumlah jenjang/rangking pada kelompok 1
ΣR2 = Jumlah jenjang/rangking pada kelompok 2
Dengan uji kritik Z :
U-n1n2 2
Z =
Untuk mempermudah menganalisis identifikasi 3, 4, dan 5 dibantu dengan
menggunakan program SPSS.
Defenisi dan Batasan Operasional
Defenisi
Untuk menghindari kesalahan pengertian dan defenisi yang berbeda-beda
dalam mengartikan hasil penelitian ini, maka perlu didefenisikan beberapa hal
yang berkaitan dengan isi laporan ini guna memberikan batasan-batasan terhadap
setiap variabel yang diteliti:
1. Evaluasi adalah penilaian terhadap kinerja pengurus Credit Union.
2. Kinerja adalah pelaksanaan program kerja Credit Union.
3. Evaluasi kinerja adalah penilaian terhadap pelaksanaan program kerja Credit
Union.
4. Umur adalah usia responden yang memberikan tanggapan.
5. Lama pendidikan adalah lamanya jemnjang pendidikan yang diikuti oleh
responden .
6. Lama menjadi anggota adalah lamanya responden telah menjadi anggota.
7. Anggaran Dasar adalah bagaimana suatu Undeang-undang Dasar dari suatu
negara. Anggaran Dasar adalah aturan yang yang harus ditaati dan harus
dijalankan baik oleh semua pengurus maupun anggota Credit Union.
8. Anggaran Rumah Tangga adalah aturan pelaksanaan apa saja yang
terkandung dalam Anggaran Dasar.
Batasan Operasional
Adapun batasan operasional dari penelitisn ini adalah:
1. Daerah penelitian adalah Desa Nusa Harapan dan Kelurahan Padamean,
wilayah Siantar, tepatnya di Credit Union Lama (Saroha) dan Credit
Union Baru ( Karya Nyata).
2. Penelitian yang dilakukan adalah evaluasi kinerja pengurus Credit Union
untuk 1 (satu) tahun sebelumnya.
3. Dalam penelitian, sampel adalah anggota Credit Union Lama (Saroha) dan
Credit Union Baru (Karya Nyata) untuk mengevaluasi kinerja pengurus Credit Union Lama (Saroha) dan Credit Union Baru (Karya Nyata).
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
Deskripsi Daerah Penelitian
Letak Daerah Penelitian
Penelitian tentang Credit Union dilakukan di dua Desa di Kabupaten
Simalungun. Credit Union yang diteliti tersebar di dua Desa yaitu Credit Union
Karya Nyata di Desa Nusa Harapan dan Credit Union Lama (Saroha) di
Kelurahan Pardamean, Kecamatan Siantar Marihat, Kabupaten Simalungun.
Penelitian Credit Union Baru (Karya Nyata) dilakukan di Desa Nusa
Harapan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. Secara administratif, Desa
Nusa Harapan mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
• Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Serapuh • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Laras Dua • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Citalasari • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lestari Indah
Penelitian Credit Union Lama (Saroha) dilakukan di Kelurahan
Pardamean Kecamatan Siantar Marihat, Kabupaten Simalungun. Secara
administratif, Kelurahan Pardamean mempunyai batas-batas wilayah sebagai
berikut:
Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan
Luas wilayah Desa Nusa Harapan adalah 60 Ha. Penggunaan lahan di
Desa Nusa Harapan menurut fungsinya terdiri atas tanah perkampungan dan tanah
perkebunan.
Secara rinci dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
Tabel 5.` Distribusi Penggunaan Lahan di Desa Nusa Harapan
No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)
1 Tanah Pemukiman 8 13.33
2 Perkebunan 52 86.67
Jumlah 60 100
Sumber: Kantor Kepala Desa Nusa Harapan, 2009.
Dari tabel 5 menunjukkan bahwa penggunaan lahan di Desa Nusa Harapan
terdiri dari 2 yaitu untuk tanah pemukiman dan tanah perkebunan. Luas lahan
untuk tanah pemukiman adalah 8 Ha dan lahan untuk perkebunan adalah 52 Ha.
Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa jumlah persentase penggunaan lahan
untuk tanah pemukiman adalah 13,33% dan persentase penggunaan lahan untuk
perkebunan adalah 86,67%.
Dari tabel 5 di atas menunjukkan bahwa penggunaan lahan terbesar adalah
untuk perkebunan yaitu 52 Ha atau sekitar 86,67% dari total luas lahan
keseluruhan.
Luas wilayah Kelurahan Pardamean adalah 277 Ha. Penggunaan lahan di
Kelurahan Pardamean menurut fungsinya terdiri atas tanah Pemukiman dan
Perkantoran.
Tabel 6. Distribusi Penggunaan Lahan di Kelurahan Pardamean
No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)
1 Tanah Pemukiman 57 20.58
2 Perkebunan 220 79.42
Jumlah 277 100
Sumber: Kantor Kepala Kelurahan Pardamean,2009.
Dari tabel 6 menunjukkan bahwa penggunaan lahan di Kelurahan
Pardamean terdiri dari 2 yaitu untuk tanah pemukiman dan tanah perkebunan.
Luas lahan untuk tanah pemukiman adalah 57 Ha dan lahan untuk perkebunan
adalah 220 Ha.
Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa jumlah persentase penggunaan lahan
untuk tanah pemukiman adalah 20,58% dan persentase penggunaan lahan untuk
perkebunan adalah 79,42%.
Dari tabel 6 di atas menunjukkan bahwa penggunaan lahan terbesar adalah
untuk perkebunan yaitu 57 Ha atau sekitar 79,42 % dari total luas lahan
keseluruhan.
Keadaan Penduduk
Desa Nusa Harapan memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.159 jiwa,
jumlah kepala keluarga (kk) adalah 816 kk.
Distribusi penduduk Desa Nusa Harapan menurut umur dapat dilihat pada
Tabel 7. Distribusi Penduduk Desa Nusa Harapan Menurut Umur.
No Kelompok Umur (Tahun)
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Persentase (%)
1 0-6 494 11.88
2 7-10 374 8.99
3 11-16 655 15.75
4 17-55 2366 56.89
5 55 ke atas 270 6.49
Jumlah 4159 100
Sumber: Kantor Kepala Desa Nusa Harapan, 2009.
Dari tabel 7 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk (jiwa) untuk
kelompok umur (tahun) 0-6 tahun adalah sebanyak 494 orang. Kelompok umur
(tahun) 7-10 tahun adalah sebanyak 374 orang. Kelompok umur (tahun) 11-16
tahun adalah sebanyak 655 orang. Kelompok umur (tahun) 17-55 tahun adalah
sebanyak 2366 orang dan kelompok umur (tahun) 55 tahun ke atas adalah
sebanyak 270 orang.
Dari tabel 7 menunjukkan bahwa penduduk Desa Nusa Harapan yang
berusia produktif (umur 17-55 tahun) adalah sebanyak 2366 jiwa atau sekitar
56,89 % dari total jumlah penduduk. Artinya ada 56,89% usia yang masih
produktif.
Kelurahan Pardamean .memiliki jumlah penduduk sebanyak 6.272 jiwa,
Jumlah kepala keluarga (kk) adalah 1.274 kk.
Distribusi penduduk Kelurahan Pardamean menurut umur dapat dilihat
Tabel 8. Distribusi Penduduk Kelurahan Pardamean Menurut Umur.
No
Kelompok Umur (Tahun)
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Persentase (%)
1 0-6 1002 15.98
2 7-10 311 4.96
3 11-16 943 15.03
4 17-55 3059 48.77
5 55 ke atas 957 15.26
Jumlah 6272 100
Sumber: Kantor Kepala Kelurahan Pardamean, 2009.
Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk (jiwa) untuk
kelompok umur (tahun) 0-6 tahun adalah sebanyak 494 orang. Kelompok umur
(tahun) 7-10 tahun adalah sebanyak 374 orang. Kelompok umur (tahun) 11-16
tahun adalah sebanyak 655 orang. Kelompok umur (tahun) 17-55 tahun adalah
sebanyak 2366 orang dan kelompok umur (tahun) 55 tahun ke atas adalah
sebanyak 270 orang.
Dari tabel 8 menunjukkan bahwa penduduk Kelurahan Pardamean yang
berusia produktif (umur 17-55 tahun) adalah sebanyak 3059 jiwa atau sekitar
48,77 % dari total jumlah penduduk. Artinya ada 48,77 % usia yang masih
produktif.
Keadaan Sosial Ekonomi
Penduduk Desa Nusa Harapan memiliki beragam jenis pekerjaan. Dimana
mata pencaharian penduduk adalah untuk menghidupi keluarganya. Distribusi
penduduk Desa Nusa Harapan berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel
Tabel 9. Distribusi Penduduk Desa Nusa Harapan Berdasarkan Jenis Pekerjaan
No Pekerjaan
Jumlah Penduduk yang bekerja
(Orang)
Persentase (%)
1 Peg. Negeri 449 10.88
2 Tani 19 0.46
3 Pedagang 345 8.36
4 Nelayan 1 0.02
5 Buruh Tani 9 0.22
6 Pegawai Swasta 524 12.7
7
Pensiunan Pegawai Negri
99
2.38
8 ABRI 29 0,68
9 Lainnya 2679 64.41
Jumlah
4159 100
Sumber: Kantor Kepala Desa Nusa Harapan, 2009.
Dari tabel 9 dapat diketahui bahwa jenis pekerjaan penduduk di Desa Nusa
Harapan terdiri dari Pegawai Negeri, Tani, Pedagang, Nelayan, Buruh tani,
Karyawan, Pensiunan, ABRI dan masih terdapat jenis pekerjaan lainnya.
Kelurahan Pardamean memiliki beragam jenis pekerjaan. Dimana mata
pencaharian penduduk adalah untuk menghidupi keluarganya. Distribusi
penduduk Kelurahan Pardamean berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada
Tabel 10. Distribusi Penduduk Kelurahan Pardamean Berdasarkan Jenis Pekerjaan
No
Pekerjaan
Jumlah Penduduk yang bekerja (Orang)
Persentase (%)
1 Peg. Negeri 178 2.84
2 Buruh/Swasta 214 3.41
3 Pengrajin 54 0.86
4 Pedagang 149 2.38
5 Penjahit 2 0.032
6 Tukang Kayu 8 0.13
7 Tukang Batu 47 0.75
8 Montir 2 0.03
9 Sopir 63 1.00
10 Pengemudi Becak 38 0.61
11 TNI 28 0.45
12 Pengusaha 12 0.19
13 Peternak 58 0.92
14 Nelayan 23 0.37
Lainnya 5396 86.03
Jumlah 6272 100
Sumber: Kantor Kepala Kelurahan Pardamean, 2009.
Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa jenis pekerjaan penduduk di
Kelurahan Pardamean terdiri dari Pegawai Negeri, Buruh swasta, Pengrajin,
Pedagang, Penjahit, Tukang Kayu, Tukang Batu, Montir, Sopir, Pengemudi,
Becak, TNI, Pengusaha, Peternak, Nelayan, dan masih terdapat jenis pekerjaan
Sarana dan prasarana yang ada di Desa Nusa Harapan dapat
mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakatnya. Secara rinci sarana
dan prasarana yang ada di Desa Nusa Harapan dapat dilihat pada tabel 11 berikut:
Tabel 11. Sarana dan Prasarana di Desa Nusa Harapan
No Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit)
1
Pendidikan:
- SD 1
2
Kesehatan - Posyandu - Puskesmas
1 1
3
Sarana perhubungan
- Jalan Desa 1
4
Kantor Kepala Desa 1
5
Balai Desa 1
6
Sarana Komunikasi - Wartel
1
Sumber: Kantor Kepala Desa Nusa Harapan, 2009.
Dari tabel 11 dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana yang terdapat di
Desa Nusa Harapan terdiri dari Sarana pendidikan yaitu Sekolah Dasar (SD),
Kesehatan (Posyandu dan Puskesmas), Perhubungan (Jalan Desa), Kantor Kepala
Desa, Balai Desa dan Sarana Komunikasi (Wartel).
Sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Pardamean dapatt
mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakatnya. Secara rinci sarana
dan prasarana yang ada di Kelurahan Pardamean dapat dilihat pada tabel 12
Tabel 12. Sarana dan Prasarana di Kelurahan Pardamean
No Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit)
1
Sumber: Kantor Kepala Kelurahan Pardamean, 2009.
Dari tabel 12 dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana yang terdapat di
Desa Nusa Harapan terdiri dari Sarana pendidikan yaitu Sekolah Dasar (SD),
Kesehatan (Posyandu dan Puskesmas), Perhubungan (Jalan Desa), Kantor Kepala
Desa, Balai Desa dan Sarana Komunikasi (Wartel).
Dari tabel 12 memperlihatkan keadaan sarana dan prasarana Kelurahan
Pardamean tersedia untuk ekonomi, kesehatan, pendidikan bahkan untuk
keagamaan.
Karakteristik angggota Credit Union sampel.
Adapun karakteristik anggota sampel Credit Union Baru (Karya Nyata)
yaitu dilihat dari umur, lama menjadi pendidikan, lama menjadi anggota dan
Tabel 13. Karakteristik Anggota Sampel di Daerah Penelitian
Credit Union Baru (Karya Nyata)
Credit Union Lama (Saroha)
Sumber: Data diolah dari lampiran 1a dan 1b.
Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa rata-rata umur responden adalah 37
tahun dengan rentang umur antara 28-48 tahun untuk Credit Union Baru (Karya
Nyata) umur tertinggi di Credit Union Baru (Karya Nyata) adalah 48 tahun, umur
terendah adalah 28 tahun. Untuk Credit Union Lama (Saroha) rentang umur
responden antara 28-64 dengan rata-rata 45 tahun, ini berarti secara umum
responden di daerah penelitian masih dalam usia produktif.
Lama pendidikan responden di Credit Union Baru (Karya Nyata) berkisar
antara 6-19 tahun. Pendidikan tertinggi di Credit Union Baru (Karya Nyata)
adalah 19 tahun, pendidikan terendah adalah 6 tahun, dengan rata-rata 14,2 tahun
dan 9-19 tahun dengan rata-rata 15,47 untuk Credit Union Lama (Saroha).
Pendidikan tertinggi adalah 19 tahun dan terendah adalah 9 tahun.
Lama menjadi anggota responden di Credit Union Baru (Karya Nyata)
berkisar antara 2-7 tahun dengan rataan 4,5 tahun, lama menjadi anggota tertinggi
di Credit Union Baru (Karya Nyata) adalah 7 tahun, lama menjadi anggota
terendah adalah 2 tahun dan 4-15 tahun dengan rataan 10,7 untuk anggota Credit
Union Lama (Saroha). Lama menjadi anggota tertinggi adalah 15 tahun dan
Jumlah tanggungan responden untuk Credit Union Baru (Karya Nyata)
berkisar antara 2-5 orang dengan rataan 3,43. Jumlah tanggungan tertinggi adalah
5 orang, terendah adalah 2 orang dan 2-7 orang dengan rataan 4,63 untuk
responden Credit Union Lama (Saroha). Jumlah tanggungan tertinggi adalah 7
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Perkembangan (jumlah anggota, jumlah simpanan, saldo pinjaman, dana
cadangan, pendapatan, biaya, dan sisa hasil usaha) Credit Union Credit Union sampel selama 5 tahun terakhir.
Perkembangan jumlah anggota Credit Union Baru (Karya Nyata) di Desa
Nusa Harapan, Kecamatan siantar dan Credit Union Lama (Saroha) di Kelurahan
Pardamean , Kecamatan Siantar Marihat, Kabupaten Simalungun. Credit Union
didirikan dengan tujuan untuk membantu mensejahterakan anggota masyarakat.
Jumlah anggota Credit Union Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama
(Saroha) selama 5 Tahun terakhir mengalami perubahan yang dapat dilihat pada
tabel 14 berikut:
Tabel 14. Perkembangan Jumlah Anggota Credit Union Baru (Karya Nyata) dan Credit Union Lama (Saroha) Tahun 2004-2008
Sumber: Data diolah dari lampiran 2a, 2b, 2c, 2d dan 2e.
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa jumlah anggota Credit Union Baru
Karya Nyata) pada tahun 2004 adalah 132 orang. Pada tahun 2005, jumlah
anggota Credit Union Baru mengalami penambahan sebanyak 25 orang atau
sebanyak 18,94%. Selanjutnya jumlah anggota Credit Union Baru pada tahun
2006 mengalami penambahan anggota sebanyak 5 orang atau sebanyak 3,18%.
penambahan. Jumlah anggota Credit Union Baru pada tahun 2008 mengalami
penambahan sebanyak 31 orang atau sebanyak 19,14%.
Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa jumlah anggota Credit Union Lama
(Saroha) pada tahun 2004 adalah 1.500 orang. Pada tahun 2005, jumlah anggota
Credit Union Lama mengalami penambahan sebanyak 1.247 orang atau sebesar
83,13%. Jumlah anggota Credit Union Lama pada tahun 2006 mengalami
penambahan sebanyak 1.375 orang atau sebesar 50,05%. Pada tahun 2007 jumlah
anggota Credit Union Lama tidak mengalami penambahan. Jumlah anggota
Credit Union Lama pada tahun 2008 mengalami penambahan sebanyak 2.411
orang atau sebesar 59,22%.
Penambahan anggota Credit Union Baru terhitung dari tahun 2004 sampai
dengan tahun 2008 adalah sebanyak 61 orang, atau sebesar 46,21%, sedangkan
penambahan jumlah anggota Credit Union Lama terhitung dari tahun 2004 sampai
dengan tahun 2008 sebesar 5.033 orang.
Perkembangan jumlah simpanan Credit Union Baru di Desa Nusa
Harapan dan Credit Union Lama di Kelurahan Pardamean , Kecamatan Siantar,
Kabupaten Simalungun. Jumlah simpanan Credit Union Baru dan Credit Union
Lama selama 5 Tahun terakhir mengalami peningkatan yang dapat dilihat pada