• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Karakteristik Nelayan dengan Sikap Nelayan terhadap Kinerja Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3. Hubungan Karakteristik Nelayan dengan Sikap Nelayan terhadap Kinerja Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)

5.3.1. Hubungan Antara Umur dengan Sikap Nelayan terhadap Kinerja

Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)

Kegiatan nelayan sampel di Desa Bagan Serdang dilakukan dari berbagai golongan umur. Untuk itu perlu diteliti apakah umur memiliki hubungan dengan sikap nelayan terhadap kinerja organisasi HNSI di daerah penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Hubungan Umur dengan Sikap Nelayan terhadap Kinerja Organisasi HNSI di Desa Bagan Serdang

No. Umur (Tahun) Sikap Jumlah Positif Negatif 1. 24 – 39 5 (13,52%) 11 (29,73%) 16 (43,24%) 2. 40 – 55 1 (2,70%) 10 (27,03%) 11 (29,73%) 3. 56 - 72 5 (13,51%) 5 (13,51%) 10 (27,03%) Jumlah 11 (29,73%) 26 (70,27%) 37 (100%) Sumber : Analisis Data Primer (Lampiran 15)

Berdasarkan Tabel 20 dapat diketahui bahwa dari 16 orang (43,24%) nelayan dengan kelompok umur 24-39 tahun, terdapat 5 orang (13,52%) bersikap positif dan 11 orang (29,73%) bersikap negatif. Dari 11 orang (29,73%) nelayan dengan kelompok umur 40-55 tahun, terdapat 1 orang (2,70%) bersikap positif dan 10 orang (27,03%) bersikap negatif. Sedangkan dari 10 orang (27,03%) nelayan dengan kelompok umur 56-72 tahun, terdapat 5 orang (13,51%) bersikap positif dan 5 orang (13,51%) bersikap negatif.

Berdasarkan analisis korelasi Rank Spearman pada Lampiran 15, diperoleh koefisien korelasi (rs) = 0,15 dan nilai thit = 0,90. Menurut tabel, nilai t (α; 0,05) dengan db (n-2) = 35 adalah 1,689. Oleh karena thit (0,90) < tα (1,689), maka H0 diterima dan H1

Rata-rata umur nelayan penelitian di daerah penelitian adalah 44,83 tahun yang menunjukan tergolong usia produktif. Umur seseorang menentukan prestasi kerja, semakin tua umur tenaga kerja akan semakin turun pula prestasinya. Dengan

ditolak. Artinya, tidak ada hubungan antara umur dengan sikap nelayan terhadap kinerja organisasi HNSI di daerah penelitian.

rataan usia produktif tersebut nelayan sampel di daerah penelitian umumnya dianggap memiliki prestasi kerja yang cukup dalam melaut yang tentu saja berhubungan dengan jumlah hasil tangkapan dan tingkat pendapatan nelayan. Tetapi ternyata berdasarkan hasil penelitian, rataan umur nelayan yang masih tergolong produktif tidak berhubungan dengan sikap nelayan terhadap kinerja HNSI di daerah penelitian.

5.3.2. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Sikap Nelayan terhadap Kinerja Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)

Untuk mengetahui apakah ada hubungan anatara tingkat pendidikan dengan sikap nelayan terhadap kinerja organisasi HNSI di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Sikap Nelayan terhadap Kinerja Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)

No. Tingkat Pendidikan (Tahun) Sikap Jumlah Positif Negatif 1. 4 - 6 10 (27,03%) 18 (48,65%) 28(75,68%) 2. 7 - 12 1 (2,70%) 8 (21,62%) 9 (24,32%) Jumlah 11 (29,73%) 26 (70,27%) 37 (100%) Sumber : Analisis Data Primer (Lampiran 16)

Berdasarkan data pada Tabel 21 dapat diketahui bahwa dari 28 orang (75,68%) nelayan yang mempunyai tingkat pendidikan 4-6 tahun, terdapat 10 orang (27,03%) bersikap positif dan 18 orang (48,65%) bersikap negatif. Sedangkan dari 9 orang (24,32%) nelayan yang mempunyai tingkat pendidikan 7-12 tahun, terdapat 1 orang (2,70%) bersikap positif dan 8 orang (21,62%) bersikap negatif.

Berdasarkan analisis korelasi Rank Spearman pada Lampiran 16, diperoleh koefisien korelasi (rs) = 0,08 dan nilai thit = 0,47. Menurut tabel, nilai t (α; 0,05) dengan db (n-2) = 35 adalah 1,689. Oleh karena thit (0,47) < tα (1,689), maka H0 diterima dan H1

Rata-rata tingkat pendidikan yang dimiliki nelayan sampel adalah tamatan SD. Tingkat pendidikanyang dimiliki nelayan umumnya dapat menunjukkan sejauh mana daya kreativitas nelayan dalam berpikir, bersikap dan berperilaku. Tetapi berdasarkan hasil penelitian ternyata rendah atau tingginya tingkat pendidikan tidak ada hubungannya dengan nelayan yang bersikap positif atau negatif terhadap kinerja HNSI di daerah penelitian.

ditolak. Artinya, tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan sikap nelayan terhadap kinerja organisasi HNSI di daerah penelitian.

5.3.3. Hubungan Pengalaman Melaut dengan Sikap Nelayan terhadap Kinerja Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)

Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pengalaman melaut dengan Sikap Nelayan terhadap Program Unggulan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Hubungan Pengalaman Melaut dengan Sikap Nelayan terhadap Kinerja Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)

No. Pengalaman Melaut (Tahun) Sikap Jumlah Positif Negatif 1. 1 - 20 6 (16,22%) 17 (45,95%) 23 (62,16%) 2. 21 - 40 3 (8,11%) 8 (21,62%) 11 (29,73%) 3. 41 - 60 2 (5,41%) 1 (2,70%) 3 (8,11%) Jumlah 11 (29,73%) 26 (70,27%) 37 (100%) Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 17)

Berdasarkan Tabel 22 dapat diketahui bahwa dari 23 orang (62,16%) nelayan yang mempunyai pengalaman melaut 1-20 tahun, terdapat 6 orang (16,22%) bersikap positif dan 17 orang (45,95%) bersikap negatif. Dari 11 orang (29,73%) nelayan yang mempunyai pengalaman melaut 21-40 tahun, terdapat 3 orang (8,11%) bersikap positif dan 8 orang (21,62%) bersikap negatif. Sedangkan dari 3 orang (8,11%) nelayan yang mempunyai pengalaman melaut 41-60 tahun, terdapat 2 orang (5,41%) bersikap positif dan 1 orang (2,70%) bersikap negatif.

Berdasarkan analisis korelasi Rank Spearman pada Lampiran 17, diperoleh koefisien korelasi (rs) = 0,01 dan nilai thit = 0,06. Menurut tabel, nilai t (α; 0,05) dengan db (n-2) = 35 adalah 1,689. Oleh karena thit (0,06) < tα (1,689), maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada hubungan antara pengalaman melaut dengan sikap nelayan terhadap kinerja organisasi HNSI di daerah penelitian. Hal ini berarti, lama atau tidaknya pengalaman melaut tidak ada hubungan dengan nelayan yang bersikap positif atau negatif terhadap kinerja organisasi HNSI.

Pengalaman nelayan dalam melaut umumnya berpengaruh dalam menerima inovasi ataupun arahan dari luar. Jika nelayan memiliki pengalaman yang relatif berhasil (sering mendapat hasil tangkapan yang sesuai dengan harapan) dalam melakukan kegiatan melaut, biasanya mempunyai pengetahuan, sikap, perilaku dan keterampilan yang lebih baik dibandingkan dengan nelayan yang kurang berpengalaman. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata pengalaman melaut nelayan sampel yang rata-rata terbilang cukup lama yaitu 19,57 tahun tidak berhubungan dengan sikap nelayan terhadap kinerja organisasi HNSI di daerah penelitian.

5.3.4. Hubungan Jumlah Tanggungan Keluarga dengan Sikap Nelayan terhadap Kinerja Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)

Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara jumlah tanggungan keluarga dengan sikap nelayan terhadap kinerja organisasi HNSI di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Hubungan Jumlah Tanggungan Keluarga dengan Sikap Nelayan terhadap Kinerja Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)

No. Jumlah Tanggungan (Jiwa) Sikap Jumlah Positif Negatif 1. 0 – 2 9 (24,31%) 10 (27,03%) 19 (51,35%) 2. 3 – 5 2 (5,41%) 13 (35,14%) 15 (40,54%) 3. 6 – 9 0 (0%) 3 (8,11%) 3 (8,11%) Jumlah 11 (29,73%) 26 (70,27%) 37 (100%) Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 18)

Berdasarkan data pada Tabel 23 dapat diketahui bahwa dari 19 orang (51,35%) nelayan yang mempunyai jumlah tanggungan 0-2 jiwa, terdapat 9 orang (24,31%) bersikap positif dan 10 orang (27,03%) bersikap negatif. Dari 15 orang (40,54%) nelayan yang mempunyai jumlah tanggungan 3-5 jiwa, terdapat 2 orang (5,41%) bersikap positif dan 13 orang (35,14%) bersikap negatif. Sedangkan dari 3 orang (8,11%) nelayan yang mempunyai jumlah tanggungan 6-9 jiwa, tidak ada satupun nelayan sampel yang bersikap positif dan ada 3 orang (8,11%) bersikap negatif.

Berdasarkan analisis korelasi Rank Spearman pada Lampiran 18, diperoleh koefisien korelasi (rs) = -0,30 dan nilai thit = -1,86. Menurut tabel, nilai t (α; 0,05) dengan db (n-2) = 35 adalah 1,689. Oleh karena thit (-1,86) < tα (1,689), maka H0 diterima dan H1

Jumlah tanggungan keluarga nelayan akan mendorong nelayan untuk melakukan banyak aktivitas terutama untuk menambah pendapatan keluarga. Semakin banyak anggota keluarga akan semakin besar pula kebutuhan hidup yang harus dipenuhi nelayan. Rata-rata jumlah tanggungan keluarga nelayan sampel di daerah penelitian adalah 2,78 atau 3 jiwa yang sebagian ada yang ikut membantu dalam kegiatan melaut. Berdasarkan hasil penelitian, sedikit atau banyaknya jumlah tanggungan keluarga tidak berhubungan dengan nelayan yang bersikap positif atau negatif terhadap kinerja organiasi HNSI.

ditolak. Artinya, tidak ada hubungan antara jumlah tanggungan keluarga dengan sikap nelayan terhadap kinerja organisasi HNSI di daerah penelitian.

5.3.5. Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Sikap Nelayan terhadap Kinerja Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)

Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara tingkat pendapatan dengan sikap nelayan terhadap kinerja organisasi HNSI di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Sikap Nelayan terhadap Kinerja Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)

No. Tingkat Pendapatan (Rp/bulan) Sikap Jumlah Positif Negatif 1. 200.000 – 1.000.000 7 (18,92%) 23 (62,16%) 30 (81,08%) 2. 1.100.000 – 2.000.000 4 (10,81%) 3 (8,11%) 7 (18,92%) Jumlah 11 (29,73%) 26 (70,27%) 37 (100%) Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 19)

Berdasarkan Tabel 24 dapat diketahui bahwa dari 30 orang (81,08%) nelayan yang mempunyai tingkat pendapatan Rp 200.000 – 1.000.000 / bulan, terdapat 7 orang (18,92%) bersikap positif dan 23 orang (62,16%) bersikap negatif. Sedangkan dari 7 orang (18,92%) nelayan yang mempunyai tingkat pendapatan Rp 1.100.000 - 2.000.000 / bulan, terdapat 4 orang (10,81%) bersikap positif dan 3 orang (8,11%) bersikap negatif.

Berdasarkan analisis korelasi Rank Spearman pada Lampiran 19, diperoleh koefisien korelasi (rs) = 0,37 dan nilai thit = 2,36. Menurut tabel, nilai t (α; 0,05) dengan db (n-2) = 35 adalah 1,689. Oleh karena thit (2,36) > tα (1,689), maka H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya, ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan sikap nelayan terhadap kinerja organisasi HNSI di daerah penelitian. Hal

ini berarti, rendah atau tingginya tingkat pendapatan berhubungan dengan nelayan yang bersikap positif atau negatif terhadap kinerja HNSI.

Pendapatan bersih merupakan ukuran keuntungan usaha melaut nelayan yang dapat digunakan untuk membandingkan beberapa penampilan usaha melaut. Tuntutan pemenuhan kebutuhan membuat nelayan harus bekerja lebih giat dan kebutuhan ekonomi mempengaruhi segala aspek kehidupan nelayan. Termasuk pula tingkat pendapatan nelayan yang berhubungan dengan sikap nelayan terhadap kinerja organisasi HNSI di daerah penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa tingkat pendapatan nelayan berhubungan dengan sikap nelayan terhadap kinerja organisasi HNSI di daerah penelitian.

5.4. Perilaku Nelayan terhadap Kinerja Organisasi Himpunan Nelayan