• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 Hasil dan Pembahasan

5.6 Hubungan Kebiasaan Bermain Game Online pada

Medan Baru, Medan

Analisa hubungan kebiasaan bermain game online pada anak usia dengan kebutuhan istirahat dan tidur di SD Negeri 060895 Kecamatan medan Baru, Medan diukur dengan menggunakan uji korelasi speraman rank. Analisa data dilakukan dengan uji kolerasi spearman rank didapat koefesien kolerasi (r) antara hubungan kebiasaan bermain game online pada anak usia sekolah dengan kebutuhan istirahat dan tidur di SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru, Medan yaitu (r) 0,478 dengan tingkat signifikasi (p) 0,001 (< 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada terdapat hubungan kebiasaan bermain game online pada anak usia sekolah dengan kebutuhan istirahat dan tidur di SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru, Medan dengan kekuatan hubungannnya sedang dan positif.

Tabel 5.6. Hubungan Kebiasaan Bermain Game Online pada Anak Usia Sekolah dengan Kebutuhan Istirahat dan Tidur Di SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru, Medan pada Tanggal 15 Juni 2014 (n=40)

Variabel r Nilai p

5.2 Pembahasan

5.2.1 Kebiasaan Bermain Game Online pada Anak Usia Sekolah di SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru, Medan

Game online didefinisikan sebagai game komputer yang dapat dimainkan oleh multi pemain melalui internet.Biasanya disediakan sebagai tambahan layanan perusahaan penyedia jasa onlineatau dapat diakses langsung dari perusahaan yang mengkhususkan menyediakangame. Memainkan game online terdapat dua perangkat penting yang harusdimiliki pemakainya yaitu seperangkat komputer dengan spesifikasi yangmemadai dan koneksi dengan internet (Burhan dalam Tsharir, 2005).

Hasil analisa data mengenai game online diperoleh bahwa 40 responden yang diteliti, terdapat 28 orang responden dengan persentase (70%) yang kecanduan bermain online ringan, 12 orang responden dengan persentase (30%) yang kecanduan bermain game online berat. Hal ini menunjukkan bahwa Kebiasaan bermain game online pada anak usia sekolah di SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru, Medan (70%) menunjukkan kecanduan game online ringan. Ada beberapa hal yang menyebabkan anak usia sekolah mengalami kecanuan game online ringan salah satunya dikarenakan pengawasan orang tua yang lebih ketat terhadap anaknya.

Menurut Ambarsari dan Listyorini (2011) dalam penelitiannya disebutkan bahwa anak yang mengalami kecanduan game online ringan dikarenakan ada sebagian responden yang melakukan kegiatan lain saat pulang sekolah diantaranya les tambahan ataupun sekolah agama (TPA), sehingga responden hanya bisa

bermain dalam waktu singkat. Beberapa responden juga mengatakan bahwa merasa kesulitan dalam menyelesaikan setiap level dari permainan tersebut sehingga rasa menyerah dan malas sering dirasakan oleh responden. Bagi mereka yang tidak mahir dalam permainan ini merasa hanya membuang waktu dan uang untuk membayar sewa warnet, sehingga game online hanya dijadikan kegiatan selingan yang sesekali dilakukan.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa 12 responden (30%) mengalami kecanduan game online berat, hal ini dikarnakan waktu bermain game yang cukup lama, dan game online yang membuat rasa penasaran pemaian dari setiap tahapan game tersebut. Sejalan dengan pernyataan diatas menurut Chandra (2006) disebabkan adanya tantangan untuk menyelesaikan setiap tingkat (level) permainan Setiap jenis game terdiri dari beberapa tingkatan (level) dan setiap tingkatan memiliki kesulitan dan “misi” atau tantangan yang berbeda beda Level - level dari game tersebut menyebabkan responden merasa tertantang untuk mampu menyelesaikan permaian game online yang pada akhirnya responden tidak memperhatikan lama waktu permainan yang telah dilakukannya.

5.2.2 Kebutuhan Istirahat dan Tidur di SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru, Medan

Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak beraktifitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan.Tidur juga merupakan suatau keadaan yang berulang- ulang, perubahan status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu. Jika seseorang memperoleh tidur yang cukup, mereka merasa tenaganya telah pulih.

Beberapa ahli tidur yakin bahwa perasaan tenaga yang pulih ini menunjukkan tidur memberikan waktu untuk perbaikan dan penyembuhan sistem tubuh untuk periode keterjagaan yang berikutnya.

Hasil analisa data mengenai istirahat dan tidur diperoleh bahwa 40 responden yang diteliti, terdapat 27 orang responden dengan persentase (67,5%) kebutuhan istirahat dan tidurnya terpenuhi, dan 13 orang responden dengan persentase (32,5%) kebutuhan istirahat dan tidurnya tidak terpenuhi. Hal ini menunjukkan bahwa Kebutuhan Istirahat dan Tidur di SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru, Medanterdapat 27 orang responden dengan persentase (67,5%) kebutuhan istirahat dan tidurnya terpenuhi, hal ini di karenakan tidur tepat waktu, dan kebutuhan tidurnya terpenuhi yaitu pada anak usia sekolah waktu yang di butuhkan untuk tidur adalah lebih dari 9 jam pada malam hari, dan tahap REM 18,5% (Tarwoto & Wartonah, 2010).

Sedangkan hasil penelitian ada yang menunjukkan bahwa 13 orang responden (32,5%) kebutuhan istirahat dan tidurnya tidak terpenuhi, hal ini di sebabkan karena keterlambatan waktu utuk memulai tidur, Kekurangan jumlah jam tidur tersebut disebabkan karena anak sering menolak untuk tidur bila sudah waktunya tidur, anak baru akan tertidur apabila game tersebut telah berakhir atau anak sudah tidak bisa menahan rasa ngantuk dan merasakan kelelahan karena atifitas yang dilakukan sejak pagi hari. Kekurangan tidur pada anak menyebabkan kepala pusing, rasa capek yang meningkat, gangguan persepsi, disorientasi terhadap tempat dan waktu (Kozier, 2008).

5.2.3 Hubungan Kebiasaan Bermain Game Online pada Anak Usia Sekolah dengan Kebutuhan Istirahat dan Tidur di SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru, Medan

Hasil penelitian kebiasaan bermain game online pada anak usia sekolah dengan kebutuhan istirahat dan tidur berhubungan secara positif dengan interpretasi nilai kekuatan hubungan sedang (r=0,478). Hasil analisa analisa data memiliki nilai signifikasi antara kedua variabel yaitu (p=0,001) dimana terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan bermain game online pada anak usia sekolah dengan kebutuhan istirahat dan tidurdi SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru, Medan. Hal ini dikarenakan kebiasaan bermain game online yang terlalu lama akan menggangu kebutuhan istirhat dan tidur dari anak tersebut, karna waktu yang seharusnya digunakan untuk istirahat dan tidur lebih banyak digunakan untuk bermain game online. Sejalan dengan Fauziah (2013), dalam penelitiaannya mengatakan ada beberapa faktoryang menyebabkan perubahan rutinitas anak dalam pengaturan tidur terganggu yang menyebabkan siklus tidur bangun anak berubah sehingga jumlah jam tidur menjadi berkurang. Selain itu anak yang sering bermain game online mengeluhkan kesulitan jatuh tidur dan sering terbangun saat malam hari.

Dokumen terkait