• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Riwayat SC Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Post

Dalam dokumen FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TI (1) (Halaman 76-105)

BAB III KERANGKA KONSEP

B. Bivariat

4. Hubungan Riwayat SC Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Post

= 4,275 artinya responden yang paritas primipara berpeluang 4,275kali lebih besar berpengetahuan kurang dibandingkan yang paritas multipara.

4. Hubungan Riwayat SC Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesarea

Tabel 5.10

Hubungan Riwayat SC Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesareadi Rumah Sakit Bersalin Permata Ibunda

(PeriodeOktober-November 2014) No Riwayat SC Pengetahuan Jumlah P Value OR 95% CI Kurang Baik n % n % n % 1. 2. Ya Tidak 5 24 27,8 64,8 13 13 72,2 35,2 18 37 100 100 0,020 0,208 Jumlah 29 52,7 26 47,3 55 100

Dari table 5.10 di atas menunjukkan bahwa riwayat SC, lebih besar terjadi pada ibu yang pengetahuan baik sebanyak 13 orang (72,2%), dibandingkan yang pengetahuan kurang sebanyak 5 orang (27,8%).Sedangkan tidak ada riwayat SC, lebih besar terjadi pada ibu

yang pengetahuan kurang sebanyak 24 orang (64,8%), dibandingkan yang pengetahuan baik sebanyak 13 orang (35,2%).

Hasil pengujian analisis, hubungan antara kedua variable menunjukkan statistic nilai ujichi squareP value = 0,020. Dapat disimpulkan bahwa P value ≤ α (0,05) menolak Ho, sehingga ada hubungan yang signifikan antara Riwayat SCdengan pengetahuan ibu post sectio caesarea tentang mobilisasi dini.Dari hasil analisa di peroleh OR = 0,208artinya responden yang riwayat SC berpeluang 0,208 kali lebih besar berpengetahuan baik dibandingkan yang tidak ada riwayat SC.

5. Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesarea

Tabel 5.11

Hubungan Sumber informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesareadi Rumah Sakit Bersalin Permata Ibunda

(Periode Oktober-November 2014) No Sumber Informasi Pengetahuan Jumlah P Value OR 95% CI Kurang Baik n % n % n % 1. 2. Media Massa Lingkungan 20 9 74,1 32,1 7 19 25,9 67,9 27 28 100 100 0,003 6,032

Dari tabel 5.11 di atas menunjukkan bahwa media massa, lebih besar terjadi pada ibu yang pengetahuan kurang sebanyak 20 orang (74,1%), dibandingkan yang pengetahuan baik sebanyak 7 orang (25,9%).Sedangkansumber informasi lingkungan, lebih sedikit terjadi pada ibu yang pengetahuan kurang sebanyak9 orang (32,1%), dibandingkan yang pengetahuan baik sebanyak 19 orang (67,9%).

Hasil pengujian analisis, hubungan antara kedua variable menunjukkan statistic nilai ujichi square P value = 0,003. Dapat disimpulkan bahwa P value ≤ α (0,05) menolak Ho, sehingga ada hubungan yang signifikan antara sumber informasi dengan pengetahuan ibu post sectio caesarea tentang mobilisasi dini.Dari hasil analisa di peroleh OR = 6,032 artinya sumber informasi media massa berpeluang 6,032 kali lebih besar berpengetahuan kurang dibandingkan sumber informasi lingkungan.

BAB VI PEMBAHASAN

Pada bab pembahasan ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu post sectio caesarea

tentang mobilisasi dini di Rumah Sakit Bersalin Permata Ibunda Tahun 2014. Pembahasan hasil merujuk pada tujuan penelitian, hasil yang didapat pada penelitian dan kesenjangan dengan tinjauan pustaka.

A. Analisis Univariat

1. Ibu post Sectio Caesarea yang mempunyai pengetahuan kurang sebesar 29 orang (52,7%) sedangkan yang pengetahuan baik sebesar 26 orang (47,3%).

2. Ibupost Sectio Caesarea yang berumur <20 tahun dan >35 sebesar 33 orang (60%) sedangkan yang berpengetahuan baik sebesar 22 orang (40%).

3. Ibupost Sectio Caesarea yang pendidikan rendah sebesar 35 orang (63,6%) sedangkan yang pendidikan tinggi sebesar20 orang (36,4%). 4. Ibu post Sectio Caesarea yang paritas primipara sebesar 27 orang

(49,1%) sedangkan yang paritas multipara sebesar 28 orang (50,9%). 5. Ibu post Sectio Caesarea yang riwayat sectio caesarea sebesar 18 orang

6. Ibu post Sectio Caesarea yang mendapatkan sumber informasi dari media massa sebesar 27 orang (49,1%) sedangkan yang mendapatkan sumber informasi dari lingkungan sebesar 28 orang (50,9%).

B. Analisis Bivariat

1. Hubungan Umur Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Post

Sectio Caesarea

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umur ibu < 20 atau > 35 tahun yang pengetahuan kurang lebih besar terjadi sebanyak 22 orang (66,7%), dibandingkan yang pengetahuan baik sebanyak 11 orang (33,3%). Sedangkan pada umur ibu 20-35 tahun yang pengetahuan kurang lebih sedikit terjadi sebanyak 7 orang (31,8%), dibandingkan yang pengetahuan baik sebanyak 15 orang (68,2%).

Hasil pengujian analisis, hubungan antara kedua variabel menunjukkan statistik nilai uji chi squareP value = 0,015. Dapat disimpulkan bahwa P value ≤ α (0,05) menolak Ho, sehingga ada

hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan pengetahuan ibu post

sectio caesareatentang mobilisasi dini. Dari hasil analisa di peroleh OR = 4,286artinya responden yang berumur < 20 tahun atau >35 tahun berpeluang 4,286kali lebih besar berpengetahuan kurang dibandingkan yang berusia 20-35 tahun.

Penelitian ini sesuai menurut teori Sulaeman (2008), umur yang dianggap optimal untuk mengambil keputusan adalah diatas umur 20

tahun, karena umur kurang atau dibawah 20 tahun cenderung dapat mendorong terjadinya keimbangan dalam mengambil keputusan atau memilih, sehingga umur <20 tahun cenderung memiliki pengetahuan yang kurang sedangkan menurut Horlock (2004), Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari pada orang yang belum tinggi kedewasaannya.

Hasil penelitian oleh Supartini di RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2012 menyatakan bahwa Umur dapat mencerminkan pengalaman dankematangan jiwanya dalam kemampuan berfikir kreatif, umur semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya.

Menurut peneliti bahwa umur memang berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang, karena umur merupakan salah satu faktor yang dapat menggambarkan kematangan sesorang baik fisik, psikis maupun sosial, sehingga membantu seseorang dalam pengetahuannya. Semakin bertambah umur, semakin bertambah pula pengetahuan yang didapat.

2. Hubungan Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Post

Sectio Caesarea

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang pendidikan rendah, lebih besar terjadi pada ibu yang pengetahuan kurang sebanyak 24 orang (68,6%), dibandingkan yang pengetahuan baik sebanyak 11 orang (31,4%). Sedangkan ibu yang berpendidikan tinggi, lebih sedikit terjadi pada ibu yang pengetahuan kurang sebanyak 5 orang (25%), dibandingkan yang pengetahuan baik sebanyak 15 orang (75%).

Hasil pengujian analisis, hubungan antara kedua variabel menunjukkan statistik nilai uji chi square P value = 0,002. Dapat disimpulkan bahwa P value ≤ α (0,05) menolak Ho, sehingga ada

hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu post sectio caesareatentang mobilisasi dini.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori menurut Notoatmodjo (2007), yaitu seseorang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan, karena pola pikir yang terbentuk akan jauh lebih baik dibanding dengan seseorang yang tingkat pengetahuannya rendah. Mereka cenderung berfikir sederhana terhadap hal yang dihadapinya. Dan bahwa tingkat pendidikan menunjukan hubungan positif yang menigkat dan dengan demikian pengetahuan juga meningkat. Dan menurut Susi (2008), Pendidikan yang dijalani seseorang memiliki pengaruh pada peningkatan kemampuan berfikir, dengan kata lain seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan dapat mengambil

keputusan yang lebih rasional, umumnya terbuka untuk menerima perubahan atau hal baru dibandingkan dengan individu yang berpendidikan lebih rendah.

Hal ini sesuai dengan penelitian Amirudin pada tahun (2012) yang menyatakan bahwa pendidikan ibu berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu post sectio caesarea terhadap mobilisasi dini.

Menurut Peneliti Pendidikan dapat mempengaruhi daya intelektual seseorang dalam memutuskan suatu hal, termasuk pengetahuannya tentang mobilissi dini. Pendidikan yang kurang menyebabkan daya intelektualnya masih terbatas sehingga perilakunya masih dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya sedangkan seseorang dengan tingkat pendidikan lebih tinggi memiliki pandangan lebih luas tentang suatu hal dan lebih mudah untuk menerima ide atau cara kehidupan baru. Dengan demikian seharusnya responden dengan tingkat pendidikan rendah lebih cenderung kurang pengetahuannya tentang mobilisasi dini dibandingkan responden dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Hal ini bisa terjadi karena terdapat perbedaan karakteristik dan jumlah responden yang diteliti.

3. Hubungan Paritas Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Post

Sectio Caesarea

Sedangkan ibu paritas multipara, lebih sedikit terjadi pada ibu yang pengetahuan kurang sebanyak 10 orang (35,7%), dibandingkan yang pengetahuan baik sebanyak 18 orang (64,3%).

Hasil pengujian analisis, hubungan antara kedua variabel menunjukkan statistik nilai uji chi square P value = 0,015. Dapat disimpulkan bahwa P value ≤ α (0,05) menolak Ho, sehingga ada

hubungan yang signifikan antara paritas dengan pengetahuan ibu post

sectio caesareatentang mobilisasi dini.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa pada paritas 1-3 cenderung wanita lebih untuk mempelajari sesuatu sehingga mempunyai pengetahuan yang lebih dibandingkan paritas tinggi atau > 3. (Wiknjosastro, 2007). Jumlah anak yang banyak pada keluarga akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima,lebih-lebih jika jarak anak terlalu dekat. Pada keluarga dengan keadaan sosial ekonomi yang kurang, jumlah anak yang banyak akan mengakibatkan selain berkurangnya kasih sayang dan perhatian pada anak, juga kebutuhan primer seperti makanan, sandang dan perumahan yang tidak terpenuhi (Soetjiningsih, 2005)..

Hasil penelitian oleh supartini di RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2012 mengatakan bahwaibu dengan multipara lebih berani melakukan mobilisasi dini post sectio caesarea karena pengalaman ibu yang pernah melahirkan maka ibu mampu untuk melakukan mobilisasi dini lebih cepat.

Menurut peneliti bahwa Paritas yang rendah dapat mempengaruhi pengetahuan ibu tentang mobilisasi dini pada ibu post sectio yang baru pertama melahirkan karena belum berpengalaman dalam bersalin, ini berpengaruh terhadap persepsi ibu dalam pengetahuannya tentang mobilasi dini yang baik. Bila ibu memiliki pengetahuan yang baik maka ibu akan mengerti manfaat dan tujuan mobilisasi dini. Oleh sebab itu pada multipara pengetahuan yang kurang tentang mobilisasi dini post SC cenderung lebih rendah dibanding ibu pada primipara.

4. Hubungan Riwayat SC Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Post

Sectio Caesarea

Hasil penelitian menunjukkan riwayat SC, lebih besar terjadi pada ibu yang pengetahuan baik sebanyak 13 orang (72,2%), dibandingkan yang pengetahuan kurang sebanyak 5 orang (27,8%). Sedangkan tidak ada riwayat SC, lebih besar terjadi pada ibu yang pengetahuan kurang sebanyak 24 orang (64,8%), dibandingkan yang pengetahuan baik sebanyak 13 orang (35,2%).

Hasil pengujian analisis, hubungan antara kedua variabel menunjukkan statistik nilai uji chi square P value = 0,020. Dapat disimpulkan bahwa P value ≤ α (0,05) menolak Ho, sehingga ada

Hal ini sesuai dengan teori menurut Kasdu Dini (2003), yaitu pada ibu yang mempunyai riwayat secara section caesarea lebih dari 1 kali mempunyai kecenderungan pengetahuan lebih baik tentang mobilisasi dini berdasarkan pengelaman pada persalinan yang lalu dibandingkan pada ibu yang baru pertama kali melakukan section caesarea.

Persalinansectio caesareadengan irisan perut dan rahim secara vertikal membuat ibu hamil rentan mengalami perobekan pada rahim saat mengejan pada proses persalinan normal yang dapat berpotensi menyebabkan perdarahan. Oleh karena itu, untuk menghindari morbiditas dan mortalitas pada ibu dengan riwayatsectio caesareaterutamasectio caesareadengan irisan vertikal, maka persalinansectio caesareamenjadi pilihan (Anonim, 2009).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Supartini di RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2012 yang menyatakan bahwa yang tidak mempunyai riwayat SC berhubungan dengan pengetahuan ibu post sectio caesarea tentang mobilisasi dini karena ibu belum berpengalaman dengan melahirkan.

Menurut peneliti ibu yang tidak mempunyai riwayat SC cenderung tidak memahami bagaimana rasa nyeri yang dirasakannya setelah operasi, bahwa umumnya individu yang sering mengalami nyeri post operasi cenderung mengantisipasi terjadinya nyeri yang lebih hebat. Hal ini terjadi karena adanya proses pengontrolan pusat dan dipengaruhi oleh pengalaman operasi masa lampau. Ketika ada aktivitas yang

menyebabkan rangsangan nyeri seperti melakukan mobilisasi post SC pada ibu yang tidak mempunyai riwayat SC tidak ada pengontrolan pusat yang kuat tentang reaksi nyeri yang dihasilkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ibu yang tidak mempunyai riwayat SC mempengaruhi pengetahuannyaterhadap mobilisasi dini.

5. Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Post

Sectio Caesarea

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media massa, lebih besar terjadi pada ibu yang pengetahuan kurang sebanyak 20 orang (74,1%), dibandingkan yang pengetahuan baik sebanyak 7 orang (25,9%). Sedangkan sumber informasi lingkungan, lebih sedikit terjadi pada ibu yang pengetahuan kurang sebanyak 9 orang (32,1%), dibandingkan yang pengetahuan baik sebanyak 19 orang (67,9%).

Hasil pengujian analisis, hubungan antara kedua variabel menunjukkan statistik nilai uji chi squareP value = 0,003. Dapat disimpulkan bahwa P value ≤ α (0,05) menolak Ho, sehingga ada hubungan yang signifikan antara sumber informasi dengan pengetahuan ibu post sectio caesareatentang mobilisasi dini.

Hal ini sesuai teori bahwa yang merupakan faktor dominan dalam mempengaruhi pengetahuan salah satunya yaitu dari sumber informasi

radio, melihat film atau televise, internet dan sebagainya. Atau dari ingkungan misalnya informasi didapatkan dari masyarakat sekitar melalui orang seperti guru, intruktur, nara sumber, tokoh masayarakat dan sebagainya.

Hasil penelitian menurut supartini di RSUD Dr. Soetomo surabaya tahun 2012 bahwa tingginya pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi dari orang lain maupun media masa. Mereka akan berpikiran maju dan sangat ingin mencoba hal yang baru diperkenalkan.

Menurut peneliti sumber informsi dapat yangdiperolehmelalui media masa yaitu ibu yang ingin tahu informasi dengan membuka berita dari acara televisi atau mendengarkan radio atau juga informasi dengan membuka internet tentang manfatnya mobilisasi dini post sectio caesaria atau juga dari buku bacan kesehatan sedangkan ibu yang mendapat iformasi dari lingkungan lebih cenderung cepat memahami informasi yang timbul dari masyarakat sekitar seperti dari pembicaraan atau pemberitahuan dari mulut ke mulut tentang pentingnya manfaat, tujuan dalam melakukan mobilisasi dini pada ibu pasca besalin

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Analisis Univariat

Berdasarkan hasil penelitian di RSB Permata Ibunda Pandeglang Tahun 2014 diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Tingkat pengetahuan Ibu post sectio caesarea tentang mobilisasi dini yang tingkat pengetahuannya yang kurang sebanyak 29 orang (52,7%) dari 55 sampel yang diperoleh. Pengetahuan ibu post sectio caesarea tentang mobilisasi dini berdasarkan umur lebih besar terjadi pada ibu yang berumur <20 tahun atau >35 tahun (60,0%), pengetahuan ibu post sectio caesarea tentang mobilisasi dini berdasarkan pendidikan lebih besar terjadi pada pendidikan rendah (63,6%), pengetahuan ibu post sectio caesarea tentang mobilisasi dini berdasarkan paritas lebih besar terjadi pada multipara (50,9%), pengetahuan ibu post sectio caesarea tentang mobilisasi dini berdasarkan riwayat sectio caesarea lebih besar terjadi pada yang tidak ada riwayat sectio caesarea (67,3%), pengetahuan ibu post sectio caesarea tentang mobilisasi dini berdasarkan sumber informasi lebih besar terjadi di lingkungan (50,9%).

2. Analisis Bivariat

Ada hubungan yang signifikan antara umur, pendidikan, paritas, riwayat sectio caesarea, dan sumber informasi dengan Pengetahuan ibu post sectio caesarea tentang mobilisasi dini.

B. Saran

1. Bagi RSB Permata Ibunda Pandeglang

Diharapkan bagi karyawan RSB Permata Ibunda Pandeglang untuk: a. Kedisiplinannya dalam melakukan persiapan pre operasi dan post

operasi tentang mobilisasi dini sesuai SOP yang telah dibuat.

b. Memberikan penyuluhan secara langsung kepada ibu post sectio caesarea untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang mobilisasi dini.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan menambah fasilitas seperti buku yang berhubungan dengan Mobilisasi Dini pada ibu post sectio caesarea di perpustakaan sehingga memudahkan penulis dalam mendapatkan sumber bacaan.

3. Bagi peniliti lain

Agar lebih dikembangkan kembali dalam penelitian selanjutnya dengan variabel yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Magassary. 2012.Paritas. Diunduh dari ilfa.blogspot.com/2008/03.paritas/html. Diakses tanggal 4 november 2014

Anggraini, Y. 2010. Asuhan kebidanan masa nifas. Yogyakarta : Pustaka Rihana

Anonim. 2009. Riwayat SC. Diunduh dari http//id.wikipedia.org//wiki. Diakses 17 oktober 2014

Arikunto.S. 2006. Prosedur penelitian kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta

Bariah.K 2010. Definisi mobilisasi dini post operasi sectio. Diunduh dari http://www.scribd.com//doc/mobilisasi. Diakses tanggal 6 oktober 2014

Bejo, 2010. Paritas tinggi diunduh dari http//id.wikipedia.org//wiki. Diakses 17 oktober 2014

Danuatmaja. B. 2003. Prosedur peneletian kesehatan. Jakarta : Puspa Wasara

Dini. K. 2003. Operasi caesarea, masalah dan solusi. Jakarta : Puspa Wasara

Dinas Kabupaten Pandeglang, 2012.Profil Dinas Kesehatan.

Dinas Kesehatan Banten, 2010. Profil Dinas Kesehatan.

Haryati, 2008. Pendidikan formal dan informal. Diunduh dari

ilfa.blogspot.com/2008/03.pendidikan formal dan informal/html. Diakses tanggal 4 november 2014

Indiarti, 2007. Kejadian sectio caesarea. Diunduh dari

ilfa.blogspot.com/2008/03/html.Diakses tanggal 4 november 2014

Fithria, 2009. Paritas. Diunduh dari ilfa.blogspot.com/2008/03.paritas/html. Diakses tanggal 4 november 2014

Horlock, elizabeth. 2004. Psikologi perkembangan. Jakarta : Rhineka Cipta

Imelda. 2009. Tahap-tahap Mobilisasi Dini. Diunduh dari

http://www.scribd.com//doc/mobilisasi. Diakses tanggal 6 oktober 2014

Manuaba I.B.G. 2012.Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri,ginekologi dan KB. EGC

Marmi, 2012. Asuhan kebidanan pada masa nifas”puerperium care”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Marlina, susi. 2008. Umur ibu. Diunduh dari

http://www.scribd.com//doc/umur. Diakses tanggal 6 oktober 2014

Notoatmodjo.S. 2005. Meteologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta.

Notoatmodjo.S. 2007. Meteologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta.

Notoatmodjo. S. 2010. Meteologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta.

Prawihardjo, Sarwono.2008.IlmuKebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo

Rachmaningtyas. 2010. Diunduh dari http://www.scribd.com//doc/mobilisasi Diakses tanggal 6 oktober 2014

Ratu, 2005. Sumber Informasi diunduh dari http//id.wikipedia.org//wiki. Diakses 10 oktober 2014

Saifuddin, abdul bari. 2006. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.

SDKI, 2012, Angka kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, 2007.

siregar. 2009. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan mobilisasi Dini. Diunduh dari http://www.scribd.com//doc/mobilisasi.

Diakses tanggal 6 oktober 2014

Sofian, A. 2012. Sinopsis Obstetri. Jilid 2. Jakarta : EGC.

Sulaiman, 2008. Umur. Diunduh dari ilfa.blogspot.com/2008/03.umur/html. Diakses tanggal 4 november 2014

Sulistyawati, ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Salemba Medika, Jakarta.

Wijaya, 2008. Sumber Informasi diunduh dari http//id.wikipedia.org//wiki. Diakses 10 oktober 2014.

Winkjosastro. H. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Sarwono Prawihardjo.

Yuni. 2008. Diunduh dari http://www.scribd.com//doc/mobilisasi. Diakses tanggal 6 oktober 2014

Frequencies

Statistics

Pengetahuan Umur Pendidikan Paritas Riwayat SC Sumber Informasi

N

Valid 55 55 55 55 55 55

Missing 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid Kurang 29 52.7 52.7 52.7 Baik 26 47.3 47.3 100.0 Total 55 100.0 100.0 Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid <20 atau > 35 tahun 33 60.0 60.0 60.0 20-35 tahun 22 40.0 40.0 100.0 Total 55 100.0 100.0 Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Paritas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid Primipara 27 49.1 49.1 49.1 Multipara 28 50.9 50.9 100.0 Total 55 100.0 100.0 Riwayat SC

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid Ya 18 32.7 32.7 32.7 Tidak 37 67.3 67.3 100.0 Total 55 100.0 100.0 Sumber Informasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Media Masa 27 49.1 49.1 49.1

Lingkungan 28 50.9 50.9 100.0

Crosstabs

Pengetahuan * Umur

Chi-Square Testsc

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 6.431a 1 .011 .015 .012 Continuity Correctionb 5.109 1 .024 Likelihood Ratio 6.551 1 .010 .015 .012

Fisher's Exact Test .015 .012

Linear-by-Linear

Association 6.314

d

1 .012 .015 .012 .009

N of Valid Cases 55

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,40. b. Computed only for a 2x2 table

c. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results. d. The standardized statistic is 2,513.

Crosstab Umur Total <20 atau > 35 tahun 20-35 tahun Pengetahuan Kurang Count 22 7 29 % of Total 40.0% 12.7% 52.7% Baik Count 11 15 26 % of Total 20.0% 27.3% 47.3% Total Count 33 22 55 % of Total 60.0% 40.0% 100.0% Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Pengetahuan

Pengetahuan * Pendidikan

Crosstab Pendidikan Total Rendah Tinggi Pengetahuan Kurang Count 24 5 29 % of Total 43.6% 9.1% 52.7% Baik Count 11 15 26 % of Total 20.0% 27.3% 47.3% Total Count 35 20 55 % of Total 63.6% 36.4% 100.0% Chi-Square Testsc

Value df Asymp. Sig.

(2-sided) Exact Sig. (2- sided) Exact Sig. (1- sided) Point Probability Pearson Chi-Square 9.694a 1 .002 .002 .002 Continuity Correctionb 8.025 1 .005 Likelihood Ratio 10.015 1 .002 .002 .002

Fisher's Exact Test .002 .002

Linear-by-Linear Association 9.518d 1 .002 .002 .002 .002

N of Valid Cases 55

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,45. b. Computed only for a 2x2 table

c. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results. d. The standardized statistic is 3,085.

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Pengetahuan

(Kurang / Baik) 6.545 1.897 22.583

For cohort Pendidikan =

Rendah 1.956 1.212 3.157

For cohort Pendidikan = Tinggi .299 .126 .708

Pengetahuan * Paritas

Crosstab Paritas Total Primipara Multipara Pengetahuan Kurang Count 19 10 29 % of Total 34.5% 18.2% 52.7% Baik Count 8 18 26 % of Total 14.5% 32.7% 47.3% Total Count 27 28 55 % of Total 49.1% 50.9% 100.0% Chi-Square Testsc

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2- sided) Exact Sig. (1- sided) Point Probability Pearson Chi-Square 6.623a 1 .010 .015 .010 Continuity Correctionb 5.306 1 .021 Likelihood Ratio 6.769 1 .009 .015 .010

Fisher's Exact Test .015 .010

Linear-by-Linear Association 6.503d 1 .011 .015 .010 .008

N of Valid Cases 55

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,76. b. Computed only for a 2x2 table

c. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results. d. The standardized statistic is 2,550.

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Pengetahuan

(Kurang / Baik) 4.275 1.379 13.252

For cohort Paritas = Primipara 2.129 1.129 4.015

Pengetahuan * Riwayat SC

Crosstab Riwayat SC Total Ya Tidak Pengetahuan Kurang Count 5 24 29 % of Total 9.1% 43.6% 52.7% Baik Count 13 13 26 % of Total 23.6% 23.6% 47.3% Total Count 18 37 55 % of Total 32.7% 67.3% 100.0% Chi-Square Testsc

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2- sided) Exact Sig. (1- sided) Point Probability Pearson Chi-Square 6.682a 1 .010 .020 .010 Continuity Correctionb 5.277 1 .022 Likelihood Ratio 6.839 1 .009 .020 .010

Fisher's Exact Test .020 .010

Linear-by-Linear

Association 6.561

d

1 .010 .020 .010 .009

N of Valid Cases 55

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,51. b. Computed only for a 2x2 table

c. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results. d. The standardized statistic is -2,561.

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Pengetahuan

(Kurang / Baik) .208 .061 .715

For cohort Riwayat SC = Ya .345 .142 .836

For cohort Riwayat SC = Tidak 1.655 1.089 2.516

Pengetahuan * Sumber Informasi

Crosstab

Sumber Informasi Total

Media Masa Lingkungan

Pengetahuan Kurang Count 20 9 29 % of Total 36.4% 16.4% 52.7% Baik Count 7 19 26 % of Total 12.7% 34.5% 47.3% Total Count 27 28 55 % of Total 49.1% 50.9% 100.0% Chi-Square Testsc

Value df Asymp. Sig. (2-

sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1- sided) Point Probability Pearson Chi-Square 9.696a 1 .002 .003 .002

Dalam dokumen FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TI (1) (Halaman 76-105)

Dokumen terkait