• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen Pada bagian ini menjelaskan tentang teori dan hubungan antara

TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Hubungan Antara Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen Pada bagian ini menjelaskan tentang teori dan hubungan antara

variabel independen (umur, tingkat pendidikan, lama usaha, modal operasional dan jumlah tanggungan keluarga) terhadap variabel dependen (pendapatan pekerja wanita sektor informal khususnya pedagang di Kota Medan).

2.5.1 Pengaruh Umur Terhadap Pendapatan

Penelitian yang dilakukan oleh Endang Hariningsih dan Rintar Agus Simatupang (2008) menyimpulkan adanya pengaruh positif hubungan umur dengan tingkat pendapatan yang diperoleh. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Febriani, Liza dan Almahmudi (2006), dimana variabel umur tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan.

2.5.2 Pengaruh Pendidikan Terhadap Pendapatan

Pendikan pada saat ini sudah bisa di katakan kebutuhan pokok bagi setiap individu, agar individu tersebut memiliki kemampuan intelektual yang mencukupi untuk bersaing dalam dunia kerja. Melalui pendidikan setiap individu akan mendapatkan berbagai ilmu serta kesempatan yang tidak akan mereka dapatkan di luar dunia pendidikan. Pendidikan setiap individu yang mereka dapatkan memberi kesempatan pada dirinya sendiri untuk memiliki ekonomi yang lebih layak, dari kehidupan sebelumnya. Menurut Carter (2004) mengungkapkan bahwa pendidikan : a. proses perkembangan kecakapan seorang individu dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. b. proses sosial di mana seseorang di pengaruhi oleh suatu lingkungan yang terpimpin (misal sekolah) sehingga mereka bisa mencapai

kecakapan sosial dan mengembangkan pribadinya. Definisi di atas tersebut menjelaskan bahwa pendidikan terbagi dalam dua bagian, yaitu pendidikan formal dan pendidikan tidak formal. Pendidikan yang bersifat formal apabila peningkatan kecakapan yang diperoleh individu tersebut di dapatkan dalam lingkungan khusus (sekolah) dan pendidikan yang tidak formal apabila pendidikan yang di peroleh individu tersebut melalui pengalaman pribadinya atau lingkungan sekitarnya, hal ini cenderung lebih mengarah ke pengalaman pribadinya individu tersebut.

Pendidikan cenderung akan memberikan perubahan terhadap individunya itu sendiri, dalam hal ini kaitannya pendidikan dengan pendapatan. Pendidikan yang tinggi juga akan memberikan pendapatan yang tinggi pula, hal ini di karenakan individu yang memiliki pendidikan yang tinggi mereka akan cenderung selalu menggunakan ilmu yang mereka dapatkan untuk mereka terapkan dalam meningkatkan pendapatan individu tersebut.

2.5.2 Pengaruh Lama Usaha Terhadap Pendapatan

Lama usaha akan menentukan keterampilan dalam melaksanakan suatu tugas tertentu. Lama Usaha dan pengalaman setiap individu dapat berdampak positif terhadap kemampuan kerja seseorang. Pengalaman memunculkan suatu struktur pengetahuan, terdiri atas suatu sistem dari pengetahuan yang skematis dan abstrak, yang diperoleh dalam memori yang lama. Selanjutnya Murtanto dan Gudono (1999) juga mengemukakan bahwa pengalaman meliputi dalarn hal pengetahuan terhadap kenyataan-kenyataan, proses dan prosedur-prosedur.

Lama usaha akan mempengaruhi dalam analisis seseorang yaitu lebih teliti, terinci dan runtut dalam mendeteksi kekeliruan. Dapat disimpulkan berarti

orang yang berpengalaman akan lebih teliti dan terinci dalam mendeteksi kekeliruan dalam pekerjaannya. Lama usaha merupakan lamanya waktu yang di gunakan seseorang dalam bekerja yang diukur melalui pendapatan yang meningkat, prestasi maupun tingkat jabatan yang diperoleh. Beberapa pendapat mengatakan bahwa pengalaman merupakan pelajaran yang paling berharga dalam kehidupan seseorang. Melalui pengalaman sering ditemukan kegagalan maupun kesuksesan yang pernah diraih seseorang.

Menurut Suroto (1992) berdasarkan pengalaman seseorang akan lebih mampu melihat dan belajar mengenai kekurangan dan kelebihan yang di milikinya sehingga dapat dijadikan tolak ukur untuk mencapai kesuksesan pada waktu mendatang. Anaroga (1995) menyebutkan pengalaman adalah keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa-peristiwa yang dialami dalam perjalanan hidupnya. Seseorang yang memiliki pengalaman akan lebih mudah rnelaksanakan pekerjaarrnya dalam perusahaan, karena sudah terbiasa melakukannya. Hal ini menyatakan bahwa seiring dengan bertambahnya waktu maka produktifitas dan keahlian seorang karyawan akan bertambah.

2.5.3 Pengaruh Jam Kerja Terhadap Pendapatan

Banyak faktor yang mempengaruhi kemungkinan tenaga kerja informal untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik seperti perbedaan lokasi usaha, lapangan usaha, jumlah jam kerja dan jumlah modal. Dari faktor- faktor tersebut yang memberikan pengaruh paling besar terhadap pendapatan tenaga kerja informal adalah jumlah jam kerja ( Sastra, 2007). Setiap penambahan waktu operasi akan semakin membuka peluang bagi bertambahnya omzet penjualan.

Analisis jam kerja merupakan bagian dari teori ekonomi mikro, khususnya pada teori penawaran tenaga kerja yaitu tentang kesediaan individ untuk bekerja dengan harapan memperoleh penghasilan yang seharusnya ia dapakan. Jam kerja dalam penelitian ini adalah jumlah atau lamanya waktu yang dipergunakan untuk berdagang atau membuka usaha mereka untuk melayani konsumen setiap harinya. 2.5.4 Pengaruh Jumlah Tanggungan Keluarga Terhadap Pendapatan

Jumlah anggota keluarga sangat menentukan jumlah kebutuhan keluarga. Semakin banyak anggota keluarga berarti semakin banyak pula jumlah kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi. Begitu pula sebaliknya, semakin sedikit anggota keluarga berarti semakin sedikit pula kebutuhan yang harus dipenuhi keluarga. Sehingga dalam keluarga yang jumlah anggotanya banyak, akan diikuti oleh banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi. Semakin besar ukuran rumahtangga berarti semakin banyak anggota rumahtangga yang pada akhirnya akan semakin berat beban rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Demikian pula jumlah anak yang tertanggung dalam keluarga dan anggota-anggota keluarga yang cacat maupun lanjut usia akan berdampak pada besar kecilnya pengeluaran suatu keluarga. Mereka tidak bisa menanggung biaya hidupnya sendiri sehingga mereka bergantung pada kepala keluarga dan istrinya. Anak-anak yang belum dewasa perlu di bantu biaya pendidikan, kesehatan, dan biaya hidup lainnya. Menurut Mantra (2003) yang termasuk jumlah anggota keluarga adalah seluruh jumlah anggota keluarga rumah tangga yang tinggal dan makan dari satu dapur dengan kelompok penduduk yang sudah termasuk dalam kelompok tenaga kerja. Kelompok yang dimaksud makan dari satu dapur adalah bila pengurus

kebutuhan sehari-hari dikelola bersama- sama menjadi satu. Jadi, yang termasuk dalam jumlah anggota keluarga adalah mereka yang belum bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari karena belum bekerja (dalam umur non produktif) sehingga membutuhkan bantuan orang lain (dalam hal ini orang tua).

Dokumen terkait