• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGANNYA DENGAN KOMPETENSI KOMUNIKASI PENDAMPING

(Tabel 23). Pengalaman organisasi memiliki hubungan nyata dan positif pada salah satu indikator kompetensi komunikasi yakni kemampuan berkomunikasi secara tertulis (penilaian petani). Nilai korelasinya adalah 0.361 yang berarti tingkat keeratan hubungan yang regolong rendah dan arah hubungan yang searah. Hal tersebut menandakan bahwa semakin banyak pengalaman organisasi yang dimiliki oleh pendamping makan kemampuan berkomunikasi secara tertulis juga meningkat.

6

KEPUASAN PETANI TERHADAP PENDAMPING DAN

HUBUNGANNYA DENGAN KOMPETENSI

KOMUNIKASI PENDAMPING

Kepuasan petani terhadap pendamping perlu diketahui karena petani adalah klien utama pendamping. Pendamping harus mampu berkomunikasi dengan baik kepada petani selain berkomunikasi dengan pihak lain sebagai penunjang peningkatan kompetensi komunikasi pendamping. Berikut ini diuraikan tingkat kepuasan petani terhadap pendamping Simantri serta hubungannya dengan kompetensi komunikasi pendamping.

71 Tingkat Kepuasan Petani terhadap Pendamping Simantri

Tingkat kepuasan petani terhadap pendamping dilihat dari lima indikator yakni reliability (keterandalan), responsiveness (kesigapan), assurance (jaminan),

empathy (empati), dan tangibles (bukti fisik). Tabel 24 menyajikan jumlah pendamping Simantri menurut tingkat kepuasan petani terhadap pendamping di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Jembrana. Deskripsi tabel akan dijelaskan berdasarkan indikator tingkat kepuasan petani terhadap pendamping.

Tabel 24 Jumlah pendamping Simantri menurut tingkat kepuasan petani terhadap pendamping di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Jembrana tahun 2016

Kepuasan petani terhadap pendamping (Y2)

Kabupaten Klungkung Kabupaten Jembrana Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) Reliability (Y2.1) Rendah 0 0.0 0 0.0 Sedang 3 20.0 1 6.7 Tinggi 12 80.0 14 93.3 Responsiveness (Y2.2) Rendah 0 0.0 0 0.0 Sedang 3 20.0 0 0.0 Tinggi 12 80.0 15 100.0 Assurance (Y2.3) Rendah 0 0.0 0 0.0 Sedang 3 20.0 0 0.0 Tinggi 12 80.0 15 100.0 Empathy (Y2.4) Rendah 0 0.0 0 0.0 Sedang 3 20.0 0 0.0 Tinggi 12 80.0 15 100.0 Tangibles (Y2.5) Rendah 0 0.0 0 0.0 Sedang 6 40.0 1 6.7 Tinggi 9 60.0 14 93.3 Reliability (Keterandalan)

Keterandalan seorang pendamping dilihat dari kemampuan pendamping melaksanakan tugas sesuai dengan yang dijanjikan, kualitas hasil dokumentasi dan sistem administrasi, kemampuan pendamping memberikan rasa tenang kepada petani, keandalan pendamping dalam melakukan monitoring, serta jumlah absen dan pulang lebih awal yang dilakukan pendamping. Hampir semua petani merasa puas pada keterandalan pendamping. Hal ini terlihat pada Tabel 24 yang menunjukkan kepuasan petani pada indikator keterandalan masuk pada kategori tinggi, yakni pada Kabupaten Klungkung sebanyak 80 persen dan Kabupaten Jembrana sebanyak 93.3 persen. Adapula pendamping yang mendapat tingkat kepuasan sedang yakni Kabupaten Klungkung sebanyak 20 persen dan Kabupaten Jembrana sebanyak 6.7 persen.

72

Responsiveness (Kesigapan)

Kesigapan pendamping dilihat dari kepastian waktu penyelesaian tugas, kemampuan pendamping memberikan pelayanan dengan cepat, kesigapan pendamping merespons permintaan petani, serta kehadiran pendamping yang tepat waktu. Petani juga memberikan skor tinggi pada tingkat kepuasan indikator kesigapan. Tingkat kepuasan petani termasuk pada kategori tinggi bagi 12 pendamping Klungkung (80%) dan tiga orang pendamping (20%) mendapat tingkat kepuasan dalam kategori sedang. Tingkat kepuasan petani terhadap pendamping Kabupaten Jembrana juga sangat tinggi yakni 100 persen pendamping mendapat tingkat kepuasan petani dalam kategor tinggi.

Assurance (Jaminan)

Indikator assurance ini diukur dari tingkat kepuasan petani pada kemampuan pendamping menumbuhkan rasa percaya diri pada petani terkait keberlangsungan program, kemampuan pendamping memberikan rasa aman dan kepercayaan pada petani, melayani dengan sopan, mampu menjawab keluhan petani, dan kemampuan pendamping mempraktekkan pengolahan limbah kotoran ternak menjadi pupuk padat, pupuk cair, dan biogas. Hampir seluruh pendamping mendapat tingkat kepuasan pada kategori tinggi yakni pendamping Kabupaten Klungkung sebanyak 80 persen dan pendamping Kabupaten Jembrana sebanyak 100 persen. Selain itu, ada 20 persen pendamping Kabupaten Klungkung yang mendapat tingkat kepuasan kategori sedang.

Empathy (Empati)

Tingkat kepuasan petani terhadap indikator empati dilihat dari kemampuan pendamping memberikan rasa perhatian kepada petani, memahami kebutuhan petani, memilih jam kerja yang sesuai jadwal petani, dan pendamping yang mampu menarik simpati petani. Tingkat kepuasan petani pada indikator empati juga berada pada kategori tinggi, yaitu pendamping Kabupaten Klungkung sebanyak 80 persen dan pendamping Kabupaten Jembrana sebanyak 100 persen. Selain itu, terdapat 20 persen pendamping Kabupaten Klungkung yang mendapat tingkat kepuasan kategori sedang.

Tangibles (Bukti Fisik)

Tingkat kepuasan petani terhadap pendamping pada indikator tangibles

dilihat dari kualitas alat bantu yang digunakan pendamping saat bekerja, kesesuaian penampilan dengan situasi, serta cara pendamping menampilkan materi. Tingkat kepuasan petani pada indikator ini juga berada pada kategori tinggi, yaitu pendamping Kabupaten Klungkung sebanyak 60 persen dan pendamping Kabupaten Jembrana sebanyak 93.3 persen. Selain itu, ada 40 persen pendamping Kabupaten Klungkung dan 6.7 persen pendamping Kabupaten Jembrana yang mendapat tingkat kepuasan kategori sedang.

Perbandingan Tingkat Kepuasan Petani terhadap Pendamping Simantri Kabupaten Klungkung dan Pendamping Simantri Kabupaten Jembrana

Perbandingan tingkat kepuasan petani terhadap pendamping Simantri Kabupaten Klungkung dengan pendamping Simantri Kabupaten Jembrana dapat dilihat dari nilai Uhitung dan Utabel pada setiap indikator pada Tabel 25.

73 Nilai Uhitung pada indikator reliability antara Kabupaten Klungkung dan

Kabupaten Jembrana adalah 86.50. Nilai tersebut lebih besar dari nilai Utabel (n1=n2=15, α=10%), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat

kepuasan petani terhadap pendamping pada indikator reliability (keterandalan) antara Kabupaten Klungkung dengan Kabupaten Jembrana. Nilai Uhitung hasil uji

beda pada indikator responsiveness antara Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Jembrana adalah 85.50. Nilai signifikansi lebih besar dari nilai Utabel (n1=n2=15, α=10%) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kepuasan petani terhadap pendamping pada indikator responsiveness (kesigapan) antara Kabupaten Klungkung dengan Kabupaten Jembrana.

Tabel 25 Nilai mean rank, Uhitung, dan Utabel pada perbandingan tingkat kepuasan

petani terhadap pendamping Simantri di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Jembrana tahun 2016

Kepuasan petani terhadap pendamping Mean Rank Uhitung Utabel (n1=n2=15, α=5%) Utabel (n1=n2=15, α=10%) Kabupaten Klungkung Kabupaten Jembrana Reliability 13.77 17.23 86.50 64 72 Responsiveness 13.70 17.30 85.50 64 72 Assurance 12.07 18.93 61.00** 64 72 Empathy 13.40 17.60 81.00 64 72 Tangibles 12.23 18.77 63.50** 64 72 Kepuasan petani terhadap pendamping 13.27 17.73 79.00 64 72

Keterangan: ** berbeda nyata pada α = 5%

Nilai Uhitung pada indikator assurance antara Kabupaten Klungkung dan

Kabupaten Jembrana adalah 61.00. Nilai signifikansi lebih kecil dari nilai Utabel (n1=n2=15, α=5%) sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan tingkat kepuasan

petani terhadap pendamping pada indikator assurance (jaminan) antara Kabupaten Klungkung dengan Kabupaten Jembrana pada taraf nyata 95 persen. Nilai mean rank Kabupaten Jembrana (18.93) lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata tingkat kepuasan petani di Kabupaten Klungkung (12.07). Hal tersebut menandakan petani di Kabupaten Jembrana lebih puas terhadap pendampingnya dibandingkan dengan petani di Kabupaten Klungkung, dalam hal menumbuhkan rasa kepercayaan pada petani, memberikan pelayanan dengan sopan, dan unsur

assurance lainnya.

Nilai Uhitung pada indikator emphaty antara Kabupaten Klungkung dan

Kabupaten Jembrana adalah 81.00. Nilai tersebut lebih besar dari nilai Utabel (n1=n2=15, α=10%) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat

kepuasan petani terhadap pendamping pada indikator emphaty (empati) antara Kabupaten Klungkung dengan Kabupaten Jembrana pada taraf nyata 90 persen.

Nilai Uhitung pada indikator tangibles antara Kabupaten Klungkung dan

Kabupaten Jembrana adalah 63.50. Nilai tersebut lebih kecil dari nilai Utabel (n1=n2=15, α=5%) sehingga disimpulkan ada perbedaan tingkat kepuasan petani

terhadap pendamping pada indikator tangibles antara Kabupaten Klungkung dengan Kabupaten Jembrana pada taraf nyata 95 persen. Nilai mean rank tingkat kepuasan petani terhadap pendamping di Kabupaten Jembrana (18.77) lebih tinggi

74

dibandingkan dengan rata-rata tingkat kepuasan petani di Kabupaten Klungkung (12.23). Hal tersebut menandakan petani di Kabupaten Jembrana lebih puas terhadap pendampingnya dibandingkan dengan petani di Kabupaten Klungkung, dalam hal penggunaan alat bantu, penampilan pendamping, serta cara penyajian materi oleh pendamping.

Hubungan Kompetensi Komunikasi Pendamping dengan Kepuasan Petani terhadap Pendamping

Penelitian ini menganalisis korelasi atau hubungan kompetensi komunikasi pendamping dengan kepuasan petani terhadap pendamping. Analisis korelasi dilakukan antara kompetensi komunikasi pendamping (penilaian sendiri) dengan kepuasan petani terhadap pendamping serta analisis korelasi antara kompetensi komunikasi pendamping (penilaian petani) dengan kepuasan petani terhadap pendamping. Hasil analisis tersebut disajikan pada Tabel 26 dan Tabel 27.

Tabel 26 menyajikan nilai koefisien korelasi kompetensi komunikasi pendamping Simantri berdasarkan penilaian sendiri dan kepuasan petani terhadap pendamping. Tabel tersebut memperlihatkan tidak ada hubungan yang nyata antara kompetensi komunikasi pendamping berdasarkan penilaian sendiri dengan kepuasan petani terhadap pendamping.

Tabel 26 Koefisien korelasi spearman (rs) kompetensi komunikasi pendamping

Simantri (penilaian sendiri) dan kepuasan petani terhadap pendamping tahun 2016

Kompetensi komunikasi pendamping

Koefisien korelasi spearman (rs) pada

Kepuasan petani terhadap pendamping

Reliability (Y2.1) Responsiveness (Y2.2) Assurance (Y2.3) Emphaty (Y2.4) Tangibles (Y2.5)

Kecepatan merespons pesan 0.146 0.091 0.089 0.057 0.095

Keluwesan berperilaku -0.182 -0.159 -0.092 -0.107 -0.132

Keterbukaan diri -0.012 0.041 0.100 0.028 0.029

Kemampuan menjalin relasi -0.067 -0.058 -0.040 0.019 0.015

Interaction management -0.168 -0.175 -0.035 -0.050 -0.056 Pengetahuan terhadap

informasi dan materi program

0.022 -0.001 0.104 0.177 0.008

Kemampuan menyampaikan pesan

-0.217 -0.098 -0.165 -0.124 -0.253

Kemampuan memunculkan motivasi dan partisipasi petani

-0.069 0.058 0.080 0.045 0.019 Kemampuan berkomunikasi secara tertulis -0.038 -0.028 -0.050 0.034 -0.035 Kemampuan penanganan masalah -0.112 -0.151 -0.031 0.003 0.105 Kompetensi komunikasi pendamping -0.153 -0.104 -0.066 -0.034 0.002

Hasil berbeda ditunjukkan Tabel 27 yang menyajikan nilai koefisien korelasi kompetensi komunikasi pendamping Simantri berdasarkan penilaian petani dan kepuasan petani terhadap pendamping. Tabel 27 banyak menunjukkan adanya hubungan nyata antara indikator-indikator pada kompetensi komunikasi

75 pendamping berdasarkan penilaian petani dengan kepuasan petani terhadap pendamping. Hampir seluruh indikator memiliki hubungan nyata dan positif pada taraf kepercayaan 95 persen. Kisaran nilai koefisien korelasi tersebut yakni antara 0.422-0.896. Kompetensi komunikasi pendamping (penilaian petani) secara keseluruhan berhubungan nyata dan positif dengan kepuasan petani terhadap pendamping pada koefisien korelasi sebesar 0.812 (Lampiran 7 bagian D). Koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan sangat kuat. Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian Madlock (2008a) bahwa kompetensi komunikasi supervisor merupakan penentu terbesar dari kepuasan kerja dan kepuasan komunikasi karyawannya. Hasil penelitian Steele dan Plenty (2014) juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepuasan komunikasi dan kepuasan kerja karyawan dengan kompetensi komunikasi supervisor berdasarkan penilaian karyawan. Hasil tersebut memperkuat pula pandangan Steele dan Plenty (2014) bahwa hubungan supervisor dan karyawan dalam bentuk dyadic dan interaktif memengaruhi kompetensi komunikasi dan kepuasan komunikasi serta kepuasan kerja dalam konteks tersebut.

Tabel 27 Koefisien korelasi spearman (rs) kompetensi komunikasi pendamping

Simantri (penilaian petani) dan kepuasan petani terhadap pendamping tahun 2016

Kompetensi Komunikasi Pendamping

Koefisien korelasi spearman (rs) pada

Kepuasan petani terhadap pendamping

Reliability (Y2.1) Responsiveness (Y2.2) Assurance (Y2.3) Emphaty (Y2.4) Tangibles (Y2.5)

Kecepatan merespon pesan 0.615** 0.560** 0.594** 0.570** 0.631**

Keluwesan berperilaku 0.674** 0.647** 0.761** 0.675** 0.813**

Keterbukaan diri 0.542** 0.589** 0.619** 0.552** 0.592**

Kemampuan menjalin relasi 0.496** 0.422** 0.625** 0.549** 0.559**

Interaction management 0.838** 0.800** 0.896** 0.813** 0.772** Pengetahuan terhadap

informasi dan materi program

0.628** 0.646** 0.680** 0.590** 0.795**

Kemampuan menyampaikan pesan

0.750** 0.688** 0.806** 0.765** 0.744**

Kemampuan memunculkan motivasi dan partisipasi petani

0.674** 0.659** 0.821** 0.734** 0.795** Kemampuan berkomunikasi secara tertulis 0.323 0.422 0.353 0.129 0.326 Kemampuan penanganan masalah 0.436** 0.428** 0.498** 0.482** 0.616** Kompetensi komunikasi pendamping 0.756 ** 0.716** 0.847** 0.786** 0.857**

Keterangan: ** berhubungan nyata pada nilai signifikansi < 0.05

Tingkat keeratan hubungan paling tinggi atau sangat kuat adalah hubungan antara indikator assurance dan interaction management dengan nilai korelasi 0.896 (Tabel 27). Nilai positif menunjukkan arah hubungan yang searah yakni ketika interaction management pendamping meningkat, maka tingkat kepuasan petani pada indikator assurance akan meningkat pula. Pendamping yang mampu melakukan komunikasi interpersonal dengan baik serta pendamping yang mampu mengatur alur percakapan pada saat rapat ataupun diskusi nonformal bersama

76

kelompok tentu memiliki kesempatan untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada petani bahwa kelompok mampu menjalankan program sebagaimana mestinya. Petani yang menilai bahwa pendamping mereka memiliki interaction management

yang baik adalah petani yang merasakan kepuasan pada kesopanan yang ditunjukkan pendamping serta puas pada kemampuan pendamping dalam menjawab keluhan mereka. Pendamping yang memiliki interaction management

yang baik cenderung lebih dipercaya oleh para petani.

Hasil berbeda terlihat pada indikator kemampuan berkomunikasi secara tertulis yang tidak terdapat hubungan nyata dengan tingkat kepuasan petani baik pada indikator reliability, responsiveness, assurance, emphaty, ataupun tangibles. Kemampuan berkomunikasi secara tertulis tercermin dalam kemampuan pendamping mengirim SMS yang mudah dipahami dan menggunakan bahasa yang baik. Hasil yang menyatakan tidak berhubungan berkaitan dengan belum semua anggota kelompok pernah menerima SMS dari pendamping sehingga banyak anggota kelompok yang ragu-ragu dalam memberikan penilaian. SMS biasanya dikirim pendamping kepada ketua kelompok dan apabila anggota perlu mengetahui informasi dalam SMS, maka ketua kelompoklah yang akan menginformasikan kepada anggota baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penjabaran selanjutnya tentang analisis hubungan kompetensi komunikasi pendamping dan kepuasan petani terhadap pendamping disajikan berdasarkan indikator-indikator kepuasan petani terhadap pendamping sebagai berikut.

Hubungan Kompetensi Komunikasi Pendamping dengan Reliability

Nilai koefisien korelasi antara kecepatan merespons pesan dengan reliability

adalah 0.615 yang berarti tingkat keeratan hubungan tergolong kuat. Hasil tersebut dapat menjelaskan bahwa pendamping yang dinilai cepat merespons perkataan petani juga mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik, seperti pembuatan administrasi, dokumentasi, monitoring, dan kehadiran dalam kegiatan- kegiatan di lokasi Simantri. Indikator keluwesan berperilaku berhubungan nyata dengan reliability. Tingkat keeratan hubungannya tergolong kuat dilihat dari nilai koefisien korelasi sebesar 0.674. Pendamping yang mampu menyesuaikan diri dengan ketua atau anggota kelompok di lokasi Simantri dapat terlihat dari keandalannya menyelesaikan tugas dengan baik.

Keterbukaan diri pendamping memiliki keeratan hubungan yang tergolong sedang dengan reliability yakni dengan koefisien korelasi 0.542. Pendamping yang bersedia menampung ide-ide atau informasi dari petani akan mengetahui apa yang diinginkan oleh petani itu sendiri sehingga hasil pekerjaan yang dilakukan pendamping sesuai dengan harapan petani. Ide-ide dari petani dan pedoman pelaksanaan program akan menjadi bahan pertimbangan pendamping dalam membuat suatu keputusan bagaimana dan seperti apa penyelesaian tugas yang harus dilakukan pendamping.

Nilai koefisien korelasi antara kemampuan menjalin relasi dengan reliability

adalah 0.496 yang berarti tingkat keeratan hubungan tergolong sedang. Pendamping yang mampu menjalin hubungan baik dengan petani terutama ketua kelompok akan mampu menunjukkan hasil pekerjaan yang baik. Hal tersebut dapat dicontohkan pada saat pendamping melakukan monitoring pada kelompok dampingan, apabila pendamping menjalin hubungan baik dengan kelompok maka data untuk keperluan monitoring akan lebih mudah diberikan oleh kelompok.

77

Interaction management berhubungan nyata dan positif pada tingkat keeratan hubungan sangat kuat dengan indikator reliability. Nilai koefisien korelasinya dalah 0.838. Pendamping dengan kemampuan berkomunikasi secara interpersonal yang baik serta mampu berkomunikasi dalam forum diskusi akan membantunya dalam mendapatkan informasi yang akurat tentang kondisi atau kebutuhan kelompok dampingannya yang sesungguhnya sehingga tugas-tugas yang diselesaikan sesuai dengan kondisi kelompok dampingan.

Tingkat keeratan hubungan antara indikator reliability dengan pengetahuan pendamping terhadap informasi dan materi program tergolong kuat terlihat dari nilai koefisien korelasi sebesar 0.628. Pengetahuan tentang informasi terbaru dan materi program sangat diperlukan oleh seorang pendamping dalam menyelesaikan tugas-tugasnya untuk pengembangan kelompok. Perubahan sistem administrasi yang harus selalu diketahui pendamping, apabila tidak maka laporan atau tugas lainnya tidak akan selesai dengan baik. Salah satu contoh perubahan sistem administrasi yakni apabila kelompok ingin mengajukan permohonan bantuan alat pembuatan kompos, maka kelompok tersebut harus berbadan hukum. Pendamping yang tidak mengetahui dengan jelas prosedur tersebut maka upaya pengadaan alat akan menjadi terhambat.

Indikator kemampuan menyampaikan pesan berhubungan kuat dengan

reliability dengan nilai koefisien korelasi 0.750. Pendamping yang menyampaikan informasi di waktu yang tepat akan menyelesaikan tugasnya dengan waktu yang tepat pula. Pendamping yang menyampaikan informasi dengan bahasa dan struktur kalimat yang mudah dipahami petani akan sangat membantu kelancaran penyelesaian tugas-tugasnya, baik dalam membantu petani membuat sistem administrasi dan kelengkapan data monitoring.

Reliability juga berhubungan kuat dengan kemampuan pendamping dalam memunculkan motivasi dan partisipasi petani dengan nilai koefisien korelasi 0.674. Petani yang bersedia membantu pendamping menyelesaikan tugas-tugas adalah salah satu bentuk partisipasi petani. Tugas-tugas pendamping yang selesai dengan baik akan mendorong kelancaran kegiatan di lokasi Simantri.

Kemampuan penanganan masalah dan indikator reliability memilki hubungan yang tergolong sedang dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.436. Masalah yang muncul di dalam kelompok baik masalah teknis, masalah internal, maupun masalah eksternal tentu akan menghambat pendamping dalam membantu kelompok menyelesaikan pembuatan sistem administrasi, dokumentasi, dan kegiatan lainnya. Pendamping juga harus handal membantu kelompok menangani masalah apabila diperlukan.

Hubungan Kompetensi Komunikasi Pendamping dengan Responsiveness Indikator kecepatan merespons pesan berhubungan nyata dengan

responsiveness. Keeratan hubungan tergolong sedang dengan nilai koefisien korelasi 0.560. Pendamping yang cepat merespons pesan petani akan sigap juga dalam memberikan pelayanan, sigap menanggapi permintaan petani. Keluwesan berperilaku berhubungan kuat dengan responsivess dengan nilai koefisien korelasi 0.647. Pendamping yang mampu menyesuaikan diri dan mudah bergaul dengan kelompok dampingan akan mendukung kemampuannya dalam memberikan pelayanan dengan sigap. Pendamping yang mudah bergaul akan berusaha memberikan yang terbaik bagi kelompok dampingan.

78

Responsiveness juga berhubungan nyata dengan keterbukaan diri dengan keeratan hubungan tergolong sedang (0.589). Pendamping yang selalu siap menampung ide-ide dan informasi dari petani adalah pendamping yang berkeinginan memberikan pelayanan dengan cepat dan sigap merespons permintaan petani. Pendamping yang mampu menjalin relasi atau hubungan baik dengan kelompok akan mempermudah pendamping memberikan pelayanan dengan cepat. Pendamping yang ingin menjaga hubungan baik dengan kelompok akan berusaha hadir tepat waktu pada kegiatan-kegiatan Simantri. Hal tersebut sesuai dengan hasil analisis korelasi yang menunjukkan indikator kemampuan menjalin relasi berhubungan pada kategori sedang dengan responsiveness.

Kemampuan menjalin relasi berhubungan nyata dengan responsiveness pada nilai korelasi 0.422. Pendamping yang sigap dalam memberikan pelayanan dan sigap menanggapi permintaan petani dapat menjadi salah satu bentuk upaya pendamping yang ingin menjalin hubungan baik dengan petani. Interaction management berhubungan sangat kuat dengan responsiveness dengan nilai korelasi 0.800. Kemampuan pendamping dalam mengatur percakapan interpersonal dan mengatur percakapan dalam diskusi akan mempermudah pendamping untuk mengetahui permintaan dan kebutuhan pendamping. Pendamping yang sulit atau jarang berinteraksi dengan petani akan lebih lama dan sulit untuk mengetahui permintaan petani sehingga akan kurang sigap dalammemenuhi permintaan petani tersebut.

Pendamping yang memiliki pengetahuan terhadap informasi dan materi program yang memadai akan memudahkan pendamping memberikan pelayanan kepada petani, respons terhadap permintaan petani lebih cepat diberikan karena pendamping sudah mengetahui cara memenuhi permintaan tersebut. Hal tersebut mendukung hasil analisis yang menyatakan bahwa pengetahuan terhadap informasi dan materi program berhubungan nyata dan tingkat keeratan hubungan kuat dengan nilai koefisien korelasi sebsar 0.646. Kemampuan pendamping menyampaikan pesan berhubungan erat dengan responsiveness pada nilai koefisien korelasi 0.688. Hal tersebut menunjukkan pendamping yang mampu berbicara dengan baik akan mampu memberikan pelayanan dengan cepat pula.

Pendamping yang mampu memancing semangat petani untuk aktif memberikan sumbangan tenaga, ide, maupun waktu juga pendamping yang mampu memberikan contoh untuk sigap dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan program Simantri. Pendamping yang sigap memberikan pelayanan akan mendorong petani untuk sigap pula dalam kegiatan Simantri. Oleh karena itu terdapat hubungan yang kuat antara kemampuan pendamping memunculkan motivasi dan partisipasi petani dan responsiveness dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.659.

Pendamping yang mampu membantu petani menangani masalah juga harus mampu sigap merespons permintaan petani. Salah satu contohnya adalah ketika kelompok membutuhkan Alat Pengolahan Pupuk Organik (APPO), hampir seluruh pendamping segera mengajukan proposal. Bantuan tersebut membutuhkan waktu yang lama untuk disetujui dan sampai kepada petani, namun salah satu pendamping di Kabupaten Jembrana dengan sigap menangkap kesempatan. Pendamping mengambil alih APPO dari kelompok lain yang sudah tidak terpakai untuk dipindahkan ke kelompok dampingannya, sehingga kelompok mendapatkan APPO mendapatkan bantuan jauh lebih cepat dari biasanya.

79 Hubungan Kompetensi Komunikasi Pendamping dengan Assurance

Indikator kecepatan merespons pesan dan assurance berhubungan nyata pada tingkat keeratan tergolong sedang dengan nilai koefisien korelasi 0.594. Pendamping yang cepat merespons perkataan petani akan membuat petani nyaman berinteraksi dan hal ini akan menjadi awal petani memberikan kepercayaan kepada pendamping.

Indikator keluwesan berperilaku, keterbukaan diri, dan kemampuan menjalin relasi berhubungan kuat dengan indikator assurance, masing-masing dengan nilai koefisien korelasi 0.761, 0.619, dan 0.625. Pendamping yang mudah bergaul dengan kelompok, mau menerima ide-ide yang disampaikan kelompok, serta pendamping yang selalu menjaga hubungan baik dengan kelompok adalah pendamping yang dipercaya oleh kelompok. Pendamping Kabupaten Jembrana yang sebagian besar berdomisili jauh dari Kabupaten Jembrana tetap diberikan kepercayaan oleh kelompok yang mereka dampingi karena mereka selalu berusaha menjaga hubungan baik dan menerima ide-ide kelompok sejak pertama kali mereka kenal dengan kelompok. Pendamping Klungkung di kecamatan Nusa Penida juga demikian, meskipun kelompok di kecamatan Nusa Penida dikenal dengan karakter yang keras, pendamping tetap berusaha berbaur dengan kelompok, memberikan contoh bahwa mengolah kotoran ternak menjadi puuk organik dapat menghasilkan pendapatan, sehingga rasa percaya diri kelompok untuk menjalankan program perlahan muncul.

Pengetahuan terhadap informasi dan materi program berhubungan kuat dengan indikator assurance dengan nilai koefisien korelasi 0.680. Tingkat pengetahuan pendamping berhubungan dengan penguasaan pendamping dalam mempraktekkan inovasi dalam program Simantri, yakni pengolahan limbah ternak menjadi pupuk padat dan pupuk cair, pembuatan biogas, dan pemeliharaan sapi. Pendamping harus memiliki pengetahuan dan keterampilan terhadap inovasi karena pendamping adalah pihak pertama yang akan ditanyakan oleh petani apabila terdapat permasalahan dalam pelaksanaan teknis program atau hal-hal baru yang ingin diketahui petani. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pendamping tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan yang memadai tentang Simantri, namun pendamping juga harus selalu memperbarui informasi teknologi pertanian yang ia ketahui, mempraktekkan terlebih dahulu sebelum diperkenalkan kepada petani, kemudian mengintroduksikan teknologi tersebut kepada petani, serta mengetahui informasi pemasaran produk Simantri.

Pengetahuan dan keterampilan yang selalu baru dari seorang pendamping akan meningkatkan kepercayaan petani kepada pendamping. Hal tersebut didukung oleh pernyataan pendamping Kabupaten Klungkung tentang kondisi

Dokumen terkait