• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukum Internasional

Dalam dokumen Pengantar Ilmu Hukum Penulis (Halaman 83-86)

B. Mind Map (Peta Pikiran)

8. Hukum Internasional

Ada dua pengertian hukum internasional didalam sejarah yang pernah dikemukakan, yaitu pengertian yang bersifat tradisional dan pengertian yang bersifat kontemporer. Pengertian yang bersifat tradisional merupakan definisi yang dikemukakan lebih dulu dari pada pengertian yang kontemporer. Perbedaan utama di antara kedua definisi ini terletak pada pandangan masing - masing mengenai siapa saja yang merupakan subjek hukum Internasional. Adapun definisi tradisinal menekankan bahwa subjek hukum Internasional yaitu pendukung hak dan kewajiban hukum Internasional terdiri dari negara - negara. Umumnya ditemukan dalam karya - karya standar tentang hukum internasional masa lalu. Salah satu pengertian tradisional dikemukakan oleh bierly yang mendefinisikan hukum internasional sebagai

“himpunan kaidah - kaidah dan asas - asas tindakan yang mengikat bagi negara - negara yang beradap dalam hubungan mereka, antara yang satu dengan yang lainnya”. Secara historis definisi sempit yang hanya memusatkan diri pada negara - negara sebagai subjek

Pengantar Ilmu Hukum

140 Kodifikasi, Unfikasi dan Cabang–Cabang Ilmu Hukum 141

140

hukum ini muncul karena pada masa lalu negara - negara memang merupakan satu - satunya aktor di dalam hubungan internasional.

Berbeda dari definisi tradisional, definisi yang bersifat kontemporer mengakui entitas - entitas lain sebagai subjek hukum internasional, disamping negara.

Definisi kontemporer yang bersifat komprehensif antara lain dikemukakan oleh starke yang mengatakan bahwa hukum internasional merupakan aturan - aturan perilaku yang mengikat negara - negara, mengatur berfungsinya organisasi - organisasi internasional, mengatur hubungan organisasi internasional yang satu dengan yang lainnya, mengatur hubungan organisasi internasional dengan negara - negara individu, serta aturan - aturan hukum tertentu yang bertalian dengan individu dan satuan - satuan bukan negara, sejauh hak dan kewajiban mereka merupakan kepentingan masyarakat internasional.

Definisi yang bersifat kontemporer dikemukakan dalam situasi dimana hubungan internasional tidak lagi dijalankan oleh negara - negara secara eksklusif. Jika dikaitkan dengan perkembangan di dalam hubungan internasional maka definisi yang bersifat kontemporer inilah yang lebih tepat mencerminkan realitas ekstensi hukum internasional pada masa sekarang ini.

a. Subjek - subjek hukum internasional

Meskipun suatu negara tatap merupakan yang paling utama, ia bukan lagi satu - satunya subjek hukum internasional. Berikut ini tinjauan singkat terhadap entitas - entitas yang dianggap subjek hukum

141

internasional yang merupakan pendukung hak dan kewajiban berdasarkan hukum internasional.

1) Negara - negara, merupakan konsep yang abstrak.

Menurut konvensi Montevidio 1933 sebagai subjek hukum internasional, sebuah negara harus memiliki kualifikasi sebagai berikut:

a) Memiliki penduduk yang tetap b) Memiliki wilayah tertentu c) Memiliki pemerintahan

d) Memiliki kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain.

Didalam hukum internasional kualifikasi keempat merupakan yang paling penting. Suatu entitas akan diakui sebagai negara yang layak memiliki personalitas internasional serta menjadi subjek hukum internasional apabila ia dapat berfungsi secara independen, tanpa berpengaruh negara lain.

b. Takhta suci vatikan

Takhta suci (The Holy See) merupakan entitas yang tidak memiliki kualifikasi sebagai negara. Ia tidak memiliki penduduk maupun wilayah yang representatif.

Sebagai sebuah sistem structural keagamaan (katolik), penduduknya merupakan umat katolik yang tersebar di berbagai negara. Pemerintah dan wilayahnya memiliki karakteristik yang berbeda dari negara pada umumnya.

Dengan demikian entitas ini bisa memiliki hak dan kewajiban terbatas di organisasi internasional, seperti halnya negara pada umumnya. Dalam bidang diplomatik entitas ini pun bisa mengirimkan utusan (nuncius) maupun menerima utusan dari negara lain.

Pengantar Ilmu Hukum

142 Kodifikasi, Unfikasi dan Cabang–Cabang Ilmu Hukum 143

142 c. Organisasi internasional

Organisasi internasional merupakan organisasi yang keanggotaannya melintasi batas - batas negara. Ada dua golongan besar organisasi internasional, yakni organisasi internasional nonpemerintah (international non governmental organizational / INGO) dan organisasi internasional antarpemerintah (intergovernmental organizational/IGO). Meski bersifat

internasional, INGO didirikan berdasarkan hukum nasional suatu negara, sehingga ia lebih merupakan subjek hukum nasional tempat ia didirikan ketimbang subjek hukum internasional. Berbeda dari INGO, IGO didirikan berdasarkan perjanjian antar negara sehingga secara umum IGO yang dianggap sebagai subjek hukum internasional, contoh antara lain ialah PBB, ASEAN, OKI, OPEC, OUA, EU, NATO, dan sebagainya. Secara lebih lengkap IGO adalah organisasi internasional yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Dibentuk berdasarkan perjanjian internasional 2) Keanggotaannya terdiri dari negara – negara 3) Memiliki secretariat

4) Tunduk pada ketentuan hukum internasional d. ICRC (International Committee Of The Red Cross)

International committee of the red Cross sesungguhnya merupakan organisasi internasional non pemerintah (INGO) sehingga tidak termasuk kualifikasi sebagai subjek hukum internasional. Organisasi ini tidak didirikan dibawah hukum Negara swiss. Ia juga tidak memiliki keanggotaan berupa negara – negara. Namun secara historis organisasi memainkan peranan penting

143

didalam hukum perang (Hukum Humaniter) sehingga dalam makna yang terbatas ia dianggap sebagai subjek internasional.

e. Individu atau manusia pribadi

Individu - individu tentu saja merupakan subjek hukum nasional nasional dari negara - negara, berdasarkan prinsip - prinsip jurisdiksi. Mungkinkah individu juga secara langsung memikul hak dan kewajiban berdasarkan hukum internasional? Dengan kalimat lain, dapatkah individu menjadi subjek hukum internasional disamping ia menjadi subjek hukum nasional) di dalam hukum internasional modern, secara terbatas individu bisa menjadi subjek hukum internasional. Kemungkinan untuk meletakkan individu sebagai subjek hukum internasional merupakan perkembangan baru yang secara khusus tempak jelas dibidang hukum pidana internasional. prinsip yang sekarang cukup jelas ditegaskan adalah bahwa seseorang individu memikul pertanggung jawaban pidana secara pribadi di depan hukum internasional (internasional individual criminal responsibility) atas tindakan - tindakan yang dikategorikan sebagai kejahatan internasional berat. Prinsip pertanggung jawab individu ini ditegaskan melalui mahkamah Militer Nuremberg yang dibentuk pada akhir perang dunia kedua untuk mengadili tokoh - tokoh Nazi yang dikategorikan sebagai penjahat perang. Argumentasi dalam peradilan itu bahwa individu tidak terikat oleh ketentuan hukum internasional ditolak. Mahkamah menyatakan bahwa para terdakwa harus memiku pertanggung jawaban

Pengantar Ilmu Hukum

144 Kodifikasi, Unfikasi dan Cabang–Cabang Ilmu Hukum 145

144

secara individual atas kejahatan perang yang mereka lakukan.

Belakangan prinsip pertanggungjawaban individual ini dikuatkan oleh PBB melalui penyusunan

“Nuremberg Principle” dan semakin ditegaskan didalam praktik internasional. Kemungkinan untuk membebankan kewajiban hukum internasional secara langsung kepada individu melalui mekanisme Individual Responsibility, maka diikuti secara konsisten di dalam mahkamah - mahkamah kejahatan internasional yang dibentuk belakangan, baik yang bersifat ad hoc maupun bersifat permanen.

Sumber - sumber hukum internasional dapat dilihat pada pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional, yaitu;

1) Perjanjian internasional (traktat/treaty) 2) Kebiasaan internasional

3) Asas - asas umum hukum yang diakui oleh bangsa - bangsa beradap

4) Keputusan - keputusan hakim dan ajaran para ahli hukum internasional dari berbagai negara sebagai alat tambahan untuk menentukan hukum.

Dalam dokumen Pengantar Ilmu Hukum Penulis (Halaman 83-86)

Dokumen terkait