• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Ilmu Hukum Penulis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengantar Ilmu Hukum Penulis"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

iii iii ii

Judul

Pengantar Ilmu Hukum Penulis

Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.IK., M.Si.

Editor

Dr. H. Dadang Suhendi, SH, MH Desain Sampul

Fimanda Arlita, S.Pd.

Cetakan Pertama ; Januari 2022 (xxii + 166 hlm); 15 x 23 cm

ISBN : 978-623-408-043-8

E-ISBN : 978-623-408-044-5 (PDF) Penerbit

Redaksi

Jalan Kapten Muktar Basri No 3 Medan, 20238 Telepon, 061-6626296, Fax. 061-6638296 Email; [email protected] Website; http://umsupress.umsu.ac.id/

Anggota IKAPI Sumut, No: 38/Anggota Luar Biasa/SUT/2020 Anggota APPTI (Afiliasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia)

Anggota APPTIMA (Afiliasi Penerbit Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah)

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronik maupun mekanis, termasuk memfotocopy, merekam

dan dengan sistem penyimpanan lainnya tanpa izin tertulis dari penulis.

iii

DAFTAR ISI _________________________________ iii PRAKATA __________________________________ xi PENGANTAR EDITOR _______________________ xiii PENGANTAR PENERBIT _____________________ xvii I.IDENTITAS MATA KULIAH _________________ xix II.DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH _______ xix III.CAPAIAN PEMBELAJARAN CP ____________ xix IV.MEKANISME PENILAIAN _________________ xxi V.PELAKSANAAN PENILAIAN _______________ xxii BAB I _______________________________________ 1 PENGANTAR ILMU HUKUM DAN RUANG

LINGKUP ILMU HUKUM ____________________ 1 A. Penyusunan Pencapaian Pembelajaran Mata

Kuliah _____________________________________ 1 B. Mind Map (Peta Pikiran) ___________________ 1 C. Uraian Materi______________________________ 2 1. Pengantar Ilmu Hukum (PIH) ____________ 2 2. Ruang Lingkup Ilmu Hukum ____________ 3 3. Pengantar Hukum Indonesia (PHI) _______ 8 4. Hubungan PHI dan PIH _________________ 9 D. Soal Latihan _______________________________ 9 BAB II ______________________________________ 11

(5)

Pengantar Ilmu Hukum

iv Pengantar Ilmu Hukum v

iv v

iv

KONSEP HUKUM TUJUAN DAN FUNGSI HUKUM SIFAT – SIFAT HUKUM DAN KETAATAN PADA HUKUM ____________________________________ 11

A. Penyusunan Pembelajaran Pencapaian Mata Kuliah _____________________________________ 11 B. Mind Map (Peta Pikiran) ___________________ 11 C. Uraian Materi______________________________ 12 1. Pengertian Hukum _____________________ 12 2. Tujuan Hukum _________________________ 18 3. Unsur, Ciri Dan Sifat Hukum ____________ 20 4. Peraturan Hidup Masyarakat ____________ 21 D. Soal Latihan _______________________________ 26 BAB III ______________________________________ 29 KAEDAH SOSIAL DAN KAEDAH HUKUM ____ 29

A. Penyusunan Pencapaian Pembelajaran Mata Kuliah _____________________________________ 29 B. Mind Map (Peta Pikiran) ___________________ 29 C. Uraian Materi______________________________ 30

1. Peraturan Hidup Kemasyarakatan Atau Kaidah (Norma) ________________________ 30 2. Perintah Dan Larangan __________________ 31 3. Kegunaan Norma Dalam Kenyataan ______ 31 4. Pengertian Norma Hukum ______________ 32 5. Kaidah Dan Pergaulan Dalam Masyarakat _ 33 6. Pelanggaran Ketiga Norma Dalam

Masyarakat ____________________________ 37

v

D. Soal Latihan _______________________________ 39 BAB IV ______________________________________ 41 PENGERTIAN SEJARAH DAN TATA HUKUM _ 41

A. Penyusunan Pencapaian Pembelajaran Mata Kuliah _____________________________________ 41 B. Mind Map (Peta Pikiran) ___________________ 41 C. Uraian Materi______________________________ 41 1. Pengertian Dan Sejarah Tata Hukum ______ 41 2. Sejarah Pengantar Tata Hukum Indonesia _ 42 3. Kedudukan Pengantar Ilmu Hukum ______ 44 D. Soal Latihan _______________________________ 45 BAB V ______________________________________ 47 SUMBER – SUMBER HUKUM _________________ 47

A. Penyusunan Pencapaian Pembelajaran Mata Kuliah _____________________________________ 47 B. Mind Map (Peta Pikiran) ___________________ 47 C. Uraian Materi______________________________ 47 1. Sumber hukum ________________________ 47 2. Syarat Berlakunya Undang - Undang _____ 51 3. Undang - Undang Tidak Berlaku Lagi _____ 52 4. Sumber Hukum Dalam Arti Sejarah _______ 52 D. Soal Latihan _______________________________ 55

(6)

Pengantar Ilmu Hukum

vi Pengantar Ilmu Hukum vii

vi vii

vi

BAB VI DAN VII _____________________________ 57 PERISTIWA HUKUM, HUBUNGAN HUKUM,

PERBUATAN HUKUM AKIBAT HUKUM DAN HAK _______________________________________ 57

A. Penyusunan Pencapaian Pembelajaran Mata Kuliah _____________________________________ 57 B. Mind Map (Peta Pikiran) ___________________ 57 C. Uraian Materi______________________________ 58

1. Pengertian Perbuatan Hukum Dalam

Masyarakat ____________________________ 58 2. Macam - Macam Hak ___________________ 58 3. Arti Peristiwa Hukum __________________ 61 4. Zaakwaarneming (Perbuatan Mengurus

Orang Lain) ___________________________ 62 5. Onrechtmatige Daad (Perbuatan Melanggar

Hukum) _______________________________ 62 6. Memahami peristiwa bukan perbuatan

hukum ________________________________ 63 7. Bagian peristiwa yang dapat terjadi _______ 64 8. Hukum dan hubungan hukum ___________ 64 D. Soal Latihan _______________________________ 65 BAB VIII ____________________________________ 67 UJIAN TENGAH SEMESTER __________________ 67 BAB IX ______________________________________ 69 SUBJEK HUKUM DAN OBJEK HUKUM ________ 69

vii

A. Penyusunan Pencapaian Pembelajaran Mata Kuliah _____________________________________ 69 B. Mind Map (Peta Pikiran) ___________________ 69 C. Uraian Materi______________________________ 69 1. Pengertian Subjek Hukum _______________ 69 D. Soal Latihan _______________________________ 74 BAB X ______________________________________ 75 ASAS – ASAS HUKUM, SISTEM HUKUM DAN

PEMBAGIAN HUKUM _______________________ 75 A. Penyusunan Pencapaian Pembelajaran Mata

Kuliah _____________________________________ 75 B. Mind Map (Peta Pikiran) ___________________ 75 C. Uraian Materi______________________________ 75 1. Pengertian sistem hukum ________________ 75 2. Pembagian Dalam Sistem ________________ 78 3. Pembagian Hukum Menurut Asasnya _____ 83 D. Soal Latihan _______________________________ 86 BAB XI ______________________________________ 89 PELAKSANAAN DAN PENEGAKAN HUKUM _ 89

A. Penyusunan Pencapaian Pembelajaran Mata Kuliah _____________________________________ 89 B. Mind Map (Peta Pikiran) ___________________ 89 C. Uraian Materi______________________________ 90 1. Penegak hukum ________________________ 90 2. Faktor - Faktor Penegakan Hukum _______ 92

(7)

Pengantar Ilmu Hukum

viii Pengantar Ilmu Hukum ix

viii ix

viii

3. Tugas Dan Keputusan Hakim ____________ 93 4. Lembaga atau Institusi Hukum ___________ 102 5. Kepolisian, Advokat/Pengacara, Dan

Notaris / PPAT ________________________ 109 D. Soal Latihan _______________________________ 111 BAB XII DAN XIII ____________________________ 113 MAZHAB - MAZHAB DAN ALIRAN - ALIRAN

DALAM ILMU HUKUM ______________________ 113 A. Penyusunan Pencapaian Pembelajaran Mata

Kuliah _____________________________________ 113 B. Mind Map (Peta Pikiran) ___________________ 113 C. Uraian Materi______________________________ 113 1. Mazhab - mazhab ilmu hukum ___________ 113 2. Pengertian Mazhab Sejarah ______________ 115 3. Pengertian teori teokrasi _________________ 116 4. Ketentuan Teori Kedaulatan Rakyat ______ 117 5. Ketentuan Teori Kedaulatan Negara ______ 118 6. Ketentuan Teori dalam Kedaulatan Hukum 119 7. Arti Asas Keseimbangan ________________ 119 D. Soal Latihan _______________________________ 120 BAB XIV DAN XV ____________________________ 121 KODIFIKASI, UNFIKASI DAN CABANG – CABANG ILMU HUKUM ______________________________ 121

A. Penyusunan Pencapaian Pembelajaran Mata Kuliah _____________________________________ 121

ix

B. Mind Map (Peta Pikiran) ___________________ 121 C. Uraian Materi______________________________ 121 1. Pengertian Kodifikasi Hukum ____________ 121 2. Hukum Tata Negara ____________________ 122 3. Hukum Administrasi Negara ____________ 124 4. Hukum Pidana _________________________ 126 5. Hukum Perdata ________________________ 130 6. Hukum Adat __________________________ 132 7. Hukum Pajak __________________________ 135 8. Hukum Internasional ___________________ 139 9. Hukum Agraria ________________________ 144 10.Hukum Dagang ________________________ 149 D. Soal Latihan _______________________________ 150 BAB XVI ____________________________________ 153 UJIAN AKHIR SEMESTER ____________________ 153 GLOSARIUM ________________________________ 155 DAFTAR PUSTAKA __________________________ 157 INDEKS _____________________________________ 161 TENTANG PENULIS _________________________ 163 TENTANG EDITOR __________________________ 165

(8)

Pengantar Ilmu Hukum

x Pengantar Ilmu Hukum xi

x xi

x xi

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat – Nya dapat menyelesaikan Buku Ajar untuk memenuhi dan melengkapi bahan bacaan bagi para mahasiswa/i yang sedang memempelajari Pengantar Ilmu Hukum.

Buku ajar merupakan salah satu media yang sangat penting bagi mahasiswa dan dosen dalam proses perkuliahan, dimana buku ajar dapat menjadi pedoman bagi dosen dalam memberikan materi perkuliahan dan sebagai sumber pembelajaran bagi mahasiswa yang menempuh mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum.

Pengantar Ilmu Hukum dalam kurikulum merupakan mata kuliah dasar, maka penulis menyusun bahasa dari buku ini secara sederhana agar lebih mudah dipahami.

Buku ini mencoba meringkas materi pembelajaran dari berbagai sumber dan disesuaikan dengan Rencana Pembelajaran Semester Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Tujuan disusunnya Buku ajar ini adalah agar dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan mahasiswa/i lebih mudah memahami tentang Pengantar Ilmu Hukum dan dapat menguasai dengan baik materi pembelajaran serta mampu mengembangkan diri di tengah – tengah masyarakat sebagai seorang intelektual.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih, saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Buku ajar ini, untuk itu saya mohon

(9)

Pengantar Ilmu Hukum

xii Pengantar Ilmu Hukum xiii

xii xiii

xii

maaf, semoga buku ini membawa manfaat bagi pembaca.

Terimakasih,

Medan, Januari 2022 Hormat Saya

Dr. Dadang Hartanto., S.H., S.IK., M.Si

xiii

Dalam catatan sejarah, Codex Hammurabi yang ditemukan pada sebuah prasasti batu hitam di tahun 1901, bisa dianggap sebagai salah satu hukum tertulis paling awal dan lengkap dalam sejarah peradaban umat manusia. Sesuai dengan namanya, hukum ini diprakarsai oleh seorang Raja yang bernama Hammurabi pada Kerajaan Babilonia Kuno yang mendiami peradaban Mesopotamia. Codex Hammurabi memuat kumpulan kasus hukum yang menguraikan segala macam tindakan kejahatan ringan hingga kejahatan berat, dan menunjukkan hukuman yang akan diterima jika melanggar peraturan yang ada.

Namun, dalam perkembangannya dan dalam pandangan ilmuwan konvensional, bahwa peradaban bangsa Romawi-lah yang dianggap sebagai cikal bakal lahirnya ilmu hukum modern. Pada masa ini segala sistem politik, ekonomi, militer dan sosial diatur secara tertulis dalam sebuah hukum negara. Tepatnya pada masa kekaisaran Yustinianus I, ditulislah hukum Romawi yang bernama Corpus Juris Civilis yang selanjutnya menjadi dasar untuk hukum warga di negara-negara modern.

Keberadaan hukum dan politik pada saat itu tidak lepas dari ajaran teokratis yang terpengaruh oleh ajaran kristiani bahwa kehadiran wahyu ilahi harus menjadi nilai moral dan keadilan utama dalam mengatur negara dan masyarakat. Konsep ini terus berlanjut hingga di

(10)

Pengantar Ilmu Hukum

xiv Pengantar Ilmu Hukum xv

xiv xv

xiv

Abad Pertengahan di mana Islam menjadi negara dan bangsa yang dominan dalam segala aspek bidang kehidupan manusia dengan selalu menyandarkan hukumnya kepada sumber ilahi, yaitu al-Qur;an dan as- Sunnah.

Pada perkembangan dunia modern, tepatnya pada masa renaisance, ilmu Hukum dan beserta cabang ilmu lainnya sudah melepaskan dirinya dari bayang-bayang dogmatis agama. Semua disandarkan kepada rasionalitas dan empirisme sebagai sebuah sumber kebenaran. Di sini lah hukum diletakkan pada konsep sekulerisme. Sebagai sebuah disiplin ilmu yang memiliki metodologi yang sistematis, Harvard Law School yang didirikan pada tahun 1817 dianggap salah satu fakultas hukum tertua dan terbaik di dunia yang masih berdiri hingga saat ini.

Di Indonesia sendiri, perkembangan sistem hukum sangat dipengaruhi oleh hukum Belanda atau Eropa Kontinental. Di mana sistem hukum Civil Law, atau sumber hukum utama adalah undang-undang atau peraturan tertulis. Civil Law merupakan kodifikasi dan kelanjutan dari sistem hukum Romawi yang pertama kali diterapkan di Perancis dan diikuti oleh Jerman dan Belanda, hingga akhirnya diterapkan pula di Indonesia.

Sumber hukum di Indonesia sendiri, dalam perkembangannya adalah perpaduan dari sumber hukum adat, agama dan hukum positif.

Dewasa ini dalam mempelajari ilmu hukum, terutama pada mahasiswa di tingkat awal, maka matakuliah Pengantar Ilmu Hukum sebagai sebuah bacaan wajib untuk mengenalkan ilmu hukum serta

xv

memberikan inti dan pokok ajaran dari ilmu hukum itu sendiri. Tujuannya adalah membantu mahasiswa untuk memahami dasar-dasar atau fondasi dari hukum sebelum mempelajari bidang-bidang hukum seperti hukum perdata, hukum pidana, hukum administrasi negara, hukum tata negara dan bidang hukum lainnya.

Kehadiran buku ini diharapkan memberikan sumbangsih bagi perkembangan studi ilmu hukum serta menjadi bahan ajar yang dapat diterima secara luas pada studi ilmu hukum di Indonesia.

Akhrinya, kami ucapkan selamat kepada penulis atas terbitnya buku ini, sekaligus sebagai penegasan akan komitmen penulis pada dunia akademik.

Editor

Dr. H. Dadang Suhendi, SH, MH

(11)

Pengantar Ilmu Hukum

xvi Pengantar Ilmu Hukum xvii

xvi xvii

xvi xvii

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas izin dan kuasanya maka terbitlah buku “Pengantar Ilmu Hukum”

di hadapan pembaca ini. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammmad SAW sebagai uswatun hasanah dalam segala aspek bidang kehidupan hingga akhir zaman kelak.

Pengantar Ilmu Hukum merupakan matakuliah wajib dan dasar bagi mahasiswa awal yang menempuh pendidikan pada Fakultas Hukum. Dalam sejarahnya di Indonesia, matakuliah ini telah dimasukkan dalam undang-undang Perguruan Tinggi Belanda (Hoger Onderwijs Wet) pada tahun 1920, dan mulai diterapakan pada Rechts Hoge School, yaitu Sekolah Tinggi Hukum yang berada di Batavia sejak tahun tahun 1924 dengan nama Inleiding tot de rechtswetenschap.

Buku Pengantar Ilmu Hukum yang berada di hadapan pembaca ini adalah Buku Ajar yang membahas tentang teori dan konsep ilmu hukum, perbuatan hukum fungsi hukum dalam masyarakat, sumber-sumber hukum, aliran-aliran hukum, penemuan hukum sampai pada pembagian hukum dalam sistem nasional.

Buku ini diulas dalam 16 bab utama, yaitu (1) pengantar ilmu hukum dan ruang lingkupnya, (2) konsep hukum, tujuan, fungsi dan sifat hukum serat ketaatan hukum, (3) kaedah sosial dan kaedah hukum, (4) pengertian sejarah dan tata hukum, (5) sumber-sumber hukum dan tata, (6 & 7) peristiwa hukum, hubungan

(12)

Pengantar Ilmu Hukum

xviii Pengantar Ilmu Hukum xix

xviii xix

xviii

hukum, perbuatan hukum akibat hukum dan hak, (8) Ujian Tengah Semester, (9) sumber hukum dan objek hukum, (10) asas-asas hukum, sistem hukum dan pembagian hukum, (11) pelaksanaan dan penegakkan hukum, (12 & 13) mazhab-mazhab dan aliran-aliran dalam hukum, (14 & 15) kodifikasi, unfikasi dan cabang- cabang ilmu hukum dan (16) Ujian Akhir Semester.

Kami ucapkan selamat atas terbitnya buku ini, semoga dapat diterima secara luas, menambah khazanah bacaan pendukung bagi bahan ajar ilmu hukum dan berkontribusi bagi perkembangan disiplin ilmu hukum itu sendiri di Indonesia.

Penerbit

Januari 2022

xix

I. IDENTITAS MATA KULIAH

Nama Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Hukum Kode Mata Kuliah : -

Sks : 3 Sks

Semester : 2

Status Mata Kuliah : Wajib

Dosen Pengampu : Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.Ik., M.Si

II. DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH

Mata kuliah ini membahas tentang teori dan konsep ilmu hukum, perbuatan hukum fungsi hukum dalam masyarakat, sumber – sumber hukum, aliran – aliran hukum, penemuan hukum sampai pada pembagian hukum dalam sistem nasional.

III. CAPAIAN PEMBELAJARAN CP

S5 Berkontribusi dalam peningkatan kualitas hidup berbangsa dan bernegara, untuk mewujudkan Indonesia yang berkemajuan

S 11 Menginternlisasikan nilai Al- islam dan kemuhammadiyahan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara

KU 1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis dan inovativ dalam pengembangan penerapan ilmupengetahuan di bidang administrasi pembangunan dan kebijakan public

(13)

Pengantar Ilmu Hukum

xx Pengantar Ilmu Hukum xxi

xx xxi

xx

KU 2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu terukur

P2 Menguasai konsep teoritis dan aplikatif secara umum ilmu administrasi negara

CP – MK

M1 Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat ilmu hukum dalam penerapan ilmu pengetahuan

M2 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep hukum dan ruang lingkup pengantar ilmu hukum

M3 Mahasiswa mampu menjelaskan

kedudukan dan fungsi pengantar ilmu hukum dalam sisten hukum Indonesia M4 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep

manusia sebagai makhluk sosial, kaedah sosial dan jenis – jenisnya

M5 Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dan fungsi hukum, sumber sumber hukum, peristiwa dan perbuatan hukum, subjek dan objek hukum, asas – asas hukum, sistem hukum dan pembagian hukum

M6 Mahasiswa mampu menjelaskan mazhab – mazhab dan aliran – aliran dalam ilmu hukum

M7 Mahasiswa mampu menjelaskan

pelaksanaan dan penegakan hokum

xxi IV. MEKANISME PENILAIAN

Mekanisme penilaian adalah tahapan dalam pemberian nilai akhir yang mencakup tatap muka, tugas terstruktur, tugas mandiri dan Attitude/sikap dengan tahapan Menyusun, menyampaikan, tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian yaitu

a. Tatap Muka Terdiri Dari:

Kehadiran Dengan Bobot (20%), Ujian Tengah Semester Bobot (40%), Ujian Akhir Semester Bobot (40%) Dan Total Skor Tatap Muka Adalah 30%.

b. Tugas Terstruktur / Tugas Kelompok Terdiri Dari:

Materi Report/Mr (20%) + Tugas Report/Tr (20%) + Jurnal Report/Jr (30%) + Mini Research / Mr (30%) Dan Total Skor Tugas Terstruktur (30%)

c. Tugas Mandiri Terdiri Dari Materi Report / Mr (60%), Tugas Report/Tr (40%) Dan Total Skor Tugas Mandiri (30%).

d. Total Skor Attitude 10% Dan Attitude Terdiri Dari:

1) Kedisiplinan 2) Penampilan 3) Kesantunan

4) Kemampuan bekerjasama 5) Kemampuan berkomunikasi 6) Komitmen

7) Keteladanan 8) Semangat 9) Empati

10) Tanggungjawab

(14)

Pengantar Ilmu Hukum

xxii Pengantar Ilmu Hukum Pengantar Ilmu Hukum dan Ruang Lingkup Ilmu Hukum 1

xxii

xxii

V. PELAKSANAAN PENILAIAN

Pelaksanaan penilaian dilakukan sesuai pada tahapan Tatap Muka (Kehadiran, quis, ujian mid semester, ujian akhir semester), Tugas terstruktur/kelompok (materi report, tugas report,jurnal report, mini research), Tugas mandiri (materi report, tugas report) dan harus disesuaikan dengan rencana pembelajaran. Penilaian akhir sebagai evaluasi ketercapaian dari capaian pembelajaran dalam semester yang diberikan kepada mahasiswa dalam bentuk kartu hasil studi (KHS) berupa bentuk nilai angka dan huruf yang selanjutnya disebagai Indeks Prestasi.

Adapun bentuk nilai yang diberikan kepada mahasiswa:

NILAI SKOR GRADE PUJIAN A 80 – 100 4.00 ISTIMEWA A- 80 – 84,99 3.67 SANGAT BAIK B+ 75 – 79,00 3.33 LEBIH BAIK B 70 -74,99 3.00 BAIK

B- 65 - 69,99 2.67 CUKUP BAIK C+ 60 – 64, 99 2.33 LEBIH DARI CUKUP C 55 – 59,99 2.00 CUKUP

D 50 - 54,99 1.00 KURANG

E <49,99 0 GAGAL

1

A. Penyusunan Pencapaian Pembelajaran Mata Kuliah

Mampu menjelaskan, mengkaji dan menganalisis:

1. Konsep hukum

2. Ruang Lingkup Pengantar Ilmu Hukum (PIH) 3. Kedudukan Pengantar Ilmu Hukum (PIH) 4. Fungsi Pengantar Ilmu Hukum (PIH) B. Mind Map (Peta Pikiran)

Peta pikiran konsep pengantar ilmu hukum dan ruang lingkup pengatar ilmu hukum:

Pengan Ilmu tar Hukum

Ruang Lingkup

Ilmu Hukum

▪ Dogmatika hukum

▪ Karakter dogmatika hukum secara sistematis

▪ Dogmatika hukum bersifat hermeneutis

▪ Dogmatika hukum normatif

(15)

Pengantar Ilmu Hukum

2 Pengantar Ilmu Hukum dan Ruang Lingkup Ilmu Hukum 3

2 C. Uraian Materi

1. Pengantar Ilmu Hukum (PIH)

Menurut Sanusi (Jaya: 2020) PIH termasuk dalam mata pelajaran dasar (basis leervak). Karena sebagai mata pelajaran dasar itulah, maka PIH bukan merupakan mata pelajaran berpraktik, sehingga jarang sekali diperlukan didalam praktik jabatan – jabatan negeri maupun swasta.

Namun mata pelajaran, PIH harus dikuasai oleh mereka yang ingin mempelajari cabang – cabang ilmu hukum.

Maka dari itu PIH tidak boleh dianggap kecil nilainnya.

Sedangkan menurut Erwin (Is Sadi : 2015) pengantar ilmu hukum adalah ilmu yang membahas seluk – beluk mengenai hukum dengan tujuan dapat menjelaskan tentang pokok – pokok atau bagian – bagian hukum yang mendasar serta keterkaitannya dengan hukum sebagai ilmu, serta dapat memperkenalkan hukum secara keseluruhan dalam garis besarnya.

Sejalan dengan Prof Soebekti (Dirdjosisworo : 1983) Pengantar ilmu hukum (PIH) dinamakan “Encyclopaedia Hukum” yaitu merupakan bidang studi hukum yang merupakan pengantar (Introduction Atau Inleiding) untuk ilmu pengetahuan hukum. Ilmu pengetahuan ini menjelaskan tentang keadaan, inti, dan maksud tujuan dari bagian - bagian penting dari hukum, serta pertalian antara berbagai bagian tersebut dengan ilmu pengetahuan hukum.

Pelajaran pengantar, merupakan dasar bagi pelajaran lanjutan tentang ilmu pengetahuan dari berbagai bidang hukum, seperti secara sederhana dapat diragakan sebagai berikut:

3

Gambar 1: arah pemahaman dan penghayatan studi ilmu hukum

Keterangan:

Jika dilihat dari gambar diatas bahwa untuk memahami falsafat hukum, sosiologi hukum, hukum – hukum (publik seperti hukum tata negara, hukum internasional publik, hukum pidana dan hukum acara pidana) hukum – hukum atau encyclopaedia hukum merupakan dasar yang harus dikuasai 2. Ruang Lingkup Ilmu Hukum

Menurut jan Gijssels dan Mark van Hoecke (Marzuki: 2008) terdapat tiga tingkatan ilmu hukum, yaitu dogmatika hukum, teori hukum dan filsafah hukum. apa yang dikemukakan oleh sarjana belgia itu seiring dengan yang dikemukakan oleh Richard A.

Ponser yang menyatakan bahwa dalam satu studi hukum sebenarnya terdapat tiga wilayah, yaitu studi hukum doktrinal, teori hukum, dan falsafat hukum. Akan tetapi apabila ditelaah sejarah timbulnya ilmu hukum

Filsafat Hukum Sosiologi Hukum

Hukum – Hukum Publik

Hukum – Hukum Privat PIH

Encyclopaedia Hukum

(16)

Pengantar Ilmu Hukum

4 Pengantar Ilmu Hukum dan Ruang Lingkup Ilmu Hukum 5

4

sebagaimana telah dikemukakan, dogmatika hukum tidak dapat dipisahkan dari falsafat hukum. Ini terlihat dari digunakan doktrin - doktrin dan kompilasi yang dilakukan oleh kaisar Ius Tinianus dalam penyelesaian masalah. Adapun dalam metode yang digunakan adalah dialektika.

Jika dilihat dari pandangan tradisional, dogmatika hukum merupakan bagian yang terutama dalam ilmu hukum. Bidang kajian dogmatika hukum adalah hukum yang sedang berlaku dalam suatu sistem hukum tertentu.

Perlu dikemukakan dalam tulisan ini bahwa hukum yang sedang berlaku dalam sistem hukum tertentu bukanlah hukum positif. Hukum positif adalah general rule of conduct laid down by a political superior to a political inferior.

atau secara singkat dapat dikatakan bahwa hukum positif adalah perintah dari penguasa. Hukum yang berlaku dalam suatu sistem tertentu (the prevailing law) bukan hanya hukum positif atau yang dibuat oleh penguasa saja, melainkan juga hukum kebiasaan dan praktik - praktik yang sudah diterima sebagai hukum masyarakat.

Mengenai praktik - praktik yang sudah diterima sebagai hukum dapat dikemukakan sebagai contoh:

Bahwa dibeberapa kota besar di Indonesia terdapat lembaga property brokerage yang tidak diatur dalam ketentuan undang – undang, tetapi kegiatan yang dilakukan oleh lembaga ini sebenarnya merupakan kegiatan makelar, hanya saja para brokers tidak sebagaimana makelaar, mereka tidak diangkat oleh pejabat publik dan juga tidak disumpah di pengadilan

5

tinggi seperti halnnya makelar. Selama ini Pratik property brokerage telah diterima sebagai hukum oleh masyarakat.

Dokmatika hukum adalah ilmu hukum yang bertalian dengan praktik hukum. Akan tetapi tidak berarti dokmatika hukum tidak menghasilkan perkembangan hukum. Bahkan dari praktik - praktik yang telah diterima oleh masyarakat bukan tidak mungkin terlahir dari teori atau prinsip hukum yang baru.

Contohnya dapat dikemukakan bahwa di negara yang belum memiliki undang - undang transfer dana bukan tidak mungkin suatu bank melakukan kekeliruan memasukkan dana ke rekaning orang lain bahkan mungkin dalam jumlah yang besar. Sipenerima dana yang bukan haknya itu mungkin saja jarang memeriksa rekeningnya, tetapi tiba - tiba saja ia mendapat telepon dari bank tersebut yang menyatakan terjadi kekeliruan memasukkan dan sehingga dana masuk kerekeningnya, dan oleh karena itu bank meminta maaf dan akan menarik kembali rekening itu namun harus dengan persetujuannya. Akan tetapi sipenerima dana nyasar bersikukuh bahwa dana yang masuk tidak dapat kembali. Sudah tentu dalam hal ini menjadi sengketa. Sipenerima dana nyasar memang tidak dapat dikatakan melakukan pelanggaran undang - undang karena belum ada ketentuan undang - undang yang mengaturnya didaerah itu. Namun dogmatika hukum tidak berhenti sampai disitu saja: hakim mengadili perkara itu seharusnya mengacu kepada prinsip hukum unjust enrichment yang telah dilakukan oleh penerima dana nyasar itu. Dalam hal ini dogmatika hukum yang bertalian dengan praktik hukum dapat mengembangkan keilmuan hukum teoritis.

(17)

Pengantar Ilmu Hukum

6 Pengantar Ilmu Hukum dan Ruang Lingkup Ilmu Hukum 7

6

Menurut Meuwisen (Marzuki : 2008), dogmatika hukum pertama kali bersifat deskriptif - analitis. Yang harus dilakukan adalah memberikan deskripsi dan analisis terhadap isi dan struktur hukum yang berlaku, selanjutnya dari pengertian yang ada diserap dalam struktur hukum yang berlaku tersebut yang saling berhubungan antara pengertian satu dengan yang lain.

Pengertian - pengertian itu lalu dianalisis dan ditelaah apakah pengertian - pengertian itu telah sesuai dengan prinsip - prinsip yang mendasari pengertian tersebut.

Selanjutnya dogmatika hukum adalah sitematis, dalam hal ini dilakukan gejala - gejala hukum yang telah dideskripsikan dan telah dianalisis. Caranya dengan mencari asas - asas yang melandasi gejala - gejala hukum itu. Bukan tidak mungkin juga terdapat beberapa gejala hukum beranjak dari asas yang sama. Bahkan tidak mungkin beberapa gejala hukum baru yang timbul dari praktik yang sebelumnya tidak dikenal tetapi beranjak dari asas yang sama dengan yang melandasi ketentuan hukum yang berlaku;

Contoh yang telah di kemukakan property brokerage di Indonesia yang esensinya adalah perdagangan perantara yang merupakan gejala hukum yang ada dimana - mana dan sudah barang tentu beranjak dari asas yang sama dengan yang melandasi ketentuan mengenai makelar. Oleh karena itu tidak salah kalau Meuwissen mengemukakan bahwa pada dasarnya, asas - asas itu merupakan rujukan untuk melakukan sistematisasi terhadap gejala - gejala yang ada.

Dogmatika hukum bersifat hermeneutis Meuwissen (Marzuki : 2008) mengemukakan perlunya interpretasi

7

terhadap hukum yang berlaku. Dengan memberikan deskripsi dan melakukan analisis, dan sistematisasi terhadap hukum yang yang berlaku timbulah asumsi bahwa sebenarnya pengertian hukum tersebut sejak semula ditetapkan. Interpretasi ini dilakukan dalam rangka mendapatkan pengertian yang lebih jelas dan lebih dalam. Selanjutnya dogmatika hukum adalah normatif ini dilakukan penilaian terhadap hukum yang berlaku, menyatakan dogmatika hukum tidak bebas nilai.

Dogmatika hukum mempunyai kaitan dengan cita - cita hukum (rechtsidee), yang merupakan alasan sesungguhnya tujuan hukum. Dogmatika hukum menurut Meuwissen ilmu hukum dogmatis (dogmatische

rechtswetenschap) membantu memberikan pertimbangan dan putusan dalam merealisasi tujuan hukum, yaitu keadilan (rechtsvaardigheid) dan kebebasan (vrijheid). Pandangan yang bersifat memberikan penilaian tersebut merupakan dasar dari kegiatan dogmatika hukum. Penilaian - penilaian atas hukum yang berlaku dapat dijumpai pada buku pegangan. Begitu pula anotasi terhadap putusan hakim akan membuat hukum lebih jelas. Apabila ditelaah lebih lanjut, tidak boleh tidak akan dilacak apakah hukum yang berlaku atau putusan - putusan hakim itu sesuai dengan cita - cita hukum yang merupakan dasar dari semua hukum.

Dogmatika hukum bersifat praktis , adapun ciri khas dari dogmatika hukum bersifat praktis tersebut tidak dapat dilepaskan dari karakter normatif dogmatika hukum. Antara teori dan praktik harus di jembatani oleh

(18)

Pengantar Ilmu Hukum

8 Pengantar Ilmu Hukum dan Ruang Lingkup Ilmu Hukum 9

8

dogmatika hukum dan pada akhirnya dogmatika memang harus berhadapan dengan praktik. Jadi disini hukum dideskripsikan, dianalisis, disistematisasi dan ditafsirkan untuk diterapkan.

3. Pengantar Hukum Indonesia (PHI)

Menurut Arif (2016) dalam bukunya Pengantar Hukum Indonesia Dalam Tataran Historis, Tata Hukum Dan Politik Hukum Pengantar Hukum Indonesia (PHI) merupakan terjemahan dari mata kuliah Inleading Tot De Recht Sweetenschap, diberikan di Recht School (RHS) atau sekolah tinggi hukum Batavia di zaman hindia belanda yang didirikan pada tahun 1924 di Batavia. Istilah ini sama dengan yang terdapat dalam undang – undang perguruan tinggi negeri belanda Hoger Onderwijset 1920.

Pengantar Hukum Indonesia merupakan cabang disiplin ilmu hukum selain Pengantar Ilmu Hukum, karena Pengantar Hukum Indonesia maupun Pengantar Ilmu Hukum masing – masing mempunyai obyek penyelidikan sendiri – sendiri. Obyek pengantar hukum Indonesia ialah hukum positif Indonesia (hukum positif/

Ius Constitutum).

Pengantar ilmu hukum juga merupakan cabang disiplin ilmu hukum yang obyek penyelidikannya sangat luas yang berhubungan dengan hukum. pengantar atau Introduction atau Inleading artinya memperkenalkan secara umum, sehingga diperoleh gambaran menyeluruh dari ruang lingkup permasalahan secara garis besar.

Pengantar bersifat meluas tetapi tidak mendalam.

Pengantar hukum Indonesia diartikan mengantar atau

9

memperkenalkan hukum yang berlaku sekarang di Negara Republik Indonesia.

4. Hubungan PHI dan PIH

a. PHI dalam Bahasa belanda disebut Inleiding Tot Het Positiefrecht Van Indonesie, atau didalam Bahasa ingris Introduction Indonesia Of Law Atau Introduction Indonesia Positive Law, adalah mata kuliah yang mempelajari hukum positif yang berlaku secara khusus di Indonesia. Artinya PHI menguraikan secara analisis mengenai tatanan hukum dan aturan - aturan hukum, Lembaga - Lembaga hukum di Indonesia yang meliputi latar belakang sejarahnya, positif berlakunya, apakah sesuai dengan asas – asas hukum dan teori - teori hukum positif (dogmatic hukum)

b. PIH dalam Bahasa belanda disebut Inleading Tot De Rechtwetenschap (bahasa belanda) atau dalam Bahasa inggris Introduction Of Jurisprudence Atau Introduction Science Of Law, yang memperkenalkan dasar - dasar ajaran hukum umum (algemeine rechtslehre).

Maksud dasar - dasar ajaran hukum meliputi pengertian, konsep - konsep dasar, teori - teori tentang pembentukannya, falsafahnya dan lain sebagainya yang dibahas secara umum.

D. Soal Latihan

1. Apa yang dimaksud dengan PHI?

2. Apa yang dimaksud dengan PIH?

3. Bagaimana hubungan PHI dan PIH?

(19)

Pengantar Ilmu Hukum

10 Konsep Hukum Tujuan dan Fungsi Hukum Sifat–Sifat Hukum 11

dan Ketaatan Pada Hukum

10

4. Jika mempelajari ilmu hukum, apakah yang dimaksud dengan hukum?

5. Jelaskan 3 definisi hukum menurut para ahli?

6. Mengapa seseorang sulit merumuskan hukum?

7. Sebutkan 3 tingkatan ilmu hukum yang anda ketahui?

8. Jelaskan perbedaan dogmatika hukum, teori hukum dan falsafat hukum?

9. Apakah yang dimaksud dengan hukum positif (ius constitutum)?

10. Jelaskan perbedaan ius constitutum dan ius costituendum?

11

A. Penyusunan Pembelajaran Pencapaian Mata Kuliah

Mampu Menjelaskan, Mengkaji Dan Menganalisis:

1. Pengertian Hukum 2. Tujuan Hukum 3. Fungsi Hukum 4. Ketaatan Hukum B. Mind Map (Peta Pikiran)

Menganalisis

konsep hukum Tujuan Dan

Fungsi Hukum

Unsur, Ciri Dan Sifat Hukum Ketaatan Pada

Hukum

(20)

Pengantar Ilmu Hukum

12 Konsep Hukum Tujuan dan Fungsi Hukum Sifat–Sifat Hukum 13

dan Ketaatan Pada Hukum

12 C. Uraian Materi

1. Pengertian Hukum

Untuk mengetahui apa pengertian dari hukum.

Berikut beberapa definisi pengertian hukum dalam buku Pengantar Tata Hukum Indonesia (Tarigan : 2016) : a. Utrecht kurang lebih mengatakan bahwa, “ hukum

adalah himpunan petunjuk hidup, berupa perintah dan larangan dalam suatu masyarakat yang harus ditaati oleh anggota masyarakat jika dilanggar akan melahirkan tindakan dari perintah.

b. Van Vallenhoven mengatakan bahwa, “ hukum adalah suatu gejala dalam pergaulan hidup yang bergolak terus menerus dan bentur - membentur dengan gejala - gejala yang lain dalam masyarakat.

c. Immanuel Kant mengatakan “ hukum ialah keseluruhan syarat - syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dengan menyesuaikan diri dengan kehendak yang bebas dari orang lain, menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan.

d. Mayers mengatakan, “ hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat dan menjadi pedoman bagi penguasa - penguasa negara dalam melakukan tugasnya.

Sedangkan menurut (Wantu : 2015) bahwa berbeda dengan yang lain, pengertian hukum pada Kenyataan yang ada sekarang dalam pandangan masyarakat, ada dua pengertian yang sering identik dengan hukum, yang pertama Hukum diartikan sebagai hak, pengertian yang

13

lebih mengarah kepada pengaturan moral yang dalam berbagai bahasa dan istilah sering disebut Right, Rechts, Ius, Droit Diritto, Derecho. Hukum diartikan sebagai undang - undang yang dalam hal ini hanya merupakan pengertian yang mengarah kepada aturan yang dibuat oleh pembentuk undang - undang, yang dalam berbagai bahasa atau istilah disebut Law, Lex, Gesetz, Legge, Ley.

Selanjutnya menurut Guru Besar Universiteit Van Indonesia, Dr.W.G.. Lemaire dalam bukunya Het Recht in Indonesia (Kansil: 2010) hukum itu sulit diberi definisi yang tepat, karena hukum mempunyai segi dan bentuk yang sangat banyak, sehingga tidak mungkin tercakup keseluruhan segi bentuk hukum itu didalam suatu definisi.

“De veelzijdigheid en veelomavattendheid van het recht brengen niet allen met zich, dat het onmogelijk is in een enkele definitie aan te geven wat recht is”. (banyaknya segi dan luasnya isi hukum itu, tidak mungkinkah perumusan hukum dalam suatu definisi tentang apakah sebenarnya hukum itu).

Barang siapa yang hendak mengenal sebuah gunung, maka seharusnya ia melihat sendiri gunung itu, dan jika ingin mengenal hukum, ia harus melihatnya pula. Namun jika kita ingin melihat hukum, kita harus berhadapan dengan suatu kesulitan, karena gunung dapat dilihat, tetapi hukum tidak dapat kita lihat.

Walaupun hukum tidak dapat kita lihat, namun keberadaanya sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat, karena hukum itu yang mengatur perhubungan antara anggota masyarakat dengan

(21)

Pengantar Ilmu Hukum

14 Konsep Hukum Tujuan dan Fungsi Hukum Sifat–Sifat Hukum 15

dan Ketaatan Pada Hukum

14

masyarakat yang artinya hukum itu mengatur hubungan antara manusia perseorangan dengan masyarakat.

Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat kesamaan unsur - unsur yang merupakan ciri - ciri hukum yaitu peraturan tentang tingkah laku manusia atau masyarakat, peraturan tersebut dibuat oleh lembaga resmi, peraturan tersebut bersifat memaksa serta adanya sanksi apabila terjadi pelanggaran.

Selanjutnya menurut Tarigan (2016) selain pengertian hukum secara umum maka pengertian hukum itu dapat ditinjau dari beraneka sudut pandang, yaitu:

a. Ditinjau dalam arti penguasa (undang - undang, keputusan hukum dan lain - lain).

Jika dilihat dalam arti penguasa hukum adalah perangkat - perangkat peraturan tertulis yang dibuat oleh pemerintah, melalui badan - badan yang berwenang membentuk berbagai peraturan tertulis seperti berturut - turut Misalnya : Undang - Undang Dasar, Keputusan Presiden Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri - Menteri, Dan Peraturan Daerah termasuk dalam bentuk hukum yang merupakan penguasa adalah keputusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum atau jurisprudensi sebagai sumber hukum tertulis pula mempunyai kekuatan sebagai hukum.

b. Hukum dalam arti petugas

Hukum para petugas yang berusaha mengarahkan dan menegakkan hukum. Atau melihat hukum dalam arti petugasnya. Hukum ditayangkan dalam wujud petugas

15

berseragam, dan biasanya bertindak terhadap orang - orang yang melakukan tindakan - tindakan yang membahayakan warga masyarakat. Dan orang - orang pada kelompok lapisan sosial tertentu melihat hukum dalam wujud sebagian para petugas, misalnya: penegak hukum dilihat pada seseorang petugas polisi yang patrol dan ada di kantor - kantor kepolisian, seorang jaksa dengan seragamnya dan hakim dengan toganya . disini hukum dalam arti sebagai wujud pihak yang ditampilkan dalam gambaran orang - orang yang bertugas menegakkan hukum.

c. Hukum dalam arti sikap tindak

Hukum dalam arti sikap tindak adalah hukum sebagai perilaku yang ajek atau sikap tindak yang teratur.

Hukum dalam arti sikap tindak ini, berkerjanya tidak tampak seperti dalam arti petugas yang mengadili, melainkan hidup bersama dengan perilaku individu terhadap yang lain secara terbiasa dan senantiasa terasa wajar dan rasional. Misalnya seorang mahasiswa “A”

menumpang sewa kamar pada keluarga “Z” yang mana

“A” tiap bulan membayar uang yang menjadikan kewajiban kepada “Z” dan “Z” menerima haknya di samping melakukan kewajibannya “Z” juga wajib menyediakan segala keperluan “A”.

d. Hukum dalam arti sistem khaidah

Khaidah atau norma adalah ketentuan - ketentuan tentang baik buruk perilaku manusia di tengah pergaulan hidup dengan menetukan perangkat - perangkat atau penggalan - penggalan aturan yang bersifat perintah dan anjuran serta larangan - larangan. Ketentuan larangan -

(22)

Pengantar Ilmu Hukum

16 Konsep Hukum Tujuan dan Fungsi Hukum Sifat–Sifat Hukum 17

dan Ketaatan Pada Hukum

16

larangan untuk perbuatan - perbuatan yang apabila dilakukan atau tidak dilakukan dapat membahayakan kehidupan bersama. Apabila perilaku warga menuruti norma atau khaidah maka perbuatannya dipandang norma yang menyimpang, sehingga akan menerima reaksi masyarakat. Dapatlah dikatakan bahwa apa yang diartikan dengan khaidah adalah patokan atau ukuran atau pedoman untuk berperilaku dan bersikap tindak dalam hidup. Apabila ditinjau bentuk hakikatnya maka khaidah merupakan suatu perumusan suatu pandangan mengenai perikelakuan.

e. Hukum dalam arti jalinan nilai

Jalinan nilai bertujuan menyerasikan nilai - nilai objektif yang universal tentang baik dan buruk, patut tidak patut, sedemikian rupa untuk mencerminkan rumusan perlindungan kepentingan antar individu, pemenuhan kebutuhan, perlindungan hak dengan ketentuan yang merupakan kepastian hukum. Dan dalam hal tertentu secara khusus menentukan nilai - nilai subjektif secara tertentu memberikan keputusan bagi keadaan sesuai dengan keadaan pada suatu tempat, waktu, dan budaya masyarakat. Tujuan hukum dalam kaitannya dengan jalinan nilai adalah mewujudkan keserasian dan keseimbangan antara faktor objektif dan subjektif dari hukum demi terwujudnya nilai - nilai keadilan dalam hubungan antara individu ditengah - tengah pergaulan hidupnya

f. Hukum dalam arti tata hukum

Didalam tata hukum disebut sebagai hukum positif adalah hukum yang berlaku disuatu tempat, pada saat

17

tertentu misalnya di Indonesia hukum ditinjau dari segi tata hukum meliputi hukum - hukum yang berlaku baik hukum privat maupun hukum publik. hukum publik terdiri antara lain hukum tata usaha negara, hukum pidana, dan hukum internasional publik. Hukum privat diantaranya hukum sipil, hukum dagang, dan lain - lain.

Sedemikian luasnya tata hukum yang dicirikan dan dikategorikan antara mengenai hubungan antara penguasa dengan privat dan privat dengan privat. Dalam hukum internasional, publik terjalin hubungan antara publik dengan publik dan publik dengan privat antara negara termasuk hukum internasional privat atau hukum perdata internasional.

g. Hukum dalam arti ilmu hukum

Berarti ilmu tentang khaidah yaitu ilmu yang menelaah hukum sebagai khaidah, atau sistem khaidah - khaidah dengan dogmatik hukum dan sistematik hukum.

Dalam arti ini hukum dilihatnya sebagai ilmu pengetahuan atau science yang merupakan kerja manusia yang berusaha mencari kebenaran tentang sesuatu yang memiliki ciri - ciri, sitematik, logis, empiris, metodis, umum dan akumulatif. Semakin berkembang suatu masyarakat akan semakin menuntut perkembangan ilmu hukum, sehingga dapat secara objektif mampu menjelaskan keadaan hukum pada setiap saat. Disini dapat berperannya hukum sebagai sarana untuk ketertiban, keadilan, dan pendorong pembangunan.

h. Hukum dalam arti disiplin ilmu hukum

Suatu disiplin adalah Sistem ajaran mengenai kenyataan atau gejala - gejala yang dihadapi. Dalam hal

(23)

Pengantar Ilmu Hukum

18 Konsep Hukum Tujuan dan Fungsi Hukum Sifat–Sifat Hukum 19

dan Ketaatan Pada Hukum

18

ini hukum dalam arti disiplin melihat hukum sebagai gejala - gejala dan kenyataan yang ada di tengah - tengah masyarakat.

2. Tujuan Hukum

Tujuan hukum pada dasarnya untuk menjamin dan mendatangkan kemakmuran, kebahagiaan, dan keadilan bagi seluruh lapisan rakyat. Tujuan hukum yang demikian termasuk tujuan hukum yang tingkat ideal yang untuk pencapaiannya sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak. Menurut Prof. Van Apeldoorn (2016) , tujuan hukum ialah mengatur pergaulan hidup manusia secara damai, hukum menghendaki demikian. Agar peraturan - peraturan hukum itu dapat berlangsung terus dan di terima oleh seluruh anggota masyarakat, maka peraturan - peraturan hukum yang ada harus sesuai dan tidak boleh bertentangan dengan asas keadilan dan masyarakat tersebut. Dengan demikian tujuan hukum itu adalah untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum itu pula bersendikan pada keadilan, yaitu asas - asas keadilan dari masyarakat itu.

Selanjutnya adapun Tujuan hukum dalam buku pengantar ilmu hukum (C.S.T. Kansil : 2010) menurut beberapa para ahli yaitu:

a. Prof. Subekti

Menurut Prof Subekti Didalam buku yang berjudul dasar - dasar hukum dan pengadilan adalah bahwa hukum itu mengabdi pada tujuan negara yang dalam pokoknya ialah mendatangkan kemakmuran dan

19

kebahagiaan pada rakyat. Hukum melayani tujuan negara tersebut dengan menyelenggarakan “keadilan”

dan “ketertiban”, syarat - syarat yang pokok untuk mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan.

b. Prof Mr. J. Van Kan

Dalam bukunya “Inleiding Tot De Rechtswetwnschap” Van Kant menulis antara lain sebagai berikut: jadi terdapat kaidah - kaidah agama, kesusilaan, kesopanan yang semuanya bersama - sama ikut berusaha dalam penyelenggaraan dan perlindungan kepentingan - kepentingan orang dalam masyarakat”.

Menurut van kan, kaidah - kaidah tersebut diatas belum cukup untuk melindungi dan menjamin kepentingan - kepentingan yang ada dalam masyarakat disebabkan:

1) Terdapat kepentingan - kepentingan yang tidak teratur baik oleh kaidah - kaidah agama, kesusilaan maupun kesopanan, tetapi ternyata memerlukan perlindungan saja.

2) Jika kepentingan - kepentingan yang diatur oleh kaidah - kaidah tersebut diatas belum cukup terlindungi

Kepentingan - kepentingan orang dalam masyarakat tidak cukup terlindungi dan terjamin, maka perlindungan kepadanya diberikan kepada hukum.

Selanjutnya Vant Kant mengatakan bahwa hukum bertujuan menjaga kepentingan tiap - tiap manusia supaya kepentingan - kepentingan itu tidak dapat diganggu.

(24)

Pengantar Ilmu Hukum

20 Konsep Hukum Tujuan dan Fungsi Hukum Sifat–Sifat Hukum 21

dan Ketaatan Pada Hukum

20

3. Unsur, Ciri Dan Sifat Hukum a. Unsur - unsur hukum

Dari beberapa perumusan tentang hukum dapat diambil kesimpulan, bahwa hukum itu meliputi beberapa unsur menurut (Kansil : 2010) yaitu:

1) Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat

2) Peraturan itu diadakan oleh badan - badan resmi yang berwajib

3) Peraturan itu bersifat memaksa

4) Sanksi terhadap pelanggaran atas peraturan tersebut adalah tegas dan dapat dirasakan oleh yang bersangkutan

b. Ciri – ciri hukum yaitu :

Dalam buku Kansil (2010) Untuk dapat mengenal hukum, kita haru mengetahui ciri - ciri dari hukum, yaitu:

1) Adanya perintah dan / atau larangan

2) Perintah dan / atau larangan itu harus ditaati setiap orang orang

Setiap orang wajib bertindak dalam masyarakat, sehingga tata tertib masyarakat tetap dipelihara dengan sebaik – baiknya. Kerena hukum merupakan peraturan yang menentukan dan mengatur perhubungan orang yang satu dengan yang lain, peraturan – peraturan hidup kemasyarakatan yang dinamakan khaidah hukum. Siapa orang yang dengan sengaja melanggar suatu khaidah hukum akan dikenakan sanksi (sebagai akibat pelanggaran khaidah hukum) yang berupa hukuman.

21 c. Sifat hukum

Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa.

Ia merupakan peraturan -peraturan hidup kemasyarakatan yang dapat memaksa supaya orang menaati tata tertib dalam masyarakat serta memberikan sanksi yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapa yang tidak mau patuh menaatinya. Agar tata tertib di dalam masyarakat dapat terjaga maupun terpelihara haruslah dibarengi dengan ditaatinya kaidah - kaidah hukum yang ada. Walaupun tidak semua orang mau mematuhinya.

Sehingga terciptanya perdamaian di antara masyarakat itu sendiri maka diperlukan kaidah hukum dengan adanya unsur paksaan. Sehingga mau tidak mau harus mengikuti peraturan kaidah hukum yang ada maupun telah diterapkan dalam lingkungan masyarakat itu sendiri.

4. Peraturan Hidup Masyarakat

Manusia pada zamannya apapun selalu hidup bersama, hidup berkelompok - kelompok. Sekurang - kurangnya kehidupan bersama itu terdiri dari dua orang, suami istri atau ibu dan bayinya. Tidak dapat seorangpun yang hidup sendiri, terpisah dari kelompok manusia lainnya, kecuali dalam keadaan terpaksa dan itu pun hanya sementara waktu.

Aristoteles (384 - 322 SM) seorang ahli pikir kuno, menyatakan dalam ajarannya bahwa manusia adalah Zoon Politicon. Artinya bahwa manusia itu sebagai makhluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya. Adapun

(25)

Pengantar Ilmu Hukum

22 Konsep Hukum Tujuan dan Fungsi Hukum Sifat–Sifat Hukum 23

dan Ketaatan Pada Hukum

22

sifat golongan dalam masyarakat itu bermacam - macam dan tergantung pada dasar dan tujuan hubungan orang dalam golongan itu. Pada umumnya ada tiga macam golongan yang besar yaitu:

a. Golongan yang berdasarkan hubungan kekeluargaan; perkumpulan keluarga

b. Golongan yang berdasarkan hubungan kepentingan / pekerjaan; perkumpulan ekonomi, koperasi, serikat kerja, perkumpulan sosial, perkumpulan kesenian, olah raga dan lain - lain.

c. Golongan yang berdasarkan hubungan tujuan / pandangan hidup atau ideology partai politik, perkumpulan keagamaan.

Jika dilihat dari tiga macam golongan dalam satu masyarakat harus ada kerja sama antara golongan satu dengan golongan yang lain, misalnya antara golongan penghasil (produsen) barang keperluan hidup dengan golongan pembeli (konsumen), antara golongan ilmu pengetahuan (cendekiawan) dengan golongan industri, dan seterusnya.

a. Bentuk masyarakat

Adapun bentuk bentuk masyarakat dalam pergaulan hidup yaitu:

Yang berdasarkan hubungan yang diciptakan para anggotanya:

1) Masyarakat paguyuban (gemeinschaft), apabila hubungan itu bersifat kepribadian dan menimbulkan ikatan batin, misalnya rumah tangga, perkumpulan kematian dll

23

2) Masyarakat petembayan (gesellschaft), apabila hubungan itu bersifat tidak kepribadian dan bertujuan untuk mencapai keuntungan kebendaan, misalnya firma, perseroan komanditer, perseroan terbatas dan lain - lain.

b. Yang berdasarkan sifat pembentukannya, yaitu:

1) Masyarakat yang teratur karena sengaja diatur untuk tujuan tertentu, misalnya perkumpulan oleh raga

2) Masyarakat yang teratur tetapi dengan sendirinya, karena masing - masing yang bersangkutan mempunyai kepentingan bersama, misalnya para penonton bioskop, penonton pertandingan sepak bola, dan lain - lain

3) Masyarakat yang tidak teratur, misalnya para pembaca suatu surat kabar.

c. Yang berdasarkan hubungan kekeluargaan; rumah tangga, sanak saudara, suku bangsa, dan lain - lain.

d. Yang berdasarkan kepribadian dan / kebudayaan:

1) Masyarakat yang primitive dan modern 2) Masyarakat desa dan masyarakat kota

3) Masyarakat territorial, yang anggota - anggotanya bertempat tinggal dalam satu daerah

4) Masyarakat genealogis, yang anggota - anggotanya mempunyai pertalian darah (seketurunan)

5) Masyarakat territorial - genealogis, yang anggota - anggotanya bertempat tinggal dalam satu daerah dan mereka adalah seketurunannya.

e. Hal yang mendorong hidup bermasyarakat

(26)

Pengantar Ilmu Hukum

24 Konsep Hukum Tujuan dan Fungsi Hukum Sifat–Sifat Hukum 25

dan Ketaatan Pada Hukum

24

Hidup bermasyarakat ialah antara lain dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia (instink), misalnya:

1) Hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum

2) Hasrat untuk membela diri

3) Hasrat untuk mengadakan keturunan

Naluri (Instink) sudah ada pada diri manusia sejak dilahirkan, tanpa orang lain mengajarkannya. Keperluan akan makanan dan minuman termasuk keperluan primer untuk segala makhluk hidup, baik hewan maupun manusia. Untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia perlu mendapatkan bantuan orang lain. Segala usaha akan berhasil apabila dikerjakan bersama - sama dan saling bantu - membantu.

Misalnya kita melihat orang memburu hewan dan menangkap ikan bersama - sama, bercocok tanam dan sebagainya dilakukan saling membantu. Karena adanya keinginan untuk memperoleh kehidupan hidup maka timbullah dalam diri manusia suatu dorongan untuk hidup bersama, hidup bermasyarakat. Sebagai tantangan dalam hidup kemanusiaan, ternyata alam tidak selalu bermurah hati kepada manusia. Adapun bahaya yang selalu datang dalam manusia seperti: serangan binatang buas, bencana alam (banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi), penyakit, kelaparan, serangan suku bangsa lain, peperangan, dan sebagainya. Jika dilihat dari segi kekuatan fisik / badaniah, manusia tergolong makhluk yang lemah. Karena itu manusia seorang diri sulit mempertahankan hidupnya, manusia memerlukan adanya persatuan dalam menyusun usaha dan mempunyai rencana bersama untuk

25

dapat membela diri, keluarga, dan kelompoknya terhadap serangan binatang buas, penyakit, suku bangsa lain ataupun mengelakkan diri dari bencana alam dengan cara - cara yang efektif. Sudah menjadi kodrat alam pula tiap - tiap manusia (yang normal) terdapat hasrat untuk melanjutkan keturunan, ini tidak dapat dilakukan oleh orang - seorang dengan adanya bentuk hidup suami - istri, hidup berkeluarga dan akhirnya menjadi suatu masyarakat negara. Selain itu ada juga factor pendorong lain untuk hidup bermasyarakat adalah ikatan pertalian, persamaan nasib, persamaan agama, persamaan Bahasa, persamaan cita - cita kebudayaan dan persamaan keinsyafan bahwa mereka mendiami suatu daerah yang sama.

f. Manusia Hidup Bermasyarakat

Manusia memiliki sifat, watak dan karakter dan kehendak sendiri. Namun dalam masyarakat manusia mengadakan hubungan satu sama lain, mengadakan kerja sama, tolong menolong, bantu - membantu untuk memperoleh kebutuhan hidupnya. Keperluan itu searah serta berpadanan satu sama lain, sehingga dengan bekerja sama tujuan manusia untuk memenuhi keperluan itu akan mudah dan tercapai. Akan tetapi kepentingan - kepentingan itu berlainan bahkan ada juga yang bertentangan, sehingga dapat menimbulkan pertikaian yang mengganggu keserasian hidup bersama. Apabila hubungan masyarakat terjadi ketidakseimbangan dan menjadi perselisihan dibiarkan maka akan timbul perpecahan dalam masyarakat. Karena itu dalam masyarakat teratur, manusia/ anggota masyarakat harus memperhatikan kaidah - kaidah, norma - norma ataupun peraturan - peraturan hidup tertentu yang ada dan hidup

(27)

Pengantar Ilmu Hukum

26 Konsep Hukum Tujuan dan Fungsi Hukum Sifat–Sifat Hukum 27

dan Ketaatan Pada Hukum

26

dalam masyarakat dimana ia hidup. Manusia dipengaruhi oleh peraturan - peraturan hidup bersama yang mengekang hawa nafsu dan mengatur perhubungan antar manusia. peraturan hidup kemasyarakatan yang bersifat mengatur dan memaksa untuk menjamin tata tertib dalam masyarakat, dinamakan peraturan hukum atau kaidah hukum (norma hukum).

Norma atau kaidah diperlukan keberadaannya dalam masyarakat, dengan demikian manusia secara individu dan masyarakat secara kolektif dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan. Secara universal, khaidah atau norma yang terdapat dalam masyarakat yaitu:

a. Kaidah/norma agama b. Kaidah/norma kesusilaan c. Kaidah norma kesopanan d. Kaidah norma hukum D. Soal Latihan

1. Jelaskan menurut beberapa para ahli definisi dari hukum?

2. Mengapa hukum sangat penting dalam kehidupan masyarakat?

3. Jelaskan ciri - ciri hukum?

4. Sebutkan unsur - unsur hukum?

5. Jelaskan pengertian hukum dari beberapa sudut pandang?

6. Jelaskan tujuan dari hukum yang anda ketahui?

7. Mengapa hukum memiliki sifat mengatur dan memaksa?

27

8. Jelaskan bagaimana peraturan hidup dalam masyarakat?

9. Bagaimana hubungan hukum dengan masyarakat?

10. Mengapa hukum berkaitan dengan norma, khaidah dan asas?

(28)

Pengantar Ilmu Hukum

28 Kaedah Sosial dan Kaedah Hukum 29

28 29

A. Penyusunan Pencapaian Pembelajaran Mata Kuliah

Mampu menjelaskan, mengkaji dan menganalisis:

1. Kaidah sosial dan kaidah hukum B. Mind Map (Peta Pikiran)

PERATURAN HIDUP KEMASYARA

KATAN ATAU KAEDAH

PERINTAH LARANGANDAN

KEGUNAAN NORMA DAN KENYATAAN

PENGERTIA N NORMA

HUKUM

MACAM - MACAM KAEDAH

JAMINAN NORMA - NORMA DALAM

KETERTIBAN KEAMANANDAN

(29)

Pengantar Ilmu Hukum

30 Kaedah Sosial dan Kaedah Hukum 31

30 C. Uraian Materi

1. Peraturan Hidup Kemasyarakatan Atau Kaidah (Norma)

Menurut Wantu (2015) Istilah kaidah berasal dari bahasa Arab yang berarti tata krama atau norma. Kaidah sendiri dapat diartikan sebagai aturan - aturan yang menjadi pedoman bagi segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup. Dengan kata lain kaidah adalah petunjuk hidup yang harus diikuti.

Berdasarkan makna kaidah tersebut, dapat dikatakan kaidah mempunyai fungsi sebagai petunjuk kepada manusia bagaimana bertindak atau bertingkah laku dalam masyarakat. Sesungguhnya kaidah memiliki 2 (dua) macam, yang pertama kaidah berisi tentang perintah yakni keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat - akibat dipandang baik. Yang kedua Kaidah berisi larangan yakni keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat karena perbuatan tersebut dilarang atau tidak diperkenankan.

Menurut (Kansil: 2010) Terdapat berbagai golongan dan aliran dalam masyarakat, walaupun golongan dan aliran itu beranekaragam dan masing - masing mempunyai kepentingan sendiri, akan tetapi kepentingan bersama mengharuskan adanya ketertiban dalam kehidupan masyarakat. Yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat adalah peraturan hidup.

31 2. Perintah Dan Larangan

Dalam memenuhi kebutuhan dengan aman, tentram dan damai tanpa gangguan, maka bagi setiap manusia perlu ada suatu tata (Orde = Ordnung). Tata itu berwujud aturan yang menjadi pedoman bagi segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing - masing dapat terjamin. Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajibanya masing - masing. Tata lazim disebut kaidah (berasal dari Bahasa arab) atau norma (berasal dari Bahasa latin) atau ukuran - ukuran. Norma - norma itu mempunyai dua macam isi, isinya berwujud: perintah dan larangan.

a. Perintah merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu karena akibat - akibatnya dipandang baik

b. Larangan merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu karena akibat - akibatnya dipandang tidak baik.

3. Kegunaan Norma Dalam Kenyataan

Kegunaan Norma ialah untuk memberikan petunjuk kepada manusia, bagaimana sseorang harus bertindak dalam masyarakat serta perbuatan - perbuatan mana yang harus dijalankan dan perbuatan - perbuatan mana pula yang harus dihindarkan. Apabila seseorang melanggar sesuatu norma, tanpa atau disertai sanksi yang berbagai - bagai sifat dan beratnya. Beberapa contoh peraturan hidup misalnya:

(30)

Pengantar Ilmu Hukum

32 Kaedah Sosial dan Kaedah Hukum 33

32

a. Orang yang tahu aturan tidak akan berbicara dan menghisap rokok di hadapan orang yang tidak pantas di hormati

b. Seorang tamu yang hendak pulang, harus / diantarkan sampai diambang pintu

c. Seorang penjual diharuskan menyerahkan barang yang telah terjual kepada pemiliknya

d. Orang yang mencuri milik orang lain harus dihukum

Tidak ada larangan bagi yang merokok kecuali tempat - tempat tertentu, orang yang berbicara sambil menghisap rokok dihadapan orang yang harus di hormati hanya mendapat celaan dalam masyarakat yang beradap (sopan).

Seorang tuan rumah tidak dipaksakan menghantarkan tamunya diambang pintu, karena apabila beliau tidak menghantarkan tamunya, beliau tidak akan terkena sanksi berupa hukuman. Dan seorang yang mencuri akan mendapatkan hukuman dan kehilangan kebebasan untuk sementara waktu.

4. Pengertian Norma Hukum

Menurut (Syamsudin : 2019) Norma hukum aturan yang dibuat secara resmi oleh penguasa negara, mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan oleh aparat negara yang berwenang, sehingga berlakunya dapat dipertahankan. Kaidah hukum berasal dari luar diri manusia. Kaidah hukum ditujukan terutama kepada pelakunya yang konkret, yaitu di pelaku pelanggaran yang nyata – nyata berbuat, bukan untuk

33

menyempurnaan manusia, melainkan untuk ketertiban masyarakat agar masyarakat tertib dan tidak terjadi korban kejahatan. Kaidah hukum berasal dari kekuasaan luar diri manusia yang memaksakan kepada kita (heteronom). Masyarakatlah secara resmi diberi kuasa untuk memberi sanksi atau menjatuhkan hukuman.

Pengadilan adalah Lembaga yang mewakili masyarakat untuk menjatuhkan hukuman

Norma hukum disertai sanksi berupa hukuman yang sifatnya memaksa, jika peraturan hidup itu dilanggar. Sanksi hukum itu berupa:

a. Hukuman penjara (hukuman badan) atau b. Penggantian kerugian (hukuman denda) c. Macam - macam kaidah

5. Kaidah Dan Pergaulan Dalam Masyarakat

Dalam pergaulan masyarakat diliputi oleh norma - norma, yaitu peraturan - peraturan hidup yang mempengaruhi tingkah laku manusia di dalam masyarakat. Dari mulai sejak kecil, setiap manusia sudah merasakan adanya peraturan - peraturan hidup yang mambatasi kemerdekaannya untuk berbuat sekehendak hatinya membatasi sepak terjangnya. Pada permulaan yang dialami hanyalah peraturan - peraturan hidup yang berlaku dalam lingkungan keluarga yang dikenalnya, berlaku diluar dan didalam masyarakat. Yang dirasakan paling nyata adalah peraturan - peraturan hidup yang berlaku dalam suatu negara. akan tetapi dengan adanya norma - norma itu dirasakan pula olehnya adanya penghargaan dan perlindungan diri dan kepentingannya.

(31)

Pengantar Ilmu Hukum

34 Kaedah Sosial dan Kaedah Hukum 35

34

Norma - norma mempunyai tujuan supaya kepentingan masing - masing warga masyarakat dan ketentraman dalam masyarakat terpelihara dan terjamin. Dalam pergaulan hidup dibedakan 4 macam norma atau kaidah yaitu:

1. Arti Norma Agama

Norma agama ialah peraturan hidup yang diterima sebagai perintah, larangan dan anjuran berasal dari tuhan. Para pemeluk agama mengakui dan berkeyakinan, bahwa peraturan - peraturan hidup berasal dari tuhan dan merupakan tuntutan hidup kearah jalan yang benar.

Beberapa contoh norma agama:

1) Hormatilah orang tuamu, agar engkau selamat.”

(kitab injil perjanjian lama: hukum yang ke - V).

2) “Jangan berbuat riba. Siapa orangnya yang berbuat riba akan dimasukkan ke dalam neraka untuk selama - lamanya.” (al - qur’an: surah al - baqarah, ayat 275).

Norma agama itu bersifat umum dan sedunia (Universal) serta berlaku bagi seluruh golongan manusia di dunia.

b. Arti Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan ialah peraturan hidup yang dianggap suara hati sanubari manusia (insan kamil).

Peraturan - peraturan hidup itu berupa bisikan kalbu atau suara batin yang diakui dan diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman dalam sikap dan perbuatannya. Hasil dari perintah dan larangan yang timbul dari norma kesusilaan itu pada manusia tergantung pada pribadi

35

masing - masing orang. Contoh norma kesusilaan, misalnya:

1) Hendaklah engkau berlaku jujur

2) Hendaklah engkau berbuat baik terhadap sesama manusia

Didalam norma kesusilaan terdapat juga peraturan - peraturan hidup seperti yang terdapat dalam norma agama, misalnya:

1) Hormatilah orang tuamu agar engkau selamat di akhirat

2) Jangan engkau membunuh sesamamu

Norma - norma kesusilaan dapat juga menetapkan baik - buruknya suatu perbuatan manusia dan turut pula memelihara ketertiban manusia dalam masyarakat.

Norma kesusilaan bersifat umum dan universal dan dapat diterima oleh seluruh umat manusia.

c. Arti norma kesopanan

Norma kesopanan ialah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia. Peraturan itu harus diikuti dan di taati sebagai pedoman tingkah laku manusia terhadap manusia yang ada disekitarnya, peraturan tertentu mengenai kesopanan yaitu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang dalam masyarakat. Contoh - contoh norma kesopanan dalam masyarakat:

1) Orang muda harus menghormati yang lebih tua 2) Janganlah meludah dilantai atau disembarangan

tempat

3) Janganlah mendesak - desak memasuki ruangan

(32)

Pengantar Ilmu Hukum

36 Kaedah Sosial dan Kaedah Hukum 37

36

4) Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bis dan lain - lain (terutama yang tua, hamil atau membawa bayi)

Tiga macam norma yang disebut diatas yaitu norma agama, kesusilaan, dan kesopanan bertujuan membina ketertiban kehidupan manusia. Namun ketiga peraturan hidup itu belum cukup memberi jaminan untuk menjaga ketertiban dalam masyarakat.

Jaminan norma - norma terhadap ketertiban dan keamanan dalam masyarakat, Umumnya diantara ketiga norma itu tidak ada satupun yang mewajibkan yang pertama Bahwa orang - orang yang berjalan dijalan raya harus berjalan disebelah kiri dan yang kedua Bahwa seorang buruh yang dipecat karena sering mabuk, harus diberikan keterangan oleh majikannya.

Banyak hal yang tidak diatur oleh norma tadi, sebenarnya juga diatur guna ketertiban keamanan dalam masyarakat, lalu lintas jalan dan lain - lain. Norma agama, kesusilaan dan kesopanan saja tidak cukup untuk menjamin terpeliharanya kepentingan - kepentingan dalam masyarakat. Ketiga macam norma itu tidak mempunyai sanksi yang tegas, jika salah satu peraturan dilanggar.

d. Norma hukum

Peraturan - peraturan yang timbul dari kaidah hukum itu sendiri, dibuat dalam bentuk tertulis ataupun tidak tertulis oleh penguasa, dan pelaksanaannya dipaksakan. Karenanya apabila tidak dilaksanakan mendapat sanksi.

37

6. Pelanggaran Ketiga Norma Dalam Masyarakat Pelanggaran norma agama diancam dengan hukuman dari tuhan; dan hukuman itu berlaku di akhirat. Pelanggaran norma kesusilaan mengakibatkan perasaan cemas dan kesal hati kepada sipelanggar yang insyaf. Pelanggaran norma kesopanan mengakibatkan celaan atau pengasingan dari lingkungan masyarakat.

Hukuman semacam ini tidak mendapatkan perhatian dari orang - orang yang tidak mengenal atau tidak mempedulikan agama, kesusilaan dan kesopanan.

Orang yang tidak beragama tentulah tidak takut akan hukuman dari tuhan; orang yang tidak berkesusilaan tidak akan merasa cemas atau kesal hati akan perbuatannya yang salah, dan orang yang tidak berkesopanan tidak pula mempedulikan celaan atau pengasingan dari masyarakat.

Orang - orang itu juga tidak terikat kepada jenis peraturan hidup itu sehingga mereka bebas untuk berbuat sesuka hatinya, sikap demikian tentulah membahayakan masyarakat. Ketiga jenis peraturan hidup tersebut perlu juga ada suatu jenis peraturan lain yang menegakkan tata, yaitu suatu jenis peraturan yang bersifat memaksa dan mempunyai sanksi - sanksi yang tegas. Jenis peraturan hidup dimaksud ialah: norma hukum.

7. Ketentuan Norma Hukum Dan Kaidah Hukum Peraturan - peraturan yang timbul dari norma hukum dibuat oleh penguasa negara. Isinya mengikat

Referensi

Dokumen terkait

Pada sintesis MnO2 dengan metode elektrolisis, elektroda yang digunakan adalah sepasang elektroda yang terbuat dari karbon (C), elektrolit terdiri dari larutan KOH dan

Agro Indomas Terawan Estate, untuk mengetahui keanekaragaman serangga Ordo Coleoptera yang ditemukan di Hutan sekitar Perkebunan Kelapa Sawit PT.. Agro Indomas

pareng, Suppa bukan saja menjadi bandar niaga komoditi ek- sport terutama beras dari wilayah Ajatapparen&amp; tetapi Suppa dan Sawitto juga merupakan kekuatan maritim

Untuk menghitung penurunan konsolidasi suatu lapisan tanah lempung yang relatif tipis yang dibebani suatu beban yang luas, maka rumus Terzaghi akan memberikan

Akuntansi merupakan aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk angka, mengklarifikasikan, mencatat, meringkas dan melaporkan aktivitas/transaksi suatu

Siswa terlihat sopan pada setiap orang yang datang di sekolah, dengan bertanya “ Ibu dari mana? Mau ngapain?” dan cepat menerima orang baru. Siswa juga

sebanyak 8.947.075.502 (delapan miliar sembilan ratus empat puluh tujuh juta tujuh puluh lima ribu lima ratus dua) saham atau kurang lebih 93,348% (sembilan puluh tiga koma

Bekerja dan bergerak secara translasi (gerak bolak-balik) di dalam silinder. Torak selalu menerima temperatur dan tekanan yang tinggi, bergerak dengan kecepatan