• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Penatalaksanaan Nyeri Persalinan

2.3.4 Hypnobirthing

Hypnosis adalah perubahan keadaan kesadaran, diamana subjek melakukan apa saja yang diperintahkan oleh penghipnotis. Hypnobirthing adalah upaya penggunaan hypnosis untuk memperoleh persalinan yang lancar, aman dan nyaman. Hypnobirthing merupakan suatu metode relaksasi yang mendasarkan pada keyakinan bahwa ibu hamil bisa mengalami persalinan melalui insting dan memberikan sugesti bahwa melahirkan itu tidak sakit (Maryunani, 2010).

Hipnotis saat menghadapi persalinan member sugesti lewat relaksasi pikiran. Dengan di bimbing oleh terapi hipnotis, dapat mengontrol pikiran, rasa nyeri pun akan hilang. Bagi yang sudah menguasai metode ini dapat menghipnotis dirinya sendiri/ self hipnotis yang dapat di lakukan dengan menggunakan indera penglihatan. Caranya , setelah mata terpenjem sejenak, buka mata perlahan-lahan sambil memandang suatu titik tepat di atas mata , semakin lama kelopak mata makin relaks, berkedip, dan pada hitungan ke-5 mata akan menutup. Pada saat unsure ketiga unsure jiwa (perasaan, kemauan, pikiran) dan raga beristirahat, masukkan pikiran positif yang akan terekam dalam bawah sadar (Judha, Sudarti, Fauziah, 2012)

Beberapa manfaat melakukan hypnobithing adalah sebagai berikut:.

• Hinoterapi ini juga membuat ibu merasa relaksasi

• Dapat mengurangi rasa nyeri saat persalinan hingga 100% jika tidak ada sel yang rusak, namun jika ada sel yang rusak sebaiknya diperbaiki dengan mengkonsumsi makanan yang cukup.

• Menjadi alat komunikasi antara ibu dan anak melalui alam bawah sadar yang nantinya akan membuat hubungan ibu dan bayinya menjadi lebih dekat.

2.3.5 Akupuntur

Akupuntur merupakan suatu cara pengobatan dengan menusukkan jarum pada titik-titik tertentu di kulit untuk mengobati berbagai penyakit. Akupuntur analgesik adalah akupuntur pada persalinan yang bertujuan untuk mengurangi nyeri, dimana cara analgesik dan pengaturan fungsi fisiologik tubuh manusia dengan menusukkan jarum. Akupuntur persalinan dapat diindikasikan untuk:

• Indikasi persalinan/partus

• Mengurangi mual/muntah

• Memperbaiki presentasi janin

• Control nyeri

Tujuan dan peran akupuntur dalam persalinan:

• Mengurangi nyeri persalinan, biasanya mulai diberikan pada akhir trimester ketiga untuk membantu mempersiapkan tubuh ibu hamil dalam menghadapi persalinan

• Memperbaiki relaksasi, mengurangi penggunaan epidural analgesik dan pengaruh obat-obat farmakologi

• Mencapai persalinan tanpa rasa nyeri, memperbaiki kontraksi, memperpendek waktu persalinan dan pengeluaran plasenta sehingga mencegah pendarahan yang berlebihan

2.3.6 Akupresur

Akupresur merupakan salah satu teknik nonfarmakologi yang paling efektif dalam menjemen nyeri persalinan. Akupresur desebut juga akupuntur tanpa jarum, atau pijat akupuntur, atau pengembangan dari akupuntur. Tujuan dilakukannya akupsure ini adalah:

• Merangsang titik-titik yang ada di dalam tubuh menekan hingga masuk ke system syaraf

• Menekan titik-titik tertentu dengan menggunakan telunjuk maupun ibu jari

untuk menstimulasi aliran energy dimeredian.

2.3.7 Water Birth

Water birth adalah proses persalinan yang di lakukan didalam air. Sang ibu yang akan melakukan proses persalinan memasuki air kolam saat mulut rahim sudah tahap pembukaan 6. Water Birth adalah sebuah cara persalinan di dalam air yang hangat. Manfaat waterbirth adalah:

• Saat melahirkan didalam air, rasa nyri akan berkurang ketimbang saat melahirkan di atas tempat tidur.

• Sirkulasi darah uterus lebih baik, sehingga ibu yang akan melahirkan akan lebih rileks.

Syarat-syarat ibu yang boleh melahirkan di air:

• Kehamilan tunggal > 37 minggu

• Hasil pemeriksaan CTG menunjukkan janin reassuring

• Ibu dan bayi harus dapat di monitor dengan baik

• Tidak ada kontraindikasi untuk melahirkan di air

• Ibu yang memilki kemauan yang kuat dan rajin berlatih dirumah

2.3.8 Tens (Transcutaneous Electrical Nervers Stimulation)

Adalah salah satu metode pengurangan rasa sakit saat bersalin dengan mesin sebagai sensor elektronik. TENS adalah alat yang di operasikan dengan baterai dan kabel-kabel yang di hubungkan ke tubuh. Punggung ibu di tempeli beberapa alat seperti elektroda, yang dapat mengirimkan arus listrik melalui syaraf di punggu ke uterus. Cara kerja Tens adalah sebagai berikut:

• TENS menghasilkan getaran listrik yang sangat kecil, yang di alirkan melalui kulit, untuk memicu sinyal pereda nyeri ke otak dan secara bersamaan merangsang produksi hormone endofrin. Alat ini efektif di gunakan pada awal persalinan saat rasa sakit timbul belum terlalu kuat.

• Penggunaan Tens dapat memicu produksi hormone endorphin sebagai penghilang rasa sakit alamiah tubuh (Maryunani, 2010).

2.4 Persalinan Kala I

Persalinan kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan 0 sampai 10 cm. Pada permulaan his kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga ibu masih besa berjalan-jalan. Secara klinis di nyatakan mulai terjadi partus apabila timbul his yang di sertai pengeluaran lender yang bercampur darah (bloody show). Lender yang bercapur darah ini berasal dari lender kanalis servikalis karena serviks mulai membuka atau mendatar. Sedangkan darah berasal dari pembulu- pembulu kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis tersebut pecah karena pergeseran-pergeseran ketika serviks membuka. Proses ini berlangsung kurang lebih 18-24 jam, yang terbagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dari pembukaan 0 sampai pembukaan 3 cm yang berlangsung selama 8 jam, dan fase aktif dari pembukaan serviks 3 cm sampai pembukaan 10 cm. Dalam fase aktif ini dibagi lagi menjadi 3 lagi yaitu: fase akselarasi dimana dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm,fase dilatasi maksimal yakni dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat,dari pembukaan 4 cm menjadi 9 cm,dan fase deselerasi, dimana pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi 10 cm. Kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih sering pada fase aktif. Keadaan tersebut dapat di jumpai baik pada primigravida maupun multigravida, akan tetapi pada multigravida terjadi dalam waktu yang singkat. Diperkirakan pada pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pada multigravida 2 cm/jam. Pada primigravida ostium uteri internum akan membuka terlebih dahulu, sehingga serviks akan mendatar dan menipis. Kemudian ostium uteri eksternum membuka. Pada multigravida ostium uteri

interrnum sudah membuka sedikit, sehingga ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam waktu yang bersamaan. (Sumarah, Widyastuti, Wiyati, 2009)

Dokumen terkait