• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : ANALISIS DATA

LANDASAN TEORI

B. I'cngertian Motivasi Belajar

Motivusi udaluh kecenderungun orgunisme melakukan sualu sikap utuu pcrilaku yang dipenguruhi oleh kchutuhan clan diaruhkan kepada tujuan teratur yang tclah direncana. 10

Dari pcngortiun di alas motivasi bclajar bcrarti keseluruhun daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajaryang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah yang baik agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud. Sebagaimana ditunjukan dalain hadist n a b i:

’’Sesungguhnya semua amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya bagi seseorang adalah tergantung dari apa yang ia niatkan”. 11

Motivasi merupakan suatu pendorong dalam melakukan aktivitas guna mencapai tujuan. Seorang siswa yang memiliki intelegensi tinggi, boleh jadi gagal, karena kurangnya motivasi. Hasil belajar itu akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Dengan ini tugas seorang pengajar adalah mendorong siswa agar dapat mendorong dan memiliki motivasi belajar dalam dirinya.

l0Dali Gulo, Kamus Psikologi, Penerbit Tonis, Bandung, 1982, him. 168

"jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar Ali Sutyathi, Sunan N asa'i, A l M ajalatuts Tsalils, Darul Kutub, Beirut, tt., him. 158

24

Guru merupakan penggerak belajar para siswa. Ia harus menyusun suatu rencana tentang cara-cara melakukan tindakan serta mengumpulkan bahan-bahan yang dapat membangkitkan serta mendorong para siswa agar mereka terus melakukan usaha-usaha yang efektif untuk mencapai tujuan belajar.

Dari uraian tersebut jelaslah bahwa motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta merubah tingkah laku.

1. Komponen Motivasi

Motivasi memiliki dua komponen, yaitu :

a. Inner component (komponen dalam) ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaannya merasa tidak puas dan terjadi ketegangan psikologi. Dalam komponen ini berhubungan dengan kebutuhan, perbuatan, kelakuan, tujuan, dan kepuasan yang telah memberikan kepuasan terdapat hubungan dan kaitan yang kaut. Kelakuan yang telah memberikan kepuasan akan cenderung diulang kembali, sehingga perbuatan menjadi lebih kaut, dan lebih mantap.

b. Outer component (komponen luar) ialah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. l2Komponen ini mendomg seseorang melakukan sesuatu tindakan yang menginginkan ada perubahan dalam dirinya demi tujuan yang ingin

i::Drs. M. Ngalim Purwanto, M. Pd., P sikologi Pendidikan, Remaja Rosda Karya, Bandung, 1987, him. 70

25

dicapai dan komponen ini ada rangsangan dari luar yang dapat mendorongnya untuk bertindak.

2. Macam-macam Motivasi Belajar

Pada dasamya motivasi belajar dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, antara lain :

a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

1) Motivasi oleh bawaan yaitu motivasi yang dibawa sejak lahir, jadi tanpa dipelajari, seperti dorongan untuk makan, minum, bekerja, dorongan seksual, dorongan bergerak dan beristirahat. M otif-motif ini sering juga disebut motif-motif yang diisyaratkan secara biologis, artinya dalam warisan biologis manusia.

2) Motivasi yang dipelajari yaitu motivasi yang timbulnya karena dipelajari, contohnya, dorongan belajar dan mengajar suatu cabang ilmu pengetahuan.

b. Jenis motivasi menurut pembagian dari Wood Worth dan Margius. 1) M otif atau kebutuhan organis, meliputi kebutuhan untuk

minum, makan bemafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk istirahat.

2) M otif-m otif darurat, yang termasuk dengan jenis m otif ini antara lain dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, dan untuk memburu.

3) M otif-motif objektif, dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk

26

menaruh minat, motif-motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia secara efektif.

c. . Motivasi jasmaniah dan rohaniah

Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti refleks, instink otomatis, nafsu, sedangkan yang termausk motivasi ruhaniyah, yaitu keimanan.

d. Motivasi instrinsik dan ekstrinsik 1) Motivasi instrinsik

Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan. Contoh : seorang yang sedang membaca, tidak usaha ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah raj in mencari buku- buku untuk dibacanya.

2) Motivasi ekstrinsik

Yang dimaksud motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Contoh : seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapat nilai baik, sehingga akan dipuji temannya atau pacamya. 13

i:>Sardiman, Interaksi dan M otivasi B elajar M engajar, Rajawali Pers, Jakarta, 1992, him. 8 5 - 9 0

27

3. Fungs! Motivusi

Motivusi yang baik dalam bclajar akan mcnunjukkun hasil yang buik pula, ilasil bclajar akan dapul dicapai bila ada motivusi dalam mclaksanakannya. Mai ini sesuai dcngan pcndapat Tabrani Rusyan, yaitu ’’Motivusi memberikan semangat terhadap seorang peserta didik dalam kcgiatan bclajamya, olch karcna itu motivasi menjadi pcndukung yang sangat penting dalam belajar”. 14

Semangat atau gairah belajar anak, tidak akan ada tanpa didukung adanya motivasi. Motiivasi akan selalu menentukan usaha belajar anak.

Ngalim Purwanto membagi fungsi motivasi dalam 3 bagian, y a itu :

a. Motivasi itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. M otif itu sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.

b. Motivasi menentukan arah perbuatan, yakni kearah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita.

c. Motivasi berfungsi menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan mana perbuatan yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu. 15

14A. Tarbrani Rusyan, Atang Kusainan dan Zaenal Arifin, Pendekatan dalam P roses B elajar M engajar, Remaja Rosda Karya, Bandung, 1980, him. 96

l5Drs. M. Ngalim Purwanto, op. tit., him. 8

r

28

4. Faktor-faktor yang Menumbuhkan Motivasi Belajar Mahasiswa Motivasi merupakan faktor yang dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif dalam mengarahkan dan memelihara ketekunan untuk melakukan kegiatan belajar.

Ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan b e la ja r:

a. Memberi angka

••• ..* !* * * • (»>

Angka dalam hal ini sebagai simbul dari nilai kegiatan belajamya. Banyak siswa belajar yang utama justru untuk mencapai angka, nilai yang baik, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai raport angkanya baik- baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.

b. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekeijaan tersebut.

c. Saingan / Kompetisi

Saingan / kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa.

cl. I {go / In v n lv c m c u

M e n u m b u h kn n kesndarnn kcpada sisw a agar m erasii p cn tin g n y a tugas dan m c n e rim a n y a scbagai tantangan schingga bekcrju kerns dcngan m e m p e rla lin n ka n lu irga d ir l, a d a la li salali salu bcntuk m o tiv a s i y a n g c u k u p p cn tin g .

c. M c m b c ri ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan adanya ulangan. Olch karcna itu mcmbcri ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.

f. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.

g. Pujian

Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.

h. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

i. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan

30

dengan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar. Sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.

Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat, motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.

j. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai karena rasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terns belajar.

C. Pcngaruh Tampilan Dosen dalam Mengajar terhadap Motivasi Belajar

Dokumen terkait