• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ibadah Sebagai Bagian dari Nilai Keislaman

BAB 4 Makna Ibadah dalam Kehidupan

B. Ibadah Sebagai Bagian dari Nilai Keislaman

1. Nilai Keislaman

Program StudiTeknologiLaboratoriumMedik FakultasFarmasiInstitutKesehatanMedistraLubukPakam

34

Membahas wacana tentang nilai (values), pengembangan pendidikannilai menjadi bagian penting yang tak terelakkan dari program pendidikandi Indonesia, khususnya jika dikaitkan dengan eksistensi pendidikanIslam. Banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa pendidikan nilaididengungkan sebagai kebutuhan yang harus dilaksanakan oleh pengelola institusi pendidikan. Salah satu faktor yang paling tampak adalah maraknyaperilaku-perilaku yang tidak dibenarkan oleh nilai agama maupun nilaibudaya bangsa. Zakiyah Darajat menyebutkan bahwa merosotnya moraljuga disebabkan oleh kurang tertanamnya jiwa agama pada tiap-tiap orangdalam masyarakat. Hal tersebut menjadi indikasi yang sangat kuat bahwadegradasi moral sudah menjangkiti bangsa Indonesia. Oleh karena itu,pendidikan (terlebih pendidikan Islam) mempunyai peran yang pentinguntuk merespons dan melakukan upaya-upaya yang efektif dalam menghadapiproblematika di atas.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, nilai adalah sifat-sifat,(hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.93. Menurut Copp(dalam Zubaedi), nilai adalah standar yang dipegang oleh seseorang dandijadikan dasar untuk membuat pilihan dalam hidup.94 Menurut Djahiri(juga dalam Zubaedi), nilai adalah harga, makna, isi dan pesan, semangatatau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep dan teori sehinggabermakna secara fungsional. Nilai menjadi pengarah, pengendali, dan penentu perilaku seseorang. Jika dikaitkan dengan Islam, maka secarasederhana, nilai keislaman merupakan nilai yang bersumber dari ajaranagama Islam.Nilai keislaman yang

Program StudiTeknologiLaboratoriumMedik FakultasFarmasiInstitutKesehatanMedistraLubukPakam

34

merupakan nilai dasar untuk mengembangkannilai-nilai lainnya. Secara filosofis, nilai keislaman merupakan pondasiawal, karena berisikan nilai mengenai hubungan manusia dengan Tuhan,sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam. Nilai keislaman dibangun atas dua sumber nilai. Yakni, nilai Ilahidan nilai insani. Nilai Ilahi adalah nilai yang difitrathkan Tuhan melaluipara rasul-Nya yang berbentuk iman, takwa, adil, yang diabadikan dalamwahyu Ilahi.Nilai Ilahi ini merupakan sumber utama bagi para penganutnya.

Dari agama, mereka menyebarkan nilai-nilai kebajikan untukdiaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut seperti yangdijelaskan dalam QS. al-An’ām [6]:115 sebagai berikut:

“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (al-Qur’an) sebagai kalimat yangbenar dan adil.

Tidak ada yang dapat mengubah-ubah kalimat-kalimat-Nyadan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha mengetahui.”

Nilai-nilai Ilahi selamanya tidak akan mengalami perubahan. NilainilaiIlahi yang fundamental mengandung kemutlakan bagi kehidupanmanusia selaku pribadi maupun anggota masyarakat, serta tidakberkecenderungan untuk berubah mengikuti selera hawa nafsu manusia. Pada nilai Ilahi ini, tugas dari manusia adalah menginterpretasikan sertamengaplikasikan nilai-nilai itu dalam kehidupannya. Dengan interpretasiitu, manusia akan mengetahui dan melaksanakan ajaran agama yangdianutnya.Sedangkan nilai insani

Program StudiTeknologiLaboratoriumMedik FakultasFarmasiInstitutKesehatanMedistraLubukPakam

34

ialah nilai yang tumbuh atas dasar kesepakatanmanusia serta hidup dan berkembang dari peradaban manusia. Nilai inibersifat dinamis. Seperti dalam firman Allah Swt. dalam QS.

al-Anfal [8]: 53sebagai berikut:

“Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidakakan mengubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepadasuatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa-apa yang ada pada diri merekasendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Nilai Ilahi mempunyai relasi dengan nilai insani. Namun, nilai Illahi memiliki kedudukan vertikal yang lebih tinggi daripada nilai hiduplainnya. Di samping hierarkinya lebih tinggi, nilai keagamaan mempunyaikonsekuensi pada nilai lainnya. Sebaliknya, nilai lainnya memerlukannilai pijakan yang berupa nilai etis religius. Di sisi lain, secara subtansial,manifestasi nilai insani akan berujung pada nilai Ilahi, karena padahakikatnya sumbernya juga berasal dari wahyu Ilahi.Dewasa ini, nilai keislaman merupakan bagian dari nilai yangdikembangkan dalam upaya membangun karakter anak bangsa. Haltersebut didengungkan guna merespons adanya rendahnya sikapkesadaran pengabdian terhadap Tuhan dan merebaknya konflik horizontal yang berpotensi pada disintegrasi bangsa. Nilai keislamanini disebut-sebut sebagai nilai fundamental yang sangat mempengaruhiperilaku dan tindakan manusia, baik yang dilakukan secara peroranganmaupun kelompok. Seperti halnya yang disebutkan di atas, bahwa makna religi identik dengan agama, maka nilai

Program StudiTeknologiLaboratoriumMedik FakultasFarmasiInstitutKesehatanMedistraLubukPakam

34

keislaman dipahami sebagai nilai yang bersumber dari ajaran agama Islam yang mempunyai fungsi sebagaipedoman hidup para pemeluknya.

Nilai keislaman dapat memberi kesadaran lahir dan batin seseoranguntuk berbuat kebaikan dan kebenaran kepada Tuhan dan sesama. Dalamkonteks pendidikan, khususnya pendidikan Islam, hal tersebut dapatterlihat pada indikator keberhasilan lembaga pendidikan dalam pengembanganpendidikan budaya dan karakter bangsa yang memaknai nilai keislaman sebagai sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakanajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadahagama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Ibadah Sebagai Nilai Keislaman

Nilai-nilai agama Islam, pada prinsipnya, memuat aturan-aturan Allah Swt. yang antara lain meliputi aturan yang mengatur tentang hubunganmanusia dengan Allah Swt., hubungan manusia dengan manusia, danhubungan manusia dengan alam secara keseluruhan. Manusia akanmengalami ketidaknyamanan, ketidakharmonisan, ketidaktentraman,ataupun permasalahan hidup lainnya jika tidak mengikuti aturan yangtelah ditetapkan oleh Allah Swt. dalam menjalin hubungan-hubungantersebut. Oleh karenanya, tiga nilai dasar keislaman harus terintegrasi dalam proses pengabdian hidup manusia. Nilai akidah menjadi penopangkeyakinan atau keimanan manusia, nilai ibadah sebagai bentuk manifestasipengabdian diri manusia, dan nilai akhlak sebagai

Program StudiTeknologiLaboratoriumMedik FakultasFarmasiInstitutKesehatanMedistraLubukPakam

34

output.Pengabdian diri kepada Allah Swt. bertujuan mendapatkan ridha-Nyasemata.

Sikap ini didasari oleh perintah Allah Swt. untuk senantiasamemperhatikan kehidupan akhirat dengan selalu beribadah kepada-Nya.Meskipun demikian, seseorang juga jangan melupakan kehidupan dunia.Secara tegas, Allah Swt. menjelaskan bahwa tugas manusia adalah untukibadah, sebagaimana firman-Nya dalam QS. adz-Dzāriyāt [51]: 56 sebagaiberikut:

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya merekamengabdi kepada-Ku.”

Dalam Islam, terdapat dua bentuk ibadah, yaitu ibadah mahdhah(hubungan vertikal kepada Allah secara langsung) dan ibadah ghairumahdhah yang berkaitan dengan sesama manusia. Kesemuanya akanbermuara pada satu tujuan, yaitu mencari ridha Allah Swt.Sementara itu, nilai ibadah terletak pada dua hal, yaitu sikap batin(mengakui dirinya sebagai hamba Allah Swt.) dan perwujudannya dalambentuk ucapan dan tindakan. Nilai ibadah bukan hanya merupakan nilaimoral, etika, tetapi sekaligus di dalamnya juga terdapat unsur-unsur benaratau tidak benar dari sudut pandang teologis.Untuk membentuk pribadi manusia yang memiliki kemampuan akademik dan religius, maka penghayatan terhadap nilai-nilai keagamaansangatlah penting. Bahkan berperan sebagai apa pun manusia, harusmampu menumbuhkan dan menciptakan suasana religius yang dapatmenjadi uswatun hasanah bagi peserta

Program StudiTeknologiLaboratoriumMedik FakultasFarmasiInstitutKesehatanMedistraLubukPakam

34

didiknya.Dalam ajaran Islam, akidah saja tidaklah cukup. Tidaklah bermaknakepercayaan kepada Allah Swt. jika perintah-Nya tidak dikerjakan dan larangan-Nya tidak dijauhi.

Sebab, agama bukan semata-mata kepercayaan dalam hati (belief). Agama adalah iman (belief) dan disertai amal saleh (goodaction). Iman mengisi hati, ucapan mengisi lidah, dan perbuatan mengisigerak hidup.