• Tidak ada hasil yang ditemukan

Organisasi Pemuda/Preman

1. sebagai penyokong awal atau pelengkap dukungan

2. sebagai insiator atau melakukan pemaksaan setiap aktivitas tim sukses 3. merancang dan melaksanakan lobi-lobi

secara intensif ke berbagai kalangan 4. melakukan gerakan politik uang 5. pengerahan massa dan penggunaan

kekerasan

6. melakukan penguasaan opini media Keterlibatan Pemilihan Kepala Daerah

Langsung tahun 2005

• Pemuda Pancasila (PP) • Ikatan Pemuda Karya

(IPK)

• Forum Komunikasi Pura- Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI)

1.6. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kota Medan Provinsi Sumatera Utara. Mengingat ada beberapa penelitian dari pengamat tentang politik premanisme di Indonesia yang dilakukan di Medan, sebagai daerah yang memiliki karakteristik yang unik dari daerah lain di Indonesia untuk kasus tersebut. Karena keterbatasan waktu dan pembiayaan penelitian, maka penelitian ini hanya dilakukan untuk melihat keterlibatan 3 (tiga) organisasi pemuda/preman di kota Medan yaitu PP, IPK, dan FKPPI pada saat Pemilihan Kepala Daerah Langsung tahun 2005 di kota Medan. Selain itu, secara politis ketiga organisasi pemuda tersebut bersifat independen. Melalui pilkada langsung diharapkan dapat menguraikan fakta-fakta tentang keterlibatan organisasi pemuda/preman tersebut. Ketiga organisasi tersebut dipilih karena memiliki karakter sebagai organisasi preman dengan muatan kepentingan politik yang cukup kuat seperti perannya dalam menentukan pejabat publik. Selain itu, berdasarkan hasil musyawarah internalnya, ketika turunnya rezim Orde Baru, ketiga organisasi itu menyatakan sebagai organisasi independen atau tidak terikat pada partai politik yang sebelumnya menyalurkan aspirasi politiknya kepada Golongan Karya.

1.7. Metode Penelitian

Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan studi kasus sebagai strategi penelitian. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara holistik atau utuh. Tipe penelitian adalah deskriptif-analitis yang bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis fenomena sosial yang sedang terjadi. Salah satu tujuan deskriptif adalah untuk mendeskripsikan secara terperinci fenomena sosial tertentu.71 Permasalahan penelitian yang diambil adalah keterlibatan organisasi pemuda/preman dalam Pilkada Langsung kota Medan tahun 20005 sebagai studi kasus.

71 Masri Singarimbun, “Tipe, Metode, dan Proses Penelitian”. Dalam Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (ed.). 1983. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. hal. 4

Penggunaan setiap metode penelitian tergantung pada tiga hal yaitu: pertama, tipe pertanyaan penelitiannya; kedua, kontrol yang dimiliki peneliti terhadap peristiwa perilaku yang akan ditelitinya, dan ketiga fokus terhadap fenomena penelitiannya menyangkut fenomena masa kini atau fenomena historis72. Dilihat dari tipe penelitian, maka penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan strategi studi kasus yang eksplanatoris.

Keleluasaan dan akses yang dimiliki pada peristiwa yang diteliti masih ada. Misalnya, peneliti bisa menghubungi pelaku yang diteliti untuk mengadakan wawancara. Berbeda dengan penelitian tipe historis yang berkenaan dengan masa lampau, yakni bila tidak ada lagi saksi hidup yang bisa dihubungi. Studi kasus dipergunakan untuk melacak peristiwa masa kini.

Teknik Pengumpulan Data & Nara Sumber

Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan.73 ”Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video/audio tapes, pengambilan foto atau film”.74 Dalam penelitian ini, sumber data utama yang digunakan adalah kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati dan diwawancarai dari pimpinan organisasi pemuda/preman di kota Medan yang terlibat dalam kasus Pilkada Langsung Tahun 2005 di kota Medan.

Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu, pertama, analisa dokumen dipergunakan untuk menelaah data-data yang telah ada, baik berupa dokumen kebijakan, makalah, jurnal, atau buku-buku hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan Pilkada Langsung tahun 2005 di kota Medan.

Kedua, wawancara mendalam. Data juga dieksplor melalui teknik wawancara mendalam (depth interview) dengan sejumlah informan dari pimpinan organisasi pemuda/preman yang terlibat dalam Pilkada Langsung tahun 2005 di

72

K. Robert Yin.. 2000. Studi Kasus (Desain dan Metode), Raja Grafindo Persada, Jakarta. hal.1 73Ibid. hal. 112.

kota Medan. Yang dimaksud dengan organisasi pemuda/preman adalah organisasi pemuda besar yang melakukan aktivitas premanisme yaitu Pemuda Pancasila (PP), Ikatan Pemuda Karya (IPK), dan FKPPI. Karena penting untuk melihat motivasi apa yang mendasari keterlibatan mereka dalam pilkada tersebut. Para informan75 dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yaitu:

1. 3 (tiga) orang ketua organisasi pemuda: Ketua Ikatan Pemuda Karya kota Medan, Ketua Pemuda Pancasila kota Medan, Ketua FKPPI kota Medan. 2. 2 (dua) orang pimpinan tim sukses dari masing-masing calon walikota pada

pilkada langsung tahun 2005 di kota Medan76.

3. 2 (dua) orang pengamat politik lokal yaitu satu orang dari perguruan tinggi (akademisi) dan satu orang berasal dari LSM yang konsern dengan politik lokal di kota Medan.

Teknik Analisa Data

Data yang didapat baik berupa dokumen tertulis maupun hasil wawancara akan dianalisa dengan memakai model analisis kualitatif. Model analisa kualitatif, Bogdan dan Taylor mengemukakan, bahwa metode analisa kualitatif sebagai prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis maupun terucapkan dari pelaku yang diamati77. Analisis kualitatif merupakan usaha mengambil kesimpulan berdasarkan pemikiran logis atas berbagai data yang diperoleh. Data-data dikumpulkan dan diseleksi, lalu disederhanakan dengan mengambil intisarinya hingga ditemukan tema pokok, fokus masalah dan pola-polanya.

Teknik analisa ini dilakukan berdasarkan interpretasi penulis atas data baik bahan tertulis maupun wawancara. Kemungkinan hal yang mustahil yang

75 Informan akan bertambah dari data yang akan diperoleh di lapangan terutama dari partai politik yang pemimpinnya berasal dari organisasi pemuda tersebut. Pemilihan organisasi pemuda teresebut berasal dari hasil penelitian Vedi R. Hadiz. Op. Cit. hal. 248-252.

76

Data ini diambil dari Sekretariat DPRD Kota Medan Periode 2004-2009.

77 Robert Bogdan & Taylor J. Steven. 1993. Metode Kualitatif: Dasar-dasar Penelitian. Surabaya: Usaha Nasional. hal. 27-30

diyakini penulis, adalah bahwa seorang aktor yakin dan jujur akan apa yang dikatakannya. Sebab itu, untuk menghindari atau meminimalisasi kemungkinan adanya bias, maka penulis berusaha mencocokkan hasil wawancara antara satu nara sumber dengan yang lainnya kemudian dari dokumen-dokumen yang ditemukan tentang keterlibatan kelompok-kelompok tersebut.

1.8. Sistematika Penulisan

Penulisan tesis ini akan diuraikan melalui 5 Bab dengan sistematika sebagai berikut.

Bab I : Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka teori, skema analisis, dan metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Aktivitas Politik Organisasi Pemuda/Preman di kota Medan. Bab ini akan menguraikan aktivitas politik dari Pemuda Pancasila, Ikatan Pemuda Karya (IPK), dan Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) setelah jatuhnya Orde Baru sebagai penjelasan bahwa organisasi pemuda ini lahir karena kepentingan Orde Baru sebagai operator politik, melaksanakan fungsi intimidasi tidak resmi seperti kekerasan, kejahatan dan lain sebagainya. Kemudian, pada masa reformasi akan diruaikan tentang strategi organisasi ini untuk menyesuaikan dirinya dalam tuntutan demokratisasi yang berlangsung di Indonesia melalui kebijakan organisasi berikut hasil dari kebijakan itu.

Bab III: Posisi Politik Organisasi Pemuda/Preman di kota Medan dalam Pilkada Langsung kota Medan Tahun 2005. Bab ini akan menjelaskan tiga bagian awal dari indikator untuk permasalahan pokok yang dituliskan di atas yaitu: (1). Dukungan Politik Organisasi Pemuda/Preman (2). Organisasi Pemuda/Preman dalam Tim Pemenangan Walikota Medan, (3). Lobi dan Akses Jaringan. Dari data yang didapat akan dianalisis, melalui perbandingan, dari ketiga organisasi tentang posisi politiknya dalam pilkada langsung di Medan.

Bab IV: Pola Mobilisasi dan Dukungan Politik Organisasi Pemuda/Preman dalam Pilkada Langsung 2005 di Medan. Bab ini akan menguraikan tiga bagian akhir mengenai: (1). Gerakan Politik Uang, (2). Pengerahan Massa dan Penggunaan Kekerasan, (3). Penguasaan Opini Melalui Media. Data yang diperoleh kemudian akan dianalisis tentang pola mobilisasi ketiga organisai pemuda itu dikaitkan dengan karakteristik organisasi preman.

Bab V: Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan yang diuraikan diharapkan dapat menguraikan bentuk keterlibatan organisasi pemuda/preman dalam Pilkada Langusung 2005 di kota Medan. Sehingga sarannya kemudian diharapkan dapat mencari solusi sebagai masukan untuk desain perubahan desentralisasi di Indonesia ke depan dari perspektif politik

Dokumen terkait