• Tidak ada hasil yang ditemukan

IBNU SINA

Dalam dokumen Buku Aqidah Akhlak Kelas 12 (Halaman 128-133)

MENELADANI SIFAT UTAMA AL GHAZALI DAN IBNU SINA

B. IBNU SINA

Ibnu Sina adalah seorang filosof, dokter serta ulama. Ia menguasai berbagai disiplin

ilmu pengetahuan seperti astronomi, matematika, fisika, metafisika dan logika serta ilmu-ilmu lainnya. Di Barat ia dikenal dengan sebutan Avicenna. Berikut biografi Ibnu

Sina:

1. Sejarah Hidup Ibnu Sina

Nama lengkapnya Abu Ali al Husayn ibn Abdullah ibn Hasan ibn Ali ibn Sina. Ia lahir pada tahun 370 H/980 M di Efsyanah kawasan Bukhara (Uzbekistan sekarang).

Ia dieknal sebagai seorang filosof muslim terbesar yang bergelar “Al-Syaikh Al-Ra’is”. Ia berasal dari keluarga Persia dan bermadhab Ismailiyah. Ayahnya adalah seorang gubernur pada masa kerajaan Samaniyah (819 M-1005 M).

Ia mulai mempelajari al-Qur’an sejak usia 5 tahun kepada ayahnya dan telah menghafalnya di usia 10 tahun. Di usia yang belia ini ia juga mempelajari ilmu akhlak dan bahasa. Setelah itu hari-harinya dihabiskan di perpustakaan. Ia menyukai ilmu

kedokteran dan metafisik sehingga di usia 16 tahun ia sudah menjadi seorang dokter. Setelah itu ia belajar filsafat kepada Abu Abdillaj al Natili yang diawali dengan ilmu

mantik (logika).

2. Keteladanan Ibnu Sina

Ibnu Sina adalah seorang ilmuwan dan filosof besar. Ia sosok yang jenius dan memiliki

daya nalar yang tinggi. Karena kejeniusannya ini ia banyak mempelajari sendiri berbagai macam ilmu pengetahuan dengan mudah. Selain jenius ia juga merupakan sosok yang

gigih dan haus akan ilmu pengetahuan. Pernah suatu saat ia membaca buku metafisika

karya Aristoteles sebanyak empat puluh kali sampai ia menghapalnya hanya saja ia tidak memahami. Meskipun demikian, ia tidak pernah berputus asa. Ia terus mencari buku apa yang dapat menjadi kunci untuk memahami buku Aristoteles tersebut, dan akhirnya ia pergi berjalan-jalan ke salah satu pasar loak khusus buku-buku filsafat dan

menemukan buku karya al Farabi sebagai kuncinya. Selain cerdas dan gigih ia juga merupakan sosok yang taat beribadah kepada Allah Swt, kreatif, tidak mengenal putus asa, tabah dan tekun dalam mempelajari ilmu pengetahuan.

Ibnu Sina juga dikenal sebagai seorang dokter yang handal. Ia dapat mengobati berbagai macam penyakit. Keahliannya di bidang kedokteran menjadi terkenal lagi ketika suatu hari ia dapat menyembuhkan penyakit Nuh ibn Manshur(387 H/ 997 M) seorang penguasa Bukhara.

3. Karya Tulis Ibnu Sina

Ibnu Sina banyak memiliki karya tulis. Ada pendapat yang menyatakan bahwa karya tulisnya mencapai dua ratus buku. Sebagian pakar lainnya menyatakan bahwa karya tulisnya sekita seratusan Di antara karya-karya Ibnu Sina Kitab Al ­Syifa (Obat) berupa

ensklopedi filsafat; kitab Al-Qanun fi al-Thib (Praktek Kedokteran) di bidang kedokteran; Kitab al­Najah (Keberhasilan) ringkasan dari al­Syifa dalam hal ketuhanan, logika dan ilmu alam serta karya-karya tulis lainnya.

4. Kisah Akhir Ibnu Sina

Kehidupan Ibnu Sina penuh dengan aktifitas dan kerja keras sehingga suatu hari ia

terkena penyakit maag akut yang sudah tidak dapat diobati lagi. Di hari-hari menjelang wafatnya ia selalu memakai pakaian putih, mensedekahkan hartanya kepada fakir miskin, memerdekakan budak serta giat beribadah kepada Allah Swt. Ia wafat pada tahun 428H/1037M di usia 58 tahun.

RANGKUMAN

1. Al-Ghazali adalah seorang sufi dan ilmuwan Islam yang menguasai berbagai disiplin

ilmu pengetahuan.

2. Keseriusan al-Ghazali dan Ibnu Sina dalam meuntut ilmu pengetahuan patut dijadikan contoh bagi para generasi muda.

3. Al-Ghazali dan Ibnu Sina merupakan cendikiawan yang tidak hanya diakui kehebatannya di kalangan umat Islam, tetapi masyarakat Barat juga mengakuinya. 4. Ibnu Sina adalah seorang cendikiawan muslim yang jenius, taat kepada Allah, serta

gigih dalam mengkaji ilmu pengetahuan.

5. Bertambahnya Ilmu pengetahuan pada diri seseorang harus senantiasa diimbangi oleh ketaatan kepada Allah Swt sebagaimana dilakukan oleh al- Ghazali dan Ibnu Sina.

RUANG BERDISKUSI

Setelah anda mendalami materi ini, maka selanjutnya lakukanlah diskusi dengan teman sekelasmu. Kemudian persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas.

MARI MENDALAMI

Dengan memahami materi tentang keutamaan sifat al-Ghazali dan Ibnu Sina, maka seharusnya kita memiliki sikap sebagai berikut :

a. Percaya dengan kemampuan yang telah diberikan oleh Allah Swt. b. Memiliki semangat berusaha yang tinggi.

c. Tidak mengenal kata putus asa. d. Kreatif.

e. Inovatif.

f. Tidak cepat puas dengan realitas yang ada selagi masih dapat diusahakan.

g. Melakukan penyeimbangan antara kemampuan ilmu pengetahuan dan keimanan.

TUGAS

1. Penugasan terstruktur

Tuliskan dalam buku tugas anda pokok-pokok keteladanan al-Ghazali dan Ibnu Sina. 2. Kegiatan mandiri tidak terstruktur

Buatlah kliping sesuai dengan materi pelajaran yang sudah anda pelajari khususnya dalam hal keteladanan. Sumbernya dapat anda ambil dari media massa seperti surat kabar dan majalah ataupun internet.

KISAH TELADAN

Kisah kegigihan Ibnu Sina mempelajari filsafat

Sejak Ibnu Sina hafal al-Qur’an dan menguasai ilmu akhlak serta bahasa Arab. Ia

menyukai ilmu filsafat. Pertama kali yang ia pelajari di bidang filsafat ini adalah ilmu

logika dan guru yang pertama kali mengenalkan kajian ilmu ini adalah Abu Abdillah al Natili. Setelah beberapa saat belajar kepada gurunya ia mengembangkan keilmuannya secara mandiri.

Suatu hari ia membaca ilmu metafisika karya Aristoteles. Karena pengetahuannya yang minim di bidang metafisika, ia tidak dapat memahami buku tersebut. Hanya saja Ia

tidak putus asa, ia berusaha membacanya berkali-kali sampai mencapai bilangan empat puluh kali sehingga ia sudah menghapal buku tersebut, hanya saja tidak memahaminya. Di sela-sela kebingungannya memahami buku tersebut, ia berjalan-jalan ke pasar loak khusus buku. Seorang pedagang menyodorkan kepadanya sebuah buku di bidang

filsafat. Awalnya ia menolak membeli buku tersebut di dalam benaknya terlintas

pemikiran :”Buku Aristoteles saja aku tidak bisa pahami, bagaimana dengan buku yang baru ini! Gumamnya”. Setelah ia berjalan beberapa langkah, akhirnya ia kembali dan memutuskan untuk membeli buku tersebut senilai tiga dirham yang merupakan karya al farabi. Betapa terkejutnya ketika ia membaca buku tersebut yang ternyata merupakan

kunci untuk memahami karya Aristoteles di bidang metafisika. Dari sini ia yakin Inna ma’a al­’Usri Yusra (Sesungguhnya bersama kesulitan terdapat kemudahan)

AYO BERLATIH

i. Isilah pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!

1. Teladan apakah yang anda dapatkan dari kisah al Ghazali?

2. Apa yang kelak anda lakukan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang anda miliki?

3. Pengalaman apa yang paling menarik dari bacaan anda mengenai Ibnu Sina? 4. Menurut anda , sikap apa saja yang harus dimiliki agar dapat memiliki ilmu

pengetahuan yang bermanfaat?

ii. Portofolio dan Penilaian Sikap

1. Jelaskan istilah berikut ini yang berhubungan dengan keteladanan al Ghazali dan Ibnu Sina dengan mengisi kolom di bawah ini :

No. Istilah Keterangan

1. Gigih 2. Optimis 3. Kreatif 4. Inovatif 5. Rajin

2. Setelah anda memahami uraian tentang keteladanan dari biografi al Ghazali dan

Ibnu Sina, coba anda amati perilaku berikut ini dan berikan komentar No. Perilaku Yang Diamati Tanggapan / Komentar Anda

1. Setiap hari pekerjaan Rudi setelah pulang sekolah hanya berdiam diri di rumah.

2. Walaupun sudah beberapa kali gagal melakukan percobaan penelitian, Rio tetap mengulang terus dalam rangka mendapatkan hasil yang terbaik

3. Ratih anak yang jenius tetapi ia sering meninggalkan sholat

4. Karena kegagalan yang berulang-ulang, Zika mengalami sress berat 5. Hasan memiliki semangat

tinggi dalam mewujudkan harapannya

ِلاَحا ُظْفِح ِلَمَعْ ْلا ُ ْيَخَو ِلاَحا ُمْلِع ِمْلِعْلا ُ ْيَخْ

“Sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu hal(ilmu yang

Dalam dokumen Buku Aqidah Akhlak Kelas 12 (Halaman 128-133)