• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ich werde weich, wenn du schon wieder weinst.

Dalam dokumen Ebook ini diunduh dari situs bahasa (Halaman 91-98)

Kalimat tambahan dapat berdiri sebelah kiri dari kalimat tambahan atau sebelah kanan dari kalimat pokok. Dia juga dapat berada antara 2 kalimat pokok; sehingga kalimat pokok seperti sebuah tempat tidur dalam mana anak kalimat sedang beristirahat.

kalimat pokok kalimat tambahan

1) Ich werde verrückt, wenn die Musik so laut spielt.

(Saya menjadi gila apabila musik itu dimainkan begitu keras.)

kalimat tambahan kalimat pokok

2) Wenn die Musik so laut spielt, werde ich verrückt.

kalimat pokok

kalimat tambahan

3) Ich werde, wenn die Musik so laut spielt, verrückt.

Berbeda dengan konjungsi koordinasi, konjungsi tambahan secara lengkap dibagi kedalam 8 kelompok yaitu :

Makna Konjungsi

Kondisi wenn

falls

soviel/soweit Konsekwensi so daß / daß damit um...zu ohne daß ohne ... zu Alasan weil da

Konsesi obwohl / obgleich / obschon Pertukaran statt daß / anstatt daß

statt ....zu / anstatt ... zu Perbandingan als wie als ob um so je - --- desto Waktu : simultan als wenn während tidak simultan bevor / ehe

nachdem sobald

durasi bis

seit / seitdem solange

Tanpa makna daß

ob

wenn (apabila):

Beispiel : Wenn Sie Durst haben, trinken Sie doch Apfelsaft. (Apabila Anda dahaga, lalu minumlah jus apel.) falls (jika) :

Beispiel: Falls ein Einbrecher kommt, ruf mich bitte an! (Jika perampok datang, silahkan panggil saya.) soviel / soweit (sedemikian banyak / sedemikian jauh) : Beispiel : Soviel ich gehört habe, ist ihm nichts passiert.

(Sejauh sudah aku dengar, tidak terjadi apa-apa kepadanya.) , so daß.../ so ...daß (sehingga) :

Beispiele: Es war ein wahnsinniger Sturm, so daß die Radfahrer nicht vorwärtskamen.

(Itu sebuah badai gila, sehingga pengendara sepeda tidak bisa berbuat lebih jauh.)

Der Sturm war so stark, daß die Radfahrer nicht vorwärts kamen. damit (agar supaya/dengan itu) :

Beispiele: Ich brauche eine Schere, damit ich das Paket öffnen kann. (Saya perlu sebuah gunting agar supaya dapat membuka paket.) um ... zu (untuk) :

(Saya butuh sebuah gunting untuk dapat membuka paket.) = Ich brauche eine Schere, damit ich das Paket öffnen kann. ohne daß (tanpa) :

Beispiel: Er ging weg, ohne daß es jemand hörte.

(Dia berangkat tanpa seorang pun mendengarnya.) ohne ... zu (tanpa untuk) :

Beispiel: Er probierte zum viertenmal die Fahrprüfung, ohne sie zu bestehen. (Dia mencoba ujian mengemudi kali ke 4 tanpa hasil.)

weil (sebab) :

Beispiel: Sie kommt nicht, weil sie zuviel Arbeit hat.

(Dia tidak datang sebab dia punya begitu banyak pekerjaan.) da (itulah/oleh karena) :

Beispiel: Da die nächste Reparaturwerkstätte in Bremen war, mußten wir uns dorthin abschleppen lassen.

(Oleh karena bengkel mobil terdekat ada di Bremen, kami harus menarik sendiri ke sana.)

obwohl / obgleich / obschon (meskipun) :

Beispiel: Wir sind bankrott, obwohl wir Tag und Nacht gearbeitet haben. (Kami bangrut meskipun kami telah bekerja siang dan malam.) (an) statt daß (sebagai pengganti) :

Beispiele: Er spricht nur von sich selbst, statt daß er einmal zuhört. = Er spricht nur von sich selbst, anstatt daß er einmal zuhört.

(Dia hanya membicarakan dirinya daripada mendengarkan sama sekali.) statt ... zu / anstatt ... zu (sebagai pengganti)

Beispiele: Er spricht nur von sich selbst, statt einmal zuzuhören. = Er spricht nur von sich selbst, anstatt einmal zuzuhören. als (ketika/seperti/apabila/asalkan):

- als = perbandingan (gleich): Er ist als Opernsänger engagiert. (Dia adalah sebagai penyanyi opera.) - als = berbeda (verschieden): Ich bin schlanker als Helga.

(Aku lebih langsing daripada Helga.) Sie kann besser tanzen als rechnen.

(Dia lebih bagus pada dansa daripada matematika.) - als = ketika Als wir dort ankamen, regenete es.

(Ketika kami datang ke sana, hari hujan.) wie (bagaimana) :

Beispiel: Wie du weißt, spreche ich nicht so gut Englisch.

(Bagaimana kamu tahu, saya tidak berbicara bahasa Inggeris begitu bagus.) als ob (seakan-akan):

(Dia berusia 70. Tetapi dia menari seakan-akan dia 20 tahun.) Er tut so, als ob er fest schliede.

(Dia bertingkah seolah-olah dia sedang tidur nyenyak.) je ...desto/je ...um so :

Beispiele:

kalimat tambahan kalimat pokok

Je älter der Wein wird, desto besser wird er. (Makin lama anggur, dia akan menjadi makin baik)

kalimat tambahan

Je länger ich Philosophie studiere,

kalimat pokok

I II

um so weniger verstehe ich die Welt. (Makin lama saya belajar filsafat, makin sedikit saya mengerti dunia). WAKTU :

als – simultan :

Beispiel: Als ich erwachte, schien die Sonne.

(Ketika saya bangun, matahari lagi bersinar). wenn – simultan :

Beispiel: Wenn morgen früh um 6 Uhr die Sonne aufgeht, sind wir schon auf dem Gipfel. (Bilamana matahari terbit besok pagi jam 6, kami sudah akan mencapai puncak gunung).

während – simultan :

Beispiel: Wir sitzen in der warmen Stube, während es draußen schneit.

(Kami sedang duduk dalam ruangan hangat selagi hari turun salju di luar). bevor / ehe – tidak simultan :

Beispiele: Bitte putz dir die Zähne, ehe du ins Bett gehst! (Harap gosoklah gigimu sebelum pergi tidur.)

Sehen Sie sich den Film nicht an, bevor Sie das Buch gelesen haben! (Jangan menonton bioskop sebelum Anda membaca buku.)

nachdem – tidak simultan :

Beispiel: Nachdem er gegessen hatte, ging er eine Stunde spazieren. (Sesudah makan dia pergi berjalan-jalan 1 jam)

sobald – tidak simultan :

(Segera cahaya menjadi hijau, kami akan melanjutkan perjalanan.) bis – durasi :

Beispiel: Warte hier, bis ich zurückkomme. (Tunggu di sini sampai saya kembali.) seit / seitdem – durasi :

Beispiele: Seit ich das weiß, bin ich nog vorsichtiger. (Sejak aku tahu itu, aku harus lebih waspada.)

Seit er seine Frau verloren hatte, sieht man ihn nur selten lachen. (Sejak kehilangan isterinya, orang itu terlihat jarang tersenyum.) Seitdem er die Firma geerbt hat, ist er ein eiskalter Typ geworden.

(Sejak mewarisi perusahaan itu, dia telah menjadi type orang yang dingin sekali.)

so lange – durasi :

Beispiel: Solange es so kalt ist, heizen wir Tag und Nacht.

(Selama hari begitu dingin, kami akan berdiang siang dan malam.) daß – konjungsi tanpa makna sendiri :

Beispiele: Es freut mich, daß du kommen kannst. (Saya senang bahwa kamu dapat datang.) Ich glaube nicht, daß das Bild echt ist. (Saya tidak percaya bahwa lukisan itu asli.) ob :

Beispiele: Ich habe keine Ahnung, ob das Bild echt ist.

(Saya tidak punya pendapat apakah lukisan itu asli.) Ob das Bild echt ist?

(Apakah Anda pikir lukisan itu asli?)

Konjungsi dengan beberapa susunan antara lain entweder ...oder(baik...maupun)/ nicht ...

sondern(tidak...melainkan) / kein ... sondern(bukan...kecuali)/ nichts ... sondern(tidak apa...kecuali)/ nicht nur ... sondern auch(tidak hanya ...melainkan pula) / sowohl ... als auch(baik ...seperti juga) / weder ... noch(tidak...juga)/ zwar ... aber(memang...namun)

nicht/kein/nichts ...sondern :

Beispiele : nicht gestern, sondern heute kein Geld, sondern nur Schulden nichts Gutes, sondern nur Schlechtes nicht nur ... sondern auch :

Beispiel : Er hat nicht nur viel gearbeitet, sondern er hat auch gut geleht. weder ... noch :

Beispiel : Wir haben weder Zeit noch Geld. zwar ... aber :

Penjelasan:

1) Perbedaan antara sondern dan aber. Sondern kita gunakan untuk menyatakan hal yeng berlawanan. Dalam kalimat biasanya ditandai dengan nicht atau kein. Sedangkan aber bukan membicarakan hal yang bertentangan. Ingatlah jika nicht nur berada diawal kalimat, kita selalu menyebut sondern. Contoh:

Er ist nicht nur reich, sondern auch glücklich.

2) Perbedaan pemakaian weil dan denn. Contoh dalam kalimat: Dia tidak dapat datang, sebab dia sakit.

Er kann nicht kommen, weil er krank ist. Bandingkan!

Dia tidak dapat datang, karena dia sakit. Er kann nicht kommen, denn er ist krank.

11.6.4 Kata seru (die Interjektion)

Kata seru disebut dalam bahasa Jerman die Interjektion atau das Empfindungwort atau der Naturlaut yaitu seruan yang mengungkakan perasaan hati. Seruan terbagi menjadi 2 yaitu seruan yang sebenarnya (eigentlich) dan seruan yang bukan sebenarnya (uneigentlich).

11.6.4.1

Die eigentlichen Interjektionen

Seruan pada hakikatnya berguna untuk mengungkapkan bunyi perasaan hati, bunyi keinginan dan peniruan bunyi.

1. Kegunaan bunyi perasaan hati untuk menyatakan:

a) Kegembiraan: o! oh! ah! ei! heisa! juchei! heida! hurra! jippiye!, yeah! b) Tertawa : haha! hehe! hihi!

c) Belaian: eia! eiapopeia! ei! d) Kepuasan: ah! hm!

e) Kesedihan: oh! au! autsch! ach! weh! oweh! ach weh! f) Keluhan: ach! oh! oweh!

g) Pemikiran: hm! hm hm! na!

h) Kaget/kegembiraan yang tak disangka: o! ah! ei! aha! nanu! huch! olala i) Keraguan: hm! hm hm! na! nana!

j) Tak diinginkan: ha! oho! hoho! k) Muak/jijik: pfui! brr! puh! bah! ih! 2. Kegunaan bunyi keinginan untuk menyatakan:

a) Seruan atau panggilan : he! heda! hey! ho! hallo! holla! ahoi! b) Perintah untuk diam: pst! st! sch!

c) Bertanya, ingin tahu: hm? na? gelt?

d) Mengajak: hu! (=vorwärts! juga: hott!), hott! (= vorwärts ), brr! (=halt!), har! wist! (=links!), hott! (=rechts), huf! (=zurück!).

3. Kegunaan bunyi keinginan untuk menyatakan:

a) Suara binatang: wau wau! (anjing), miau! (kucing) muh! (sapi), iah! (keledai), mah! bäh! (domba), meck meck! (kambing), kikerikih! (ayam jantan), gack gack! (ayam), quak! (katak), piep piep! (tikus), summ summ! (lebah, kumbang) dan lain-lain. b) Suara dan desir, terkadang dengan pergantian bunyi: tick tack! (jam), bim bam!

klapp! (bunyi jendela), bauz! pardauz! plumps! (bunyi jatuh), batsch! (pukulan), patsch! plitsch! (plum)! (pukulan atau bunyi jatuh dalam air), schwipp schwapp! (air), ritze ratze! (gergaji), knacks!, klirr! (gelas, porselen), knacks! (kayu) dan sebagainya.

11.6.4.2

Die uneigentlichen Interjektionen

Kata seru yang bukan sebenarnya yaitu kata-kata lain yang mengungkapkan perasaan seperti: 1) Pembalikan yang merusak: o je! Herrje! (Jesus), o jemine! (domine Jesus), potz! (Tuhan),

potz Blitz!, potztausend! (setan Tuhan), ei der daus! (setan), pfui tausend! (setan), deixel (Tuhan) auch!, sackerment! (sakrament), hokuspokus, Ade! (adieu –selamat jalan). Tschüs! (adios) dan sebagainya.

2) Pembalikan yang tidak merusak: brav! bravo! auf!, los!, halt!, stop!, zum Donnerwetter!, alle wetter!, Donnerschlag!, der Blitz!

Dalam dokumen Ebook ini diunduh dari situs bahasa (Halaman 91-98)

Dokumen terkait