11.1 Verba (das Verb)
embahasan verba dalam bab ini hanya menyangkut pemahaman kata kerja secara umum sedangkan uraian kata kerja yang berhubungan dengan waktu kini, lampau dan akan datang akan dibahas dalam bab-bab tersendiri.
11.1.1 Kata kerja (das Verb)
Verba disebut pula kata kerja. Verba adalah kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan, proses dan keadaan yang bukan merupakan sifat. Biasanya kata kerja berfungsi sebagai predikat atau sebutan dalam kalimat. Dalam bahasa Jerman, setiap verba atau infinitiv lazimnya diakhiri dengan – en (atau terkadang hanya dengan sebuah n di belakangnya). Misalnya : suchen – mencari; machen – membuat; pflücken – memetik. Akar (der Stamm) dari ketiga kata kerja suchen, machen dan pflücken yakni such - , mach - , pflück - .
Sebagaimana diketahui bahwa setiap kata kerja dibentuk atas dasar waktu. Waktu lampau dalam bentuk: das Präteritum, das Perfekt, das Plusquamperfekt; waktu kini: das Präsens; waktu akan datang: das Futur I dan das Futur II. Semua bentuk waktu ini akan dibahas kemudian.
Di samping itu dalam bahasa Jerman masih ada bentuk lain dari konyugasi verba yaitu yang berhubungan dengan cara (Modus). Konyugasi yang berkaitan dengan cara atau Modus terbagi kedalam: indikatif (der Indikativ atau Wirklichkeitsform), kalimat perintah atau imperatif (der Imperativ atau Befehlsform), konyungtif I (der Konjunktiv I atau Möglichkeitsform) dan konyungtif II (der Konjunktiv II atau Möglichkeitsform).
Dalam bahasa Jerman, verba dapat dibagi kedalam 2 kelompok besar yaitu verba-verba dengan konyugasi yang beraturan dan verba-verba berkonyugasi tidak beraturan. Dari seluruh verba ini sebagian besar merupakan verba-verba dengan konyugasi beraturan. Sementara verba- verba yang tidak beraturan jumlahnya kira-kira 200 verba. Dari jumlah semua verba ini hanya 100 yang sering dipakai sehari-hari seperti: haben, sein, mögen, dürfen, können, wollen, müssen, wissen, sollen.
Secara umum ciri-ciri atau karakteristik verba Jerman sebagai berikut : Menggunakan pola beraturan (kuat) dan tidak beraturan (lemah). Memiliki bagian verba yang tidak dan dapat dipisahkan.
Memakai pola objek kasus seperti verba dengan akusatif, datif, datif dan akusatif, genitif. Yang dinamakan sebagai verba lemah yaitu verba-verba dimana pembentukan waktu lampaunya memakai suatu akhiran di belakang akar verba dan menambahkan suatu huruf t untuk pembentukan kata bagian masa lampaunya (Partizip Perfekt). Comtoh:
bauen – baute – gebaut; zeichnen – zeichnete - gezeichnet.
Sementara itu verba kuat yakni verba-verba, yang pembentukan waktu lampaunya dengan mengubah huruf hidup pada akar verba dan menambah – en untuk membuat kata bagian masa lampaunya. Misal:
geben – gab – gegeben; halten – hielt – gehalten; fallen – fiel – gefallen; lassen – ließ – gelassen; einladen – lud ein – eingeladen treffen – traf – getroffen verlieren – verlor – verloren laufen – lief – gelaufen; raten – riet – geraten; fahren – fuhr – gefahren; stoßen – stieß – gestoßen;
Baik pada verba lemah maupun verba kuat, selalu hadir apa yang disebut verba ke satu, ke dua ataupun ketiga seperti bahasa Inggris. Pada verba lemah bauen, bauen disebut verba kesatu atau infinitiv, baute disebut verba kedua atau kala lampau atau dalam bahasa Jerman dinamakan Präteritum. Sedangkan gebaut disebut verba ketiga atau dikenal dengan partisip kedua atau kata bagian masa lampau atau dalam bahasa Jerman disebut Partizip II. Pada verba kuat geben, geben adalah verba kesatu, gab disebut verba kedua dan gegeben disebut Partizip II.
Ada aturan tambahan dimana verba-verba kuat yang memiliki akar suatu huruf a (laufen, saufen dan stoßen) harus dibubuhi Umlaut dalam waktu kini pada pelaku du dan er. Bentuk-bentuk ini tetap bersuara pendek.
Untuk lebih meningkatkan pemahaman bahan-bahan yang telah dibahas sebelumnya, maka mulai bab ini pembahasan dilengkapi pula dengan soal-soal latihan. Cobalah Anda jawab sendiri latihan–latihan tersebut terlebih dahulu. Kemudian bandingkan pekerjaan Anda itu dengan jawaban yang terdapat pada halaman belakang buku ini. Selamat bekerja!
11.1.1.1
Verba dengan akkusatif
Verba dengan akkusatif artinya verba ini selalu membutuhkan objek penderita.. Beispiele: Die Deutschen trinken am liebsten Bier und Kaffee.
(Orang-orang Jerman itu sangat suka minum bir dan kopi.) Du hast meine Frage noch nicht beantwortet.
(Kamu telah belum menjawab pertanyaanku)
Verba dengan akkusatif, jumlahnya sangat banyak. Namun pelajarilah verba-verba dengan akkusatif berikut walaupun belum termasuk semua verba jenis ini.
abgrenzen - membatasi, memberi batas achten - menghargai, mengira bauen - membangun, mendirikan beantragen - menyarankan
beantworten - menjawab beauftragen - memerintahkan bedenken - memikirkan
bedeuten - berarti, memaksudkan behandeln - mengerjakan, mengurus behaupten - mempertahankan bekommen - mendapat, memperoleh benachrichtigen - memberitahu
beneiden - iri, dengki benutzen - menggunakan beraten - menerka, menasihati bewundern - mengagumi
drehen - membelok, memutar ehren - menghormati, menghargai enthalten - mengandung, berisi erhalten - memegang, menerima erziehen - mendidik, membesarkan
essen - makan
fassen - memegang, menangkap
fühlen - merasakan, meraba-raba haben - memiliki, mempunyai hassen - membenci
heben - mengangkat, mengajukan hören - mendengar
lesen - membaca
lieben - menyukai, menyintai bedienen - melayani, mengabdi begreifen - mengerti, mengisi
begrüßen - memberi salam, menyambut behalten - memegang, menyimpan loben - memuji
retten - menolong, menyelamatkan schlagen - memukul (mundur), menebang sehen - melihat
treffen - mengenai, berjumpa dengan trinken - minum
unterstützen - menyokong verstecken - menyembunyikan verteidigen - membela
wahrnehmen - melihat
zählen - menghitung, mengharapkan
11.1.1.2
Verba dengan datif dan akkusatif
Verba-verba dengan kedua kasus juga banyak sekali. Contoh penggunaan : Kannst du mir dein Fahrrad leihen?
(Bisakah kamu meminjamkan aku sepeda?)
Er hat mir seine wahren Absichten verheimlicht.
(Dia telah menyembunyikan saya maksud-maksud benarnya.)
Pelajarilah verba-verba dengan datif dan akkusatif berikut ini beserta artinya! abnehmen - berkurang
anbieten - menawarkan, mempersembahkan antun - mengenakan, melakukan
antworten - menjawab anvertrauen - mempercayakan
aufdrängen - mendesak, memaksakan befehlen - memerintahkan
beweisen - membuktikan
bewilligen - menerima, mengijinkan nehmen - mengambil
opfern - mengorbankan raten - menasihati, mengira reichen - menyampaikan, mencapai sagen - berkata
schenken - memberi hadiah schicken - mengirimkan schreiben - menulis schulden - berutang bieten - menggigit
borgen - menjaminkan, meminjamkan bringen - membawa
danken - memikirkan
empfehlen - menganjurkan, memujikan entnehmen - merampas, menarik (wesel) entziehen - mengambil, merampas erlauben - mengijinkan
erwidern - menjawab, membalas erzählen - menceritakan, bercerita senden - mengirimkan
spenden - menghabiskan
übergeben - mengabaikan, melalaikan untersagen - melarang
verbieten - melarang
vergeben - memberikan, memaafkan
verheimlichen - merahasiakan, menyembunyikan verschaffen - memberi (kan), menyediakan verschweigen - merahasiakan, tidak mengatakan geben - memberi, menghadiahkan gestatten - memperkenankan, mengijinkan gestehen - mengakui, menginsafi, menganut glauben - percaya, berpendapat, mengira gönnen - meridlakan, mengijinkan leihen - meminjam, menyewa
liefern - menyerahkan, menyampaikan melden - memberitahukan, melaporkan mitteilen - memberitahukan
versprechen - berjanji, menyanggupi verweigern - menolak
verzeihen - memaafkan
vortragen - membawakan (deklamasi), memindahkan (saldo) wegnehmen - mengambil, merampas, mencuri
widmen - mempersembahkan
zeigen - menunjukkan, memperlihatkan zumuten - menuntut, meminta (pengorbanan) zutrauen - menganggap cakap untuk
11.1.1.3
Verba dengan datif
Beispiele:
Du fehlst mir sehr. - Kamu sangat menyalahi saya. Ich gratuliere dir. - Aku mengucapkan kamu selamat.
11.1.1.4
Verba dengan genitif
11.2 Nomina dan artikel (das Substantiv und der Artikel)
11.2.1 Nomina (das Substantiv)
Kata benda dalam bahasa Jerman selain dikenal dengan sebutan das Substantiv juga disebut dengan nama das Nomen. Kedua istilah ini berasal dari bahasa Latin. Arti kata benda adalah kata yang mengacu kepada benda baik konkret maupun abstrak. Contoh kata benda konkret seperti Junge, Baum, Haus. Sedangkan contoh kata benda abstrak seperti Erkenntnis usw4.
Dalam bahasa Jerman, kata benda terbagi kedalam 3 jenis (Geschlecht) yaitu jantan disebut maskulinum (männlich) misalnya Garten; Vater, betina ) betina dinamakan femininum atau (weiblich) seperti Tulpe; Tochter dan netral dikenal dengan neutrum atau neutral (sächlich) umpamanya Gras, Wetter. Penjelmaan Substantiv dari ketiga jenis ini dikenal dengan sebutan das Genus des Substantivs.
Dari contoh-contoh kata benda tersebut di atas, Anda melihat bahwa tiap kata benda selalu diawali dengan huruf besar. Ini merupakan aturan dasar di dalam bahasa Jerman yang menyatakan bahwa: