• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi faktor-faktor SWOT dan penentuan prioritas

Dalam dokumen 4 HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 122-126)

Tabel 41 Data mata pencaharian penduduk Kecamatan Karimunjawa No

4.7 Analisis Kebijakan

4.7.1 Identifikasi faktor-faktor SWOT dan penentuan prioritas

Hasil identifikasi terhadap komponen dan faktor-faktor SWOT dalam pengelolaan sumberdaya kepulauan Karimunjawa disajikan pada Tabel 63.

Tabel 63 Faktor SWOT dalam penyusunan alternatif strategi pengelolaan Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah

S (STRENGTHS) W (WEAKNESSES)

a. Potensi sumberdaya laut dan perikanan, serta keindahan alam bawah laut.

b. Tempat migrasi dan spawning ground (tempat bertelur) bagi beberapa jenis (spesies) ikan.

c. Dukungan yang kuat dari Pemerintah Daerah & Propinsi dalam pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa. d. Potensi nilai-nilai sosial, budaya dan ketaatan masyarakat dalam menjalan- kan agama.

a. Kurangnya keterpaduan koordinasi dan implementasi antar sektoral dalam pemanfaatan dan pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa.

b. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan & pemeliharaan kelestarian sumberdaya alam Taman Nasional Karimunjawa.

c. Rendahnya kualitas SDM masyarakat d. Tingginya ketergantungan masyarakat

setempat terhadap sumberdaya laut/perikanan tangkap

O (OPPORTUNITIES) T (THREATS)

a. Potensi peningkatan kunjungan wisata-wan dan pengembangan wisata wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta (Joglose-mar).

b. Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan pendapatan masyarakat. c. Peningkatan dukungan dan kerjasama dengan instansi/lembaga/LSM baik dalam maupun luar negeri dalam pengelolaan Karimunjawa berkelanjutan.

d. Peningkatan investasi (modal) terutama dari pengusaha luar daerah & pemodal asing dalam pemanfaatan sumberdaya alam Karimunjawa.

a. Konflik pemanfaatan ruang & sumber- daya laut/perikanan antar stakeholders atau pengguna.

b. Potensi terjadinya over fishing (tangkap lebih) dari kegiatan penangkapan ikan. c. Potensi kerusakan habitat, sumber -

daya alam & ekosistem, terutama terumbu karang.

d. Potensi terjadinya penguasaan / per - pindahan kepemilikan lahan / pulau oleh pengusaha luar daerah dan orang asing.

Hasil analisis A’WOT terhadap komponen dan faktor-faktor SWOT disajikan pada Tabel 64. Berdasarkan Tabel 64 menunjukkan bahwa prioritas komponen SWOT dalam kaitannya dengan pengelolaan sumberdaya kepulauan Karimunjawa berturut-turut adalah : (1) kekuatan, menempati prioritas ke I (utama) dengan bobot 0,4649; (2) ancaman, menempati prioritas ke II dengan bobot 0,2189; (3) peluang, menempati prioritas ke III dengan bobot 0,2139, dan (4) kelemahan, menempati prioritas ke IV dengan bobot 0,1023. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dalam pengelolaan sumberdaya kepulauan Karimunjawa unsur kekuatan menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan, sekaligus harus terus menerus dipelihara eksistensi faktor-faktor yang terdapat di dalamnya. Potensi sumberdaya alam, dukungan yang kuat dari pemerintah daerah dan propinsi serta potensi nilai-nilai sosial budaya dan agama menjadi dasar bagi pengelolaan dan pengembangan kepulauan Karimunjawa dalam peningkatan kesejahteraan penduduknya. Dalam waktu yang bersamaan unsur ancaman juga harus diperhatikan, mengingat unsur ini menempati prioritas ke II. Faktor-faktor ancaman yang terdapat di dalamnya seperti potensi konflik kepentingan dalam pemanfaatan sumberdaya dan ruang serta perpindahan kepemi likan atau penguasaan tanah/pulau oleh pengusaha-pengusaha besar dan sejumlah orang asing sangat berpotensi menjadi ancaman yang serius dalam pengembangan kepulauan Karimunjawa ke depan. Fokus strategi kebijakan dalam SWOT disini adalah bagaimana memaksimalkan unsur kekuatan yang ada untuk menangkap peluang dan mengatasi ancaman.

Tabel 64 Hasil analisis A’WOT dari masing-masing responden (key person) untuk komponen SWOT.

Komponen SWOT Bobot rata-rata Prioritas Relatif

S (strength/kekuatan) 0,4649 P-1

W (weakness/kelemahan) 0,1023 P-4

O (opportunity/peluang) 0,2139 P-3

T (threat/ancaman) 0,2189 P-2

Hasil analisis A’WOT pada masing-masing faktor yang terdapat di dalam komponen SWOT disajikan pada Tabel 65. Komponen kekuatan (strength), dari hasil analisis A’WOT menunjukkan bahwa faktor potensi sumberdaya laut dan perikanan serta keindahan bawah laut merupakan faktor kekuatan yang menjadi prioritas pertama (utama) dengan bobot 0,2483. Kemudian secara berturut-turut diikuti oleh tempat migrasi dan spawning ground bagi beberapa spesies ikan dengan bobot 0,1188, dukungan yang kuat dari pemerintah daerah dan propinsi dengan bobot 0,0650, dan potensi nilai-nilai sosial budaya dan agama dengan bobot 0,0329.

Komponen ancaman (threat), dari hasil analisis menunjukkan bahwa faktor potensi kerusakan habitat, sumberdaya alam dan ekosistem merupakan faktor ancaman yang menjadi prioritas pertama atau utama dengan bobot 0,0993. Selanjutnya secara berturut-turut diikuti oleh faktor konflik pemanfaatan ruang dan sumberdaya laut/perikanan antar stakeholders atau pengguna dengan bobot 0,0620, potensi terjadinya over fishing (tangkap lebih) dari kegiatan penangkapan ikan dengan bobot 0,0458, dan terakhir potensi terjadinya penguasaan lahan lahan/pulau oleh pengusaha termasuk orang asing dengan bobot 0,0118.

Komponen peluang (opportunity), dari hasil analisis menunjukkan bahwa faktor potensi peningkatan kunjungan wisatawan dan pengembangan wisata wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta (Joglosemar) me rupakan faktor utama dengan bobot 0,0939. Selanjutnya secara berturut-turut diikuti oleh faktor potensi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan pendapatan masyarakat dengan bobot 0,0648, peningkatan investasi modal terutama dari pengusaha luar daerah dan pemodal asing dengan bobot 0,0313, dan terakhir faktor peningkatan dukungan dan kerjasama dengan instansi/lembaga/LSM baik dalam maupun luar negeri dengan bobot 0,0240.

Komponen kelemahan (weakness), dari hasil analisis menunjukkan bahwa faktor kurangnya keterpaduan dalam koordinasi dan implementasi antar sektor dalam pengelolaan taman nasional Karimunjawa merupakan faktor kelemahan yang menjadi prioritas pertama atau utama dengan bobot 0,0418. Kemudian secara berturut-turut diikuti oleh rendahnya partisipasi masyarakat dengan bobot 0,0318, tingginya ketergantungan masyarakat setempat terhadap sumberdaya laut/perikanan tangkap dengan bobot 0,0240, dan terakhir rendahnya SDM masyarakat dengan bobot 0,0047.

Tabel 65 Hasil analisis penentuan prioritas masing-masing faktor dalam komponen SWOT

Faktor-faktor komponen SWOT Bobot Prioritas relatif

S (Kekuatan)

Potensi sumberdaya laut dan perikanan serta keindahan alam bawah laut.

0,2483 P-1

Tempat migrasi dan spawning ground bagi beberapa jenis ikan.

0,1188 P-2

Dukungan yang kuat dari pemerintah daerah & propinsi dalam pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa

0,0650 P-3

Potensi nilai-nilai sosial budaya dan ketaatan masyarakat dalam menjalankan agama.

0,0329 P-4

W (Kelemahan)

Kurangnya keterpaduan koordinasi dan implementasi antar sektoral dalam pemanfaatan dan pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa.

0,0418 P-1

Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pemeliharaan kelestarian sumberdaya alam Taman Nasional Karimunjawa.

0,0318 P-2

Rendahnya kualitas SDM masyarakat 0,0047 P-4

Tingginya ketergantungan masyarakat setempat terhadap sumberdaya laut dan perikanan tangkap.

0,0240 P-3

O (Peluang)

Potensi peningkatan kunjungan wisatawan dan pengembangan wisata wilayah jawa Tengah dan Yogyakarta (Joglosemar).

0,0939 P-1

Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan pendapatan masyarakat.

0,0648 P-2

Peningkatan dukungan dan kerjasama dengan instansi/ lembaga/LSM baik dalam maupun luar negeri.

0,0240 P-4

Peningkatan investasi (modal) terutama dari pengusaha luar daerah dan pemodal asing.

0,0313 P-3

T (Ancaman)

Potensi konflik dalam pemanfaatan ruang dan

sumberdaya laut/perikanan antar stakeholders/pengguna

0,0620 P-2

Potensi terjadinya over fishing (tangkap lebih) dari kegiatan penagkapan ika n.

0,0458 P-3

Potensi kerusakan habitat, sumberdaya dan ekosistem terutama terumbu karang.

0,0993 P-1

Potensi terjadinya penguasaan/perpindahan kepemilikan lahan/pulau oleh pengusaha luar daerah dan orang asing.

0,0118 P-4

Dalam dokumen 4 HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 122-126)