• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

SUB BAGIAN TATA USAHA  Urusan Keuangan

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.4 Analisis SWOT

5.4.1 Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

Tahap pertama yaitu pengumpulan data. Data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data internal dan data eksternal. Faktor internal didapat dengan mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan yang berkaitan dengan pengelolaan lanskap dalam TMR. Faktor eksternal dapat diketahui dengan mendaftarkan semua peluang dan ancaman yang berasal dari lingkungan luar TMR.

Faktor internal bagi TMR sebagai berikut: 1. Kekuatan (Strenght)

a. TMR memiliki banyak jumlah koleksi satwa dan vegetasi

TMR memiliki koleksi satwa sebanyak 220 jenis/species dan dengan jumlah 2 101 ekor. Sebagian besar pengunjung bertujuan datang ke TMR untuk melihat koleksi satwa tersebut. Selain itu, TMR memiliki koleksi vegetasi sebanyak 171 jenis dan dengan jumlah 15 389 pohon yang dapat memberikan keteduhan bagi pengguna tapak.

b. Harga tiket masuk TMR terjangkau

TMR menawarkan harga tiket masuk yang terjangkau, yaitu sebesar Rp3000 untuk anak-anak (3-12 tahun) dan Rp4 000 untuk dewasa. Sebagai UPT BLUD, TMR wajib memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan. Oleh karena itu, TMR dijuluki sebagai tempat wisata

yang “murah meriah”, artinya dengan harga yang terjangkau pengunjung

dapat berekreasi dengan menyenangkan. c. TMR turut mendukung penghijauan kota Jakarta

TMR memiliki RTH dan berperan dalam melestarikan vegetasi yang secara tidak langsung turut mendukung penghijauan kota Jakarta. TMR mengadakan acara penanaman bibit pohon bersama-sama. TMR merupakan tempat yang representatif untuk dilaksanakannya penanaman bibit pohon tersebut. Beberapa perusahaan CSR (Coorporate Social Responsibility) pernah melaksanakan kegiatan ini di TMR.

d. Satu-satunya taman margasatwa yang ada di kota Jakarta

Di kota Jakarta terdapat banyak tempat wisata, namun dengan konsep Taman Margasatwa atau Kebun Binatang hanya ada satu, yaitu TMR. TMR merupakan salah satu tempat wisata incaran di kota Jakarta.

e. Tempat konservasi, edukasi, penelitian, dan rekreasi

Fungsi konservasi, yaitu pelestarian alam baik flora maupun fauna, dengan beberapa fauna yang bersifat endemik. Fungsi edukasi, yaitu dengan memberikan pendidikan konservasi agar pengunjung mempunyai kesadaran akan pentinganya menjaga kelestarian alam dan lingkungan yang mencakup flora dan fauna. Fungsi penelitian, yaitu sebagai pusat penelitian satwa-satwa langka yang ada di Indonesia. Para peneliti, pelajar, mahasiswa baik dari dalam dan luar negeri melakukan observasi tentang satwa sebagai bahan untuk kajian ilmiah. Fungsi rekreasi, yaitu TMR merupakan tempat rekreasi bernuansa alam dengan fasilitas, sarana, dan prasarana yang menunjang.

f. Memiliki lahan yang luas dengan lanskap yang cukup indah dan nyaman TMR memiliki lahan seluas 147 ha. Luasnya lahan TMR dapat menampung banyak wahana dan dapat menjadi tempat alternatif bagi pengunjung untuk melakukan kegiatan lain seperti berolahraga, memancing, dan berkumpul. TMR juga memiliki lanskap yang cukup indah dan nyaman bagi pengguna tapak.

2. Kelemahan (Weakness)

a. Kurangnya kebersihan pada beberapa area

Pada sebagian area TMR terlihat kurang bersih. Terdapat sampah organik dan nonorganik yang berada tidak pada tempatnya. Hanya beberapa area

yang dipelihara secara intensif dan area lainnya kurang terpelihara sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pada area-area tertentu.

b. Kebersihan pada beberapa kandang satwa kurang baik

Objek yang diminati sebagian besar pengunjung yaitu peragaan satwa. Peragaan satwa merupakan satwa yang berada di dalam kandang untuk dipertunjukkan kepada pengunjung. Namun, kebersihan pada beberapa kandang satwa tergolong kurang baik karena kurangnya pemeliharaan kandang tersebut.

c. Kurangnya anggaran biaya

Dari hasil wawancara dengan pihak pengelola TMR, dikatakan bahwa anggaran biaya operasional untuk TMR masih kurang mencukupi.

d. Kurang jelasnya informasi tentang lokasi untuk pengunjung

Area TMR yang luas harus memiliki papan petunjuk arah dan peta wisata yang jelas agar pengunjung tidak kebingungan atau tidak tersasar. TMR sudah menyediakannya, tetapi untuk beberapa lokasi masih kurang memadai karena informasi yang disampaikan kurang jelas.

e. Kondisi sebagian fasilitas kurang baik

Beberapa fasilitas di TMR memiliki kondisi fisik yang kurang baik. Terlihat beberapa fasilitas yang sudah rusak, terdapat coret-coretan, dan tidak berfungsi dengan baik.

f. Kurangnya tempat parkir untuk pengunjung saat libur nasional

Pada hari libur pendidikan dan hari libur nasional, TMR memiliki peningkatan jumlah pengunjung yang tinggi dibanding hari biasa. TMR memiliki tempat parkir dengan kapasitas sebanyak 400 unit kendaraan roda empat dan 10 000 unit motor. Tempat parkir yang disediakan tidak cukup untuk menampung kendaraan saat terjadi peningkatan pengunjung yang tinggi.

Faktor eksternal bagi TMR sebagai berikut: 1. Peluang (Opportunities)

a. Banyaknya jumlah pengunjung dari berbagai kalangan

Dari data yang didapat, pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2011 TMR memiliki peningkatan jumlah pengunjung. Pengunjung TMR berasal dari dalam kota, luar kota, hingga mancanegara. Hal ini menunjukkan bahwa TMR diminati oleh pengunjung dari berbagai penjuru. Selain itu, TMR juga diminati oleh pengunjung dari berbagai kalangan umur, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.

b. Dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

TMR berada dibawah tanggung jawab Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta. Sumber dana untuk biaya operasional TMR lebih banyak didapat dari subsidi pemerintah yaitu dari Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta. Dalam hal ini TMR mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupa dana, lahan, kepegawaian, dan kerja sama. Mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah merupakan peluang yang baik, karena pemerintah daerah dapat memberikan jaringan koordinasi yang luas untuk mengatur suatu program atau kegiatan yang berskala besar.

Saat ini, isu tentang pemanasan global sedang menjadi tren. Penyebab dari pemanasan global ini yaitu dari faktor alam dan penghuni bumi. Hal tersebut menyebabkan banyak orang dan suatu instansi melakukan beberapa upaya untuk mengurangi dampak buruk dari pemanasan global tersebut, salah satunya yaitu dengan program penghijauan. TMR turut serta dalam penghijauan kota Jakarta yang secara tidak langsung turut mengurangi dampak dari pemanasan global.

2. Ancaman (Threats)

a. Persaingan dengan tempat wisata dan tempat hiburan lain di kota Jakarta Jakarta memiliki beberapa tempat wisata yang memiliki konsep yang berbeda dengan TMR. Tempat wisata tersebut juga menarik untuk dikunjungi. Apabila TMR tidak mempertahankan dan meningkatkan kualitasnya, maka khawatir jumlah peminatnya akan berkurang dan lebih memilih ke tempat wisata lain. Selain itu, Jakarta merupakan kota metropolitan yang memiliki banyak tempat hiburan. Hal tersebut merupakan ancaman untuk TMR.

b. Masuknya pedagang ilegal yang tidak bertanggung jawab

Terdapat banyak pedagang ilegal di TMR yang tidak ikut serta menjaga kebersihan lingkungan TMR. TMR tidak memiliki peraturan yang tegas untuk pedagang ilegal. Akibat ulah pedagang ilegal tersebut, beberapa area di TMR menjadi kotor karena banyak sampah yang berserakan.

c. Masuknya virus penyakit hewan

Pada tahun 2005 TMR sempat mengalami musibah yaitu masuknya virus flu burung (avian influenza) yang menyerang satwa unggas yang ada di dalamnya. TMR sempat ditutup selama 21 hari untuk melakukan penyemprotan desinfektan dan mengobservasi keberadaan virus flu burung yang menjangkiti unggas penghuni TMR. Virus flu burung itu berasal dari burung liar yang bersarang di kawasan TMR. Hal tersebut dapat membahayakan kesehatan satwa dan manusia yang berada di dalam kawasan TMR.

5.4.2 Pembuatan Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External

Dokumen terkait