• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekomendasi Strategi Pengelolaan 1 Menciptakan wahana baru di TMR

SUB BAGIAN TATA USAHA  Urusan Keuangan

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.5 Rekomendasi Strategi Pengelolaan 1 Menciptakan wahana baru di TMR

TMR perlu menciptakan wahana baru dengan tetap memperhatikan etika dan kaidah kesejahteraan satwa agar satwa tidak terganggu. Dengan memanfaatkan satwa dan lahan yang belum dimanfaatkan, TMR dapat menciptakan wahana baru yang lebih interaktif, seperti misalnya baby zoo yang ada di Taman Safari Indonesia. Baby zoo merupakan wahana dengan konsep interaksi langsung kepada bayi satwa. Bayi satwa tersebut tidak membahayakan pengunjung selama masih dalam pengawasan petugas. Bayi satwa yang dapat dimanfaatkan yaitu macan, singa, dan orang utan. Pengunjung biasanya hanya dapat melihat satwa tersebut, tetapi di baby zoo dapat berinteraksi langsung dengan berfoto dan menyentuhnya. Wahana lain yang dapat TMR ciptakan yaitu wahana dengan konsep taman burung, pengunjung dapat berinteraksi langsung dan berfoto dengan beberapa jenis burung antara lain burung kakatua, beo, cendrawasih, dan burung merak.

5.5.2 Meningkatkan kebersihan lingkungan TMR pada area yang kurang bersih

Kebersihan lingkungan TMR perlu ditingkatkan, khususnya pada area yang kurang mendapatkan perhatian dari pihak pengelola TMR. Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan melakukan pembersihan secara lebih rutin pada area yang dinilai tidak bersih, penambahan tempat sampah, membuat papan larangan untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan membuat papan yang berisi ajakan akan pentingnya menjaga lingkungan. Sebaiknya pihak pengelola TMR menyerahkan pemeliharaan secara lebih luas lagi kepada pihak ketiga. Selain itu, perlu pengangkutan sampah organik pada seluruh area TMR secara rutin untuk digunakan dalam pembuatan pupuk kompos sehingga dapat bermanfaat.

5.5.3 Mengadakan program penghijauan yang mengikutsertakan masyarakat

TMR perlu melakukan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat, yaitu program penghijauan dengan penanaman bibit pohon bersama-sama yang mengikutsertakan pengunjung. TMR dapat menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan perusahaan CSR (Coorporate Social Responsibility) untuk melakukan program penghijauan tersebut dan dapat pula dilakukan penyuluhan mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Dari hasil kegiatan tersebut diharapkan akan tercipta lingkungan TMR yang lebih hijau dan sekaligus dapat meningkatkan keindahan TMR.

5.5.4 Mempertahankan keunggulan TMR dan tetap memberikan harga tiket yang terjangkau

TMR harus dapat mempertahankan keunggulan wahana-wahana yang menjadi ciri khasnya dan memberikan pengalaman yang menarik untuk pengunjung. TMR harus selalu memperhatikan berlangsungnya kegiatan konservasi, edukasi, penelitian, dan rekreasi agar dapat berjalan dengan baik. Lanskap TMR yang bertema alami juga merupakan sesuatu yang dapat diunggulkan, hal tersebut harus dapat TMR pertahankan keberlanjutannya. TMR sebaiknya mempertahankan harga tiket yang terjangkau dengan memanfaatkan secara baik subsidi dari Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, agar pengunjung dari segala kalangan dapat selalu menikmati TMR.

5.5.5 Membuat iklan yang menarik agar TMR tetap eksis

TMR perlu membuat iklan yang menarik melalui website, iklan televisi, radio, billboard, atau media cetak. Sebaiknya website TMR diperbaiki dengan membuatnya lebih menarik dan tampilkan artikel-artikel yang diperbaharui terus- menerus. Dalam membuat iklan harus kreatif agar apa yang disampaikan memperoleh perhatian yang serius dari masyarakat. Pembuatan iklan tersebut sebaiknya memperhatikan ukuran, warna, intensitas, posisi, dan pemberi pesan yang menarik. TMR sebaiknya memasang iklan di media cetak dengan ukuran kolom dan ukuran huruf yang besar agar menarik perhatian dengan lebih baik. Selain itu, buat iklan dengan warna-warna yang menarik dan serasi dengan temanya. Intensitas iklan juga perlu diperhatikan, yaitu durasi iklan televisi dan radio yang lebih lama, dan frekuensinya lebih sering. Posisi atau peletakan iklan juga perlu diperhatikan, TMR sebaiknya memasang iklan di halaman utama media cetak dan menggunakan tokoh atau selebriti untuk iklannya agar lebih menarik perhatian.

5.5.6 Menyediakan tempat parkir tambahan pada hari libur nasional

Pada hari libur pendidikan dan hari libur nasional, tempat parkir kendaraan di TMR tidak cukup untuk menampung jumlah kendaraan yang meningkat tinggi. Hal tersebut dapat diatasai dengan menambahkan tempat parkir di dalam area TMR, yaitu dekat kantor pengelola, pusat informasi, lapangan Pusat Primata Schmutzer, tempat karantina, gudang pakan ternak, klinik kesehatan hewan, danau timur, danau selatan, danau barat, dan dekat tempat pengomposan (Gambar 44). Pengunjung yang datang lebih dahulu sebaiknya memarkirkan kendaraannya di tempat parkir tambahan tersebut, agar tidak terjadi bentrok saat pengunjung padat. Selain itu, TMR sebaiknya meminta izin untuk menggunakan tempat parkir pada sekitar halte busway Ragunan dan menggunakan tempat parkir kantor Kementrian Pertanian yang letaknya dekat dengan TMR.

Gambar 44 Tempat parkir tambahan di dalam TMR

5.5.7 TMR perlu membuat peraturan yang tegas untuk pedagang ilegal

TMR perlu membuat peraturan yang tegas untuk melarang masuk pedagang ilegal, pedagang yang diizinkan hanya yang memiliki izin dagang dan kios. Selain itu, perlu penjagaan yang lebih ketat pada beberapa area yang menjadi tempat masuk secara ilegal bagi pedagang tersebut dan TMR perlu menyediakan petugas kemananan yang berkeliling khusus untuk mengontrol pedagang.

5.5.8 Pencegahan dan penanganan dini terhadap virus penyakit hewan yang masuk ke kawasan TMR

Pihak pengelola TMR harus selalu waspada terhadap virus penyakit yang dapat masuk ke dalam kawasan TMR dengan melakukan upaya pencegahan dan penanganan dini terhadap virus penyakit tersebut.

Pencegahan penularan Avian Influenza dapat dilakukan dengan cara: 1. tiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna

unggas harus menggunakan pelindung,

2. bahan yang berasal dari saluran cerna unggas, seperti feses harus ditangani dengan baik (ditanam atau dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi lingkungan sekitarnya,

3. alat-alat yang digunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan, 4. kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan,

6. melakukan kebersihan diri.

Untuk satwa yang sudah terinfeksi dapat ditangani dengan strategi: 1. peningkatan biosecurity,

2. vaksinasi,

3. depopulasi (pemusnahan terbatas) di daerah tertular,

4. pengendalian lalu lintas, produk, dan limbah peternakan unggas, 5. surveilans dan penelusuran,

6. pengisian kandang kembali,

7. pemusnahan menyeluruh di daerah tertular baru, 8. peningkatan kesadaran masyarakat, dan

9. monitoring dan evaluasi.

5.5.9 Menyediakan papan petunjuk arah dan peta wisata yang jelas

TMR perlu menyediakan papan petunjuk arah yang lebih jelas pada beberapa area dengan menyediakannya pada setiap persimpangan jalan. Selain itu, papan petunjuk arah yang sudah ada terlihat kurang menarik dan beberapa ada yang sudah rusak. Sebaiknya TMR mendesain ulang dan membuat papan petunjuk arah yang baru. Rekomendasi papan petunjuk arah TMR dapat dilihat pada Gambar 45. Sebaiknya TMR menyediakan papan peta wisata di beberapa area, yaitu dekat pintu utara, pintu barat, pintu timur, dan pintu selatan. Kondisi papan peta wisata TMR saat ini dan rekomendasi papan peta wisata TMR dapat dilihat pada Gambar 46. Gambar peta wisata TMR secara jelas dapat dilihat pada Lampiran 7.

Gambar 45 Papan petunjuk arah TMR (a) dan rekomendasi (b)

Dokumen terkait