• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Isu dan Penetapan Isu Aktual Serta Faktor Penyebabnya 1. Identifikasi Isu Aktual

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu dan Penetapan Isu Aktual Serta Faktor Penyebabnya 1. Identifikasi Isu Aktual

Isu adalah suatu fenomena / kejadian yang diartikan sebagai masalah. Isu merupakan masalah yang harus segera ditanggapi karena dapat mempengaruhi pelayanan di dalam organisasi itu sendiri. Isu merupakan suatu peristiwa atau kejadian berupa fakta, nilai, atau kebijakan yang dapat diperdebatkan atau menjadi masalah dalam suatu organisasi, lembaga, kelompok yang membutuhkan penanganan guna tercapainya visi dan misi suatu organisasi. Pendekatan indentifikasi isu berawal dari isu umum ke isu khusus yang dihadapi langsung dalam tugas, yaitu dimulai dari melihat Visi dan Misi Kantor Kecamatan Mentebah yaitu “Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Ramah Dan Membahagiakan”, dan Misi “Mengembangkan diri dalam rangka optimalisasi pelayanan dan Memberikan pelayanan yang berkualitas dan efisien”. Kenyataan di lapangan visi & misi tersebut belum terwujud secara optimal.

Kantor Kecamatan Mentebah merupakan instansi yang menerima pelimpahan wewenang secra langsung dari bupati untuk menjalankan fungsinya di tingkat kecamatan dalam rangka pelayanan publik. Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan di instansi tempat bekerja, yaitu Kantor Camat Mentebah. Sumber isu yang diangkat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Adapun Isu-isu aktual yang dapat ditemukan di Kantor Kecamatan Mentebah khususnya di Sub Bagian Program dan Keuangan adalah sebagai berikut:

a. Lemahnya evaluasi kualitas pelaporan keuangan di Kantor Kecamatan Mentebah.

Kualitas laporan keuangan merupakan suatu informasi yang dapat memudahkan pengguna dan pembaca untuk dapat memahami dan dapat diterjemahkan dalam pengetahuan yang memadai tentang suatu aktifitas akuntansi serta dapat mempelajari dan memeriksa informasi yang

dilaporkan.

Aktualnya, di Sub Bagian Program dan Keuangan kualitas laporan keuangan belum optimal dikarenakan kurangnya evaluasi secara periodik sehingg kualitas lamporan

tidak maksimal. Sejalan dengan apa yang dijelaskan di gambar 1.

Evaluasi yang dilakukan pada awalnya cukup sering, namun dewasa ini menjadi jarang dilakukan, waktu pelaksanaan menjadi focus utama yang disebutkan oleh KA Subbag Program dan Keuangan di Kantor Kecamatan Mentebah, dikarenakan waktu evaluasi ya tidak menentu sehingga berimbas pada pelaporan keuangan yang ada.

Gambar 1

28

b. Sulitnya penyusunan LAKIP di Kantor Kecamatan Mentebah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan bagian dari standar akuntabilitas instansi pemerintahan.

Didalam LAKIP terdapat komponen Renstra, Renja, DPA-DPPA dan lainnya sebagai pendukung

LAKIP. Saat penyusunan LAKIP membutuhkan data pendukung yang sudah di sebutkan sebelumnya, kondisinya di Kantor Kecamatan Mentebah, sulit untuk menyusunnya dikarenakan data yang berantakan dan bertumpuk begitu saja, tanpa disusun

berdasarkan pengelompokkan jenis dokumennya. Bisa dilihat di gambar 2, dokumen hanya ditumpuk begitu saja tanpa adanya pengelompokkan sehingga menyulitkan dalam memperoleh data yang diperlukan, data yang sulit didapatkan karena beberapa tulisannya sudah tidak bisa dibaca dan dalam kondisi tidak baik (sobek, rapuh, dsb) dan data yang tidak lengkap sehingga proses penyusunan LAKIP terhambat dan menyebabkan penyampaian LAKIP tidak tepat waktu serta tidak maksimal dalam penyusunannya. Dokumen yang tidak tersimpan tesusun merupakan salah satu faktor utama.

c. Belum adanya bagan alur penyusunan program dan pelaporan keuangan di Kantor Kecamatan Mentebah.

Alur penyusunan program pelaporan keuangan seharusnya merupakan bentuk transparansi dari Kantor Kecamatan Mentebah.

Namun, sesuai aktual yang ada di Kantor Kecamatan Mentebah belum memiliki alur penyusunan

Gambar 2

Gambar 3

program pelaporan keuangan sebagai bentuk transparan bisa dilihat di gambar 3. Hal ini dapat terjadi dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai pentingnya pembuatan alur penyusunan program dan pelaporan keuangan sebagai acuan tahapan proses penyusunan dan pelaporan sehingga bagan alur belum dibuat. Belum adanya bagan alur penyusunan program dan pelaporan keuangan bisa dilihat pada dinding informasi yang hanya menampilkan visi, misi, maklumat, alur pelayanan dan motto seperti di gambar 3.

2. Penetapan Isu Aktual

Untuk penetapan Isu prioritas menggunakan pendekatan analisi APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak) dengan skala 1 - 5, yaitu : a. Aktual : Isu benar-benar terjadi dan sedang hangat di Sub bagian

Program Keuangan di Kantor Kecamatan Mentebah .

b. Problematika : isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu segera dicarikan solusi penanganannya.

c. Khalayak : isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

d. Layak : isu yang masuk akan dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Tabel 4.1

Analisis Penilaian Kualitas ISU melalui Metode APKL

No. Isu Aktual Nilai Kriteria Jumla

h Nilai

Rangkin A P K L g

1. Lemahnya Evaluasi Kualitas Pelaporan Keuangan Di Kantor Kecamatan Mentebah.

3 3 2 3 11 3

2. Sulitnya Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Di Kantor Kecamatan Mentebah.

4 4 3 4 15 1

3. Belum Adanya Bagan Alur Penyusunan Program Dan Pelaporan Keuangan Di Kantor Kecamatan Mentebah.

3 4 3 3 13 2

Skala 1=Sangat rendah, 2=Rendah, 3=Sedang, 4=Tinggi, 5=Sangat Tinggi

30

Dari analisis isu dengan menggunakan alat analisis APKL di atas, maka yang menjadi Isu Prioritas (nilai tertinggi) dan ditetapkan sebagai Isu Rancangan Aktualisasi serta akan dicarikan solusi pemecahan masalahnya adalah : “Sulitnya Penyusunan LAKIP Di Kantor Kecamatan Mentebah.”

3. Identifikasi Faktor Penyebab/Masalah

Berdasarkan tabel APKL diatas, maka isu actual yang menjadi prioritas utama adalah “Sulitnya Penyusunan LAKIP Di Kantor Kecamatan Mentebah.” Dengan nilai 15 yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

a. Data yang berserakan.

Salah satu faktor penyebab sulitnya penyusunan LAKIP ialah data yang beserakan. Berdasarkan fakta yang ditemukan, arsip data yang berserakan karena data yang menumpuk di tempat penyimpanan yang berbeda – beda, file juga disimpan oleh orang yang berbeda-beda, tidak lengkap, dan tidak tersusun secara periode tahunnya serta tidak dikelompokkan sesuai jenis dokumennya.

b. Data yang tidak lengkap

Menurut pengamatan kondisi data yang ada. Data belum diolah lebih lanjut, sehingga informasi yang diperlukan untuk penyusunan LAKIP tidak optimal.

c. Sulitnya untuk memperoleh data

Sulitnya memperoleh data untuk penyusunan LAKIP terkait data di masing-masing bidang belum di singkroisasikan sehingga perlu dilakukan analisis ulang untuk ketepatan data yang di butuhkan.

4. Penetapan Faktor Penyebab/Masalah

Terkait dengan Isu yang terpilih yaitu “Sulitnya Penyusunan LAKIP Di Kantor Kecamatan Mentebah.” telah diidentifikasi tiga penyebab Isu yang menjadi topik dalam rancangan aktualisasi, dan selanjutnya ke tiga penyebab isu yang ada dilakukan analisis penetapan penyebab isu

dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) dengan rentang penilaian menggunakan angka mulai dari 1 sampai 5.

a. Urgency : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti

b. Seriousness : seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan

c. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Tabel 4.2

Analisis Penyebab ISU melalui Metode USG

No. Penyebab Isu

Nilai

Kriteria Jumlah Nilai

Rangki U S G ng

1. Data yang berserakan. 4 3 5 12 1

2. Data yang tidak lengkap. 4 3 4 11 2

3. Sulit untuk memperoleh data yang

diperlukan. 3 2 3 8 3

*1=Sangat rendah, 2=Rendah, 3 =Sedang, 4=Tinggi, 5=Sangat Tinggi Berdasarkan analisis menggunakan metode USG, dapat diketahui bahwa faktor penyebab/masalah yang paling dominan untuk diangkat sebagai faktor penyebab/masalah prioritas adalah faktor penyebab/masalah yang memperoleh jumlah nilai 12, yaitu : “Data yang berserakan”. Berdasar Isu yang terpilih “Sulitnya Penyusunan LAKIP Di Kantor Kecamatan Mentebah” dan faktor penyebab/masalah terpilih

”Data yang berserakan” maka Gagasan pemecahan Isu untuk rancangan aktualisasi berjudul “MEMPERMUDAH PENYUSUNAN LAKIP MELALUI DIGITALISASI DATABASE DENGAN MICROSOFT TEAMS DI KANTOR KECAMATAN MENTEBAH”. Berdasarkan judul tersebut, maka Rencana Kegitan pada Rancangan Aktualisasi ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Mempelajari penggunaan aplikasi Microsoft Teams untuk database.

2. Perancangan desain dokumen pada Microsoft Teams.

3. Mengumpulkan dan memilah data dari masing-masing bidang.

4. Uji coba efektifitas penggunaan Microsoft teams.

5. Sosialisasi tata cara penggunaan Microsoft teams.

32