• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. PENGANTAR

Pada sesi sebelumnya telah dipelajari tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam kaitannya dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP). Di dalam sesi tersebut telah dikemukakan pula bahwa SPM harus tuntas paling lambat akhir tahun 2013. Karena itu, setiap satuan pendidikan (SD/MI dan SMP/MTs) harus segera melakukan evaluasi diri untuk melihat seberapa jauh kesenjangan yang masih ada dalam rangka pemenuhan SPM tersebut.

Langkah awal yang harus dilakukan adalah bahwa setiap satuan pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs) harus mengumpulkan data yang dinyatakan di dalam indikator-indikator pemenuhan SPM. Setelah data yang diperlukan tersebut terkumpul, dan diolah sebagaimana disarankan, satuan pendidikan bisa dengan mudah melakukan evaluasi diri dan melihat tingkat keterpenuhan SPM di satuan pendidikan tersebut. Dengan cara itu, setiap satuan pendidikan bisa dengan pasti menetapkan ‘apakah dirinya sudah memenuhi SPM’ atau ‘masih ada beberapa hal yang perlu disediakan atau perlu dilakukan agar SPM tersebut terpenuhi’.

Pemenuhan SPM harus menjadi prioritas setiap satuan pendidikan dasar. Program dan anggaran harus dirancang sedemikian rupa sehingga sebelum akhir tahun 2013, semua indikator SPM tersebut sudah dipenuhi. Karena itu, setiap satuan pendidikan dasar perlu dengan segera melakukan analisis kesenjangan untuk setiap indikatornya.

Pada sesi ini, peserta akan diajak berlatih menganalisis kesenjangan yang mungkin terjadi pada beberapa indikator SPM. Semoga dengan latihan ini, peserta memiliki bekal kemampuan untuk melanjutkan analisis kesenjangan pada indikator-indikator lainnya secara mandiri di masing-masing satuan pendidikan.

B. TUJUAN

Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan cara:

1. Menentukan keterpenuhan SPM berdasarkan data satuan pendidikan.

2. Mengidentifikasi kesenjangan yang masih ada dalam rangka pemenuhan SPM.

3. Merumuskan rekomendasi dalam rangka pemenuhan SPM.

C. POKOK BAHASAN

1. Pentingnya analisis kesenjangan dalam pelaksanaan evaluasi diri sekolah.

2. Pemodelan proses analisis kesenjangan.

3. Simulasi analisis kesenjangan dalam EDS/M.

D. WAKTU

Waktu yang tersedia untuk sesi ini adalah 180 menit.

E. METODE 1. Presentasi.

2. Simulasi.

3. Diskusi kelompok.

4. Berbagi pengalaman belajar antar kelompok.

F. ALAT DAN BAHAN

1. Komputer/laptop dan LCD, papan tulis, flipchart.

2. Silabus Modul 1. Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah (EDS/M).

3. Rencana Sesi 3. Identifikasi Kesenjangan dan Rekomendasi Pemenuhan SPM.

4. Power point (PPt) 1-9.

5. Latihan 1.3.1.

a. Instruksi Pelatih

b. Data: Kesenjangan terhadap SPM

c. Lembar Bahan Bacaan. Identifikasi Kesenjangan dan Rekomendasi Pemenuhan SPM.

6. Latihan 1.3.2.

a. Instruksi Pelatih

b. Lembar Kerja. Data SDN ‘Aidle Weiss’

c. Lembar Bahan Bacaan. Identifikasi Kesenjangan Pemenuhan SPM untuk Dilaporkan Kepada Pemerintah.

7. Latihan 1.3.3.

a. Instruksi Pelatih

b. Lembar Kerja. Rekapitulasi Identifikasi Kesenjangan Rekomendasi Pemenuhan SPM.

8. Lembar Bahan Bacaan 1.3.3. Kasus # 1. 3,5 Tahun Joni Ngajar Kelas I-VI Sendiri.

9. Lembar Bahan Bacaan 1.3.4. Kasus # 2. Penilaian Pendidikan.

G. STRATEGI

Tahapan Kegiatan Waktu Alat & Bahan

Tahap 1 Pendahuluan

1. Pelatih memulai kegiatan dengan memberikan penjelasan bahwa evaluasi diri dapat dilakukan dengan cara melihat dan membandingkan antara ‘tuntutan SPM’ dan

‘kondisi riil’ yang ada di setiap satuan pendidikan. Proses melihat perbedaan antara

‘tuntutan SPM’ dengan ‘kondisi riil’ ini disebut dengan ‘analisis kesenjangan’. Oleh karena itu, analisis kesenjangan merupakan hal penting dalam Evaluasi Diri Sekolah (EDS).

2. Pelatih menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam sesi ini.

10 dan memastikan setiap peserta bisa membacanya dengan jelas dan/atau memiliki rekaman data seperti pada layar.

2. Pelatih membaca data yang tersedia di LK 1.3.1. tersebut, misalnya “Banyaknya siswa kelas 1 adalah 32, dari tabel pada LK 1.3.1 diperoleh informasi:

a. Ada sebanyak 29 buku Bahasa Indonesia yang telah ditetapkan kelayakannya

b. Ada sebanyak 28 buku Matematika yang telah ditetapkan kelayakannya

c. Ada sebanyak 22 buku IPA yang telah ditetapkan kelayakannya

d. Ada sebanyak 27 buku IPS yang telah ditetapkan kelayakannya

Dapat disimpulkan bahwa ada kesenjangan dalam penyediaan buku Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan IPS. Bahasa Indonesia kurang 3 buku, Matematika kurang 4 buku, IPA kurang 10 buku, dan IPS kurang 5 buku.

1. Dengan menggunakan lembar kerja terlampir, Pelatih memandu menentukan kesenjangan yang masih ada dalam pemenuhan SPM.

2. Pelatih berkeliling ke setiap kelompok, memperhatikan yang dialami peserta, dan memberikan bantuan yang diperlukan.

40 menit

 PPt 6

 LK 1.3.2

Tahapan Kegiatan Waktu Alat & Bahan 3. Pelatih meminta kepada setiap kelompok

untuk membuat rekapitulasi kesenjangan dari setiap indikator SPM yang ada.

4. Pelatih mendorong peserta untuk menyiapkan bahan sharing/dibagi kepada kelompok lain.

Tahap 4 Perumusan Rekomendasi

1. Pelatih meminta kepada setiap kelompok untuk merumuskan rekomendasi agar SPM bisa terpenuhi

2. Pelatih berkeliling ke seluruh kelompok, meyakinkan rekomendasi yang dibuat oleh kelompok sejalan dengan hasil analisis kesenjangan pemenuhan SPM.

3. Pelatih meminta peserta untuk menyiapkan bahan untuk sharing kepada kelompok lain.

40

1. Pelatih meminta hasil kerja dari masing-masing kelompok untuk dikaji kelompok lain.

2. Pelatih mendorong agar karya dari setiap kelompok setidaknya dikaji oleh dua kelompok lain.

3. Karya tersebut dibawa kembali ke kelompok asal dan berbagi ide dengan anggota kelompok semula (10 menit) tentang hal-hal yang ditemukan selama berbagi dengan kelompok lain.

Catatan: Bentuk sharing bisa dilakukan dengan model SHOPPING. Hasil kerja kelompok dipajang di dinding. Satu orang wakil kelompok menjaga pajangan, dan kelompok lain mengunjungi setiap pajangan sambil mengadakan tanya jawab. Setelah memperoleh masukan dari kelompok lain, pajangan diperbaiki sesuai dengan masukan yang diterima.

45

1. Pelatih kembali memberikan penekanan tentang pentingnya menyajikan data yang akurat dan jujur agar kebijakan yang diambil lebih tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Pelatih mengingatkan peserta perlunya berlatih kembali melakukan analisis kajian ini dan bersama-sama dengan seluruh pemangku

10 menit

 PPt 9

 LBB 1.3.3

 LBB 1.3.4

Tahapan Kegiatan Waktu Alat & Bahan pemenuhan SPM yang menjadi tanggung jawab

mereka.

3. Pelatih melakukan selingan membaca contoh kasus selama 3 menit. Peserta bernomor gasal di kelompoknya membaca LBB 1.3.3, peserta bernomor genap membaca LBB 1.3.4. Peserta diminta memberi komentar tentang bacaannya.

H. REFERENSI

1. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

2. Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

3. Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Mimimal Pendidikan Dasar.

4. Modul 2 (2A dan 2B), dan modul 3 SPM untuk sekolah yang juga diterbitkan oleh Basic Education Sector Capacity Support Program (BESCSP) TA 4391 – INO.

Mengapa slide ini penting?

• Sesi ini merupakan kelanjutan dan penyederhanaan dari sesi EDS/M.

Inti uraian:

• Sekolah/madrasah perlu melakukan EDS/M dengan alat dan indikator yang telah disepakati secara nasional, misalnya SNP dan SPM.

Memahami perbedaan antara standar atau indikator SPM dengan realitas (data) di sekolah/madrasah adalah upaya mengubah paradigma dan mind set di kalangan pengelola dan penyelengara sekolah/madrasah.

1

Sesi 1

Identifikasi Kesenjangan dan Rekomendasi

Dokumen terkait