Control Sch Production process NCR Sheet To QA Record biaya Drw A/C Improvement line List non conformity Gambar 5.9 Kerangka pengembangan Design and Drawing Control
5.5. Analisa Flow of Production Process
Proses produksi adalah sekumpulan aktivitas dan resources yang berinteraksi dan terhubung mengubah dan memberi nilai tambah, dan mentransformasikan barang barang atau jasa menjadi barang atau jasa yang berbeda.
Jenis produksi dibagi menjadi :
a. Contiuous Process, mempunyai ciri produksi masal dengan varian kecil
dengan peralatan yang tersusun berdasar urutan kerja produk yang dihasilkan.
b. Intermittent Process, mempunyai ciri produksi dengan hasil jumlah sangat
kecil dengan varian besar sesuai pesanan. Penyusunan peralatan berdasar fungsi proses produksi.
Produksi kapal termasuk tipe proses terputus dengan jumlah produksi kecil dan variasi yang besar, mempunyai urutan aktifitas dengan kegiatan beragam. Menurut Widjaya (1996), produksi kapal adalah rangkaian proses bersifat seri dengan tiap tahap mengandung berbagai variasi kegiatan dan produk antara.
5.6. Identifikasi Kinerja Aliran Produksi (Flow of Production)
Skema aliran produksi menunjukan construction policy sudah terdefinisi di awal proses sebagai dasar desain dan pengadaan material. Integrasi ini mendukung proses produksi Hull construction dan Hull outfitting dengan skema
FOBS on unit, on block dan on board. FOBS wajib memiliki dukungan kesiapan lini material dan palletizing.
Observasi dilakukan di departemen terkait dan wawancara kepada Manajer, Kepala Proyek dan General Manager untuk mengetahui permasalahan proses produksi. Identifikasi permasalahan yang timbul yaitu :
1. Material
- Integrasi dan fungsi control terhadap jadwal dan aliran material menuju SSH
dan palletizing tidak optimal.
- Skema interface dan informasi material belum optimal. - Skema kedatangan material belum sesuai skema FOBS.
- Skema Kontrol tipe dan quantity material/equipment belum sinkron. 2. FOBS
- Skema FOBS Accommodation Part belum optimal. - Skema FOBS On Unit belum optimal.
- Skema FOBS 2.0 belum ada. 3. Skema Subkontraktor
- Kualifikasi dan kuantitas skema subkontraktor BBS Area tidak optimal. - Kualifikasi dan kuantitas man power skema subkontraktor Erection Area
tidak optimal.
- Skema subkontraktor belum optimal kontrak produk, masih outsourcing taste.
4. Erection
- Skema Accuracy Control belum optimal.
5.Test & Function
- Integrasi test & function belum optimal.
Inquiry Quotation Negotiation Contract Preliminary Design Consept Design Basic Design Detail Design Purchsing Material
Purchasing Komersil Design PPC Fab & Ass BBS Grand Ass Fab OF Shop Palletizing OF Shop Berth Area Quay Area Cost Estimation Const Policy Shipbuilding procedure Pre Processing Fabrication Sub Assembly Assembly Blasting & Paint Fabrication OF Painting OF Palletizing Block Stock Grand Ass Pre Erection Erection
Test & Function
Final Painting Launching Remaining test & Function Sea Trial Delivery On Unit OF On Block area 1 On Blok area 2 On Block area 3 On Board area 1 On Board area 2 On Board area 3 Outsouching Informasi line
Role line Problem line
5.7. Identifikasi Kinerja Proses Bisnis
Analisa dilakukan berdasar hasil observasi dan wawancara.
Tabel 5.2 Tabulasi Analisa Flow of Production
No Masalah Item Permasalahan Penyebab Akibat Rencana Perbaikan Hipotesa
1 Material Integrasi dan fungsi control terhadap jadwal dan aliran material menuju SSH dan
palletizing tidak optimal.
Kedatangan material terlambat Quality Sensitiveness Purchasing Time Control ketat Skema interface dan
informasi di SSH dan palletizing harus tersedia
Integrasi jadwal material belum ada Time Sensitiveness Optimalisasi Sistem informasi
kedatangan material Skema interface dan
informasi material belum optimal
Gambar pallet tidak update Time Sensitiveness Integrasi Sistem informasi dan
penjadwalan Data pallet tidak update
Lay out palleizing tidak optimal Time Sensitiveness Optimalisasi lay out palletizing.
Skema kedatangan material belum sesuai skema FOBS
Gambar palletizing on unit, on block dan onboard tidak ada
Time Sensitiveness optimalisasi Gambar palletizing Informasi pekerjaan paletizing harus didesain sejak proses desain engineering di Div Desain.
Skema Kontrol tipe dan quantity material/equipment belum sinkron.
perbedaan hasil data spesifikasi teknis dengan data pengiriman
Time Sensitiveness Informasi bagian pembelian ke vendor masalah list pengadaan barang sesuai kesepakatan awal pada saat spesifikasi teknis
pengiriman bertahap Time Sensitiveness
Kontrol gambar tidak terpusat Quality Sensitiveness Kontrol distribusi gambar
terpusat dengan tanda acceptance siap diproduksi penarikan gambar (recall) tidak ada Cost Sensitiveness
Proses desain kurang teliti Cost Sensitiveness
2 Sistem
FOBS
Aplikasi FOBS akomodasi part belum optimal
Fasilitas produksi tidak optimal
Time Sensitiveness
desain engineering harus mendukung metode FOBS
Skema FOBS
integral dengan desain, perencanaan dan penjadwalan Sistem outfitting On Unit
belum optimal
Gambar produksi tidak optimal Time Sensitiveness
penjadwalan tidak optimal Time Sensitiveness
Skema FOBS 2.0 belum ada Integrasi dan analisa holistik Quality Sensitiveness Cost Sensitiveness Time Sensitiveness
3 Skema Subcontr ator
Kualifikasi dan kuantitas skema subkontraktor BBS Area tidak optimal
Kontinuitas tenga kerja tidak terjaga dengan baik, terjadi fluktuasi jumlah tenaga kerja tiap harinya
Time Sensitiveness Subcontractor Scheme sesuai target dan jumlah tenaga kerja
includeequipment dan tools
Subcontractor Scheme sesuai target dan jumlah tenaga kerja include equipment dan tools
Kualifikasi dan kuantitas man power skema
subkontraktor Erection Area tidak optimal
Quality Sensitiveness
Skema subkontraktor belum optimal kontrak produk, masih outsourcing taste
Lean management belum optimal Quality Sensitiveness Cost Sensitiveness Time Sensitiveness
Analisa dan evaluasi holistik
4 Erection Skema Accuracy Control
belum optimal
Accuracy Scheme tidak optimal Time Sensitiveness Cost Sensitiveness
Detailed And Dimension Drawing sesuai Accuracy Scheme Aplikasi Accuracy Scheme 5 Test & Function equipmen
Integrasi test & function belum optimal.
Jadwal proses test & function belum di breakdown secara detail
Time Sensitiveness Integrasi Jadwal proses test & function sesuai fungsi waktu, man power dan material.
Integrasi Jadwal proses Test & Functioninclude
waktu, man power dan material. Kontrol proses test &
function belum optimal.
Integrasi Test And Function Scheme tidak optimal
Time Sensitiveness Problem Data Base test & function.