• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, pembelajaran keterampilan menulis pantun merupakan salah satu pembelajaran yang penting bagi peserta didik namun keterampilan menulis pantun pada siswa SMP Negeri 24 Semarang khususnya pada peserta didik kelas VII F masih kurang maksimal dan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya yaitu faktor siswa, guru, dan teknik serta media yang digunakan dalam proses belajar mengajar.

Faktor siswa dalam pembelajaran menulis pantun antara lain siswa merasa enggan belajar menulis khususnya menulis pantun, sebagian siswa menganggap bahwa pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang sulit sehingga mereka bersikap tidak peduli, siswa kurang berminat mengikuti pembelajaran menulis pantun, siswa kesulitan dalam mengembangkan ide atau gagasan untuk menulis pantun, siswa merasa kurang berminat pada pembelajaran karena jenuh dengan penjelasan teori dari guru, siswa merasa takut untuk memulai menulis karena mereka menganggap menulis itu sulit, siswa kurang menguasai materi tentang pantun, siswa kurang berlatih dalam menulis termasuk menulis pantun, siswa terlalu banyak dibebani tugas-tugas mata pelajaran lainnya sehingga kemampuan menulis siswa dikesampingkan, banyaknya anggapan bahwa mempelajari bahasa Indonesia itu mudah tanpa harus belajar pun bisa dan anggapan bahwa ilmu eksak lebih penting dari pada ilmu noneksak, siswa lebih memilih menulis pantun yang sudah ada dibuku dari pada menulis pantun dengan idenya sendiri.

Pada pembelajaran menulis pantun, guru kurang variatif dalam memilih metode dan media pembelajaran sehingga siswa merasa bosan, tidak termotivasi dan tidak tertarik mengikuti pembelajaran menulis pantun. Pada proses pembelajaran guru umumnya menjelaskan materi pantun, dan di akhir proses pembelajaran guru memberikan tugas menulis pantun. Proses belajar yang demikian kurang mendapatkan hasil maksimal karena guru tidak memberikan bimbingan menulis pantun dengan cara menunjukkan proses menulis pantun kepada siswa secara langsung, sehingga ketika siswa diberi tugas menulis pantun siswa mengalami kesulitan.

Pada faktor teknik dan media pembelajaran menulis pantun guru hanya memberikan penjelasan tentang materi pantun dan siswa hanya mendengarkan lalu siswa ditugasi untuk menulis pantun. Pembelajaran tersebut tanpa adanya media pembelajaran yang mendukung untuk menarik perhatian siswa yang sebenarnya sangat penting untuk mengingkatkan kreativitas siswa dalam menulis pantun dan memudahkan siswa dalam mengungkapan perasaan serta ide atau gagasan dalam menulis pantun.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang akan dibahas dibatasi agar pembahasan tidak terlalu luas. Permasalahan yang akan diteliti yaitu pembelajaran keterampilan menulis pantun yang masih belum maksimal yang disebabkan oleh beberapa faktor 1) siswa kurang memahami materi pantun; 2) kurangnya siswa dalam praktik menulis pantun sehingga siswa kurang percaya diri dalam menulis; 3) siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.4.1 Bagaimanakah proses pembelajaran keterampilan menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang?

1.4.2 Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang?

1.4.3 Bagaimanakah perubahan perilaku belajar siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang dalam mengikuti pembelajaran keterampilan menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.

1.5.1 Mendeskripsikan proses pembelajaran keterampilan menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang.

1.5.2 Mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang.

1.5.3 Mendeskripsikan perubahan perilaku belajar siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang dalam mengikuti pembelajaran keterampilan menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapatkan dari penelitian mengenai peningkatan keterampilan menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun ada dua yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.

1.6.1 Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan kajian pembelajaran menulis, bagi pengembangan teori pembelajaran sastra pada umumnya, serta dapat mengembangkan teori pembelajaran menulis pantun sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan dan mempertinggi interaksi belajar mengajar melalui model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) serta pemanfaatan media kartu pantun.

1.6.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi siswa, guru dan sekolah. Bagi siswa, penelitian ini memudahkan siswa dalam menemukan dan mengembangkan gagasan maupun kreativitasnya dalam kegiatan menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan alternatif pemilihan model pembelajaran menulis pantun dan dapat mengembangkan keterampilan guru Bahasa dan Sastra Indonesia. Selain itu diharapkan dapat memberikan masukan dan perbaikan dalam penggunaan model pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar lebih menarik, bervariasi, dan tidak membosankan.

Bagi sekolah, penelitian menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun ini dapat memberikan manfaat peningkatan mutu proses pembelajaran dan meningkatkan interaksi belajar mengajar siswa sekolah. Sehingga kualitas dan prestasi keterampilan menulis khususnya keterampilan menulis pantun dapat meningkat.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

Dokumen terkait