• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Peluang, Ancaman, Kekuatan, dan Kelemahan Usaha Kecil Cok Ko Tengok (CKT)

4. Aspek Sumber Daya Manusia

4.2.3 Identifikasi Peluang, Ancaman, Kekuatan, dan Kelemahan Usaha Kecil Cok Ko Tengok (CKT)

Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal maka didapatkan peluang dan ancaman yang dihadapi oleh usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT). Peluang dan ancaman tersebut berasal dari lingkungan makro dan lingkungan mikro. Sedangkan berdasarkan analisis internal didapatkan kekuatan dan kelemahan. Kekuatan dan kelemahan tersebut berasal dari fungsional usaha berupa sumber daya manusia, produksi dan operasi, keuangan dan pemasaran.

1. Peluang

Suatu peluang bagi usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar dengan adanya pelatihan dan pengembangan bagi pengusaha-pengusaha yang sedang merintis usaha kecil. Bukan hanya itu, kementerian koperasi dan UMKM membantu para pengusaha dalam permodalan melalui pola dana bergulir untuk wirausaha pemula dan perijinan usaha di pemerintah daerah. Rancangan stragis tersebut dapat menggali potensi pengusaha untuk mampu bersaing dengan usaha-usaha yang ada di dalam pasar melalui kompetensi yang inovatif untuk menghasilkan produk yang memiliki kualitas memenuhi standarisasi nasional.

Usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) sering membukan stan di pameran-pameran(exhibition), pesta yang diadakan di kota Pematang Siantar, Medan dan sekitarnya. Melalui acara tersebut usaha kecil ini memiliki peluang untuk mengenalkan produk CKT kepada orang-orang yang mengunjungi pameran atau pesta tersebut. Pengunjung pameran atau pesta biasanya datang dari berbagai tempat, ini merupakan peluang besar bagi usaha kecil ini.

Diterapkannya perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN akan merupakan peluang bagi usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar dalam perluasan pasar. Produk usaha kecil ini akan bersaing dengan produk domestik maupun manca negara dengan kualitas yang berbeda-beda bahkan harga yang bersaing. Hal ini mendorong usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar harus inovatif dan kreatif untuk mempertahankan pasar yang sudah ada dan memperluas pasar.

2. Ancaman

Kebijakan pemerintah yang menyetujui perjanjian perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan suatu kesempatan bagi usaha-usaha kecil manca negara memasuki pasar Indonesia. Datangnya usaha- pengusaha-pengusaha lain yang memiliki kompetensi yang lebih tinggi dan kualitas produk yang lebih baik akan menguasai pasar yang ada di Indonesia.

3. Kekuatan

Usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) merupakan salah satu usaha ekonomi kreatif yang memproduksi baju bermotif Batak baik dalam tulisan, gambar, maupun gorga. Kekuatan usaha kecil ini mampu memproduksi baju sesuai dengan keinginan masyarakat Batak dengan kualitas yang mampu bersaing dengan adanya persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan. Hubungan kekerabatan terjalin baik dengan pelanggan maupun karyawan.

Sistem manajemen keuangan dalam usaha kecil ini pun memenuhi standarisasi akuntansi dan sudah melakukan pencatatan sejak dimulainya usaha ini. Sehingga pemilik usaha ini mengetahui secara jelas perubahan keuntungan

yang didapat dari waktu ke waktu, kapan balik modal (break even point), juga mengetahui saat pendapatan pada titik terendah.

Pemasaran dilakukan melalui media sosial dengan teknologi yang canggih sangat membantu pelanggan dan produsen, karena sanagat efektif dan efisien terhadap waktu dan biaya.

4. Kelemahan

Kelemahan usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) pada faktor internal adalah kemajuan teknologi tidak mampu menjangkau seluruh lapisan pasar khususnya orang yang tidak menggunakan teknologi dan media sosial maupun lapisan masyarakat yang tidak terlalu sering membuka media sosial.

Keterbatasan modal berdampak pada jumlah produksi menjadi suatu kendala usaha kecil ini dalam memenuhi permintaan konsumen atau pasar. Di samping itu juga waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi baju membutuhkan waktu yang lama.

Tabel 4.1 Peluang dan Ancaman Lingkungan Eksternal Usaha Kecil Cok Ko Tengok (CKT) Faktor Eksternal Peluang Ancaman a. Kondisi Ekonomi b. Politik dan Hukum 1. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia diikuti meningkatnya daya beli masyarakat.

2. Pemko Pematang Siantar mendukung pengembangan usaha kecil.

3. Kementerian Koperasi dan UMKM melalui rancangan stragisnya sangat membantu para pengusaha pemula dalam memulai wirausaha melalui

1. Perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) meningkatkan jumlah kompetitor manca negara.

c. Sosial-Budaya dan Demografi d. Teknologi e. Pesaing Baru f. Daya Tawar Pembeli g. Daya Tawar Pemasok h. Produk pengganti

bantuan permodalan, perijinan usaha dan pengembangan sumber daya manusia. 4. Kesepakatan perdagangan

bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN membuka pasar. 5. Kecintaan masyarakat Batak

dalam melestarikan kebudayaan sangat tinggi. 6. Kebiasaan masyarakat yang

merantau akan kembali ke daerahnya pada saat hari raya tertentu.

7. Meningkatnya kemudahan dan efisiensi biaya produksi dan pemasaran.

8. Menjalin hubungan yang baik dengan pembeli/pelanggan. 9. Memiliki hubungan yang baik

dengan pemasok.

2. Budaya asing mempengaruhi gaya hidup masyarakat Batak.

3. Adanya niat jahat orang lain untuk meng hack website atau media sosial lainnya. 4. Konsumen beralih ke tempat lain. 5. Konsumen lebih berminat membeli produk pengganti Sumber : data primer diolah 2016

Tabel 4.2 Kekuatan dan Kelemahan Lingkungan Internal Usaha Kecil Cok Ko Tengok (CKT)

Faktor Internal Kekuatan Kelemahan

a. Pemasaran b. Keuangan dan Akuntasi c. Produksi/ Operasi dan Penelitian Pengembangan 1. Pemasaran berbasis teknologi yakni menggunakan media sosial. 2. Mempunyai

pelanggan yang tetap. 3. Terjalin mitra kerja

yang baik terhadap semua pelanggan dan konsumen.

4. Memiliki lokasi yang strategis. 5. Penentuan harga yang fleksibel. terhadap pelanggan. 6. Pencatatan keuangan sudah memenuhi standarisasi akuntansi. 7. Pencatatan sudah diterapkan dengan baik sejak usaha Cok Ko Tengok (CKT) dirintis.

8. Desain produk yang kreatif dan inovatif. 9. Kemampuan menjual

produk sesuai kebutuhan

konsumen. 10. Kemampuan

memasok baju Cok Ko Tengok (CKT) secara berkelanjutan. 11. Kebutuhan baku

tersedia banyak. 12. Kualitas produk baik

dan mampu bersaing dalam pasar.

1.Tidak dapat

menjangkau kalangan konsumen yang tidak menggunakan

teknologi dengan efektif.

2.Strategi promosi melalui iklan kurang agresif.

3.Keterbatasan produksi berdasarkan modal yang tersedia.

4.Membutuhkan jangka waktu yang lama untuk memproduksi.

d. Sumber Daya Manusia

13. Pelayanan terhadap konsumen menjadi prioritas

14. Pelayanan purna jual yang baik.

5.Perekrutan karyawan memiliki kriteria yang rendah.

6.Insentif pada karyawan tidak berdasarkan kemampuan karyawan dalam memasarkan produk CKT.

Sumber : data primer diolah 2016

Dokumen terkait