• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2.2 Identitas Informan

Dalam penelitian ini yang dijadikan informan adalah masyarakat Surabaya yang memiliki keterlibatan dengan persepakbolaan lokal maupun nasional dan mengikuti serta berperan dalam perkembangan persebaya dan bonek, missal pengurus persebaya, anggota DPRD Kota Surabaya, Jurnalis, Pengamat Sepak Bola, dan dari beberapa kalangan masyarakat Surabaya. Sehingga nantinya pertanyaan yang diberikan dapat dijawab dengan sebenar-benarnya dan dapat dipertanggungjawabkan oleh mereka sebagai informan.

Alasan-alasan tersebut sesuai dengan teori Komunikasi Antar Budaya yang dekemukakan oleh Gudy Kunst dan Kim yaitu bahwa setiap individu ketika melakukan komunikasi dengan individu lain dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosialbudaya, psikobudaya yang melekat pada diri individu tersebut yang merupakan faktor internalnya, dan juga dipengaruhi faktor lingkungannya sebagai faktor eksternanya. Persepsi yang merupakan proses penciptaan makna terjadi lebih dahulu sebelum seseorang berkomunikasi atau menyampaikan pesan kepada orang lain, yang juga terjadi secara internal pada diri individu. (Mulyana, 2004 : 156-159)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan stereotipe Bonek dari sudut pandang masyarakat Surabaya yang bersangkutan secara langsung dengan Bonek. Setiap informan pastinya akan memiliki perbedaan persepsi mengenai permasalahan ini karena dipengaruhi faktor atensi, fungsional, maupun struktural. Setiap informan akan memberikan tanggapan, pendapat dan informasi yang akan diperikan peneliti dalam

menyusun penelitian ini. Berikut ini peneliti mencantumkan data diri dari informan-informan yang telah diawancarai :

Tabel 4.1 Identitas Informan

Nama Informan Usia L/P Status

Reza 36 L Ketua BMP (Bonek Merah

Putih)

Shandy 34 L Presenter TV dan Radio

Olahraga

Bagus 21 L Mahasiswa UNAIR

Irfan 22 L Polisi Polres Surabaya Timur

Andik 18 L Pemain Persebaya

Soepangat 60 L Humas Persebaya

Imron 43 L Ketua YSS (Yayasan Suporter

Surabaya)

Rusly Yusuf 43 L Anggota DPRD Surabaya

Icha 22 P Jurnalis

Dari table diatas diketahui bahwa informan-informan dengan usia, latar belakang, status sosial, dan pendidikan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya akan menghasilkan jawaban-jawaban yang berbeda pula tergantung pada tingkat pengetahuan, kebiasaan serta pengalaman masa lalu. Berikut peneliti menjelaskan

lebih rinci disertai informasi tambahan untuk lebih mengenal informan-informan tersebut :

1. Informan Pertama

Bernama Reza, berjenis kelamin laki-laki, berusia 36 tahun, saat ini Reza adalah Ketua BMP (Bonek Merah Putih) salah satu organisasi atau kelompok suporter persebaya yang berbadan hukum. BMP sendiri sebenarnya sudah lama ada tapi baru berbadan hukum desember 2009 kemarin, meskipun tergolong kelompok suporter yang baru akan tetapi BMP sudah memilik anggota yang lumayan banyak. Laki-laki yang berkediaman di daerah Sawotratap ini menjadi suporter setia persebaya yang biasa dijuuki bonek sejak 15 tahun yang lalu hingga sekarang mempunyai dua anak. Reza juga perna menjabat sebagai Ketua YSS (Yayasan Suporter Surabaya), lalu pada tahun kemarin Reza mendirikan BMP. Selain menjadi ketua dan pendiri BMP, Reza mempunyai pekerjaan dibidang travel. Hampir seluruh Stadion di Indonesia pernah didatangi oleh Reza, karena setiap Persebaya bermain tandang atau diluar kota Surabaya dia pasti datang, tapi semua itu dilakukan waktu mudanya. Sekarang Reza sudah berkeluarga dan mempunyai dua anak, sehingga untuk tur keluar kota untuk mendukung Persebaya sangat dibatasi. 2. Informan Kedua

Bernama Shandy, berjenis kelamin laki-laki, berumur 34 tahun. Shandy merupakan salah satu penyiar Radio Suzana yang sangat terkenal di Surabaya, setiap pagi dan siang shandy selalu menyapa pendengar radio dengan suaranya yang khas. Program acara sepak bola yang dia siarkan selalu mengupdate hasil-hasil pertandingan nasional maupun internasional, karena

kecintaannya terhadap dunia sepak bola, membuat shandy mempunyai panggilan Shandy gibol. Gibol adalah singkatan dari gila bola. Julukan tersebut melekat hingga sekarang. Akhir-akhir ini Shandy juga menjadi salah satu presenter Stasiun TV lokal dalam program Let’s goal. Laki-laki yang berkediaman di daerah Sidoarjo ini juga salah satu penggemar Persebaya, klub sepak bola kebanggaan warga Surabaya. Karena Shady merupakan prnyiar Radio dan memiliki wawasan yang luas tentang sepak bola, sehingga dia sangat lugas dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peneliti.

3. Informan Ketiga

Bernama Bagus Teddy, berjenis kelamin laki-laki, berusia 21 tahun. Bagus adalah salah satu mahasiswa Unair (universitas Airlangga) jurusan Sistem Informasi, Unair merupakan salah satu universitas negeri dan terkanal di Surabaya. Saat ini Bagus sibuk untuk menyelesaikan tugas akhirnya sebagai persyaratan kelulusannya, selain kesibukannya dalam hal akademis dia juga masih mempunyai kesibukan lainnya seperti menjadi ketua UKM bulutangkis dan ketua Airbone. Airbone adalah singkatan dari Airlangga Bonek, kelompok suporter yang anggotanya adalah mahasiswa Unair dari semua jurusan. Kesolidan dan kekompakan Airbone tidak perlu diragukan lagi, selain untuk mendukung Persebaya airbone juga sering melakukan kegiatan sosial, Contohnya pada bulan Ramadan tahun lalu mereka membagikan ta’jil didarah bamboo runcing. Airbone juga melakukan kegiatan futsal dan kumpul-kumpul rutin setiap minggunya. Bagus berasal dari keluarga yang berkecukupan yang berkediaman di daerah Manukan, memang jarak kampus dari rumahnya sangat jauh tapi tidak membuat Bagus malas kuliah. Bagus

juga merupakan lulusan dari salah satu SMA negeri unggulan di Surabaya, dilihat dari sudut pandang pendidikannya Bagus mempunyai tingkat kecerdasan yang luar biasa dan hal ini membuat peneliti sangat nyaman saat mewawancarai Bagus.

4. Informan Keempat

Bernama Irfan, Berjenis kelamin laki-laki, berusia 22 tahun. Irfan adalah salah satu anggota kepolisian Republik Indonesia, saat ini dia berpangkat Bripda. Setelah lulus SMA Irfan tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi walaupun Irfan termasuk berasal dari keluarga yang berkecukupan, orang tuannya pengusaha makanan. Karena menjadi seorang Polisi adalah cita-citanya sejak kecil, sehingga setelah lulus SMA dia langsung mendaftar sebagai calon Polisi, pada tahun 2006 Irfan resmi menjadi Polisi. Laki-laki yang mempunyai hobi karaoke ini bertugas di Polres Surabaya Timur, Surabaya Timur mencakup daerah stadion 10 Nopember yang menjadi kandang dari Persebaya, setiap laga kandang Persebaya selalu banyak petugas dari kepolisian yang berjaga-jaga untuk keamanan, salah satunya adalah Irfan. Irfan sering sekali ditugaskan untuk menjaga setiap pertandingan Persebaya di Stadion 10 Nopember, Sehingga membuat Irfan berhadapan langsung dengan bonek yang sedang diteliti oleh peneliti. Irfan mempunyai banyak informasi tentang bonek yang sedang mendukung tim kesayangannya untuk diceritakan kepada peneliti.

5. Informan kelima

Bernama Andik Vermansyah, berjenis kelamin laki-laki, berusia 18 tahun. Saat ini Andik adalah salah satu pemain dari Persebaya Surabaya, punggawa

persebaya yang bernomor punggung 3 ini berposisi sebagai gelandang serang. Karir Andik sebagai pemain sepak boa termasuk sangat mulus. Pemain asli didikan kompetisi internal persebaya ini merebut medali emas pada PON di Kalimantan Timur pada tahun 2008 lalu, sebelumnya pada tahun 2006 Andik berhasil menjadi top skor dan pemain terbaik dalam piala Bambang DH. Sebagai pemain sepak bola Andik sebenarnya tidak memiliki postue yang ideal sebagai pemain sepak bola, pemain yang bertinggi badan 163 cm termasuk pemain terpendek dalam skuad persebaya, tetapi karena memiliki kemampuan dribbling bola yang diatas rata-rata membuat pelatih persebaya Rudy W. Keljes sangat tertarik dan hampir selalu menjadi starter. Pemain yang baru berusia 18 tahun ini baru lulus SMA pada tahun ini, karena latar pendidikannya yang baru saja lulus SMA, sehingga dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peneliti agak tersendat- sendat.

6. Informan keenam

Bernama Soepangat, berjenis kelamin laki-laki, berusia 60 tahun. Informan yang keenam ini merupakan informan tertua dari semua informan yang peneliti dapat. Pria kelahiran asli Surabaya ini adalah Humas dari Persebaya Surabaya, yang berkantor di Stadion Gelora 10 Nopember. Soepangat menjadi Humas Persebaya sejak tahun 1982 dan sempat vacum dalam kepengurusan persebaya pada tahun 1998. Selama vacuum dalam kepengurusan Persebaya, Soepangat bertugas MC pertandingan Tinju Prof di Surabaya dan kota-kota lainnya serta menunaikan Ibadah Haji. Pria yang mempunyai tiga anak ini masih sangat energik meskipun usiannya memasuki kepala enam, hal ini terlihat dari kegiatannya yang masih banyak, tidak hanya

dalam kepengurusan persebaya tetapi diluar persebaya Soepangat juga menjadi Ketua BP3 di SDN Tambaksari I. Karena pengalamannya yang sangat banyak membuat peneliti sangat tertarik untuk menggali informasi tentang bonek kepada Soepangat.

7. Informan ketujuh

Bernama Imron, berjenis kelamin laki-laki, berusia 43 tahun. Pria yang berpawakan besar ini merupakan ketua YSS (Yayasan Suporter Surabaya), YSS sendiri adalah kelompok suporter dari kesebelasan Persebaya yang paling tua dari pada kelompok-kelompok suporter lainnya. Imron yang akrab disapa dengan Abah Imron merupakan keturunan dari Madura tapi dia lahir di Surabaya, kecintaannya kepada Persebaya tidak perlu diragukan lagi, banyak hal yang dia korbankan demi persebaya. Awal Imron menjadi ketua YSS adalah diutus secara langsung oleh pendiri YSS yaitu Wastomi yang sekarang menjabat menjadi Pembina dan penasehat, Penunjukan atas dirinya dilakukan dua tahun yang lalu. Selain menjadi Ketua YSS Imron jg mempunyai usaha besi tua yang berada dirumahnya sendiri di daerah bagong. Imron mempunyai latar budaya Madura yang terkenal keras, tetapi saat wawancara dengan dia hal itu terasa jauh, Imrom sangat rama kepada siapapun, tidak salah jika Wastomi mendaulat dia sebagai Ketua YSS.

8. Informan ketujuh

Bernama Rusli yusuf, berjenis kelamin laki-laki, berusia 43 tahun. Rusli adalah anggota DPRD Kota Surabaya periode 2009-2014 dari partai Demokrat, Rusly bertugas di komisi B. Pria yang bertempat tinggal di j. Wonokitri 8/87 ini sangat bersahaja, hal ini terbukti dengan letak rumahnya

yang masih didalam perkampungan yang padat penduduk, meskipun sudah menjadi anggota dewan tapi kehidupan Rusli jauh dari mewah. Rusly juga mengaku sebagai Pembina Bonek siji ae, bonek siji ae merupakan salah satu kelompok suporter yang berada di sekitar rumahnya. Dengan wawasan Rusly yang sangat luas dan tingkat pendidikan yang cukup tinggi, membuat peneliti tidak kesulitan dalam melakukan wawancara.

9. Informan kesembilan

Bernama Icha, berjenis kelamin perempuan, berusia 22 tahun. Icha bukanlah nama asli, tetapi hanya nama panggilan, informan tidak bersedia menyebutkan nama asli hanya menyebutkan nama panggilan, tapi apalah arti sebuah nama yang penting peneliti mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Icha merupakan salah satu wartawati koran di Surabaya, pertemuan peneliti dengan informan ialah pertemuan yang tidak disengaja, disaat peneliti ingin mencari informasi di mess persebaya disitulah bertemu dengan seorang wartawati yang juga sedang mecari berita tentang persebaya. Icha yang bertempat tinggal di daerah petemon merupakan wartawati yang sedang magang di koran Memo dan ditugaskan untuk meliput tentang perkembangan Persebaya. Icha yang masih kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya ini merupak mahasiswa yang cukup pintar dengan nilai yang lumayan baik disetiap mata kuliahnya, sehingga Icha bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dengan baik.

Dokumen terkait