• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

5.1 Identitas Informan

Informan dalam penelitian ini adalah anggota kelompok tani yang ada di Gapoktan Harapan Jaya di Desa Kalemandalle Kabupaten Gowa. Karakteristik dalam penelitian ini meliputi: Umur, pendidikan, lama bergabung di kelompok tani, dan jumlah tanggungan keluarga. Karakteristik responden adalah sebagai berikut:

1. Umur

Umur merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi efisiensi belajar, karena akan berpengaruh terhadap minatnya pada macam pekerjaan tertentu sehingga umur seseorang juga akan berpengaruh terhadap motivasinya untuk belajar. Bertambah umur seseorang akan menumpuk pengalaman-pengalamannya yang merupakan sumberdaya yang sangat berguna bagi kesiapannya untuk belajar lebih lanjut (Mardikanto, 2009).

Umur merupakan salah satu waktu untuk mengukur keberadaan suatu benda atau makhluk berdasarkan waktu, baik yang hidup maupun yang sudah mati.

Umur mulai terhitung sejak lahir hingga sekarang. Penentuan umur dilakukan dengan menggunakan hitungan tahun.

35 Tabel 7. Umur informan di Desa Kalemandalle, Kecamatan Bajeng Barat

Kabupaten Gowa.

Umur Jumlah (Orang) Presentase (%)

36-45 8 47,05

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2021

Tabel 7 menunjukkan bahwa umur petani responden antara 36-45 tahun berjumlah 8 orang dengan presentase 47,05%, umur 46-55 tahun berjumlah 3 orang dengan prsentase 17,65%, umur antara 56-65 tahun berjumlah 5 orang dengan prsentase 29,41%, umur 66-75 tahun tidak terdapat jumlah orang dengan presentase 0% dan umur 76-85 berjumlah 1 orang dengan presentase 5,89%.

Artinya umur informan di Desa Kalemandalle Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa rata-rata masih tergolong pada usia produktif dan memiliki fisik yang kuat untuk melakukan budidaya pertanian. Hal ini sesuai dengan pendapat Lesmana, dkk ( 2013), yang mengatakan umur petani yang produktif berkisaran antara 15-54 tahun.

2. Pendidikan Informan

Menurut (Notoatmojo, 2003) menyatakan bahwa pendidikan merupakan upaya untuk menjadikan sumber daya manusia yang lebih baik, terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian. Pendidikan berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang diperlukan oleh suatu instansi atau organisasi sehingga cara pekerjaannya pada kemampuan psikomotor menjadi

36 baik. Pendidikan dengan berbagai programnya mempunyai peranan penting dalam proses memperoleh dan meningkatkan kualitas kemampuan professional individu.

Pendidikan merupakan salah satu variabel penentu tingkat kemajuan suatu wilayah. Makin banyak penduduk yang berpendidikan tinggi suatu wilayah, maka tingkat kemajuan suatu wilayah makin tinggi pula. Pendidikan bisa dikatakan sebagai roda pembangun kemajuan di masyarakat untuk pengembangan suatu wilayah. Pendidikan sangat mempengaruhi tingkat kemampuan dan kematangan petani.

Tabel 8. Pendidikan informan di Desa Kalemandalle Kecamatan Bajeng Baret Kabupaten Gowa.

Sumber: Data primer setelah diolah, 2021

Tabel 8 diatas menunjukkan bahwa yang berpendidikan rendah yaitu SD berjumlah 10 orang dengan presentase 58,983% SMP berjumlah 3 orang dengan presentase 17,64%, SMA berjumlah 3 orang dengan presentase 17,64%, dan paling terendah yaitu D3 berjumlah 1 orang. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata tingkat umur informan tergolong rendah yaitu 58,83%. Tingkat pendidikan yang rendah biasanya mempengaruhi wawasan dan pengetahuan, ini sesuai dengan pendapat Septiana (2019), yang mengatakan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi cara berfikir dalam mengelola usaha maupun dalam menetapkan suatu keputusan.

37 5.1.1 Tanggungan Keluarga

Tanggungan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua anggota keluarga yang memiliki beban hidup bagi informan yang bersangkutan.

Anggota keluarga dapat berfungsi sebagai tenaga kerja dalam keluarga. Anggota keluarga terdiri dari informan itu sendiri, istri, anak dan anggota keluarga lainnya yang menjadi tanggungan informan. Jumlah anggota keluarga yang berpengaruh bagi petani dalam pengambilan keputusan.

Tabel 9. Jumlah Tanggungan Keluarga Informan di Desa Kalemandalle Kecamatan bajeng Barat Kabupaten Gowa.

Tangungan Keluarga (orang) Jumlah(orang) Presentase (%)

2-3 10 58,82

4-5 7 41,18

Jumlah 17 100

Sumber : Data primer setelah diolah, 2021

Tabel 9 Menjelaskan bahwa jumlah tanggungan keluarga terbesar yaitu 2-3 sejumlah 10 orang dengan presentase 58,82%, dan paling rendah yaitu 4-5 berjumlah 7 orang dengan presentase 41,18%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak tanggungan dalam keluarga maka semakin banyak pula kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Ini sesuai dengan pendapat Septiana (2019), yang mengatakan apabila jumlah tanggungan keluarga semakin banyak dalam rumah tangga maka semakin banyak pula kebutuhan hidup yang harus dipenuhi oleh suatu keluarga tersebut.

38 5.2 Peran Kelembagaan Gapoktan dalam Pemasaran Komoditas Beras

5.2.1 Peran Kelembagaan Gapoktan Sebagai Sumber Informasi Pasar

Peran merupakan tindakan atau perilaku yang dilakukan seseorang yang menempati suatu posisi di dalam status sosial. Sedangkan lembaga yaitu instrument yang mengatur hubungan antar individu serta ketentuan yang mengatur masyarakta yang telah mendifinisikan bentuk aktivitas yang dapat dilakukan oleh pihak tertentu terhadap pihak lainnya, hak istimewa yang telah diberikan serta tanggung jawab yang harus dilakukan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di Gapoktan Harapan Jaya di Dsa Kalemandalle, maka diketahui bahwa Desa Kalemandalle merupakan salah satu desa yang ada Kabupaten Gowa. Gapoktan Harapan Jaya berdiri sejak tahun 2007 yang artinya Gapoktan Harapan Jaya sudah berdiri selama 14 tahun lamanya. Dengan Konsisten dan kerja keras serta niat yang baik untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat maka Gapoktan Harapan Jaya bisa bertahan hingga sekarang. Gapktan Harapan Jaya didirikan oleh Bapak Kamaruddin Dg Rowa selaku pemilik. Gapoktan Harapan Jaya merupakan salah satu gapoktan yang terbaik yang ada di Kabupaten Gowa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan DR (56) mengatakan bahwa:

“Salah satu faktor atau kendala dalam memasarkan hasil produk pertanian utamanya gabah/beras karena tidak stabilnya harga yang ada dipasaran, serta apabila saat musim panen tiba maka hasil pertanian yang dihasilkan oleh para petani akan mengalami penurunan harga karena melimpahnya hasil panen”.

Dalam hal ini Peran Kelembagaan Gapoktan terhadap informasi pasar sangat diperlukan oleh para petani karena untuk mengatasi harga gabah/beras

39 tidak mengalami kegagalan dipasar. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan KR (57) mengatakan bahwa:

“Dengan kerjasama Gapoktan Harapan Jaya dengan para pengusaha dibidang pertanin yang ada diluar daerah Sulawesi Selatan petani akan dibantu memasarkan produknya jika niai harga dijual di satu daerah yang menjalin kerjasama dengan Gapoktan Harapan Jaya tidak mengalami penurunan harga beli suatu produk pertanian maka petani yang ingin memasarkan hasil produknya akan diarahkan ke sana sebagai upaya membantu para petani meraih keuntungan yang maksimal dan menghindari kerugian”.

Adapun hal lain yang dilakukan gapoktan dalam memberi informasi tentang pasar mengenai keterbukaan mengenai harga jual, dimana para petani yang ada dalam Gapoktan Harapan Jaya yaitu setiap ketua kelompok tani akan mengarahkan setiap anggotanya apabila dalam pembahasan yang dilakukan atau dihadiri setiap perwakilan anggota kelompok taninya jika terjadi perubahan harga produk untuk disampaikan kesetiap para petani yang ada di Desa Kalemandalle agar tidak terjadi kesalah fahaman antar petani apabila ingin menjual hasil panennya di Gapoktan Harapan Jaya.

Selain itu hal lain yang perlu di sampaikan anggota kelompok tani ke petani adalah apabila ada bantuan yang masuk dari pemerintah, maka akan disampaiakan ke masyarakat untuk segera mengambilnya. Ini sesuai hasil wawancara dengan salah satu Ketua Kelompok Tani AR (65) mengatakan Bahwa:

“Jika ada harga yang berubah untuk pembelian gabah/beras maka setiap perwakilan Kelompok Tani akan segera diberi tahu harga saat ini untuk disamaikan dimasyarakat agar diketahui halayak umum mengenai perubahan harga tersebut, begitu pun jika ada bantuan yang masuk seperti bantuan bibit, pupuk, pestisida, dan yang lainnya maka akan disampaian di masyarakat untuk mengambilnya langsung di Gapoktan harapan jaya”.

40 Gapoktan Harapan Jaya telah bekerjasama dengan pemerintah untuk menyalurkan jika ada bantuan yang masuk untuk para petani, seperti bantuan berupa pupuk, pestisida, dan bantuan lainnya untuk para petani yang ada di kalemandalle. Selain bantuan berupa pupuk dan obat-obatan lainnya maka Gapoktan Harapan Jaya juga telah memberi berbagai macam kemudahan untuk para petani seperti sewa menyewa alat pertanian untuk lebih memudahkan para petani dalam mengolah hasil pertaniannya. Dalam hal sewa-menyewa maka apabila petani menyewa alat pertanian di Gapoktan Harapan Jaya maka akan dikenakan biaya sewa yang akan dibayarkan apabila musim panen tiba.

Berdasarkan hasil wawancara dengan DP (53) mengatakan bahwa:

“Apabila petani memerlukan obat-obatan untuk keperluan pertanian terkhususunya pada padi, maka jika ada bantuan dari pemerintah yang masuk di Gapoktan Harapan Jaya maka kami para petani akan diberkan secara Cuma-Cuma/gratis begitupun jika masuk musim panen gapoktan telah memberikan bantuan alat dalam proses panen dan sebagai imbalan yaitu memeberikan sebagian hasil panen yang didapatkan sesuai kesepakatan antara petani dan pihak Gapoktan Harapan Jaya sebagai gantinya”.

Para anggota kelompok tani melakukan pertemuan rutin di Gapoktan Harapan Jaya yaitu 3 kali dalam sebulan untuk membahas berbagai macam hal mengenai pertanian yang ada di Desa Kalemandalle. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan SB (49) mengatakan bahwa:

“Untuk waktu pertemuannya tidak pasti biasanya dilakukan 2-3 kali pertemuan untuk mengumpulkan para anggota kelompok tani untuk membahas berbagai macam yang akan dibahas utamanya mengenai keaktifan para anggota kelompok tani dan juga mengenai pertanian seperti penggunaan obat-obatan pada padi dan lain sebagainya”.

41 5.2.2 Peran Kelembagaan Gapoktan dalam Memfasilitasi Pemasaran Beras

Peran lembaga merupakan tindakan atau perilaku yang dilakukan seseorang yang menempati suatu posisi di dalam status sosial. Sedangkan lembaga yaitu instrument yang mengatur hubungan antar individu serta ketentuan yang mengatur masyarakta yang telah mendifinisikan bentuk aktivitas yang dapat dilakukan oleh pihak tertentu terhadap pihak lainnya, hak istimewa yang telah diberikan serta tanggung jawab yang harus dilakukan. Berdasarkan teori peran lembaga sosial, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan peran lembaga adalah aktivitas yang dilakukan berdasarkan status masing-masing yang dimiliki seseorang inividu atau kelompok, dalam suatu sistem hubungan sosial yang terorganisir atau teratur yang memperlihatkan adanya nilai-nilai peraturan, peran, dan cara-cara berhubungan satu sama lain yang diatur bersama guna memenuhi kebutuhan manusia dalam suatu masyarakat tertentu, yang tujuannya untuk bisa melakukan kontrol terhadap setiap anggota. (Suyanto, 2010).

Selain itu Gapoktan Harapan Jaya merupakan wadah petani dalam berkomunikasi, maksudnya adalah di mana para anggota kelompok tani yang tergabung di dalamnya diberi ruang untuk mengemukakan pendapat sebagai perwakilan seluruh petani yang ada di Desa Kalemandalle Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa untuk membahas berbagai hal di dalamnya. Adapun hal-hal yang dibahas dalam pertemuan yang dilakukan di Gapoktan Harapan Jaya yaitu:

membahas tentang bagaimana para petani membudidayakan pertaniannya agar menghasilkan hasil panen yang baik dan meminimalisir terjadinya gagal panen dengan menghadirkan para penyuluh pertanian yang berpengalaman dibidangnya.

42 Selain itu hal lain yang perlu di sampaikan anggota kelompok tani ke petani adalah apabila ada bantuan yang masuk dari pemerintah, memperhatikan para petani ketika menghadapi kesulitan seperti memperbaiki irigasi, membuatkan sumur bor agar aliran air sampai keseluruh sawah-sawah para petani.

Berdasarakan hasil wawancara dengan IR (44) mengatakan bahwa:

“Selain bantuan obat-obatan maka hal lain yang dilakukan oleh Gapoktan Harapn Jaya yaitu kami para petani selalu diperhatikan mengenai masalah irigasi pada sawah untuk memudahkan para petani yang ada di desa kalemandalle agar sawah kami tidak kekurangan air”.

Proses memfasilitasi dalam pemasaran beras yaitu sebelum dipasarkan maka akan melalui beberapa tahapan yakni penyediaan sarana dan prasarana seperti mengeringkan gabah terlebih dahulu dengan cara menyiapkan semua perlengkapan seperti penyediaan lapangan untuk menjemur padi/gabah, akan tetapi jika cuaca tidak mendukung maka cara lain yang dilakukan adalah dengan cara menggunakan mesin giling yang telah tersedia di gudang atau ketika ketersediaan gabah digudang melimpah yang diakibatkan pada saat musim panen tiba maka ketersediaan gabah juga akan meningkat maka kedua cara tersebut dilgunakan untuk mempercepat proses pengeringan. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pekerja sekaligus Anggota Kelompok Tani BT (54) mengatakan bahwa:

“Jika gabah terlalu banyak di gudang maka menjemur dilapangan dan menggunakan mesin akan bergantian digunakan secara bergantian dan pekerja akan ditambah agar pekerjaan cepat selesai”.

Langkah selanjutnya yang dilakukan sebelum pemasaran beras adalah memilih jenis gabah yang berkualitas baik dan berkualitas kurang baik. Dalam penelitian yang dilakukan informan mulai proses pengeringan sampai pengemasan

43 maka akan dilakukan atau dikerjakan 5 orang pekerja yang ditempatkan di posisi masing-masing yang telah dikuasai di bidangnya masing-masing, Mulai dari proses pemilihan atau penyortiran jenis gabah akan dilakukan oleh Dg. Lalang yang bertugas memeriksa kualitas gabah antara yang baik/kurang baik, Dg.

Serang yang bertugas untuk menuangkan gabah kedalam mesin penggilingan, Dg.

Rate bertugas untuk mengawasi beras/gabah yang digiling, Dg. Mile bertugas untuk mengawasi atau mengecek jenis beras yang sudah di giling, Khaidir membantu mengemas beras dari hasil penggilingan kemudian menimbangnya dan menjahit karung beras, Dg. Kamiseng membantu mengawasi dan membersihkan dedak dan dimanfaatkan sebagai pakan ternak untuk dijual kembali, dan yang terakhir adalah Mustari untuk membantu mengawasi semua anggota yang bekerja dibagian pabrik. Proses penggilingan dari gabah kering sampai menjadi beras siap komsumsi dilakukan hampir setiap hari untuk memenuhi pesanan yang masuk.

Untuk proses penggilingan gabah maka dilakukan pada pagi mulai pukul 09.00 sampai menjelang siang hari pada pukul 12.00, dan akan dilanjutnkan proses penggilingan pukul.14.00-16.00 sore hari dengan kapasitas satu kali proses penggilingan yaitu 3-6 ton dimana pada pagi hari sebanyak 3 ton dan pada sore hari sebanyak 3 ton. Berdasarkan hasil wawancara dengan MR (53) sebagai pengawas pekerja mengatakan bahwa:

“Semua fasilitas penggilingan telah disediakan untuk memudahkan para pekerja dalam meenjalankan pekerjaannya masing-masing serta bertugas di masing-masing tempat sesuai bidang yang dikuasai didalam pabrik penggilingan, seperti peralatan penggilingan, dan yang lainnya”.

44 Cara pemasaran komoditas beras dilakukan dengan cara melibatkan sebagian anggota kelompok tani yang terlibat dalamnya seperti memasarkan produk atau melakukan pengangkutan beras untuk dijual atau dilakukan proses transaksi jual beli. Dalam proses pemasarannya dilakukan dengan cara beras atau produk yang telah selesai di produksi dalam pabrik maka akan diantarkan ke pembeli sesuai dengan pesanan yang dibeli, atau dengan cara lain yaitu pembeli yang datang langsung ke pabrik untuk mengambil pesanannya. Tentunya barang yang diantarkan akan berbeda dengan harga jika pembeli yang menjempuntya langsung. Untuk produk yang diantarkan maka akan dikenakan biaya tambahan sesuai jarak tempuh dengan cara menaikkan harga jual sebesar 50 rupiah dalam setiap perkilogramnya untuk sekali pengantaran kepelanggan. Berdasarkan hasil wawancara dengan HT (42) mengemukakan bahwa:

“Setiap kami mengantarkan barang berupa beras di dalam kemasan ketempat pelanggan maka sewa kendaraan akan berlaku sesuai jarak yang ditempuh yang nantinya akan kami gunakan untuk membeli bensin, tetapi jika pelanggan datang ke tempat maka tidak dikenakan biaya apapun”.

Semua fasilitas yang tersedia di Gapoktan Harapan Jaya agar semua proes berjalan dengan lancar, begitu pun dengan kendaraan yang digunakan maka pihak gapoktan telah menyediakan, termasuk biaya kerusakan pada saat pengantaran beras kepelanggan, bahan bakar minyak, gaji untuk karyawan, serta keutuhan lainnya yang diperlukan. Berdasarkan hasil wawancara dengan ML (57) mengemukakan bahwa:

“Disini sudah disediakan berbagai macam keperluan dibidang proses produksi beras seperti disediakan makanan untuk para pekerja, termasuk kopi/teh serta makanan pendampingnya sepeti kue, tidak hanya itu ketika kami mengantar beras kepelanggan maka biaya untuk kemungkinan terjadinya kerusakan mobil maka kami sudah disediakan biayanya”.

45 Gapoktan Harapan Jaya telah memberi ruang kepada para petani dalam memberi kemudahan serta keringanan untuk para petani yaitu Gapoktan Harapan Jaya berperan dalam menyediakan berbagai fasilitas seperti menyediakan koperasi simpan dan pinjam untuk masyarakat petani yang ada di Desa Kalemandalle.

Pengambilan uang untuk penjualan gabah para petani biasanya gabah hasil panen yang di dapat maka akan di simpan dahulu dan hasil penjualan gabah akan diambil dikemudian hari, untuk yang lainnya maka petani biasanya akan mengambil uang terlebih dahulu dan akan digantikan dengan hasil panen yang akan datang dan sebagai jaminan untuk petani yang mengambil uang terlebih dahulu akan menandatangani surat perjanjian di atas kertas sebagai tanda kesepakatan antara petani dan pihak gapoktan.

5.2.3 Mengawasi mutu beras yang dipasarkan

Dalam menjual sebuah prooduk maka kulitas menjadi faktor utama yang harus mendukung tercapainya suatu keberhasilan. Semakin baik mutu yang dihasilkan maka semakin baik pula hasil yang akan di dapatkan. Gabah dihasilkan dari para petani yang menjual hasil panennya ke Gapoktan Harapan Jaya dengan ketentuan harga yang berlaku di Gapoktan Harapan Jaya. Dalam menentukan harga gabah maka pihak gapoktan akan membeli gabah dari petani sesuai dengan kualitas gabahnya, apabila gabah memiliki kualitas yang baik maka akan di beli dengan harga yang berlaku sekarang yaitu 4.500/kg untuk kualitas baik dan 4.400/kg untuk kualitas gabah yang kurang baik. Untuk harga beras sendiri di patok dengan harga 8.200-8.800/Kg. Berdasarkan hasil wawancara dengan SL (44) mengemukakan bahwa:

46

“Harga beras disini memiliki tingkatan harga yaitu dari harga 8.200-8.800/kg tergantung kualitas beras, ini dikarenakan karna gabah yang petani bawa ketempat kami juga berbeda-beda kualitasnya, jika gabah baru kami beli dengan harga tinggi dan jika gabah kurang bagus kami beli dengan harga yang lebih murah dan dapat dilihat ketika gabah dicek maka disitulah bisa diketahui mana gabah yang masih bagus dan mana gabah yang kurang bagus”.

Dalam menentukan harga maka Gapoktan Harapan Jaya sudah menentukan harga dibawa harga standar yang berlaku di masyarakat seperti apabila harga diluar gapoktan sebesar 8.600/kg maka Gapoktan Harapan Jaya akan mengambil harga 8.500/kg karena berbagai alasan salah satunya adalah untuk memenuhi gaji karyawan yang bekerja. Setelah menentukan harga maka saat diadakan peertemuan antar kelompok tani akan disampaikan kemudian para anggota kelompok tani yang memberi tahu ke masyarkat agar tidak terjadi kesalahan penentuan harga antar pihak gapoktan dan para anggota kelompok. Berdasarkah hasil wawancara dengan KR (57) mengatakan bahwa:

“Pada saat ada kenaikan harga maka anggota kelompok tani akan dikumpulkan dan akan diberitahu bahwa ada kenaikan harga karna berbagai hal seperti adanya kenaikan harga pada karun maka harga beras juga akan dinaikkan, untuk anggota kelompok tani yang tidak bisa mengahdiri maka akan diberi tahu oleh anggota kelompok tani lainnya yang menghadiri pertemuan tersebut agar kenaikn harga beras yang ada di Gapoktan Harapan Jaya diketahui oleh semua anggota kelompok agar tidak terjadi kesalah fahaman dikemudian hari”.

Dalam penjualan beras di Gapoktan Harapan Jaya memiliki tingkatan-tingkatan kualitas beras yang berbeda-beda mulai dari beras kulatias paling baik yaitu beras premium dengan patokan harga yakni 8.800/kg dengan isi kemasan per karung yaitu 10kg dan 25kg. Sedangkan harga beras medium dijual dengan harga 8.200/kg dengan isi kemasan per karung yaitu 10kg dan 25kg. Berdasarkan

47 hasil wawancara dengan salah satu anggota kelompok tani sekaligus sebagai pekerja yang mengurus bagian pengemasan KR (36) mengatakan bahwa:

“Kalau isi kemasan di isi dengan berat 10kg dan 25kg yang dibedakan antara kualiatas premium dan medium, begitupun dengan harganya akan berbeda antara beras premium dan medium akan dipisahkan ketika proses penemasan dilakukan dipabrik penggilingan”.

Gapoktan Harapan Jaya sangat menjaga kualitas produk yang dijual karena untuk menjamin barang yang sampai ke konsumen juga disukai serta menjaga agar kuliatas terjamin untuk keberlangsungan kerjasama yang baik antar Gapoktan Harapan Jaya dengan pihak yang bekerjasama dengannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan SS (42) megemukakan bahwa:

“Untuk menjaga kerjasama yang baik dengan pelanggan maka kami berusah menjaga kepercayaannya, salah satu yang dilakukan adalah menjaga kualitas beras supaya beras yang sampai dipelanggan tdk mengecewakan, mengurangi protes pelanggan seperti beras yang kekuningan, beras tidak utuh, dan lain sebagainya”.

Dengan semua pemaparan diatas yang telah dijelaskan tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana, beberapa hal mungkin akan terjadi di Gapoktan Harapan Jaya pada saat bekerja salah satunya adalah mengalami kendala-kendala dalam bekerja seperti apabila dalam proses pemasaran beras mengalami kendala kerusakan kendaraan, terjadinya kerusakan mesin pada proses penggilingan dan pada saat penjemuran padi dilapangan karena cuaca yang kurng baik atau hujan dan faktor lainnya maka akan dilakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum kembali di operasikan atau kembali bekerja. Berdasarkan hasil wawancara dengan R (51) mengatakan bahwa:

“Jika terjadi kerusakan mesin pada saat proses penggilingan maka akan dihentikan dan akan diperbaiki untuk jangka waktu yang belum bisa

48 ditentukan dan akan dilanjutkan ketika mesin sudah bisa digunakan kembali, biasanya menunggu dalam waktu beberapa jam atau bahkan seharian untuk bisa dilanjutkan. Untuk kerusakan lebih parah maka akan dilakukan esok hari

48 ditentukan dan akan dilanjutkan ketika mesin sudah bisa digunakan kembali, biasanya menunggu dalam waktu beberapa jam atau bahkan seharian untuk bisa dilanjutkan. Untuk kerusakan lebih parah maka akan dilakukan esok hari

Dokumen terkait