• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Identitas Responden

Indentitas responden merupakan keadaan yang menggambarkan kondisi umum dari responden masyarakat pemungut madu yang masih aktif, identitas responden yang dikaji dalam penelitian ini meliputi : umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan anggota keluarga.

5.1.1. Umur Responden

Penggolongan umur pada penelitian ini dibagi atas 3 kelompok yakni berdasarkan pada penggolongan usia produktif muda, usia produktif tua dan usia non produktif. Penggolongan umur 15-34 tahun dikategorikan usia produktif muda, umur 35-45 tahun dikategorikan usia produktif tua, dan diatas umur 54 tahun dikategorikan sebagai usia non produktif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6. Berdasarkan Hasanuddin (2016 ). Membagi kelompok umur menjadi tiga yaitu :

1. Kelompok Umur produktif Muda 15-34 Tahun 2. Kelompok Umur produktif Tua 35-54 Tahun 3. Kelompok Umur yang tidak produktif> 65

Tabel 6. Klasifikasi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di Desa Kawinda To’i Kecamatan Tambora Kabupaten Bima

N o

Kelompo k usia (umur)

Jumlah responden

( jiwa )

Persenta se (%)

1

2

3

15-34

35-54

>65

12

13

5

40

43,33

16,67

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019

Tabel 6 menunjukkan bahwa usia petani pada umumnya dilakukan oleh usia sekitar 35-54 tahun dengan persentase (43,33%) dengan jumlah 13 orang, usia kelompok umur 15-34 tahun dengan persentase (40 %) dengan jumlah 12 orang, sedangkan kelompok umur diatas 65 tahun mempunyai presentase (16,67

%) dengan jumlah 5 orang. Hal ini menunjukan bahwa para pemungut lebah madu sangat diminati oleh usia produktif tua. Dikatakan usia produktif karena responden diasumsikan memiliki kemampuan baik kemampuan berfikir maupun untuk bekerja sehingga nantinya mereka dapat meningkatkan pendapatan.

Umur merupakan salah satu identitas yang mempengaruhi kerja dan pola pikir responden. Responden yang umur muda pada umumnya mempunyai kemampuan fisik yang lebih baik dalam bekerja mencari nafkah dan lebih cepat menerima hal- hal yang dianjurkan. Namun biasanyanya masih kurang memiliki

pengalaman untuk mengimbangi keragaman yang terjadi, cenderung yang lebih dinamis sehingga cepat menerima hal-hal yang berbeda bagi perkembangan hidupnya pada masa-masa yang akan datang. Jika dikaitkan dengan kemampuan fisik dalam bekerja dan mencari nafkah terutama dalam pengelolaan lahan akan sangat terbatas sehingga kegiatan pengelolaan hutan tidak berjalan secara optimal hal ini ditandai dengan banyaknya lahannya yang tidak tergarap dengan baik.

Banyaknya usia masyarakat yang berada pada kelompok usia produktif tua akan mempengaruhi proses pengelolaan hutan secara kemitraan. Masyarakat produktif tua akan mampu bekerja pada beberapa tahun kedepan setelah proses kemitraan berjalan. Namun seiring pertambahan usia masyarakat, akan di ikuti penurunan kualitas pengelolaan hutan. Diharapkan usia masyarakat produktif muda dapat melanjutkan kegiatan-kegiatan pengelolaan hutan yang dilakukan oleh masyarakat sebelumnya yang disepakati dipola kemitraan sehingga proses pengelolaan hutan secara kemitraan dapat terus berjalan dan meningkatkan kualitas produksi lahan hutan. Sebagai kebutuhan hidup masyarakat terus terpenuhi melalui pendapatan dari lahan hutan.

5.1.2. Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah jenjang pendidikan formal yang ditempuh oleh responden yang dinyatakan dalam satuan tahun. Pendidikan responden di Desa Kawinda To’i Kecamatan Tambora Kabupaten Bima diklasifikasikan dalam 3 kategori, rendah jika tidak sekolah dan sekolah sampai SD, kategori menengah jika sekolah sampai SMP dan SMA, dan kategori tinggi

jika sekolah sampai gelar Sarjana S1. Penggolongan kategori pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Klasifikasi responden berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Kawinda To’i Kecamatan Tambora Kabupaten Bima

N o .

Tingkat Pendidika

n

Jumlah Responden

( jiwa )

Persentas e

( % )

1

2

3

SD

SMP

SMA

14

11

5

46,66

36,66

16,67

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah 2019

Berdasarkan Tabel 7 menunjukan bahwa dari 30 orang responden di Desa Kawinda To’i Kecamatan Tambora Kabupaten Bima yang tamat Sekolah Dasar

sebanyak 14 orang responden dengan persentase (46,66% ), tingkat SMP sebanyak 11 orang responden dengan persentase ( 36,66 % ), sedangkan tingkat SMA sebanyak 5 orang responden dengan persentase ( 16,67 % ).

Pendidikan sangat penting untuk dimiliki seseorang. Tingkat pendidikan yang semakin tinggi akan mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitas yaitu dalam mencari pekerjaan. Dengan adanya pendidikan seseorang

akanmemiliki kemampuan berfikir yang baik dan mudah mencari solusi dari masalah-masalah yang dihadapinya khususnya yang dapat berhubungan dengan pengelolaan hutan. Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi dalam mengelolah usahanya yaitu bagaimana cara yang tepat dalam mengelolah usahannya untuk meningkatkan jumlah produksi dan juga pendapatannya. Tingkat pendidikan dan besar pendapatan seseorang juga mempunyai hubungan satu sama lain. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin banyak pula pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh, sehingga mereka mampu untuk menerapkan dalam kehidupan terutama dalam mengelolah hutan. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi serta penerapannya dalam mengelolah hutan dengan baik maka pendapatan seseorang akan meningkat.

5.1.3. Jumlah Tangunggan Keluarga

Jumlah tanggugan dalam keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang tinggal dalm satu rumah dengan responden atau diluar rumah, namun masih menjadi tanggung jawab responden. Besarnya jumlah tanggungan keluarga responden mempengaruhi besarnya biaya hidup. Besarnya biaya hidup yang ditanggung responden akan mendorong yang lebih aktif berusaha guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Untuk lebih jelasnya klasifikasi responden berdasarkan jumlah tanggungan keluarga dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Jumlah Tanggungan Keluarga Responden di Desa Kawinda To’i Kecamatan Tambora Kabupaten Bima.

N o

Jumlah Tangungan

Keluarga

Jumlah Responden

( orang )

Persenta se

(%)

1

2

3

4

5

6

1

2

3

4

5

6

4

7

10

5

2

2

13,33

23,33

33,33

16,67

6,67

6,67

Jumlah 30 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019

Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa jumlah tanggunggan keluarga keseluruhan objek penelitian yang paling banyak adalah keluarga yang memiliki tanggungan keluarga berjumlah 10 orang dengan persentase ( 33,33 % ). Hal ini dikarenakan hampir semua penduduk desa anaknya menikah di usia muda sehingga tidak ditanggung oleh kepala keluarga lagi.

5.1.4. Jenis Pekerjaan Responden ( Mata Pencaharian )

Berdasarkan hasil penelitian rata-rata responden memiliki pekerjaan utama sebagai petani, sedangkan rata-rata pekerjaan responden adalah pemungut madu di Desa Kawinda To’i Kecamatan Tambora Kabupaten Bima. Pemungut madu dilakukan rata – rata selama 6 bulan pertahun karena pada saat musim penghujan, masyarakat tidak memungut madu.

Dokumen terkait