• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Identitas Responden

Identitas responden petani merupakan salah satu hal penting yang dapat membantu kelancaran penelitian. Berikut ini merupakan pembahasan mengenai identitas responden petani yang meliputi umur, tingkat pendidikan, pengalaman berusahatani, jumlah tanggungan keluarga, dan luas lahan yang dimiliki oleh petani jagung hibrida.

5.1.1. Umur

Kegiatan usaha petani sangat membutuhkan apakah tergolong produtif dalam melakukan usaha petani. Umur petani akan mempengaruhi kecepatan dan cara kerja dalam melaksankan usahataninya. Petani relatif muda dengan tenaga yang kuat akan lebih cepat menerima inovasi yang dianjurkan. Semakin tua petani ada berpengaruh terhadap terhadap pendapatan. Untuk lebih jelasnya jumlah petani responden menurut golongan umur dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Distribusi Identitas Responden Petani Menurut Kelompok Umur yang Berusahatani Jagung Hibrida di Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat.

No. Kelompok Umur (tahun) Jumlah (Orang) Presentase (%) 1. 1 25 – 31 3 14,28 2. 2 32 – 38 8 38,09 3. 3 39 - 45 9 42,85 4. 4 46 – 52 0 0 5. 5 53 - 59 0 0 6. 6 60 - 66 1 4,76 Jumlah 21 100,00

32 Berdasarkan Tabel 4 menjelaskan bahwa dari jumlah responden sebanyak 21 orang, terdapat 3 orang (14,28%) yang berumur antara 25-31 tahun, 8 orang (38,09%) yang berumur 32-38 tahun, 9 orang (42,85 %) yang berumur 39-45tahun, 0 orang (0 %) yang berumur antara 46-52 tahun, 0 orang (0 %) yang berumur antara 53-59 tahun, dan responden yang berumur 60-66 tahun sebanyak 1 orang (4.76%). Berdasarkan kelompok umur maka dapat dikatakan bahwa umur sebagian besar responden masih berada pada kisaran usia produktif.

5.1.2. Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan formal petani menujukan salah satu faktor penting,

khususnya dalam menghadapi teknologi dan keterampilan berusahatani.Tingkat pendidikan juga mempengaruhi pola pikir petani dalam mengambil keputusan, dimana petani dengan tingkat pendidikan yang relatif tinggi dapat meningkat bertindak lebih dinamis dalam pengelolahan usahatani. Secara umum tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan meningkatkan produktivitas dan lapangan kerja sehingga berpengaruh pula pada peningkatan pendapatan. Untuk lebih jelasnya tingkat pendidikan petani responden dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel.5. Distribusi Tingkat Pendidikan Responden Petani di Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat.

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1. SD/Sederajat 8 38,09 2. SMP/Sederajat 2 9,52 3. SMA/Sederajat 7 33,33 4. Perguruan Tinggi 4 19,04 Jumlah 21 100,00

33 Tabel 5. Sudah dijelaskan bahwa dari keseluruhan petani responden yang ada di Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat ada 8 orang (38,09%) yang berpendidikan SD, berpendidikan SMP 2 orang (9,52%), berpendidikan SMA 7 orang (33,33%), dan yang mampu melajutkan sampai ke perguruan tinggi sebanyak 4 orang (19,04%). Hal ini memberikan gambaran Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat tingkat pendidikan responden tergolong pendidikan rendah, karena didominasi oleh yang berpendidikan SD.

5.1.3 Pengalaman Berusahatani Responden

Pengalaman berusahatani responden sangat penting dalam rangka

pengelolaan usahatani. Pengalaman berhubungan dengan keterampilan dan penggunaan teknologi, yang didukung oleh usia petani yang produktif, maka petani akan melakukan penerapan teknologi dilahan usahanya, pengalaman berusahatani merupakan faktor yang cukup penting dalam menunjang seorang petani dalam meningkatkan produktivitas dan kemampuan kerjanya juga dapat memberikan dampak terhadap adopsi dan inovasi baru yang disimpulkan oleh agen pembaru, untuk lebih jelas pengalaman berusahatani petani responden dapat dilihat pada Tebel 6 di bawah ini.

34 Tabel.6. Distribusi Pengalaman Berusahatani Responden Petani di Desa Monggo

Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. No. Pengalaman Berusahatani Jumlah

(orang) Presentase (%) 1. 1 5 – 11 6 28,57 2. 2 12 – 18 7 33,33 3. 3 19 – 25 5 23,80 4. 4 26 – 32 2 9,52 5. 5 33 – 39 1 4,76 Jumlah 21 100,00

Sumber :Data primer yang telah diolah,2019.

Tabel 6 sudah dijelaskan bahwa dari 21 orang seluruh petani responden yang memiliki pengalaman berusahatani antara 5–11 tahun sebanyak 6 orang (28,57%), 12-18 tahun sebanyak 7 orang (33,33%), 19-25 tahun sebanyak 5 orang (23,80%), 26-32 tahun sebanyak 2 orang (9,52%), dan yang mempunyai pengalaman berusahatani 33-39 tahun sebanyak 1 orang (4,76%). Ini menunjukan bahwa pengalaman berusahatani di Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat tergolong sudah mapan karna sudah berpengalaman. Petani yang mempunyai pengalaman berusahatani yang lama akan semakin berhati-hati untuk mengambil tindakan yang berkaitan dengan peningkatan produksinya demi kesejahteraan keluarga petani itu sendiri.

5.1.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden menjadi salah satu ciri yang dapat membedakan individu, dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : kelompok laki-laki dan kelompok perempuan, serta laki-laki dan perempuan dapat memberikan pandangan yang berbeda terhadap sesuatu hal. Untuk lebih jelasnya

35 adapun rincian responden dapat dijelaskan dalam tabel 7 yang telah disajikan dibawah ini.

Tabel.7 .Distribusi Responden Petani Jagung Hibrida di Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat.

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase%

1. Laki-laki 15 71,42

2. Perempuan 6 28,57

Jumlah 21 100,00

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2019.

Berdasarkan hasil penelitian, responden yang ditemui pada saat penelitian sebagian besar adalah laki-laki yaitu sebanyak 15 orang (71,42% dari total jumlah responden ). Sedangkan responden perempuan sebanyak 6 orang (28,57% dari total jumlah responden). Hal ini dikarenakan saat pengambilan sampel, responden yang diteliti yakni petani yang berusahatani jagung hibrida kebanyakan adalah laki-laki.

5.1.5 Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga merupakan semua orang yang berada dalam satu keluarga atau satu rumah yang menjadi tanggungan petani termasuk petani itu sendiri sebagai kepala keluarga. Kepala keluarga tersebut bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan kesejahteraan keluarganya. Banyaknya anggota keluarga sangat berpengaruh terhadap usahatani keluarga bersangkutan, dimana semakin banyak tenaga dalam keluarga maka semakin cepat proses penyesuaian kegiatan usahataninya, untuk mengetahui besarnya tanggungan petani responden dapat dilihat pada Tabel 8.

36 Tabel 8. Distribusi Jumlah Responden Petani Menurut Jumlah Tanggungan Keluarga di Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat.

No. Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah (Jiwa) Presentase (%) 1. 2 – 3 8 38,09 2. 4 – 5 9 42,85 3. 6 – 7 3 14,28 4. 8 – 9 0 0 5. 10 – 11 1 4,76 Jumlah 21 100,00

Sumber :Data primer yang telah diolah,2019.

Tabel 8 menjelaskan bahwa dari seluruh petani responden, ada 8 orang (38,09%) dengan jumlah tanggungan keluarga 2-3 orang, 9 orang (42,85%) dengan jumlah tanggungan keluarga 4-5 orang, 3 orang (14,28%) dengan jumlah tanggungan keluarga 6-7 orang,1 orang (4,76%) dengan jumlah tanggungan keluarga 10-11 orang (4,76%). Tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah tanggungan keluarga terbanyak berada pada 9 orang dengan jumlah tanggungan keluarga 4-5 orang dalam satu keluarga. Petani yang memiliki anggota yang banyak dan memiliki lahan sedikit tidak mampu mencukupi kehidupan keluarga petani tersebut. Untuk menyewa tenaga kerja dalam melakukan berusahatani petani tidak mengeluarkan uang karena dibantu oleh anggota keluarga sehingga sedikit meringankan pengeluarannya.

37

5.1.6. Luas lahan

Lahan merupakan salah satu faktor produksi, dimana luas lahan akan mempengaruhi jumlah produksi tanaman yang dihasilkan. Petani yang memiliki lahan tani yang luas akan memperoleh hasil produksi yang besar, tetapi tidak menjamin bahwa lahan tersebut lebih produktif dalam memberikan hasil dibandingkan dengan lahan usahatani yang sempit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Distribusi Luas Lahan Responden Petani di Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat.

No. Luas Lahan (are) Jumlah (orang) Presentase (%) 1. 0,21 – 0,49 6 28,57 2. 0,50 – 0,78 5 23,80 3. 0,79 – 1,07 3 14,28 4. 1,08 – 1,36 7 33,33 Jumlah 21 100,00

Sumber : Data primer setelah diolah 2018.

Tabel 9 menjelaskan bahwa dari seluruh petani responden, ada 6 orang (28,57%) yang memiliki luas lahan antara 21-0,49 are, 5 orang (23,80%) memiliki luas lahan antara 0,50-0,78, 3 orang (14,28%) memiliki luas lahan antara 0,79-1,07, 7 orang (33,33%) memiliki luas lahan antara 1,08-1,36. Luas lahan yang dimiliki petani responden bermacam-macam, luas lahan petani dapat berpengaruh pada tingkat pendapatan serta produktivitas usahatani petani.

38

Dokumen terkait