• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ijin Undang – Undang Gangguan ( Hinder Ordonantie )

Akhirnya kami mengucapkan terimaksih kepada Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung dan semua pihak yang telah membantu

TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Peraturan Daerah tentang Pelayanan Publik 1. KTP dan Kartu Keluarga

2.2.2. Ijin Undang – Undang Gangguan ( Hinder Ordonantie )

Indeks Kepuasan Masyarakat 2010 13

diimbangi dengan kualitas layanan yang baik, sehingga masyarakat akan menaruh kepercayaan kepada pemerintah. Pelayanan publik yang prima akan menghasilkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, yang selanjutnya akan mendorong masyarakat untuk mendukung dan mentaati pemerintah karena kesadaran dan kesukarelaan, bukan karena paksaan.

2.2. Peraturan Daerah tentang Pelayanan Publik 2.2.1. KTP dan Kartu Keluarga

a. Dasar Hukum

Peraturan daerah Kabupaten Bandung nomor 7 tahun 2004 tentang perubahan atas peraturan daerah nomor 16 tahun 2000 tentang retribusi penggantian biaya cetak administrasi kependudukan dan akta pencatatan penduduk

b. Struktur dan Besar Tarif Retribusi

1) Kartu Tanda Penduduk sebesar Rp 6.250 2) Kartu Keluarga sebesar Rp 2500

c. Masa Retribusi Administrasi Kependudukan 1) Kartu Tanda Penduduk (KTP) berlaku 5 tahun

2) Kartu Identitas Penduduk Musiman (KIPEM) berlaku 1 tahun 3) Kartu Identitas Penduduk Domisili (KID) berlaku 1 tahun

4) Kartu Nomor Induk Kependudukan (NIM) berlaku seumur hidup 5) Surat Keterangan Pendaftaran Penduduk Sementara (SKPPS)

sesuai dengan berakhirnya masa berlaku ijin Tinggal Terbatas (KITAS).

2.2.2. Ijin Undang – Undang Gangguan (Hinder Ordonantie)

a. Dasar Hukum

Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2001 Tentang Ijin Undang-Undang Gangguan

Tinjauan Pustaka

Indeks Kepuasan Masyarakat 2010 14

b. Definisi

Ijin Undang-Undang Gangguan adalah ijin yang diberikan bagi tempat-tempat usaha yang dapat menimbulkan gangguan dan tercemarnya lingkungan, kecuali kepada tempat usaha yang lokasinya telah ditunjuk oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah meliputi kawasan industri dan zona industri

c. Obyek Dan Subyek

1) Obyek Retribusi adalah pemberian ijin gangguan yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

2) Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mendapat dan atau memperoleh Ijin Undang-Undang Gangguan

d. Persyaratan

1) Perusahaan yang terletak di Kawasan Industri

 Rekaman Surat Ijin Lokasi;

 Rekaman KTP, NPWP dan NPWPD Perusahaan yang Bersangkutan;

 Rekaman Akte Pendirian Bagi Perusahaan yang berstatus Badan Hukum/Badan Usaha atau rekaman Anggaran Dasar yang sudah disahkan bagi Koperasi;

 Rekaman Tanda Pelunasan PBB Tahun terakhir sesuai tempat peruntukan tanah/penggunaan sebagai lahan industri;

 Rekaman sertifikat atas tanah atau bukti perolehan tanah;

 Rancangan Tata Letak Instalasi, Mesin/Peralatan dan perlengkapan bangunan industri yang telah disetujui oleh pimpinan perusahaan pemohon atau yang dikuasakan;

 Persetujuan tetangga/atau masyarakat yang berdekatan;

 Bagian alir proses dilengkapi dengan daftar bahan baku/penunjang dan bagan alir pengolahan limbah;

Tinjauan Pustaka

Indeks Kepuasan Masyarakat 2010 15

 Pertimbangan teknis dari instansi teknis sesuai dengan jenis industri;

 Rekaman Surat Ijin Mendirikan Bangunan, Site Plan berikut Lampiran Gambar Denah Dan Situasi.

2) Perusahaan yang terletak di luar Kawasan Industri

 Surat Pernyataan Tidak Keberatan Dari Tetangga Yang Diketahui Kepala Desa/Lurah Dan Camat Setempat;

 Rekaman Surat Ijin Mendirikan Bangunan/Site Plan/Pemeriksa Lapangan;

 Rekaman Surat Keterangan Status Tanah;

 Rekaman Akte Pendirian Perusahaan;

 Rekaman KTP Dan NPWP;

 Rekomendasi Dari Dinas/Instansi Terkait Dengan Jenis Usahanya;

 Rekaman Pembayaran PBB Tahun Terakhir;

 Rekaman UKL/UPL/SPPL Bagi Perusahaan Yang Tidak Wajib Amdal.

e. Struktur Dan Besar Tarif Retribusi

Retribusi Ijin Undang-Undang Gangguan Dipungut Retribusi Sebagai Pembayaran Atas Pemberian Ijin Gangguan Kepada Orang Pribadi Atau Badan Di Lokasi Tertentu Yang Dapat Menimbukan Bahaya Kerugian Dan Gangguan Masyarakat Dan Kelestarian Lingkungan

1) Besarnya Retribusi Berdasarkan Perhitungan Sebagai Berikut :

Luas ruangan usaha x indeks lokasi x indeks gangguan x tarif dasar retribusi

 Dengan Ketentuan Luas Ruang Usaha Sebagai Berikut : Luas s/d 100 m² dikenakan tarif sebesar Rp. 250,00/ m²

Tinjauan Pustaka

Indeks Kepuasan Masyarakat 2010 16

Selebihnya dikenakan tarif sebesar Rp. 100,00/ M²

 Besarnya retribusi untuk setiap perubahan Ijin Undang-Undang Gangguan sebagaimana dimaksud Pada Pasal 16 Peraturan Daerah Ini, ditetapkan Sebagai Berikut :

 Pemegang Ijin Undang-Undang Gangguan yang melaksanakan perubahan status kepemilikan, dikenakan retribusi sebesar 50% x tarif

 Pemegang Ijin Undang-Undang Gangguan yang melaksanakan merger, akuisisi dan perubahan status perusahaan, dikenakan retribusi sebesar 25% x tarif

 Pemegang Ijin Undang-Undang Gangguan yang melaksanakan perubahan nama perusahaan, dikenakan retribusi sebesar 10% x tarif

 Untuk Setiap Penerbitan Herregistrasi Ijin Undang-Undang Gangguan, dikenakan retribusi sebesar 30% dari tarif dasar

2) Masa Berlaku Ijin Undang-Undang Gangguan

 Jangka waktu berlakunya Ijin Undang-Undang Gangguan ditetapkan selama usaha tersebut masih berjalan

 Pendaftaran ulang (herregistrasi) setiap 5 (lima) tahun sekali

 Daftar ulang (herregistrasi) harus diajukan selambat-lambatnya dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sebelum jatuh tempo herregistrasi

 Jangka waktu penerbitan Ijin Undang-Undang Gangguan, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak permohonan tersebut diterima secara lengkap dan benar

 Dalam rangka pengawasan dan pengendalian, sewaktu-waktu dapat dilakukan pemeriksaan ke lokasi perusahaan oleh tim peneliti.

Tinjauan Pustaka

Indeks Kepuasan Masyarakat 2010 17

2.2.3. Puskesmas

a. Dasar Hukum

Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 18 Tahun 2001 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan pada Unit/Instalasi Kesehatan Pemerintah Kabupaten Bandung di Luar Rumah Sakit.

b. Struktur dan Besar Tarif Pelayanan

Tarif pelayanan kesehatan ialah tarif yang dipungut dari pengguna jasa yang mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas dan unit kesehatan lainnya di luar Rumah Sakit.

1) Tarif Rawat Jalan

 Tarif rawat jalan di Poliklinik Umum/KIA-KB setiap kali kunjungan Rp. 2.000,- (Dua Ribu Rupiah);

 Tarif rawat jalan dan konsultasi di Poliklinik Spesialis meliputi Rp. 2.000,- (Dua Ribu Rupiah) jasa konsultasi dan pengobatan sebesar Rp. 6.000,- (Enam Ribu Rupiah);

 Tarif rawat jalan di Poliklinik Gigi meliputi administrasi, jasa pemeriksaan dan pengobatan sebesar Rp. 2.000,- (Dua Ribu Rupiah);

 Tarif rawat jalan Gawat Darurat sebesar Rp. 4.000,- (Empat Ribu Rupiah) bila tidak disertai tindakan;

 Tarif jasa pemasangan IUD ditetapkan sebesar Rp. 10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah);

 Tarif jasa pemasangan/pencabutan Implant ditetapkan sebesar Rp. 30.000,- (Tiga Puluh Ribu Rupiah);

 Tarif jasa pelayanan KB Injeksi ditetapkan sebesar Rp. 2.000,- (Dua Ribu Rupiah);

Tinjauan Pustaka

Indeks Kepuasan Masyarakat 2010 18

 Tarif kontrol IUD dan pelayanan efek samping ditetapkan sebesar Rp. 5.000,- (Lima Ribu Rupiah).

2) Tarif Rawat Inap

 Besarnya tarif pelayanan rawat inap per hari di Puskesmas dengan tempat perawatan ditetapkan sebesar sebagai berikut : Kelas A Rp. 20.000,- (Dua Puluh Ribu Rupiah) dan Kelas B Rp. 15.000,- (Lima Belas Ribu Rupiah);

 Jasa perawatan di Puskesmas dengan perawatan per pasien ditetapkan Kelas A Rp. 4.000,- (Empat Ribu Rupiah) dan Kelas B Rp. 3.000,- (Tiga Ribu Rupiah).

 Besarnya tarif pengawasan medis (visite) di Puskesmas dengan tempat perawatan/Rumah Sakit Umum Kelas D per hari bagi penderita rawat inap ditetapkan untuk Dokter Umum sebesar Kelas A Rp. 6.000,- (Enam Ribu Rupiah) dan Kelas B Rp. 4.000,- (Empat Ribu Rupiah) untuk Dokter Spesialis Kelas A Rp. 10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah) dan Kelas B Rp. 8.000,- (Delapan Ribu Rupiah).

Dokumen terkait