• Tidak ada hasil yang ditemukan

IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET APBD PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

3.1 IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET APBD PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2020 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020, dan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 serta Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 dan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 81 Tahun 2020 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020.

Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 yang dimulai dari perencanaan, perumusan arah dan kebijakan umum, perumusan kebijakan dan strategi APBD, penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) dan rencana strategis Provinsi Jawa

Barat, penatausahaan, akuntansi, serta

pertanggungjawaban.

Laporan realisasi APBD ini merupakan pengungkapan atas kegiatan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menunjukkan ketaatan terhadap pelaksanaan APBD serta perubahannya. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Catatan Atas Laporan Keuangan Hal .117 Pendapatan Asli Daerah –

LRA 21.831.985.140.899,00 18.521.882.178.042,37 84,84 Pendapatan Transfer – LRA 16.309.003.467.996,00 15.910.828.461.271,00 97,56 Lain-lain Pendapatan Yang

Sah – LRA 74.005.062.722,00 71.565.066.005,00 96,70

Jumlah Pendapatan – LRA 38.214.993.671.617,00 34.504.275.705.318,40 90,29

Belanja

Belanja Operasi 22.539.337.866.668,00 21.066.529.850.169,00 93,47 Belanja Modal 1.800.874.189.805,00 1.672.906.514.876,00 92,89 Belanja Tidak Terduga 4.659.456.084.240,00 3.154.919.548.515,00 67,71 Transfer 14.264.003.216.613,00 12.233.175.835.689,00 85,76 Jumlah Belanja 43.263.671.357.326,00 38.127.531.749.249,00 88,13 Surplus / (Defisit) – LRA (5.048.677.685.709,00) (3.623.256.043.930,63)

Pembiayaan Penerimaan Pembiayaan 5.101.695.685.709,00 4.872.039.978.913,16 95,50 Pengeluaran Pembiayaan 53.018.000.000,00 53.018.000.000,00 100,00 Pembiayaan Netto 5.048.677.685.709,00 4.819.021.978.913,16 95,45 SILPA 0,00 1.195.765.934.982,53 Pendapatan – LRA

Realisasi Pendapatan – LRA pada Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp34.504.275.705.318,37 atau sebesar 90,29

persen dari yang ditargetkan sebesar

Rp38.214.993.671.617,00. Realisasi Pendapatan – LRA ini terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) – LRA sebesar Rp18.521.882.178.042,37 Pendapatan Transfer – LRA

sebesar Rp15.910.828.461.271,00, dan Lain–Lain

Pendapatan Yang Sah – LRA sebesar

Rp71.565.066.005,00.

Realisasi PAD – LRA Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp18.521.882.178.042,37 atau 84,84 persen dari yang ditargetkan sebesar Rp21.831.985.140.899,00. Realisasi Pendapatan Asli Daerah - LRA terdiri dari:

a. Realisasi Pendapatan Pajak Daerah – LRA sebesar Rp17.035.963.236.918,00 atau 83,49 persen dari yang

ditargetkan sebesar Rp20.404.319.020.250,00;

b. Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah – LRA sebesar Rp40.220.203.478,00 atau 116,41 persen dari yang ditargetkan sebesar Rp34.551.610.670,00;

Pendapatan – LRA sebesar

Catatan Atas Laporan Keuangan Hal .118 ditargetkan sebesar Rp399.717.085.961,00; dan

d. Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah – LRA sebesar Rp1.043.995.421.802,37 atau 105.09 persen dari yang ditargetkan sebesar Rp993.397.424.018,00.

Realisasi Pendapatan Asli Daerah – LRA pada Tahun Anggaran 2020 adalah sebesar Rp18.521.882.178.042,37

sedangkan Tahun Anggaran 2019 sebesar

Rp21.244.266.598.017,66. Hal ini menunjukan bahwa Realisasi Pendapatan Asli Daerah– LRA Tahun Anggaran 2020 menurun sebesar Rp2.722.384.419.975,23 atau

14,70 persen dibanding Tahun Anggaran 2019.

Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan Pendapatan Pajak Daerah – LRA dan Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan.

Realisasi Pendapatan Transfer – LRA pada Tahun Anggaran 2020 adalah sebesar Rp15.910.828.461.271,00 atau 97,56 persen dari yang ditargetkan sebesar Rp16.309.003.467.996,00. Realisasi Pendapatan Transfer – LRA terdiri dari:

a. Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan – LRA sebesar Rp15.881.415.189.271,00 atau mencapai 97,55 persen dari yang ditargetkan sebesar Rp16.279.590.195.996,00, terdiri dari:

1. Dana Bagi Hasil Pajak – LRA sebesar

Rp1.592.890.540.516,00 atau 92,85 persen dari yang ditargetkan sebesar Rp1.715.524.311.614,00; 2. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)

LRA sebesar Rp470.215.177.750,00 atau 126,77

persen dari yang ditargetkan sebesar

Rp370.930.931.559,00;

3. Dana Alokasi Umum (DAU) – LRA sebesar Rp2.964.612.155.000,00 atau 99,01 persen dari yang ditargetkan sebesar Rp2.994.344.725.000,00; 4. Penerimaan Dana Alokasi Khusus (DAK) – LRA

sebesar Rp10.853.697.316.005,00 atau 96,92

persen dari yang ditargetkan sebesar

Rp11.198.790.227.823,00;

b. Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya – LRA sebesar Rp29.413.272.000,00 atau mencapai 100,00 persen

Catatan Atas Laporan Keuangan Hal .119 Realisasi Pendapatan Transfer – LRA Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp15.910.828.461.271,00 sedangkan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp14.757.951.840.649,00. Hal ini menunjukan bahwa Realisasi Pendapatan Transfer – LRA

Tahun Anggaran 2020 meningkat sebesar

Rp1.152.876.620.622,00 atau 7,25 persen dibanding Tahun Anggaran 2019.

Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah – LRA pada

Tahun Anggaran 2020 adalah sebesar

Rp71.565.066.005,00 atau 96,70 persen dari yang ditargetkan sebesar Rp74.005.062.722,00 . Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah – LRA ini terdiri dari Pendapatan Hibah – LRA sebesar Rp36.459.066.005,00 dan Pendapatan Lainnya sebesar Rp35.106.000.000,00. Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp71.565.066.005,00 sedangkan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp35.676.323.794,00 Hal ini berarti Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah– LRA

Tahun Anggaran 2020 meningkat sebesar

Rp35.888.742.211,00 atau 50,15 persen dibanding Tahun Anggaran 2019.

Belanja

Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp38.127.531.749.249,00 atau 88,13 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp43.263.671.357.326,00. Rincian berdasarkan jenis belanja sebagai berikut:

a. Belanja Operasi sebesar Rp21.066.529.850.169,00 atau 93,47 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp22.539.337.866.668,00, terdiri dari:

1. Belanja Pegawai sebesar Rp6.097.572.592.290,00 atau 89,28 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp6.829.576.254.322,00;

2. Belanja Barang sebesar Rp4.796.352.354.090,00 atau 94,49 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp4.971.072.042.816,00;

3. Belanja Bunga sebesar Rp18.123.947.774,00 atau 100,00 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp18.123.947.774,00;

Belanja sebesar

Catatan Atas Laporan Keuangan Hal .120

5. Belanja Bantuan Sosial sebesar

Rp206.085.750.000,00 atau 96,41 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp213.768.050.000,00.

b. Belanja Modal sebesar Rp1.672.906.514.876,00 atau 92,89 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp1.800.874.189.805,00, terdiri dari :

1. Belanja Tanah sebesar Rp138.301.711.310,00 atau 92,43 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp149.635.263.367,00;

2. Belanja Peralatan dan Mesin sebesar

Rp728.630.241.573,00 atau 94,35 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp772.268.846.754,00;

3. Belanja Gedung dan Bangunan sebesar

Rp437.161.093.234,00 atau 91,31 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp478.746.499.627,00;

4. Belanja Jalan Irigasi dan Jaringan sebesar Rp162.277.350.276,00 atau 85,39 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp190.037.576.741,00;

5. Belanja Aset Tetap Lainnya sebesar

Rp204.543.011.238,00 atau 98,34 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp207.996.809.326,00;

6. Belanja Aset Lainnya sebesar Rp1.993.107.245,00 atau 91,04 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp2.189.193.990,00.

c. Belanja Tidak Terduga sebesar

Rp3.154.919.548.515,00 atau 67,71 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp4.659.456.084.240,00.

d. Transfer sebesar Rp12.233.175.835.689,00 atau 85,76

persen dari yang dianggarkan sebesar

Rp14.264.003.216.613,00, terdiri dari:

1. Transfer Bagi Hasil Pajak ke Kabupate/Kota sebesar Rp7.212.501.291.449,00 atau 82,23 persen dari

yang dianggarkan sebesar Rp8.770.891.955.109,00;

2. Transfer Bantuan Keuangan sebesar

Rp5.020.674.544.240,00 atau 91,40 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp5.493.111.261.504,00.

Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp38.127.531.749.249,00 sedangkan Tahun Anggaran

Catatan Atas Laporan Keuangan Hal .121 Berikut ini disajikan grafik komposisi realisasi Belanja Tahun Anggaran 2020:

Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa persentase realisasi belanja paling besar Tahun Anggaran 2020 adalah Belanja Operasi yaitu sebesar 55,25 persen dari total belanja. Persentase realisasi terbesar dalam Belanja Operasi yaitu Belanja Hibah sebesar 45,96 persen.

Beberapa jenis belanja yang mengalami kenaikan yang signifikan yaitu pada Belanja Bunga yang meningkat sebesar Rp18.123.947.774,00 atau 100,00 persen dibanding Tahun Anggaran 2019, selain itu Belanja Hibah juga meningkat sebesar Rp1.145.783.172.772,00 atau 11,52 persen dibandingkan Tahun Anggaran 2019.

Persentase penyerapan belanja Tahun Anggaran 2020 mencapai 88,13 persen dari total anggaran. Persentase ini menurun apabila dibandingan dengan penyerapan Tahun Anggaran 2019 yaitu sebesar 6 persen. Penurunan di Tahun Anggaran 2020 disebabkan adanya efisiensi pada beberapa kegiatan dan adanya bagian kegiatan yang belum dan/atau tidak jadi direalisasikan sehubungan dengan waktu pelaksanaan yang tidak mencukupi. Sementara Pada tahun 2016 dan tahun 2017 tren penyerapan belanja menunjukkan tren peningkatan, sedangkan Pada tahun 2017, tahun 2018 dan tahun 2019 tren penyerapan belanja menunjukkan tren penurunan. Hal ini dapat dilihat dari grafik tren penyerapan belanja dari

Catatan Atas Laporan Keuangan Hal .122 84 86 88 90 92 94 96 2016 2017 2018 2019 2020 93,66 95,07 94,06 91,62 87,93

Tren Realisasi Belanja Tahun

Anggaran 2016-2020

Realisasi anggaran belanja Pemerintah Provinsi Jawa Barat menurut organisasi dialokasikan melalui belanja yang dikelola oleh Perangkat Daerah (PD) dan belanja yang dikelola oleh Bendahara Umum Daerah (BUD).

Selama tahun 2020, rata-rata seluruh Perangkat Daerah mampu menyerap anggarannya sebesar 92,29 persen dari pagu. Melalui reformasi manajemen keuangan daerah, pemerintah daerah berupaya untuk memperbaiki tingkat penyerapan yang tidak lain merupakan pencerminan perencanaan yang matang. Tingkat serapan yang tinggi dari setiap PD juga dibarengi dengan tuntutan pencapaian output dari penggunaan dana publik yang tertuang dalam laporan akuntabilitas tahun 2020.

Surplus / (Defisit) – LRA

Surplus / (Defisit) – LRA Tahun Anggaran 2020 dihasilkan dari pengurangan antara Realisasi Pendapatan – LRA dan Realisasi Belanja – LRA, yaitu Surplus sebesar (Rp3.623.256.043.930,63).

Surplus – LRA sebesar (Rp3.623.256.043.930,63)

Catatan Atas Laporan Keuangan Hal .123 yang dianggarkan sebesar Rp5.048.677.685.709,00. Rincian berdasarkan jenis Pembiayaan Netto adalah sebagai berikut:

a. Realisasi Penerimaan Pembiayaan sebesar

Rp4.872.039.978.913,16 atau 95,50 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp5.101.695.685.709,00.

b. Realisasi Pengeluaraan Pembiayaan sebesar

Rp53.018.000.000,00 atau 100,00 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp53.018.000.000,00.

SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenan)

Realisasi SILPA Tahun Anggaran 2020 merupakan selisih antara Realisasi Pembiayaan Netto dengan Surplus/ (Defisit) – LRA, yaitu sebesar Rp1.195.765.934.982,53.