Pernahkah kamu melihat orang mabuk karena minum minuman keras? Bagaimanakah kondisi mereka? Dapatkah kamu menyebutkan ciri-ciri orang mabuk? Minuman keras adalah minuman yang mengandung alkohol. Contoh minuman beralkohol adalah tuak atau brem hasil fermentasi beras ketan atau bahan singkong; anggur hasil fermentasi buah anggur; serta alkohol hasil fermentasi tetes tebu, seperti bir, wiski, jenever, dan sampanye.
Minuman keras mengandung etanol (C2H5OH) atau etil alkohol, yang kemu-dian lebih sering disebut alkohol. Etanol merupakan zat depresan, yaitu zat yang memengaruhi kerja sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat memengaruhi berbagai sistem tubuh yang lain. Etanol juga dapat menyebabkan ketagihan.
Penggunaan alkohol dapat berpengaruh pada tubuh, yaitu dapat menaikkan suhu darah sehingga menyebabkan wajah dan kulit menjadi kemerah-merahan, dapat mengganggu sistem syaraf dan kesadaran, meningkatkan keluarnya keringat (perpiration) sehingga menjadi dehidrasi serta akhirnya dapat menye-babkan kematian.
Selain itu, penggunan alkohol juga dapat menimbulkan penyakit atau kelainan, seperti gastritis, hepatitis alkohol, penyakit maag akut, penyakit kecanduan, serta sirosis. Anak yang lahir dari ibu peminum alkohol pada masa kehamilannya juga berpotensi menderita penyakit sindrom alkohol janin (fetal alcohol syndrome). Sindrom alkohol janin ditandai dengan kelainan fisik maupun mental pada bayi yang dilahirkan.
Carilah informasi mengenai alkohol di internet, koran, majalah, buku, atau sumber belajar lain. Buatlah laporan kegiatan secara tertulis mengenai manfaat alkohol dalam bidang kesehatan, industri, dan bidang lainnya. Sertakan juga bahaya alkohol, serta hubungan alkohol dan tindak kriminal!
3. Psikotropika
Kamu telah mengetahui bahwa rokok dan alkohol memengaruhi kerja sistem saraf pusat. Rokok adalah stimulan, sedangkan alkohol adalah depresan. Masih ada jenis zat adiktif yang mempunyai efek sama, yaitu psikotropika. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), psikotropika yang sering disalahgunakan adalah heroin, candu, ganja, ekstasi, shabu-shabu, kokain, mariyuana, lem, obat penenang atau obat tidur, dan sebagainya.
Setiap jenis obat menghasilkan efek yang berbeda pada tubuh. Masing-masing bekerja pada sistem tubuh dengan cara yang berbeda pula. Secara umum, psikotropika dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu stimulan, narkotik, depresan, dan halusinogen.
a. Stimulan
Stimulan adalah zat atau obat yang dapat meningkatkan kerja sistem saraf pusat. Contoh zat yang termasuk ke dalam stimulan, antara lain kokain, kafein, dan amphetamin.
1) Kokain
Kokain berasal dari tumbuhan koka. Bagian tumbuhan koka (Erythrixylon coca) yang dimanfaatkan adalah daun, batang, dan bijinya. Kokain merupakan ekstrak dari daun tumbuhan koka, berupa serbuk berwarna putih. Kokain meru-pakan stimulan yang sangat kuat yang dapat memengaruhi kerja sistem saraf pusat.
2) Kafein
Kafein banyak terdapat pada minuman, seperti kopi, cokelat, teh, dan kola. Efek kafein adalah mencegah kantuk dan memberikan rasa nyaman. Kafein juga dapat meningkatkan denyut jantung. Penggunaan kafein dalam jumlah terbatas tidak menimbulkan masalah bagi pemakainya selama tidak menimbul-kan kecanduan. Pecandu kopi berat jika tidak minum kopi amenimbul-kan merasa tidak nyaman, kepala pusing, dan badan pegal-pegal.
3) Amphetamin
Sebagaimana kokain, amphetamin memacu denyut jantung dan menaik-kan temenaik-kanan darah. Efek berlawanan dari amphetamin menyebabmenaik-kan denyut jantung tidak teratur, nyeri dada, halusinasi, konvulsi, dan kematian. Contoh amphetamin adalah shabu-shabu dan ekstasi.
b. Depresan
Termasuk depresan adalah alkohol dan barbiturat. Depresan adalah zat yang memperlambat kerja susunan saraf pusat, menghilangkan kecemasan, dan memberikan perasaan tenang. Alkohol telah dibicarakan di depan, sedangkan barbiturat adalah obat penenang dan obat untuk menghilangkan rasa cemas. Pengguna obat barbiturat biasanya sulit berkonsentrasi dan sulit berpikir. Jika digunakan melebihi dosis, maka akan mengalami penurunan fungsi pernapasan dan peredaran darah.
c. Narkotik
Narkotik bekerja langsung di otak dan digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit. Efek penggunaan narkotik adalah hilangnya rasa sakit, timbul rasa malas, lemas, mengantuk, pusing, dan hilang ingatan. Pengguna narkotik mudah menjadi kecanduan serta ada kecenderungan meningkat secara bertahap. Akibatnya, narkotik yang diperlukan makin lama makin banyak serta makin tinggi dosisnya.
Pecandu narkotik sulit menghilangkan kecanduannya dan merasakan sakit yang luar biasa jika kebutuhan narkotiknya tidak terpenuhi. Bahan narkotik yang sering disalahgunakan adalah mariyuana, opium, ganja, dan PCP.
nZat Adiktif dan Psikotropika
207
1) Mariyuana (Canabis sativa)
Bagian tumbuhan mariyuana yang dimanfaatkan adalah daun, batang, bunga, dan bijinya. Bahan aktif mariyuana adalah tetra hidrocannabinol (THC). Jika dibuat rokok lalu diisap atau dipanaskan lalu dimakan, maka pengguna akan mengalami perasaan melayang serta tidak ingat di mana dan kapan. 2) Opium
Bagian tumbuhan opium (Papaver somniferum) yang dimanfaatkan adalah buahnya yang disebut poppi. Bahan ini menghasilkan morfin dan kodein, yaitu bahan yang digunakan untuk antirasa sakit. Heroin yang dihasilkan dari ekstrak morfin, merupakan salah satu bahan candu yang paling berbahaya.
3) Ganja
Ganja banyak terdapat di semenanjung Malaya, termasuk Aceh, Thailand, dan Malaysia. Ganja digunakan sebagai rokok setelah dikeringkan, baik daun, batang, maupun akarnya.
4) PCP (Phencyclidine Hidroclorid)
PCP adalah bahan candu berbahaya yang biasanya ditambahkan pada mariyuana. Penggunaan PCP dapat menyebabkan paranoia, yaitu penyakit jiwa yang membuat penderita berpikir aneh-aneh yang bersifat khayal, seperti merasa dirinya orang besar atau terkenal.
d. Halusinogen
Golongan psikotropika lainnya adalah halusinogen. Halusinogen adalah zat yang dapat merangsang sistem saraf pusat. Pengguna halusinogen dapat mengalami halusinasi, yaitu perubahan perasaan, pikiran, dan persepsi indra yang nyata. Pengguna zat ini dapat mendengar, melihat, merasakan, menikmati apa yang tidak nyata dan seolah-olah melayang entah di mana. Halusinogen menyebabkan denyut jantung meningkat, tekanan darah naik, frekuensi penapasan naik dan berkeringat, produksi air ludah berlebihan, pilek, dan muntah-muntah. Halusinogen sintetik diproduksi dalam bentuk LSD (lycergic acid diethylamide).
Sumber
: Encarta
Encyclopedia,
2006.
Gambar 15.3 Tumbuhan mariyuana (Canabis sativa) (a), dan tumbuhan opium (Papaver somniferum) (b).
Soal Kompetensi
1. Apakah yang dimaksud dengan zat adiktif? Jelaskan contoh-contohnya! 2. Jelaskan bahaya penggunaan zat adiktif seperti rokok, minuman keras,
dan psikotropika!
C. Ciri-Ciri Pecandu Zat Adiktif dan Psikotropika
Sebagaimana dijelaskan di depan, bahwa narkoba menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya. Jika seorang pecandu berhenti menggunakannya, maka akan timbul reaksi dari dalam tubuh yang memberi perasaan tidak nyaman. Zat adiktif juga bekerja pada sistem saraf pusat yang menimbulkan kelainan dan menjadi ciri pemakainya.
Pecandu narkoba mempunyai ciri-ciri yang dapat dikenali, sekalipun tidak mu-dah, apalagi bagi orang awam. Orang yang kecanduan obat umumnya menunjukkan keadaan fisik seperti badan kurus dan pucat, batuk dan pilek berkepanjangan, mata merah dan berair, sesak napas, mulut berbau, pusing-pusing, otot kaku, suhu tubuh tidak normal, diare, sering sakit perut, takut air, serta jarang mandi. Emosi pecandu umumnya tidak stabil, agresif, gampang marah, mudah tersinggung, suka berbohong dan ingkar janji, suka kekerasan, serta senang mendengarkan musik yang keras.
D. Cara Mencegah dan Mengobati Ketergantungan Zat Adiktif
dan Psikotropika
1. Pencegahan
a. Faktor Pribadi
Cara mencegah yang paling baik adalah mengendalikan diri untuk tidak mencobanya meskipun hanya sekali. Langkah coba-coba biasanya dilakukan ketika berkumpul dengan teman untuk menunjukkan solidaritas dan kesetia-kawanan, langkah ini keliru. Bekerja sama dalam perbuatan yang buruk bukan-lah bentuk solidaritas, tetapi merupakan persekongkolan jahat!
Hindari berteman akrab dengan perokok, peminum, dan pemakai obat-obat terlarang. Jika kamu tidak dapat mengubah perilaku mereka, setidak-tidaknya kamu tidak turut melakukannya. Iman dan takwa kepada Tuhan serta taat beribadah merupakan cara mengendalikan diri dari perbuatan yang sia-sia dan merugikan.
nZat Adiktif dan Psikotropika