• Tidak ada hasil yang ditemukan

d. Faktor Keluarga dan Masyarakat

E. Zat Adiktif dan Psikotropika dalam Pengobatan

Penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan hanya boleh dilakukan oleh pihak yang berwenang (dokter, psikiater, atau petugas kesehatan lain) dengan jenis dan dosis yang terkontrol. Penggunaan jenis obat ini biasanya dilakukan dalam keadaan mendesak, yaitu jika obat-obat lain tidak bisa menyembuh-kan. Penggunaan obat-obatan ini dalam bidang kesehatan antara lain sebagai beri-kut.

1. Morfin, terutama digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat yang tidak dapat diobati dengan analgetik nonnarkotik. Apabila rasa nyeri makin hebat, maka dosis yang digunakan juga makin tinggi. Semua analgetik narkotika dapat menimbulkan adiksi (ketagihan). Apabila morfin diberikan dalam dosis kecil (5-10 mg) kepada orang yang sedang menderita nyeri atau gelisah, maka morfin dapat menimbulkan euforia (rasa sangat gembira). Morfin juga diguna-kan untuk mengurangi rasa tegang pada penderita sebelum operasi.

2. Heroin, merupakan turunan morfin dengan nama kimia diasetilmorfin. Heroin berguna untuk mengurangi reflek batuk yang lebih kuat daripada morfin dalam dosis 2 mg.

3. Barbiturat, sering digunakan untuk menghilangkan rasa cemas sebelum operasi. 4. Amfetamin, digunakan untuk mengurangi depresi yang ditimbulkan oleh obat penghambat susunan saraf pusat (analeptik). Penggunaan amfetamin dapat menimbulkan bertambahnya kewas-padaan, menghilangkan rasa kantuk dan lelah, menambah keyakinan diri dan konsentrasi, serta euforia.

5. Meperidin (sering juga disebut petidin, demerol, atau dolantin), digunakan seba-gai analgesia. Obat ini tidak efektif untuk terapi batuk dan diare. Daya kerja meperidin lebih pendek daripada morfin.

6. Metadon, digunakan sebagai analgesia bagi penderita rasa nyeri dan digunakan pula untuk terapi pecandu narkotika, dan sebagai penghambat reflek batuk tetapi kemungkinan timbulnya adiksi pada metadon lebih besar.

nZat Adiktif dan Psikotropika

211

Tokoh

Sumber: Encarta Encyclopedia, 2006.

Soal Kompetensi

1. Sebutkan ciri-ciri seorang pecandu zat adiktif dan psikotropika!

2. Sebutkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah dan meng-obati ketergantungan pada zat adiktif dan psikotropika!

3. Sebutkan perbedaan antara obat yang termasuk stimulan dan obat yang termasuk depresan!

Adolf von Baeyer (1835-1917)

Adolf von Baeyer adalah seorang doktor, guru besar, pengarang, dan ahli kimia berkebangsaan Jerman. Ia dilahirkan di Berlin, pada tanggal 31 Oktober 1835 dan meninggal di Stanberg, Munich, pada tanggal 20 Agustus 1917. Baeyer adalah anak dari seorang jendral Prusia yang sangat tertarik dalam bidang sains. Semasa mudanya, Baeyer belajar di Universitas Heidelberg dan Universitas Berlin jurusan kimia.

Pada tahun 1860 (usia 25 tahun) Baeyer meraih gelar doktor dari Universitas Berlin, dan kemudian

mengajar kimia di universitas tersebut. Beberapa tahun kemudian ia diangkat menjadi kepala laboratorium kimia. Di laboratorium itulah Baeyer banyak sekali melakukan penelitian-penelitian. Dari hasil penelitian dan kerja kerasnya (lebih dari 15 tahun), Baeyer berhasil menemukan zat warna buatan terutama indigo sintetis; dan zat asam barbiturat. Zat asam barbiturat adalah zat asam yang banyak digunakan untuk membuat pil tidur. Pada zaman sekarang, zat asam barbiturat sering disalahgunakan sebagai psikotropika. Dari hasil penemuannya ini, pada tahun 1905 Baeyer meraih Nobel dalam bidang kimia.

Rangkuman

In Tips

1. Zat adiktif adalah zat yang dapat menimbulkan kecanduan, antara lain rokok, minuman beralkohol, dan psikotropika.

2. Rokok dapat membahayakan tubuh karena mengandung banyak racun yang merugikan kesehatan. Racun rokok yang paling berbahaya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida.

3. Rokok dapat menyebabkan penyakit kanker, jantung, paru-paru, serta kelainan kehamilan dan janin.

4. Jenis psikotropika antara lain stimulan, depresan, narkotik, dan halusi-nogen.

5. Cara terbaik untuk menghindari kecanduan adalah jangan pernah men-coba dan jangan berdekatan dengan pecandu. Bagi yang sudah telanjur mencandu, berhenti sekarang dan jangan menunda.

4. Jenis psikotropika adalah stimulan, depresan, narkotik, dan halusinogen. 5. Psikotropika bermanfaat untuk pengobatan, menghilangkan rasa sakit,

mengurangi kecemasan, penenang, dan menimbulkan semangat. 6. Kecanduan terhadap obat psikotropika jauh lebih sulit ditangani karena

dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa jika tidak mengonsumsi-nya.

7. Beberapa ciri kecanduan obat adalah batuk dan pilek berkepanjangan, pusing-pusing, otot kaku, suhu tubuh tidak normal, mata merah dan berair, agresif, emosi tidak stabil, suka menyendiri, dan mudah tersinggung.

Pengaruh Obat-Obat Psikotropika terhadap Sistem Saraf

Obat-obat psikotropika merupakan zat yang berpengaruh terhadap jaringan saraf dan sering menimbulkan kecanduan. Ilmuwan menengarai adanya bukti bahwa kecanduan terhadap narkoba merupakan respons psiko-logis dari kerja molekul-molekul terhadap reseptor pada membran sel saraf. Kecanduan merupakan usaha tubuh untuk mengatasi berkurangnya sistem sinyaling sel saraf sebagai akibat menyusutnya zat kimia obat.

Narkoba memengaruhi komunikasi antarsel saraf. Seperti kamu ketahui, hubungan antarsel-sel saraf dilakukan oleh ujung-ujung percabangan sel saraf yang tidak bersambungan, akan tetapi dipisahkan oleh celah yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter melintasi celah sinapsis menuju reseptor protein pada ujung dendrit.

nZat Adiktif dan Psikotropika

213

Sebagian besar narkoba memengaruhi sistem sinyaling di sinapsis ini. Sebagai contoh, ada jenis narkoba yang mempunyai struktur kimia sama dengan neurotransmiter. Ketika molekul suatu jenis narkoba itu mencapai membran suatu sel saraf, maka molekul itu ditangkap oleh reseptor protein yang dianggap sebagai suatu neurotransmiter. Hal itu akan menyebabkan sel saraf bereaksi seolah-olah ada neurotransmiter.

Jika suatu sel saraf mendapatkan sinyal kimiawi dalam waktu yang lama, maka cenderung menurun kemampuan saraf merespon sinyal dengan inten-sitas yang sama. Dengan kata lain, untuk menghasilkan respon yang sama, maka diperlukan sinyal kimia yang lebih kuat. Adanya zat kimia yang kuat, akan memengaruhi produksi reseptor protein. Inilah yang menyebabkan kecanduan narkoba, sebab saraf tidak dapat bekerja secara normal tanpa adanya narkoba.

Demikianlah, pecandu narkoba biasa berawal dari coba-coba. Sel saraf merespon manipulasi zat yang secara alami diproduksinya. Ketiadaan zat itu dapat menimbulkan salah persepsi hingga kesakitan (sakit) yang luar biasa dan memerlukan waktu yang lama sampai neurotransmiter alami dan reseptor protein diproduksi kembali secara normal. Narkoba, jangan coba-coba!

Sumber: disarikan dari berbagai sumber a.l. Sains 2, Depdikbud, Jakarta (2004).

A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, atau d di buku tugasmu!

1. Zat adiktif adalah zat yang dapat menimbulkan kecanduan. Berikut yang bukan merupakan zat adiktif adalah ....

a. kafein b. alkohol c. nikotin d. vitamin

2. Racun tembakau yang dapat menimbulkan kecanduan, kecuali .... a. nikotin

b. tar

c. karbon monoksida d. karbon dioksida

3. Nikotin termasuk zat adiktif yang bersifat .... a. dekongestan

b. depresan c. psikoaktif d. stimulan

4. Perokok pasif adalah ....

a. perokok, tetapi dalam jumlah sedikit

b. bukan perokok, tetapi hanya sesekali merokok c. bukan perokok, tetapi berdekatan dengan perokok d. mengisap tembakau, tetapi tidak merokok

5. Gas CO berbahaya bagi tubuh karena ....

a. mengikat Hb lebih kuat sehingga tubuh kekurangan oksigen b. mengikat O2 lebih kuat sehingga tubuh kekurangan oksigen c. mengikat Hb lebih kuat sehingga tubuh kekurangan darah d. mengikat O2 lebih kuat sehingga tubuh kekurangan darah 6. Berikut adalah manfaat obat-obatan dari jenis depresan, kecuali ....

a. mengurangi rasa sakit b. mengurangi nafsu makan c. meningkatkan vitalitas tubuh d. obat penenang

7. Obat psikotropika yang menyebabkan halusinasi adalah .... a. amphetamin

b. morfin c. nikotin d. kafein

8. Keterangan pada kemasan obat yang menyatakan takaran yang harus ditaati oleh pemakai disebut ....

a. indikasi b. farmakologi c. kontraindikasi d. dosis

9. Cara mencegah kecanduan zat adiktif dan psikotropika adalah .... a. mengetahui bahayanya dan mencobanya

b. mengetahui bahayanya dan menghindarinya c. mengetahui manfaatnya dan mencobanya d. mengetahui manfaatnya dan menghindarinya

nZat Adiktif dan Psikotropika

215

Refleksi

10. Penanggulangan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba merupakan tanggung jawab ....

a. semua unsur masyarakat b. pribadi

c. pribadi dan keluarga

d. pribadi, keluarga, dan penegak hukum

B. Kerjakanlah soal-soal berikut di buku tugasmu!

1. Apa yang perlu diperhatikan dalam menggunakan obat keras?

2. Apa yang dapat kamu lakukan untuk ikut serta mengurangi dan membatasi jumlah perokok dalam masyarakat?

3. Apa bahaya yang ditimbulkan dari minuman keras?

4. Bagaimana usaha yang harus dilakukan untuk mengurangi pemakai alkohol?

5. Sebutkan jenis obat-obat psikotropika dan berikan contohnya!

Mati Sia-Sia Gara-Gara Minuman yang Dioplos Obat

Kejadian yang cukup mengenaskan, beberapa remaja mati di sebuah kompleks pemakaman setelah menenggak minuman keras yang dicampur obat. Dari penyelidikan diketahui bahwa mereka tidak sengaja bunuh diri massal, akan tetapi akibat perbuatan bodoh yang menyebabkannya tewas. Seperti yang kita ketahui, obat pada satu sisi mempunyai efek penyembuhan, tetapi pada sisi lain adalah racun yang dapat membahayakan pemakainya. Oleh karena itu, dalam setiap kemasan obat tentu terdapat keterangan yang memuat komposisi, farmakologi atau khasiat obat, indikasi, kontra indikasi, dan aturan minum (dosis).

Tugas kamu kali ini mengenali beberapa obat yang dijual bebas. Carilah bekas pembungkus obat-obat yang biasa digunakan untuk mengu-rangi rasa sakit, seperti obat sakit kepala, obat influenza, obat sakit gigi, obat encok/rheumatik, obat batuk, dan obat penurun panas. Catatlah semua data yang kamu peroleh, kemudian masukkan ke dalam tabel seperti contoh di bawah!

Merek

Pertanyaan

1. Apakah dari label obat yang kamu teliti terdapat bahan adiktif yang termasuk obat psikotropika? Bahan apakah itu dan terdapat pada obat apa saja?

2. Apakah dalam kemasan obat selalu mencantumkan dosis dan lamanya waktu penggunaan? Apakah perlunya mencantumkan dosis dan lamanya waktu penggunaan?

3. Apakah perlunya mencantumkan indikasi dan kontra indikasi dalam kemasan obat?

4. Carilah informasi, mengapa setelah minum obat tidak boleh mengendarai kendaraan dan menjalankan mesin?

5. Carilah informasi mengenai tanda lingkaran yang terdapat di dalam ke-masan, misalnya hijau, biru, atau merah. Tanda lingkaran apakah yang terdapat pada obat yang dijual bebas?

PELATIHAN ULANGAN