• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satuturunan ilmu dari adanya disiplin ilmu yang lain. Tepatnya seni dan desain. Ilustrasi berdiri tepat di antara kedua ilmu ini(Crush, 2005). Untuk membuat sebuah ilustrasi yang komunikatif dan estetis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal - hal tersebut antara lain garis, tone, dan warna.

2.2.1 Garis

Garis merupakan unsur yang paling sederhana dalam desain. Bagi orang awam, sebuah garis hanya akan bermakna garis. Bagi seorang artis, sebuah garis

akan memiliki arti yang lebih. Garis dapat dijadikan sebagai ide awal dalam sebuah proses pengerjaan suatu karya. Atau dalam kata lain, sebuah garis dapat berarti sebagai sebuah aset bagi artis. Berikut fungsi dari sebuah garis :

a. Menyampaikan keindahan instrinsik dari unsur garis tersebut b. Membagi atau membatasi area kerja

c. Menggambarkan sebuah pemikiran atau simbol - simbol tertentu d. Untuk menggambarkan bentuk melalui kontur atau tepi

e. Untuk menangkap dan mengarahkan pengamat dalam gambar tertentu f. Untuk membuat gradasi abu - abu (Monochrome)

g. Untuk membuat sebuah desain atau penataan

Gambar 2.2 Komposisi garis geometris & organis Sumber : Creative Illustration by Andrew Loomis

2.2.2 Tone dan value

Tone merupakan unsur yang sering dibahas dalam dunia ilustrasi. Pemahaman yang baik tentang unsur ini mampu meningkatkan kualitas dari ilustrasi yang diberikan. Dalam hal ini juga berkaitan dengan istilah value. Value dapat didefinisikan tentang seberapa gelap atau seberapa terang suatu warna(Mcnee, 2011).

Tone dan value merupakan unsur yang perlu diperhatikan dalam ilustrasi. Tone terjadi karena adanya pertemuan antara cahaya dan bayangan. Pada setiap objek terdapatlocal value atau bisa dikatakan warna. Tone dibentuk karena adanya

cahaya yang datang pada benda tersebut(Loomis, 1947). Adanya perbedaan intensitas cahaya yang datang pada suatu benda memberikan nilai tertentu pada tone tersebut. Terdapat hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatanilustrasi agar memiliki tone yang baik, yaitu :

a. Intensitas cahaya dan hubungannya dengan bayangan

Keberadaan cahaya berhubungan sangat erat dengan bayangan. Kedua elemen akan saling berkaitan satu sama lain. Ketika cahaya datang pada suatu objek maka akan terdapat bayangan. Semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin tinggi intensitas bayangan yang terbentuk. Semakin rendah intensitas cahaya yang datang maka tone bayangan akan semakin mendekati value pada bagian cahaya.

b. Hubungan value dengan semua tone yang berdekatan

Sebuah benda yang terkena cahaya langsung akan terlihat lebih terang atau lebih gelap bila dibandingkan benda - benda di sekitarnya. Benda yang terkena cahaya langsung dan tidak akan memiliki perbedaan value. Hubungan perbedaan value antar benda ini yang nantinya akan menjadi kunci value. Dengan memahami hubungan value antar tone tersebut, seorang artis dapat dengan mudah menyajikan suatu karya dalam value rendah ataupun tinggi. Pada gambar di bawah merupakan contoh penerapan key value yang berbeda - beda pada satu objek yang sama.

Gambar 2.3 Penerapan Key Value Pada Sebuah Karya Sumber : Creative Illustration by Andrew Loomis

c. Identifikasi sifat dan kualitas cahaya

Cahaya matahari secara alami sangat dipengaruhi oleh waktu. Saat pagi hari, siang hari, hingga malam hari, cahaya yang jatuh mempengaruhi tone pada suatu objek. Pada waktu waktu tertentu cahaya alami akan memberikan kualitas yang baik pada objek yang disinari. Pemilihan waktu yang tepat dalam penyinaran dan pemahaman hubungan value dalam waktu tersebut menjadi hal yang esensial bagi seorang artist.

d. Penggabungan pengaruh dari refleksi suatu cahaya

Secara alami setiap benda pasti memiliki bagian yang terkena cahaya dan tidak. Bagian yang tidak terkena cahaya akan menimbulkan bayangan. Hubungan value dari cahaya dan bayangan sangat dipengaruhi dari waktu penerangan itu sendiri. Namun ada kalanya hubungan bayangan dan cahaya hanya dipengaruhi waktu penerangan. Cahaya yang jatuh pada suatu benda dan latar disekitarnya (terlebih latar putih) akan menimbulkan efek pantul cahaya. Efek pantul dari cahaya ini akan mempengaruhi value dari tone benda tersebut.

Gambar 2.4 Pengaruh Cahaya Pantul Terhadap Tone Dan Value Suatu Benda Sumber : design.tutsplus.com

Gambar 2.5 Tone Hitam Putih Pada Gambar Still Life Sumber : lilaccu.deviantart.com

Pemahaman tone yang baik akan sangat berguna untuk mengkomposisikan objek yang digambar. Penggunaan tone yang tepat dapat digunakan sebagai alat bantu dalam menentukan point of interest (POI) dalam suatu ilustrasi. Selain sebagai POI, penggunaan yang tepat juga dapat dijadikan sebagai alat untuk mengarahkan alur audiens dalam melihat suatu karya.

Gambar 2.6 Komposisi Gambar Berdasarkan Tone Sumber : Creative Illustration by Andrew Loomis

2.2.3 Warna

Warna adalah hal yang sering ditemui dalam kehidupan sehari - hari. Pengertian dari warna sendiri adalah pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang dimiliki oleh permukaan benda(Johan, 2012). Jadi warna dapat diihat karena adanya pantulan cahaya yang dipantulkan dari suatu benda ke mata pengamat.

Warna dapat digunakan untuk menarik perhatian pengamat menuju point of interest (POI). Penggunaan warna yang kontras dapat menarik perhatian dari pengamat (misalkan hijau dengan merah atau hitam dengan kuning). Penggunaan warna yang netral dengan pelataran akan memberikan kesan yang samar(Sastrowinoto dalam Negara & Trinawindu, 2013). Dari hal tersebut pemilihan warna harus disesuaikan dengan konteks yang ingin dicapai.

Dalam penceritaan, penggunaan warna juga mampu membantu penyampaian komunikasi. Dengan penggunaan warna tertentu pengamat akan mendapatkan atau menangkap mood tertentu. Di setiap negara dan budaya yang berlaku, setiap warna memiliki arti tersendiri (Hendratman dalam Makhroyani, 2013). Namun, secara universal tiap warna memiliki makna sebagai berikut :

a. Merah dapat ditafsirkan sebagai cinta, perjuangan, nafsu, aktif, agresif, dominan, kemauan keras, persaingan, kemarahan, passion, sensualitas, keberanian, energi, kehangatan dan bahaya.

b. Biru dapat memiliki makna Ketenangan, kepercayaan, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan, keyakinan dan keseriusan. Di lain sisi, warna ini sangat ideal bagi anak yang hiperaktif. Selain itu juga sangat cocok digunakan untuk ritual meditasi dan penyembuhan (Audinovic, 2013).

c. Kuning melambangkan Optimisme, harapan, tidak jujur, berubah-ubah, gembira, santai, suka cita, energi, perhatian.

d. Hijau dapat menggambarkan keharmonisan, kesegaran, ambisi, keserakahan, alami, sehat, keinginan, keberuntungan, kebanggaan, dan Kekuasaan.

e. Ungu bisa digunakan dalam menyampaikan spiritualitas, misteri, kebangsawanan, kesombongan, dan keangkuhan.

f. Orange mengkomunikasikan energi, semangat, segar, keseimbangan, ceria, hangat, kesenangan, keberanian, antusiasme, dan rasa percaya.

g. Coklat memiliki makna tanah/bumi, kenyamanan, daya tahan, suka merebut, tidak suka memberi hati, kurang toleran, pesimis terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan masa depan, kenyamanan, kekuatan, kemalasan, dan isolasi.

h. Abu-abu bermakna intelek, futuristik, modern, kesederhanaan, sedih.

i. Putih dapat digunakan dalam menyampaikan kepolosan, kemurnian, kebersihan, kesucian, dan tidak bersalah.

j. Hitam mampu digunakan dalam penyampaian seperti jahat, canggih, kematian, ketakutan, sedih, dan anggun.

2.2.4 Gaya Gambar

Gaya gambar menjadi elemen visual yang pokok dalam buku bergambar. Sebuah gaya gambar mampu memberikan ketertarikan pada audiens untuk melihat buku yang dibaca.

Berikut adalah beberapa gaya gambar yang sering digunakan untuk buku ilustratif:

a. Realisme

Merupakan gaya gambar yang bersifat basic. Dalam gaya gambar ini nilai estetis tergantung pada seberapa mirip gambar dengan aslinya. Kesesuaian ini didukung dengan proporsi anatomi dalam manusia atau benda yang sesuai dengan kenyataan. Kualitas render juga sangat berpengaruh dalam hal ini. Gaya gambar ini cocok digunakan untuk mengkomunikasikan suatu objek yang butuh tingkat ketepatan dalam gambar tinggi. Seperti ensiklopedia atau semacamnya.

Gambar 2.7 Gaya Gambar Realism Sumber:http://bit.ly/2jm51Se b. Semi-Realisme

Merupakan penyederhanaan bentuk dari gambar realis. Bisa dibilang gaya gambar ini adalah gabungan dari bentuk gambar kartun dengan realis. Gambar dengan gaya seperti ini terkesan ringan dan memiliki fleksibilitas dalam penerapannya. Biasanya gaya gambar satu ini diterapkan pada buku novel atau buku pengetahuan ringan.

Gambar 2.8 Gaya Gambar semi – realis

Sumber: https://id.pinterest.com/pin/478507529135731183/ c. Dekoratif

Merupakan gaya gambar yang menitikberatkan pada ornament yang berfungsi sebagai kesan estetis. Pada jenis gaya gambar satu ini merupakan eksplorasi penyatuan berbagai elemen gambar menjadi satu bentuk yang seragam. Gaya gambar ini mampu merepresentasikan era tertentu.

Gambar 2.9 Gaya Gambar Dekoratif

Dokumen terkait