• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II IDENTIFIKASI DATA

2. Ilustrator Vector

Beberapa ilustrator dunia yang terkenal dengan karya vectornya adalah Catalina Estrada dan Petra Stevankova. Kedua ilustrator ini membuat gambar vector untuk ilustrasi buku maupun untuk keperluan instansi.

a. Catalina Estrada

Lahir dan dibesarkan di Kolombia, dan tinggal di Barcelona sejak tahun 1999. Catalina membawa semua warna dan kekuatan dari mitos-mitos Amerika Latin kemudian memurnikannya dengan sentuhan halus dari kecanggihan Eropa.

Karya Catalina Estrada

commit to user

6 b. Petra Stevankova

Petra Stefankova adalah ilustrator Slovakia, seniman digital, desainer dan art director. Dia telah bekerja di animasi, periklanan dan industri penerbitan.

Karya Petra Stevankova 3. Cergam Vector dan Perkembangannya di Indonesia

Cergam yang menggunakan ilustrasi vector tidak begitu banyak ditemui di pasaran. Beberapa ilustrator vector memang banyak tetapi karya mereka digunakan untuk mendesain suatu brand, misal mendesain logo, cover buku dll.

Untuk cerita bergambar sendiri lebih banyak menggunakan ilustrasi gambar bitmap atau ilustrasi yang digambar manual sedangkan ilustrasi vector lebih banyak ditemui sebagai ilustrasi sebuah buku edukasi. Beberapa buku edukasi yang menggunakan ilustrasi vector adalah Lets Know English oleh Robinson

commit to user

7

Elohansen S.Pd, Bermain Corat-Coret dan Permainan Teka-Teki terbitan Tinta Media, Serunya Pergi Ke Sekolah oleh Nur Ayati dll. Buku semacam ini banyak sekali didapati di toko buku.

Gambar buku edukasi anak dengan ilustrasi vector

Pemasaran buku tersebut mencakup seluruh Indonesia dengan target audience yang lebih luas selain anak-anak usia 4-8 tahun yaitu guru. Untuk target audience di luar anak-anak biasanya mereka membeli untuk kemudian diberikan kepada anak-anak didik mereka, ataupun membuka sebuah pustaka baca yang mendidik sehingga dapat membantu anak-anak yang kurang mampu tumbuh cerdas. Buku-buku ini tidak memiliki banyak halaman berkisar 20-30 halaman saja, dengan konsep warna full colour. Tidak jarang diberikan beberapa merchandise di dalamnya seperti stiker yang dapat dimainkan sebagai alat stimulus otak saat membaca.

commit to user

8

B. Target Market dan Target Audience

1. Target Market

a. Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis adalah di wilayah Indonesia saja.

b. Segmentasi Demografis

1) Agama : Semua Agama 2) Umur : 6-9 tahun

3) Jenis Kelamin : anak laki-laki dan perempuan 4) Pendidikan : kelas 1 - 3 Sekolah Dasar

5) Kelas Sosial : menengah sampai dengan menengah ke atas

2. Target Audience Segmentasi Psikografis

a. Minat : Anak-anak yang menyukai gambar visual yang menarik

b. Kegiatan : Anak-anak yang ditanamkan mempunyai hobi membaca dan orangtua yang suka membacakan cerita dongeng kepada anaknya

c. Pendapat : Orangtua yang berpendapat membaca buku dapat menambah ilmu pengetahuan

commit to user

9

C. Kompetitor

Kompetitor adalah orang atau lembaga yang menjadi saingan kita dalam bidang yang sama. Buku cerita anak yang menjadi kompetitor , referensi bagi penulis dalam Perancangan Buku Anak ‘Naga Tanpa Gigi’ adalah :

1. Amarilis

Jumlah Halaman : 24 Halaman Tahun Terbit : 1997 Halaman isi : Full Color

Pengarang : Hans Christian Andersen Penerbit : Elex Media Computindo

Sinopsis :

Buku ini berkisah tentang sebuah bunga Amarilis yang ingin mekar sebelum waktunya. Amarilis kecil mekar saat pergantian musim dingin dan semi.

Akibatnya ia menjadi sebuah bunga kecil yang lemah. Burung-burung, rumput dan matahari mengolok-oloknya mengatakan bahwa ia tidak mungkin bisa

commit to user

10

tumbuh di cuaca seperti ini. Suatu hari seorang gadis memetiknya dan meletakkannya di sebuah surat cinta yang akan dikirimnya untuk pacarnya. Tak lama setelah sang kekasih menerima suratnya ternyata gadis itu menghianatinya dan sang kekasih membuang suratnya. Amarilis kecil terjatuh di lantai ruang tengah dan seorang pelayan mengambilnya dan meletakkannya di dalam sebuah buku. Di antara puisi cinta yang indah, Amarilis akhirnya menjadi sebuah penmbatas buku yang cantik.

Kelebihan :

Ilustrasi buku ini sungguh indah. Realis namun masih tampak sederhana.

Pemilihan warna dan detil setiap tokoh dilukiskan dengan indah. Amarilis yang kecilpun digambarkan dengan emosi-emosi yang indah.

Kelemahan :

Tema buku ini sebenarnya terlalu berat untuk anak-anak. Kejamnya dunia dan penghianatan tidak cocok disampaikan untuk anak-anak di bawah umur.

2. Seribu Sahabat Selamanya

Jumlah Halaman : 24 Halaman

Halaman isi : Full Color

Penerbit : Gramedia Pustaka Buku

commit to user

11 Sinopsis :

Buku anak ini berkisah tentang seorang gadis cilik bernama Yuli. Yuli tidak mau ikut pindah ke rumah yang baru, karena itu artinya dia akan meninggalkan seluruh teman-temannya. Namun karena bujukan dan dorongan sang ayah akhirnya Yuli memberanikan diri untuk mencari sahabat-sahabat baru di kota barunya.

Kelebihan :

Tema yang diangkat buku ini sangat sederhana sehingga anak-anak usia berapapun yang membacanya akan dapat menangkap pesan moral yang disampaikan dengan pas.

Kelemahan :

Ilustrasi dalam buku ini terlalu rumit dimana setting cerita sebenarnya adalah kehidupan sehari-hari. Domba terbang, Yuli yang duduk di atas bulan kurang pas untuk ilustrasi ber-set kehidupan sehari-hari.

commit to user

Persahabatan memang menjadi sebuah tema umum yang selalu diangkat untuk diceritakan. Sesuai untuk sasaran pembaca yaitu anak-anak, persahabatan adalah sebuah emosi yang tumbuh di usia mereka. Anak-anak yang baru memulai masa sekolahnya untuk pertama kali menjadi sebuah langkah awal untuk membangun sebuah lingkungan baru. Maka mereka sangat butuh sebuah buku yang bertema persahabatan, untuk membantu mereka menemukan gambaran bagaimana menjalin sebuah persahabatan yang benar.

2. Menentukan Ide Cerita

Menentukan sebuah ide cerita adalah suatu tahapan dimana seseorang akan membuat sebuah karya yang terkonsep. Ide cerita diperoleh oleh penulis dari kehidupan sehari-hari. Penulis sangat menyukai membaca buku terutama fiksi fantasy anak-anak. Suatu hari Penulis melihat bahwa fiksi fantasy yang ada di Indonesia kebanyakan merupakan sebuah buku terjemahan. Dari sana Penulis mendapat ide untuk mengeluarkan sendiri karya fiksi fantasy. Dengan

commit to user

13

menggunakan tema sederhana Penulis mengira buku ini akan menjadi sebuah buku yang menarik.

Sedangkan ide tanpa gigi diambil karena Penulis sadar masalah gigi adalah masalah yang paling tidak disukai anak-anak. Gigi berlubang gigi berkarat adalah hal yang menyulitkan mereka. Di sini gigi menjadi sebuah pendekatan yang menyenangkan di mana tokoh dokter gigi dalam cerita sangat baik dan menyenangkan. Penulis ingat ketika hendak pergi ke dokter gigi adalah saat-saat paling menakutkan dalam hidup dan itu diangkat sebagai sebuah ide yang menyenangkan.

3. Menentukan Story Line

Story line untuk buku cerita bergambar anak ‘Naga Tanpa Gigi’ adalah sebagai berikut ;

Halaman 1 : Ilustrasi cerita

Halaman 2 : Sara adalah seorang anak perempuan berusia 8 tahun. Dia sangat menyukai benda-benda angkasa seperti awan, bintang dan matahari.

Cita-cita Sara adalah dapat terbang ke sana tanpa harus menaiki pesawat.

Halaman 3 : Ilustrasi cerita

Halaman 4 : Tiba-tiba, Sara mendengar suara keras dari loteng. BAAAM! Begitu bunyinya, seakan-akan sebuah pesawa baru saja terjatuh di atap rumahnya. Sara segera naik ke atas karena penasaran.

commit to user

14

Halaman 5 : Sara terkejut dengan apa yang dilihatnya…..seekor Naga!

Sungguhan! Berwarna hijau! Yang besar dan bersayap! Jatuh tepat di loteng rumahnya, meninggalkan lubang besar di atap.

Halaman 6 : Sang Naga tampak sangat sedih dan tidak berdaya. Ia meraung dan membuka mulutnya, dari sana Sara dapat melihat sebuah gigi taring sang Naga patah. Tanpa gigi taring itu Sang Naga tidak bisa terbang pulang. Setelah Sara berjanji pada sang Naga kalau ia akan membantu mencari potongan gigi Naga yang hilang itu, ia bergegas turun untuk sarapan.

Halaman 7 : Kemudian Sara turun ke ruang makan untuk sarapan. Ternyata Tony sudah lebih dulu memakan sarapannya. Tony adalah kakak laki-laki Sara yang lebih tua 2 tahun darinya. Sara tidak suka terhadap Tony karena Tony sering mengadukan kenakalannya pada Mama, kenakalan yang disengaja maupun tidak. ‘Cepat makan sarapanmu selagi hangat Sara,’ kata Mama. Sara segera melahap telur goreng dan nasi yang masih hangat di piringnya.

Halaman 8 : ‘Tony, bisa tolong Mama mengecek ke loteng? Sepertinya ada yang jatuh di sana,’ Mama menyuruh Tony segera setelah Tony selesai makan. ‘Oke,’ jawab Tony cepat, segera ia melesat menuju loteng.

Sara segera mencium tanda bahaya, disana ada sang Naga!

Halaman 9 : Tepat sebelum Tony membuka pintu Sara menariknya ke belakang.

Dengan kedua tangan terlentang Sara menutupi pintu loteng. ‘Jangan masuk!’ bentak Sara.

commit to user

15

Halaman 10 : Tony tampak kesal kemudian berkata, ‘Baiklah kalau begitu aku akan bilang pada Mama bahwa pot bunga kesayangannya kamu sembunyikan karena pecah.’ Sara terdiam, ia takut membayangkan dirinya dimarahi Mama. Perlahan-lahan Sara menjauh dari pintu membiarkan Tony masuk.

Halaman 11 : ‘WOW!’ adalah kata pertama yang keluar dari mulut Tony.

‘Kau….Naga sungguhan?’ tanya Tony takjub. Sang Naga menarik wajahnya mendekat pada Tony kemudian mendenguskan nafasnya yang panas.

Halaman 12 : ‘Sang Naga sedang sakit, giginya patah dan ia tidak bisa pulang….’

cerita Sara. ‘Aku akan membantunya mencari potongan giginya yang hilang. Tolong rahasiakan dari Mama ya,’ pinta Sara. ‘Oke!’ jawab Tony mantab. Dan itulah pertamakalinya mereka bekerjasama.

Halaman 13 : Di bawah Tony bercerita seperti ini pada Mama, ‘tanaman bunga kesukaan Mama yang hilang kemarin ternyata disembunyikan Sara di loteng. Tadi saat Sara hendak mengambilnya pot itu jatuh dan terpecah, Ma.’ Sara melotot, ‘Hey! Katamu kau tidak akan bilang!’

Halaman 14 : ‘Sara!’ Mama memandang Sara dengan tatapan tegas. Sara terdiam ia tahu ia dalam keadaan gawat tapi paling tidak Tony benar-benar merahasiakan Sang Naga dari Mama.

Halaman 15 : Ilustrasi cerita

Halaman 16 : Setelah mendengarkan nasehat Mama, Sara pergi dengan Tony ke kota. Hari ini hari Sabtu yang artinya sekolah libur jadi Sara dan

commit to user

16

Tony bisa langsung melakukan pencarian gigi Nag secepatnya.

Mereka mulai dari lingkungan sekitar rumah mereka di semak-semak, di atas pohon, di parit depan rumah, di dalam tong sampah tapi tidak ada tanda-tanda gigi Naga di sana. Mereka memperluas pencarian mereka di halaman sekolah, di halaman gereja, di halaman pertokoan dan di sepanjang aliran sungai tapi tetap saja gigi itu belum ditemukan.

Halaman 17 : Sara dan Tony hampir menyerah. Mereka duduk di tangga sebuah bangunan di kota untuk istirahat. ‘Kemana lagi kita harus mencari?’

keluh Tony. ‘Apa kita harus membuat pengumuman dengan menempelkan poster?’ Tanya Sara. Tony mencibir mendengar pertanyaan itu.

Halaman 18 : ‘Ayo kita pulang, aku lapar,’ ajak Tony. Matahari mulai berada tepat di tengah langit saat itu. Ketika Sara mulai berjalan mengikuti kakaknya matanya menangkap sesuatu yang besar dan berwarna putih. Gigi Naga! Pikir Sara. ‘Tony cepat kemari lihat itu!’ Sara memanggil kakaknya. Mereka mengintip ke dalam rumah melalui jendela yang tidak terlalu tinggi. Benar saja! Itu gigi Naga yang sedari tadi mereka cari-cari!

Halaman 19 : Ilustrasi cerita

Halaman 20 : Sebuah kabar baik sekaligus kabar buruk baru saja menghampiri Sara dan Tony. Kabab baiknya akhirnya gigi sang Naga berhasil ditemukan. Kabar buruknya gigi itu berada di dalam klinik gigi.

commit to user

17

Bayangkan klinik gigi! Klinik gigi adalah tempat terakhir yang ingin didatangi Sara dan Tony, bahkan mungkin seluruh anak-anak di dunia. ‘Lihat tanda itu,’ Tony menunjuk tulisan ISTIRAHAT yang tertempel di pintu masuk. ‘Kita bisa masuk diam-diam kemudian mengambil giginya,’ seru Tony. ‘Diam-diam? Apa kita akan mencuri?’ Tanya Sara. ‘Bodoh kitatidak mencuri! Dari awal gigi itu bukian miliknya,’ kata Tony. Sara terdiam. Ia tidak tahu apakah ide kakaknya baik atau buruk tapi ia harus mengambil gigi itu.

Halaman 21 : Sara dan Tony membuka pintu perlahan, memastikan tidak ada seorangpun di sana kemudian mengendap-endap masuk. Dokter Freddy memang bekerja sendiri ia tidak punya perawat untuk membantunya. Gigi Sang Naga berada tepat di tengah ruang terpajang di dalam sebuah akuarium besar. Tony membuka tutup akuarium dan mengeluarkan gigi Naga pelan-pelan sedangkan Sara emnunggu di samping Tony sambil gelisah. ‘Apa yang kalian lakukan?’ tiba-tiba terdengar suara di belakang mereka.

Halaman 22 : Ilustrasi cerita Halaman 23 : Ilustrasi cerita

Halaman 24 : ‘Lari!’ teriak Tony tanpa mencari tahu siapa pemilik suara itu. Tony berlari ke pintu keluar. Sara mencoba menyusulnya, tapi sebuah tangan mencengkeram lengannya. “Toni! Tunggu ” teriak Sara, tapi toni sudah tidak terlihat lagi. Saat Sara menoleh untuk melihat siapa orang yang mencengkeramnya ia tidak terkejut ia tahu itu adalah

commit to user

18

dokter Freddy. Bingung dan ketakutan Sara menangis. Dokter Freddy melepas tangannya kemudian dengan lembut berkata “jangan menangis aku tidak akan melukaimu. Katakan padaku apa yang baru saja terjadi.’ diluar dugaan Sara menjadi tenang setelah mendengar suara dokter Freddy. Suaranya lembut dan penuh rasa iba. Kemudian dengan tenang Sara menceritakan semuanya, tentang Sang Naga dan tentang giginya. Dokter Freddy tampak bingung dengan kisah Sara, ia terdiam selama beberapa saat berpikir. ‘Bawa aku ke sana, aku bisa menyambung gigi yang patah,’ kata dokter Freddy tersenyum.

Halaman 25 : ilustrasi cerita

Halaman 26 : Tony terkejut mellihat sara punlang bersama dokter Freddy. ‘apa yang terjadi?’ bisik Tony pada Sara. ‘Dia akan menolong kita,’ kata Sara tersenyum. Dokter freddy tercengang melihat sang Naga. Tapi ia tampak senang melihat gigi-gigi besar sang Naga yang berderet.

‘Hm…..kurasa aku bisa menyambungnya,’ kata dokter Freddy akhirnya. ‘Bisakah kalian berdua meninggalkanku berdua dengan sang Naga?’

Halaman 27 : Sara dan Tony menunggu dengan sabar di depan pintu. ‘Maaf ya aku tadi meniunggalakanmu saat di klinik gigi,’ kata Tony tiba-tiba jarang sekali Tony meminta maaf atas kesalahannya kecuali mama memarahinya terlebih dulu. ‘Tidak apa-apa,’ kata Sara sambil tersenyum.

commit to user

19

Halaman 28 : ‘Aku berhasil mengyambung giginya!’panggil dokter Freddy dari dalam. ‘Waaah gigimu sudah utuh kembali!’ seru Sara sambil memeluk mulut Sang Naga yang besar. Tadinya Sara ingin memeluk badannya yang besar namun tangannya terlalu pendek untuk melakukannya. ‘Selamat ya sekarang kau bisa pulang,’ kata Tony.

Halaman 29 : ‘Sampai berjumpa lagi ya,’ kata Dokter Freddy. Sara dan Tony mengantar Dokter Freddy sampai ke depan rumah. ‘Jangan lupa gosok gigi kalian secara teratur ya,’ kata Dokter Freddy. ‘Aku tidak mau bertemu kalian sebagai pasien di klinik gigiku.’ Sara dan Tony tertawa. ‘Sampai jumpa,’ kata Sara sambil melambaikan tangan.

‘Ternyata dokter gigi tidak seburuk yang aku bayangkan,’ kata Tony Halaman 30 : Sara dan Tony berlomba-lomba masuk ke dalam rumah. Mereka

segera menuju lotengrumah untuk menemui Sang Naga. Tetapi ternyata di sana tidak ada siapa-siapa. Semua kembali seperti semula. Bersih dan tertata rapi seperti sedia kala. Tidak ada Sang Naga, tidak ada lubang di atap.

Halaman 31 : Malam harinya Sara merindukan Sang Naga, begitu juga Tony. mengetuk jendelanya. Mereka terkejut mengetahui bahwa Sang

commit to user

20

Naga yang telah mengetuk jendela mereka. ‘Naga!’ seru Sara senang. Sebelum pulang biarkan aku membalas kebaikan kalian sekarang naiklah ke punggungku aku ajak kalian melihat bintang.

‘Wow! Sekarang kau bisa bicara,’ kata Tony.

Halaman 33 : Ilustrasi cerita

Halaman 34 : Sara dan Tony duduk di punggung Sang Naga. Tercengang melihat keindahan bintang dan lampu kota dari atas langit. Malam itu Sang Naga mengajak Sara dan Tony terbang bersamanya. Tinggi sekali menembus awan sehingga bintang-bintang terlihat sangat jelas dan berkilauan. Inilah hal yang selama ini Sara impikan, terbang di langit. Malam itu Sara senang sekali ia tidak akan pernah melipakan indahnya bintang di langit malam itu serta kuatnya kepakan sayap Sang Naga.

4. Konsep Visual

a. Menentukan Gaya Ilustrasi

Gaya gambar ilustrasi yang di angkat oleh penulis adalah gaya gambar kartun. Anak-anak akan menyukai gambar ini karena gaya gambar ini dibuat seolah-olah mereka sendiri yang menggambarnya. Sederhana dan terkadang tidak proporsional. Background yang penuh warna akan sangat menarik anak-anak sehingga mereka seakan-akan terbawa ke dalam sebuah negeri dongeng yang nyata.

commit to user

21

Gambar 1 : Gaya Ilustrasi Gambar 2 : Gaya ilustrasi Mary Blair Quentin Blake

b. Konsep Warna

Konsep warna yang digunakan Penulis untuk perancangan buku serta media promosi ini terbagi menjadi 2, yaitu konsep yang digukan untuk visual dan konsep warna yang meliputi desain verbal. Berikut perincian konsepnya;

1) Warna Untuk Ilustrasi

Warna visual adalah warna-warna yang digunakan dalam visual desain karya seperti ilustrasi pendukung. Karya dan media promosi menggunakan warna visual yang sama, karena konsep karya mereka sama. Warna-warna visual itu diantaranya meliputi;

a) Hijau

commit to user

22

Warna hijau yang menjadi dominan di sini adalah warna hijau tua.

Warna ini menjadi warna utama sang tokoh Naga. Warna ini memiliki nilai setetis indah, dan memberi kesan kalem. Anak-anak cenderung menyukai warna ini.

b) Kuning

Warna ini dipilih karena memiliki kesan aktif.Warna kuning mewakili perasaan anak-anak yang masih bebas, aktif dan penuh energi.

c) Biru

Biru dipilih karena selain menampilkan warna yang cerah dan lembut juga menjadi warna dominan di bumi ini. Anak-anak cenderung menyukai warna biru. Tokoh Tony sendiri digambarkan memakai baju berwarna biru.

d) Pink

Pink adalah warna yang disukai kebanyakan anak perempuan.

Tokoh Sara digambarkan menggunakan gaun berwarna pink. Pink memberi kesan cerah dan lucu.

e) Ungu

Warna ini terkesan kalem dan lembut. Tokoh Ibu menggunakan gaun berwarna ungu supaya anak-anak yang melihatnya akan menangkap sosok ibu yang lembut dan baik hati.

f) Putih

commit to user

23

Kesan yang ditampilkan warna ini adalah bersih dan rapi. Tokoh dr. Freddy yang mengenakan jas berwarna putih mengesankan bahwa ia adalah seorang dokter yang rapi dan rajin.

2) Warna Untuk Teks

Warna vebal adalaah warna yang dipilih untuk penggunaan pada desain verbal yaitu headline, sub headline serta body copy. Warna verbal karya dan media promosi sama, meliputi;

a) Merah

Warna ini memiliki kesan yang cerah dan berani. Warna ini memberi penegasan pada sebuah tulisan. Sehingga tulisan dengan warna ini seolah akan mendapat perhatian lebih karena sangat menarik mata.

b) Ungu

Seperti warna merah, ungu memiliki kesan yang menarik perhatian. Karena warna ini akan terlihat mencolok di antara warna lainnya. Penggunaan warna ungu ditempatkan di bagian judul buku saja.

c) Hitam

Warna ini dipilih untuk mempertegas sebuah penulisan. Sehingga informasi yang akan diberikan kepada target audience tidak akan salah.

commit to user

24

c. Pemilihan Typography

Pemilihan typography yang digunakan disini adalah typography Bodoni. Bodoni adalah font yang tidak berkait sehingga memudahkan anak-anak untuk membacanya. Pengenalan awal akan huruf juga lebih mudah diterima oleh target audience yang masih belajar mengenal huruf tanpa penggunaan huruf kapital.

5. Konsep Verbal

a. Menentukan Judul Buku Bergambar

Menentukan judul sebuah buku tidaklah mudah. Terkadang pemilihan judul buku yang salah bisa mengakibatkan buku itu kurang diminati.

‘Naga Tanpa Gigi’ adalah judul yang dipilih untuk buku anak ini.

Judul ini sederhana namun bisa mewakili keseluruhan isi cerita buku.

Kata-kata sederhana yang digunakan juga menjadi mudah untuk diingat.

Judul buku anak tidak mungkin dibuat dengan menggunakan kata-kata yang ilmiah. Pemilihan kata-kata yang sederhana juga menjadi salah satu ciri khas tersendiri. Target pasar juga akan merasa tertarik untuk membaca, karena judul ini ditulis tanpa menggunakan tanda baca pada akhirnya seperti’?’ atau ‘!’. Ketika target pasar membaca judul buku ini pertama kali diharapkan mereka akan berpikir, ‘apakah naga sebelumnya memiliki gigi?’, ‘kenapa bisa naga tidak memiliki gigi?’, dll. Sehingga mereka akan tertarik untuk membacanya.

b. Menentukan Teks Pada Media Promosi

commit to user

25

Dalam media promosi terdapat 3 unsur penulisan di dalamnya yaitu headline, subheadline dan body copy. Media promosi buku ini menggunakan headline judul buku ini sendiri yaitu Naga Tanpa Gigi.

Kemudian tanpa menggunakan sub headline, body text yang dipilih berisi sinopsis buku. Dengan begitu orang akan mengetahui informasi buku yang sedang dipromosikan.

B. Tehnik Pelaksanaan

1. Desain Judul a. Huruf ( Font )

Font atau huruf yang dipakai dalam buku ‘Naga Tanpa Gigi’

adalah suatu jenis font yang dekoratif. Kesan yang di timbulkan dari font dekoratif itu sendiri adalah menimbulkan kesan lucu, imut dan

adalah suatu jenis font yang dekoratif. Kesan yang di timbulkan dari font dekoratif itu sendiri adalah menimbulkan kesan lucu, imut dan

Dokumen terkait