• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Perancangan Ilustrasi Buku Anak Berjudul Naga Tanpa Gigi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Perancangan Ilustrasi Buku Anak Berjudul Naga Tanpa Gigi"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

Perancangan Ilustrasi Buku Anak Berjudul ‘Naga Tanpa Gigi’

Diajukan sebagai syarat untuk menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Mencapai Gelar Ahli Madya

Diploma III Desain Komunikasi Visual

Disusun Oleh:

Irene Astrid C9508105

PROGRAM STUDI DIII DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

(2)

commit to user

ii

(3)

commit to user

iii

(4)

commit to user

iv

MOTTO

‘Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga.’

(Pengkhotbah 9:10a)

‘Pecundang hidup di masa lalu. Tapi pemenang belajar dari masa lalu dan menikmati usahanya di masa kini untuk menggapai masa depan’

(Denis Waitley-Motivator)

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk Mama dan Papa serta kakak- kakak tercinta yang tidak berhenti memberi semangat dan kasih sayang

.

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan segala kasih karunia-Nya, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan judul Tugas Akhir “ PERANCANGAN ILUSTRASI BUKU ANAK NAGA TANPA GIGI ”.

Adapun Tugas Akhir ini disusun guna mencapai gelar Ahli Madya Diploma III program studi D III Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tugas Akhir tersebut dapat terselesaikan dengan baik dan lancar yang tidak terlepas dari bantuan spiritual maupun material dari semua pihak baik dari lingkungan keluarga, lingkup kampus Universitas Sebelas Maret serta para sahabat. Maka ungkapan rasa terima kasih serta segala penghargaan yang pantas untuk disampaikan kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS.

2. Drs. Ahmad Adib, M Hum, Ph.D, selaku Ketua Program Studi D III Desain Komunikasi Visual.

3. Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn, selaku Pembimbing I yang senantiasa membimbing dan mengarahkan hingga selesainya Tugas Akhir ini.

4. Esty Wulandari, S.Sos, M.Si, selaku Sekretaris Sidang Tugas Akhir.

5. Laksono W, Joko dan staff Tata Usaha D3 Desain Komunikasi Visual.

(7)

commit to user

vii

Penulis menyadari bahwa dalam pengerjaan Tugas Akhir ini masih ada banyak kekurangan maka penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.

Surakarta , 16 Januari 2012 Penulis

(8)

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Perancangan ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk ... 4

1. Ilustrasi Vector dan Sejarahnya ... 4

2. Ilustrator Vector... 5

3. Cergam Vector Dan Perkembangannya di Indonesia ... 6

B. Target Market dan Target Audience ... 8

1. Target Market ... 8

2. Target Audience ... 8

(9)

commit to user

ix

C. Kompetitor ... 9

1. Amarilis ... 9

2. Seribu Sahabat Selamanya ... 10

BAB III KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Karya ... 12

1. Menentukan Tema ... 12

2. Menentukan Ide Cerita ... 12

3. Menentukan Story Line ... 13

4. Konsep Visual ... 20

5. Konsep Verbal ... 24

B. Tehnik Pelaksanaan ... 25

1. Desain Judul ... 25

2. Desain Lingkungan ... 26

3. Layout ... 26

4. Menentukan Jumlah Halaman ... 26

5. Desain Cover ... 27

6. Perancangan Visual Halaman Buku ... 28

7. Desain Karakter ... 29

C. Media Promosi ... 38

1. Tujuan Media ... 38

2. Media Penunjang ( Media Promosi ) ... 39

3. Target Karya ... 43

(10)

commit to user

x

BAB IV VISUALISASI KARYA

A. Konsep Perancangan Cergam ... 45

1. Sketsa Kasar ... 45

2. Desain Jadi ... 46

3. Cover ... 48

4. Logo Judul ... 49

B. Visualisasi Rancangan Desain Sekunder ... 53

1. Poster ... 53

2. X-Banner ... 54

3. Sticker ... 55

4. Topi ... 56

5. Penggaris... 57

6. Peengukur Tinggi Badan ... 58

7. Helm Sikat Gigi ... 59

7. Kaos ... 60

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA

UCAPAN TERIMA KASIH LAMPIRAN-LAMPIRAN

(11)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media pengembangan pendidikan anak saat ini banyak sekali. Televisi, buku, lingkungan turut berperan mendidik anak sedari kecil. Tetapi apa yang terjadi jika media tersebut ditemukan kurang mendidik? Seperti buku misalnya, walaupun dikemas dengan kemasan yang pas untuk anak dan tampak tidak berbahaya, namun tidak jarang ditemui buku yang kurang mendidik. Orangtua sekarang harus hati-hati dalam memilih bacaan yang pas untuk anak mereka.

Buku anak yang beredar di toko buku banyak mengangkat tema kekerasan. Buku anak-anak adaptasi kartun seperti Ben10, Power Ranger, Naruto dll, harus diakui tak lepas dari adegan kekerasan. Pertempuran yang berujung pada pembunuhan, selalu menjadi pilihan dalam menyelesaikan setiap masalah yang diangkat sebagai inti cerita. Kasus kematian Revino Siahaya, anak berusia 10 tahun yang disinyalir bunuh diri akibat meniru gaya dalam kartun Naruto misalnya, membuat orangtua menjadi khawatir. Beberapa buku anak yang tidak mendidik lainnya dapat dilihat pada komik Crayon Sinchan dan Doraemon.

Tokoh Sinchan menampilkan perilaku yang menjurus ke arah pornografi.

Sementara komik Doraemon banyak disoroti karena memanjakan tokoh Nobita dengan hal-hal yang bersifat instan. Ini menyebabkan tokoh Nobita menjadi sosok anak yang malas dan kurang mandiri, selalu mengandalkan Doraemon dalam

(12)

commit to user

2

menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi. Perilaku kedua tokoh tersebut, dikhawatirkan pihak orangtua bisa memberi pengaruh negatif bagi perkembangan anak.

Karena pertimbangan seperti itulah tidak banyak orang tua yang kemudian membatasi anaknya membaca komik. Beberapa orangtua mengarahkan anak-anaknya untuk membaca buku pelajaran dan buku cerita bergambar. Namun membaca buku pelajaran dinilai anak kurang menyenangkan dan membaca buku cerita bergambar juga tidak menghibur. Hal ini dikarenakannya buku anak-anak belum semuanya dirancang menggunakan ilustrasi sesuai selera anak-anak.

Penulis sadar bahwa anak-anak sangat membutuhkan ilustrasi tidak hanya sebagai alat bantu menerima sebuah informasi namun ilustrasi juga sangat berpengaruh dalam perkembangan otak kanan anak. Sangat disayangkan jika orang tua masih menganggap kepandaian anak dalam berhitung atau ilmu eksak saja yang penting.

Karena itulah perlunya dirancang sebuah buku ilustrasi anak berjudul

‘Naga Tanpa Gigi’ untuk membantu melatih ketajaman kreativitas anak serta membantu orangtua dalam memberikan pelajaran untuk anak.

B. Rumusan Masalah

Adapun beberapa permasalahan yang diangkat penulis dalam membuat karya TA ini adalah :

(13)

commit to user

3

1. Bagaimana merancang ilustrasi buku anak cerita bergambar berjudul

‘NagaTanpa Gigi’?

2. Bagaimana mempromosikan dan memilih media untuk pengenalan buku anak berjudul ‘Naga Tanpa Gigi’?

C. Tujuan Permasalahan

Dari rumusan masalah tersebut penulis dapat menarik tujuan untuk karyanya, yaitu :

1. Merancang ilustrasi buku anak berjudul ‘Naga Tanpa Gigi’ untuk melatih ketajaman kreativitas anak.

2. Mempromosikan dan memilih media untuk pengenalan buku anak berjudul Naga Tanpa Gigi dengan menggunakan media promosi yang tepat sasaran.

(14)

commit to user

4

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A. Data Produk

1. Ilustrasi Vector dan Sejarahnya

Ilustrasi Vector merupakan gambar digital yang berbasiskan persamaan matematis. Ilustrasi vector terdiri dari penggabungan koordinat-koordinat titik menjadi garis atau kurva untuk kemudian menjadi sebuah objek, sehingga gambar tidak menjadi pecah walaupun diperbesar atau diperkecil. Ilustrasi vector umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil bila dibandingkan dengan ilustrasi bitmap. Ilustrasi bitmap sendiri adalah sebuah struktur data yang mewakili susunan piksel warna yang ditampilkan pada layar monitor, kertas atau media tampilan lainnya.

Dengan menggunakan software CorelDraw ilustrasi vektorpun terbentuk.

CorelDraw adalah sebuah aplikasi vector graphic editor. Yang dikembangkan dan dipasarkan oleh Corel Corporation Ottawa, Kanada.

Bermula pada tahun 1985, yaitu Dr. Michael Cowpland salah seorang staf dari Corel Corporation Ottawa, yang memulai menjual produk Corel pada Intel Based desktop publishing systems. Akhirnya tahun 1987, Corel memperkerjakan teknisi software yaitu Michel Bouillon dan Pat Beirne untuk mengembangkan sebuah program ilustrasi dasar vektor untuk disatukan dengan system publishing

(15)

commit to user

5

desktop tersebut. Lalu program CorelDRAw dirilis tahun 1989. Hingga sekarang CorelDraw masih sering digunakan desainer grafis untuk berkarya.

2. Ilustrator Vector

Beberapa ilustrator dunia yang terkenal dengan karya vectornya adalah Catalina Estrada dan Petra Stevankova. Kedua ilustrator ini membuat gambar vector untuk ilustrasi buku maupun untuk keperluan instansi.

a. Catalina Estrada

Lahir dan dibesarkan di Kolombia, dan tinggal di Barcelona sejak tahun 1999. Catalina membawa semua warna dan kekuatan dari mitos-mitos Amerika Latin kemudian memurnikannya dengan sentuhan halus dari kecanggihan Eropa.

Karya Catalina Estrada

(16)

commit to user

6 b. Petra Stevankova

Petra Stefankova adalah ilustrator Slovakia, seniman digital, desainer dan art director. Dia telah bekerja di animasi, periklanan dan industri penerbitan.

Karya Petra Stevankova 3. Cergam Vector dan Perkembangannya di Indonesia

Cergam yang menggunakan ilustrasi vector tidak begitu banyak ditemui di pasaran. Beberapa ilustrator vector memang banyak tetapi karya mereka digunakan untuk mendesain suatu brand, misal mendesain logo, cover buku dll.

Untuk cerita bergambar sendiri lebih banyak menggunakan ilustrasi gambar bitmap atau ilustrasi yang digambar manual sedangkan ilustrasi vector lebih banyak ditemui sebagai ilustrasi sebuah buku edukasi. Beberapa buku edukasi yang menggunakan ilustrasi vector adalah Lets Know English oleh Robinson

(17)

commit to user

7

Elohansen S.Pd, Bermain Corat-Coret dan Permainan Teka-Teki terbitan Tinta Media, Serunya Pergi Ke Sekolah oleh Nur Ayati dll. Buku semacam ini banyak sekali didapati di toko buku.

Gambar buku edukasi anak dengan ilustrasi vector

Pemasaran buku tersebut mencakup seluruh Indonesia dengan target audience yang lebih luas selain anak-anak usia 4-8 tahun yaitu guru. Untuk target audience di luar anak-anak biasanya mereka membeli untuk kemudian diberikan kepada anak-anak didik mereka, ataupun membuka sebuah pustaka baca yang mendidik sehingga dapat membantu anak-anak yang kurang mampu tumbuh cerdas. Buku- buku ini tidak memiliki banyak halaman berkisar 20-30 halaman saja, dengan konsep warna full colour. Tidak jarang diberikan beberapa merchandise di dalamnya seperti stiker yang dapat dimainkan sebagai alat stimulus otak saat membaca.

(18)

commit to user

8

B. Target Market dan Target Audience

1. Target Market

a. Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis adalah di wilayah Indonesia saja.

b. Segmentasi Demografis

1) Agama : Semua Agama 2) Umur : 6-9 tahun

3) Jenis Kelamin : anak laki-laki dan perempuan 4) Pendidikan : kelas 1 - 3 Sekolah Dasar

5) Kelas Sosial : menengah sampai dengan menengah ke atas

2. Target Audience Segmentasi Psikografis

a. Minat : Anak-anak yang menyukai gambar visual yang menarik

b. Kegiatan : Anak-anak yang ditanamkan mempunyai hobi membaca dan orangtua yang suka membacakan cerita dongeng kepada anaknya

c. Pendapat : Orangtua yang berpendapat membaca buku dapat menambah ilmu pengetahuan

(19)

commit to user

9

C. Kompetitor

Kompetitor adalah orang atau lembaga yang menjadi saingan kita dalam bidang yang sama. Buku cerita anak yang menjadi kompetitor , referensi bagi penulis dalam Perancangan Buku Anak ‘Naga Tanpa Gigi’ adalah :

1. Amarilis

Jumlah Halaman : 24 Halaman Tahun Terbit : 1997 Halaman isi : Full Color

Pengarang : Hans Christian Andersen Penerbit : Elex Media Computindo

Sinopsis :

Buku ini berkisah tentang sebuah bunga Amarilis yang ingin mekar sebelum waktunya. Amarilis kecil mekar saat pergantian musim dingin dan semi.

Akibatnya ia menjadi sebuah bunga kecil yang lemah. Burung-burung, rumput dan matahari mengolok-oloknya mengatakan bahwa ia tidak mungkin bisa

(20)

commit to user

10

tumbuh di cuaca seperti ini. Suatu hari seorang gadis memetiknya dan meletakkannya di sebuah surat cinta yang akan dikirimnya untuk pacarnya. Tak lama setelah sang kekasih menerima suratnya ternyata gadis itu menghianatinya dan sang kekasih membuang suratnya. Amarilis kecil terjatuh di lantai ruang tengah dan seorang pelayan mengambilnya dan meletakkannya di dalam sebuah buku. Di antara puisi cinta yang indah, Amarilis akhirnya menjadi sebuah penmbatas buku yang cantik.

Kelebihan :

Ilustrasi buku ini sungguh indah. Realis namun masih tampak sederhana.

Pemilihan warna dan detil setiap tokoh dilukiskan dengan indah. Amarilis yang kecilpun digambarkan dengan emosi-emosi yang indah.

Kelemahan :

Tema buku ini sebenarnya terlalu berat untuk anak-anak. Kejamnya dunia dan penghianatan tidak cocok disampaikan untuk anak-anak di bawah umur.

2. Seribu Sahabat Selamanya

Jumlah Halaman : 24 Halaman

Halaman isi : Full Color

Penerbit : Gramedia Pustaka Buku

(21)

commit to user

11 Sinopsis :

Buku anak ini berkisah tentang seorang gadis cilik bernama Yuli. Yuli tidak mau ikut pindah ke rumah yang baru, karena itu artinya dia akan meninggalkan seluruh teman-temannya. Namun karena bujukan dan dorongan sang ayah akhirnya Yuli memberanikan diri untuk mencari sahabat-sahabat baru di kota barunya.

Kelebihan :

Tema yang diangkat buku ini sangat sederhana sehingga anak-anak usia berapapun yang membacanya akan dapat menangkap pesan moral yang disampaikan dengan pas.

Kelemahan :

Ilustrasi dalam buku ini terlalu rumit dimana setting cerita sebenarnya adalah kehidupan sehari-hari. Domba terbang, Yuli yang duduk di atas bulan kurang pas untuk ilustrasi ber-set kehidupan sehari-hari.

(22)

commit to user

12

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Karya

1. Menentukan Tema

Tema yang diangkat dalam buku cerita anak ini adalah persahabatan.

Persahabatan memang menjadi sebuah tema umum yang selalu diangkat untuk diceritakan. Sesuai untuk sasaran pembaca yaitu anak-anak, persahabatan adalah sebuah emosi yang tumbuh di usia mereka. Anak-anak yang baru memulai masa sekolahnya untuk pertama kali menjadi sebuah langkah awal untuk membangun sebuah lingkungan baru. Maka mereka sangat butuh sebuah buku yang bertema persahabatan, untuk membantu mereka menemukan gambaran bagaimana menjalin sebuah persahabatan yang benar.

2. Menentukan Ide Cerita

Menentukan sebuah ide cerita adalah suatu tahapan dimana seseorang akan membuat sebuah karya yang terkonsep. Ide cerita diperoleh oleh penulis dari kehidupan sehari-hari. Penulis sangat menyukai membaca buku terutama fiksi fantasy anak-anak. Suatu hari Penulis melihat bahwa fiksi fantasy yang ada di Indonesia kebanyakan merupakan sebuah buku terjemahan. Dari sana Penulis mendapat ide untuk mengeluarkan sendiri karya fiksi fantasy. Dengan

(23)

commit to user

13

menggunakan tema sederhana Penulis mengira buku ini akan menjadi sebuah buku yang menarik.

Sedangkan ide tanpa gigi diambil karena Penulis sadar masalah gigi adalah masalah yang paling tidak disukai anak-anak. Gigi berlubang gigi berkarat adalah hal yang menyulitkan mereka. Di sini gigi menjadi sebuah pendekatan yang menyenangkan di mana tokoh dokter gigi dalam cerita sangat baik dan menyenangkan. Penulis ingat ketika hendak pergi ke dokter gigi adalah saat-saat paling menakutkan dalam hidup dan itu diangkat sebagai sebuah ide yang menyenangkan.

3. Menentukan Story Line

Story line untuk buku cerita bergambar anak ‘Naga Tanpa Gigi’ adalah sebagai berikut ;

Halaman 1 : Ilustrasi cerita

Halaman 2 : Sara adalah seorang anak perempuan berusia 8 tahun. Dia sangat menyukai benda-benda angkasa seperti awan, bintang dan matahari.

Cita-cita Sara adalah dapat terbang ke sana tanpa harus menaiki pesawat.

Halaman 3 : Ilustrasi cerita

Halaman 4 : Tiba-tiba, Sara mendengar suara keras dari loteng. BAAAM! Begitu bunyinya, seakan-akan sebuah pesawa baru saja terjatuh di atap rumahnya. Sara segera naik ke atas karena penasaran.

(24)

commit to user

14

Halaman 5 : Sara terkejut dengan apa yang dilihatnya…..seekor Naga!

Sungguhan! Berwarna hijau! Yang besar dan bersayap! Jatuh tepat di loteng rumahnya, meninggalkan lubang besar di atap.

Halaman 6 : Sang Naga tampak sangat sedih dan tidak berdaya. Ia meraung dan membuka mulutnya, dari sana Sara dapat melihat sebuah gigi taring sang Naga patah. Tanpa gigi taring itu Sang Naga tidak bisa terbang pulang. Setelah Sara berjanji pada sang Naga kalau ia akan membantu mencari potongan gigi Naga yang hilang itu, ia bergegas turun untuk sarapan.

Halaman 7 : Kemudian Sara turun ke ruang makan untuk sarapan. Ternyata Tony sudah lebih dulu memakan sarapannya. Tony adalah kakak laki-laki Sara yang lebih tua 2 tahun darinya. Sara tidak suka terhadap Tony karena Tony sering mengadukan kenakalannya pada Mama, kenakalan yang disengaja maupun tidak. ‘Cepat makan sarapanmu selagi hangat Sara,’ kata Mama. Sara segera melahap telur goreng dan nasi yang masih hangat di piringnya.

Halaman 8 : ‘Tony, bisa tolong Mama mengecek ke loteng? Sepertinya ada yang jatuh di sana,’ Mama menyuruh Tony segera setelah Tony selesai makan. ‘Oke,’ jawab Tony cepat, segera ia melesat menuju loteng.

Sara segera mencium tanda bahaya, disana ada sang Naga!

Halaman 9 : Tepat sebelum Tony membuka pintu Sara menariknya ke belakang.

Dengan kedua tangan terlentang Sara menutupi pintu loteng. ‘Jangan masuk!’ bentak Sara.

(25)

commit to user

15

Halaman 10 : Tony tampak kesal kemudian berkata, ‘Baiklah kalau begitu aku akan bilang pada Mama bahwa pot bunga kesayangannya kamu sembunyikan karena pecah.’ Sara terdiam, ia takut membayangkan dirinya dimarahi Mama. Perlahan-lahan Sara menjauh dari pintu membiarkan Tony masuk.

Halaman 11 : ‘WOW!’ adalah kata pertama yang keluar dari mulut Tony.

‘Kau….Naga sungguhan?’ tanya Tony takjub. Sang Naga menarik wajahnya mendekat pada Tony kemudian mendenguskan nafasnya yang panas.

Halaman 12 : ‘Sang Naga sedang sakit, giginya patah dan ia tidak bisa pulang….’

cerita Sara. ‘Aku akan membantunya mencari potongan giginya yang hilang. Tolong rahasiakan dari Mama ya,’ pinta Sara. ‘Oke!’ jawab Tony mantab. Dan itulah pertamakalinya mereka bekerjasama.

Halaman 13 : Di bawah Tony bercerita seperti ini pada Mama, ‘tanaman bunga kesukaan Mama yang hilang kemarin ternyata disembunyikan Sara di loteng. Tadi saat Sara hendak mengambilnya pot itu jatuh dan terpecah, Ma.’ Sara melotot, ‘Hey! Katamu kau tidak akan bilang!’

Halaman 14 : ‘Sara!’ Mama memandang Sara dengan tatapan tegas. Sara terdiam ia tahu ia dalam keadaan gawat tapi paling tidak Tony benar-benar merahasiakan Sang Naga dari Mama.

Halaman 15 : Ilustrasi cerita

Halaman 16 : Setelah mendengarkan nasehat Mama, Sara pergi dengan Tony ke kota. Hari ini hari Sabtu yang artinya sekolah libur jadi Sara dan

(26)

commit to user

16

Tony bisa langsung melakukan pencarian gigi Nag secepatnya.

Mereka mulai dari lingkungan sekitar rumah mereka di semak- semak, di atas pohon, di parit depan rumah, di dalam tong sampah tapi tidak ada tanda-tanda gigi Naga di sana. Mereka memperluas pencarian mereka di halaman sekolah, di halaman gereja, di halaman pertokoan dan di sepanjang aliran sungai tapi tetap saja gigi itu belum ditemukan.

Halaman 17 : Sara dan Tony hampir menyerah. Mereka duduk di tangga sebuah bangunan di kota untuk istirahat. ‘Kemana lagi kita harus mencari?’

keluh Tony. ‘Apa kita harus membuat pengumuman dengan menempelkan poster?’ Tanya Sara. Tony mencibir mendengar pertanyaan itu.

Halaman 18 : ‘Ayo kita pulang, aku lapar,’ ajak Tony. Matahari mulai berada tepat di tengah langit saat itu. Ketika Sara mulai berjalan mengikuti kakaknya matanya menangkap sesuatu yang besar dan berwarna putih. Gigi Naga! Pikir Sara. ‘Tony cepat kemari lihat itu!’ Sara memanggil kakaknya. Mereka mengintip ke dalam rumah melalui jendela yang tidak terlalu tinggi. Benar saja! Itu gigi Naga yang sedari tadi mereka cari-cari!

Halaman 19 : Ilustrasi cerita

Halaman 20 : Sebuah kabar baik sekaligus kabar buruk baru saja menghampiri Sara dan Tony. Kabab baiknya akhirnya gigi sang Naga berhasil ditemukan. Kabar buruknya gigi itu berada di dalam klinik gigi.

(27)

commit to user

17

Bayangkan klinik gigi! Klinik gigi adalah tempat terakhir yang ingin didatangi Sara dan Tony, bahkan mungkin seluruh anak-anak di dunia. ‘Lihat tanda itu,’ Tony menunjuk tulisan ISTIRAHAT yang tertempel di pintu masuk. ‘Kita bisa masuk diam-diam kemudian mengambil giginya,’ seru Tony. ‘Diam-diam? Apa kita akan mencuri?’ Tanya Sara. ‘Bodoh kitatidak mencuri! Dari awal gigi itu bukian miliknya,’ kata Tony. Sara terdiam. Ia tidak tahu apakah ide kakaknya baik atau buruk tapi ia harus mengambil gigi itu.

Halaman 21 : Sara dan Tony membuka pintu perlahan, memastikan tidak ada seorangpun di sana kemudian mengendap-endap masuk. Dokter Freddy memang bekerja sendiri ia tidak punya perawat untuk membantunya. Gigi Sang Naga berada tepat di tengah ruang terpajang di dalam sebuah akuarium besar. Tony membuka tutup akuarium dan mengeluarkan gigi Naga pelan-pelan sedangkan Sara emnunggu di samping Tony sambil gelisah. ‘Apa yang kalian lakukan?’ tiba-tiba terdengar suara di belakang mereka.

Halaman 22 : Ilustrasi cerita Halaman 23 : Ilustrasi cerita

Halaman 24 : ‘Lari!’ teriak Tony tanpa mencari tahu siapa pemilik suara itu. Tony berlari ke pintu keluar. Sara mencoba menyusulnya, tapi sebuah tangan mencengkeram lengannya. “Toni! Tunggu ” teriak Sara, tapi toni sudah tidak terlihat lagi. Saat Sara menoleh untuk melihat siapa orang yang mencengkeramnya ia tidak terkejut ia tahu itu adalah

(28)

commit to user

18

dokter Freddy. Bingung dan ketakutan Sara menangis. Dokter Freddy melepas tangannya kemudian dengan lembut berkata “jangan menangis aku tidak akan melukaimu. Katakan padaku apa yang baru saja terjadi.’ diluar dugaan Sara menjadi tenang setelah mendengar suara dokter Freddy. Suaranya lembut dan penuh rasa iba. Kemudian dengan tenang Sara menceritakan semuanya, tentang Sang Naga dan tentang giginya. Dokter Freddy tampak bingung dengan kisah Sara, ia terdiam selama beberapa saat berpikir. ‘Bawa aku ke sana, aku bisa menyambung gigi yang patah,’ kata dokter Freddy tersenyum.

Halaman 25 : ilustrasi cerita

Halaman 26 : Tony terkejut mellihat sara punlang bersama dokter Freddy. ‘apa yang terjadi?’ bisik Tony pada Sara. ‘Dia akan menolong kita,’ kata Sara tersenyum. Dokter freddy tercengang melihat sang Naga. Tapi ia tampak senang melihat gigi-gigi besar sang Naga yang berderet.

‘Hm…..kurasa aku bisa menyambungnya,’ kata dokter Freddy akhirnya. ‘Bisakah kalian berdua meninggalkanku berdua dengan sang Naga?’

Halaman 27 : Sara dan Tony menunggu dengan sabar di depan pintu. ‘Maaf ya aku tadi meniunggalakanmu saat di klinik gigi,’ kata Tony tiba-tiba jarang sekali Tony meminta maaf atas kesalahannya kecuali mama memarahinya terlebih dulu. ‘Tidak apa-apa,’ kata Sara sambil tersenyum.

(29)

commit to user

19

Halaman 28 : ‘Aku berhasil mengyambung giginya!’panggil dokter Freddy dari dalam. ‘Waaah gigimu sudah utuh kembali!’ seru Sara sambil memeluk mulut Sang Naga yang besar. Tadinya Sara ingin memeluk badannya yang besar namun tangannya terlalu pendek untuk melakukannya. ‘Selamat ya sekarang kau bisa pulang,’ kata Tony.

Halaman 29 : ‘Sampai berjumpa lagi ya,’ kata Dokter Freddy. Sara dan Tony mengantar Dokter Freddy sampai ke depan rumah. ‘Jangan lupa gosok gigi kalian secara teratur ya,’ kata Dokter Freddy. ‘Aku tidak mau bertemu kalian sebagai pasien di klinik gigiku.’ Sara dan Tony tertawa. ‘Sampai jumpa,’ kata Sara sambil melambaikan tangan.

‘Ternyata dokter gigi tidak seburuk yang aku bayangkan,’ kata Tony Halaman 30 : Sara dan Tony berlomba-lomba masuk ke dalam rumah. Mereka

segera menuju lotengrumah untuk menemui Sang Naga. Tetapi ternyata di sana tidak ada siapa-siapa. Semua kembali seperti semula. Bersih dan tertata rapi seperti sedia kala. Tidak ada Sang Naga, tidak ada lubang di atap.

Halaman 31 : Malam harinya Sara merindukan Sang Naga, begitu juga Tony.

Mereka ingin bertemu sekali lagi dengan Sang Naga untuk memastikan semuanya baik-baik saja, bahwa Sang Naga kini telah berhasil pulang.

Halaman 32 : Tiba-tiba terdengar ketukan di jendela kamar mereka. Sara dan Tony cepat-cepat membuka jendela untuk mencari tahu siapa yang mengetuk jendelanya. Mereka terkejut mengetahui bahwa Sang

(30)

commit to user

20

Naga yang telah mengetuk jendela mereka. ‘Naga!’ seru Sara senang. Sebelum pulang biarkan aku membalas kebaikan kalian sekarang naiklah ke punggungku aku ajak kalian melihat bintang.

‘Wow! Sekarang kau bisa bicara,’ kata Tony.

Halaman 33 : Ilustrasi cerita

Halaman 34 : Sara dan Tony duduk di punggung Sang Naga. Tercengang melihat keindahan bintang dan lampu kota dari atas langit. Malam itu Sang Naga mengajak Sara dan Tony terbang bersamanya. Tinggi sekali menembus awan sehingga bintang-bintang terlihat sangat jelas dan berkilauan. Inilah hal yang selama ini Sara impikan, terbang di langit. Malam itu Sara senang sekali ia tidak akan pernah melipakan indahnya bintang di langit malam itu serta kuatnya kepakan sayap Sang Naga.

4. Konsep Visual

a. Menentukan Gaya Ilustrasi

Gaya gambar ilustrasi yang di angkat oleh penulis adalah gaya gambar kartun. Anak-anak akan menyukai gambar ini karena gaya gambar ini dibuat seolah-olah mereka sendiri yang menggambarnya. Sederhana dan terkadang tidak proporsional. Background yang penuh warna akan sangat menarik anak-anak sehingga mereka seakan-akan terbawa ke dalam sebuah negeri dongeng yang nyata.

(31)

commit to user

21

Gambar 1 : Gaya Ilustrasi Gambar 2 : Gaya ilustrasi Mary Blair Quentin Blake

b. Konsep Warna

Konsep warna yang digunakan Penulis untuk perancangan buku serta media promosi ini terbagi menjadi 2, yaitu konsep yang digukan untuk visual dan konsep warna yang meliputi desain verbal. Berikut perincian konsepnya;

1) Warna Untuk Ilustrasi

Warna visual adalah warna-warna yang digunakan dalam visual desain karya seperti ilustrasi pendukung. Karya dan media promosi menggunakan warna visual yang sama, karena konsep karya mereka sama. Warna-warna visual itu diantaranya meliputi;

a) Hijau

(32)

commit to user

22

Warna hijau yang menjadi dominan di sini adalah warna hijau tua.

Warna ini menjadi warna utama sang tokoh Naga. Warna ini memiliki nilai setetis indah, dan memberi kesan kalem. Anak-anak cenderung menyukai warna ini.

b) Kuning

Warna ini dipilih karena memiliki kesan aktif.Warna kuning mewakili perasaan anak-anak yang masih bebas, aktif dan penuh energi.

c) Biru

Biru dipilih karena selain menampilkan warna yang cerah dan lembut juga menjadi warna dominan di bumi ini. Anak-anak cenderung menyukai warna biru. Tokoh Tony sendiri digambarkan memakai baju berwarna biru.

d) Pink

Pink adalah warna yang disukai kebanyakan anak perempuan.

Tokoh Sara digambarkan menggunakan gaun berwarna pink. Pink memberi kesan cerah dan lucu.

e) Ungu

Warna ini terkesan kalem dan lembut. Tokoh Ibu menggunakan gaun berwarna ungu supaya anak-anak yang melihatnya akan menangkap sosok ibu yang lembut dan baik hati.

f) Putih

(33)

commit to user

23

Kesan yang ditampilkan warna ini adalah bersih dan rapi. Tokoh dr. Freddy yang mengenakan jas berwarna putih mengesankan bahwa ia adalah seorang dokter yang rapi dan rajin.

2) Warna Untuk Teks

Warna vebal adalaah warna yang dipilih untuk penggunaan pada desain verbal yaitu headline, sub headline serta body copy. Warna verbal karya dan media promosi sama, meliputi;

a) Merah

Warna ini memiliki kesan yang cerah dan berani. Warna ini memberi penegasan pada sebuah tulisan. Sehingga tulisan dengan warna ini seolah akan mendapat perhatian lebih karena sangat menarik mata.

b) Ungu

Seperti warna merah, ungu memiliki kesan yang menarik perhatian. Karena warna ini akan terlihat mencolok di antara warna lainnya. Penggunaan warna ungu ditempatkan di bagian judul buku saja.

c) Hitam

Warna ini dipilih untuk mempertegas sebuah penulisan. Sehingga informasi yang akan diberikan kepada target audience tidak akan salah.

(34)

commit to user

24

c. Pemilihan Typography

Pemilihan typography yang digunakan disini adalah typography Bodoni. Bodoni adalah font yang tidak berkait sehingga memudahkan anak-anak untuk membacanya. Pengenalan awal akan huruf juga lebih mudah diterima oleh target audience yang masih belajar mengenal huruf tanpa penggunaan huruf kapital.

5. Konsep Verbal

a. Menentukan Judul Buku Bergambar

Menentukan judul sebuah buku tidaklah mudah. Terkadang pemilihan judul buku yang salah bisa mengakibatkan buku itu kurang diminati.

‘Naga Tanpa Gigi’ adalah judul yang dipilih untuk buku anak ini.

Judul ini sederhana namun bisa mewakili keseluruhan isi cerita buku.

Kata-kata sederhana yang digunakan juga menjadi mudah untuk diingat.

Judul buku anak tidak mungkin dibuat dengan menggunakan kata-kata yang ilmiah. Pemilihan kata-kata yang sederhana juga menjadi salah satu ciri khas tersendiri. Target pasar juga akan merasa tertarik untuk membaca, karena judul ini ditulis tanpa menggunakan tanda baca pada akhirnya seperti’?’ atau ‘!’. Ketika target pasar membaca judul buku ini pertama kali diharapkan mereka akan berpikir, ‘apakah naga sebelumnya memiliki gigi?’, ‘kenapa bisa naga tidak memiliki gigi?’, dll. Sehingga mereka akan tertarik untuk membacanya.

b. Menentukan Teks Pada Media Promosi

(35)

commit to user

25

Dalam media promosi terdapat 3 unsur penulisan di dalamnya yaitu headline, subheadline dan body copy. Media promosi buku ini menggunakan headline judul buku ini sendiri yaitu Naga Tanpa Gigi.

Kemudian tanpa menggunakan sub headline, body text yang dipilih berisi sinopsis buku. Dengan begitu orang akan mengetahui informasi buku yang sedang dipromosikan.

B. Tehnik Pelaksanaan

1. Desain Judul a. Huruf ( Font )

Font atau huruf yang dipakai dalam buku ‘Naga Tanpa Gigi’

adalah suatu jenis font yang dekoratif. Kesan yang di timbulkan dari font dekoratif itu sendiri adalah menimbulkan kesan lucu, imut dan menyenangkan sesuai dengan target yang dibidik yaitu anak-anak sehingga mereka tertarik. Berikut adalah contoh dari Huruf Loud :

b. Warna

(36)

commit to user

26

Pemilihan warna font dalam buku anak cerita bergambar ‘Naga Tanpa Gigi’ menggunakan warna hitam, walaupun font tersebut dekoratif tapi tetap kelihatan tegas dan berani supaya menonjol. Warna- warna pendukung di dalam buku cerita bergambar ini, beserta karakter juga menggunakan fullcolor sehingga pembaca tertarik untuk membacanya.

2. Desain Lingkungan

Desain lingkungan yang digunakan dalan buku cerita bergambar ini adalah lingkungan rumah tinggal, sebuah ruang dokter gigi, jalan raya.

3. Layout

a. Layout halaman

Alur pembacaan buku cerita bergambar ini seperti membaca buku cerita biasa. Dalam setiap halaman terdapat cerita yang sedang berlangsung seputar kisah tokoh utama. Penomoran halaman terletak di ujung sudut bawah halaman .

b. Layout panel

Panel yang digunakan di dalam buku cerita bergambar ini adalah single panel. Jenis sudut pandang yang digunakan dalam buku cerita bergambar ini adalah close up, long shoot, medium shoot, zoom in dan zoom out.

4. Menentukan Jumlah Halaman

Jumlah halaman untuk perancangan buku cerita bergambar anak ‘Naga Tanpa Gigi’ ini 36 halaman isi untuk cerita, 2 halaman untuk cover depan dan

(37)

commit to user

27

belakang dan 2 halaman untuk cover dalam. Dengan tampilan cover dan back cover full color, dan dengan isi halaman full color juga agar lebih menarik.

5. Desain Cover

a. Ukuran buku : 20 cm x 20 cm b. Warna : Full Colour c. Tipografi : Loud

d. Teknik Visualisasi:

Sketsa kasar menggunakan pensil dan kertas gambar lalu ditracing dan diwarna menggunakan coreldraw, terakhir diedit di photoshop bila ingin ditambahkan sedikit efek-efek pada gambar.

e. Ilustrasi:

Ilustrasi pada buku anak cerita bergambar ‘Naga Tanpa Gigi’

menggambarkan kejadian demi kejadian saat kisah berlangsung.

f. Realisasi cetak :

Dalam pencetakan buku anak cerita bergambar ‘Naga Tanpa Gigi’

menggunakan 4 warna yaitu Cyan, Magenta, Yellow, dan Black.

g. Kertas : Kertas yang digunakan adalah kertas Art Paper 120 gsm.

(38)

commit to user

28

6. Perancangan Visual Halaman Buku a. Jumlah halaman

1) 2 halaman untuk cover depan dan belakang 2) 36 isi untuk cerita

b. Ukuran halaman 20 cm x 20 cm.

c. Format halaman Vertikal

d. Arah baca dari kiri ke kanan dari atas ke bawah e. Pewarnaan Full Color

f. Tipografi

Font yang digunakan dalam buku anak cerita bergambar ‘Naga Tanpa Gigi’ adalah Tw Cen MT dikarenakan jenis font ini sederhana dan mudah untuk dibaca oleh anak-anak, serta hampir memiliki kesamaan dengan Loud yang digunakan untuk judul buku ini.

Berikut ini adalah huruf atau Tw Cen MT :

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu

Vv Ww Xx Yy Zz 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

g. Teknik Visualisasi :

1) Sketsa menggunakan pensil mekanik.

2) Tracing dengan software Coreldraw

3) Colouring digital dengan software Coreldraw atau Adobe Photoshop.

4) Realisasi cetak empat warna yaitu , Magenta, Yellow, dan Black.

(39)

commit to user

29

5) Menggunakan kertas Art paper 120 gsm.

7. Desain Karakter

Didalam buku anak cerita bergambar ‘Naga Dalam Gigi’ penulis memiliki bebrapa tokoh pendukung yang dibuat mempunyai ciri-ciri sendiri sehingga didalam pengaplikasiannya mudah di bedakan. Karakterr-karakter tersebut adalah sebagai berikut :

a. Sara

Sara adalah tokoh utama dalam buku ini. Seorang gadis cilik berusia 8 tahun yang pemalu. Sara adalah tipe gadis cilik yang polos dan penurut. Terkadang ia nakal namun kenakalan yang diperbuatnya selalu kenakalan yang tidak disengaja. Cita-cita Sara adalah terbang di langit. Karena ia suka sekali melihat warna biru langit di angkasa.

(40)

commit to user

30

1) Ciri – ciri Fisik :

a) Rambut ikal berwarna kuning b) Berkulit putih

c) Memakai rok berwarna

d) Matanya bulat besar berwarna hitam 2) Ciri – Ciri Psikologi :

a) Pemalu b) Polos c) Manja

d) Berkemauan keras 3) Referensi Karakter

Sara adalah tokoh yang terinspirasi dari jaman abad pertengahan.

Rambut keriting berwarna pirang dan kulit putih. Tokoh Sara adalah tipikal anak baik hati yang biasa dijumpai sebagaimana tokoh pahlawan anak-anak pada umumnya.

(41)

commit to user

31

b. Naga

Naga adalah tokoh hewan fantasi yang muncul dalam buku ini. Naga sangat baik dan penyayang. Dia terbang melintasi rumah Sara dan terjatuh di loteng atapnya dikarenakan giginya patah. Gigi Naga adalah pusat kekuatan sihir mereka, sehingga tanpa gigi itu Naga tidak bisa pulang ke daerah asalnya.

1) Ciri – ciri Fisik : a) Berbadan besar b) Berwarna hijau

c) Memiliki ekor panjang, sayap dan duri besar di punggungnya 2) Ciri – Ciri Psikologi :

a) Baik b) Bijaksana

(42)

commit to user

32

c) Melankolis d) Penyanyang 3) Referensi Karakter

Naga terinspirasi dari banyak tokoh dongeng fantasi dari Barat.

Naga sendiri sebenarnya memiliki kisah yang berbeda-beda di tiap negara. Di China, naga lebih digambarkan seperti ular yang sangat besar dan panjang yang biasa disebut Liong oleh penduduk setempat. Di Eropa, naga merupakan binatang legenda yang diyakini pernah hidup di Jaman Purba bersama Dinosaurus.

(43)

commit to user

33

c. Tony

Kakak Sara, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun. Tony adalah seorang anak yang tidak bisa diam. Sering mengganggu Sara dan suka mengadu. Tony sering menempatkan Sara dalam keadaan sulit dan lebih memikirkan dirinya sendiri. Tapi sebenarnya ia sangat sayang pada Sara, ia hanya tidak tahan melihat kepolosan adiknya itu.

1) Ciri – ciri Fisik :

a) Berambut hitam lurus dan pendek b) Badannya kurus tinggi

c) Berkulit putih

d) Matanya tajam berwarna hitam 2) Ciri – Ciri Psikologi :

(44)

commit to user

34

a) Nakal

b) Mau menang sendiri c) Pemberani

d) Selalu bertindak sebagai bos 3) Referensi Karakter :

Tokoh Tony terinspirasi dari tokoh antagonis di dalam sebuah cerita. Setiap kisah pasti memiliki tokoh antagonis tersendiri.

Tetapi tetap saja porsi antagonis yang diberikan berbeda karena ini kisah anak-anak. Dalam kisah ini Tony digambarkan sebagai anak yang nakal.

(45)

commit to user

35

d. dr. Freddy

dr. Freddy adalah dokter spesialis gigi di kota tempat tingal Sara.

Banyak anak-anak kecil yang salah paham terhadap dirinya dan mengira dia jahat, tetapi sebenarnya dr. Freddy sangat baik dan ramah.

1) Ciri – ciri Fisik : a) Berambut hitam

b) Memakai jas dokter berwarna putih c) Bertubuh tinggi kurus

d) Memakai kacamata

(46)

commit to user

36

2) Ciri – Ciri Psikologi : a) Ramah

b) Baik hati c) Penyayang d) Bijaksana 3) Referensi Karakter :

Karakter ini mengambil gambaran seorang dokter gigi di mata anak-anak. Bagi anak-anak pergi ke dokter gigi merupakan sebuah siksaan. Di sini dr. Freddy digambarkan sebagai seorang tokoh yang ditakuti anak-anak namun sebenarnya ia adalah seorang yang baik hati. Tokoh yang mirip dengannya adalah tokoh Professor dalam animasi The Powerpuff Girls.

(47)

commit to user

37

e. Mama

Mama Sara dan Tony ini adalah orang yang baik hati dan tegas. Ia tidak segan-segan mendisiplinkan kedua anaknya jika mereka berbuat nakal.

1) Ciri – ciri Fisik :

a) Berambut hitam yang selalu dikucir b) Berkulit putih

c) Mengenakan terusan rok 2) Ciri – Ciri Psikologi :

a) Tegas b) Penyayang c) Baik hati

(48)

commit to user

38

3) Referensi Tokoh :

Tokoh mama terinspirasi dari sosok ibu yang tegas dan penyayang.

Seperti Ibu Nobita dalam kisah Doraemon, misalnya yang selalu tidak segan memarahi Nobita namun di sisi lain memiliki sifat keibuan yang disenangi anak-anak. Tokoh ini juga terinspirasi dari tokoh Sekretaris Mayor dalam animasi The Powerpuff Girls.

Dimana sang tokoh digambarkan sangat misterius karena tidak pernah tampak bagian atas dari wajahnya.

C. Media Promosi

1. Tujuan Media

Semakin banyaknya variatif cerita bergambar yang bernuansakan modernisasai yang ditujukan kepada anak memberikan suatu tantangan bagaimana buku anak cerita bergambar ‘Naga Tanpa Gigi’ untuk dapat diterima dengan mudah. Penulis harus mampu merancangkan media untuk mengenalkan buku anak cerita bergambar ‘Naga Tanpa Gigi’ tersebut kepada masyarakat luas.

Adapun perancangan media tersebut bertujuan untuk :

a. Menjangkau sasaran atau target yang sudah ditetapkan b. Menyampaikan pesan moral yang positif kepada si pembaca

c. Meningkatkan penjualan buku anak cerita bergambar ‘Naga Tanpa Gigi’

dengan visualisasi dan promosi yang mampu menarik konsumen

(49)

commit to user

39

2. Media Penunjang ( Media Promosi )

Supaya buku anak cerita bergambar ‘Naga Tanpa Gigi’ dapat sampai ke tangan sasaran dengan tepat maka Penulis menggunakan media promosi yang efektif dan efisien sebagai berikut ;

a. Poster

Ukuran : 60 cm x 40 cm Bahan : Art Paper 120 gsm.

Alasan pemilihan media :

Media ini dipilih karena selain murah biaya pembuatannya juga sebagai pelengkap buku tersebut. Poster akan ditempelkan di sekitar ruangan peluncuran buku sehingga target audience dapat mengetahui informasi tentang acara apa yang sedang berlangsung.

Konsep Media :

Poster buku ini mengambil gambar 3 tokoh utama, Sara, Naga dan Tony.

Gambar menggunakan warna full colour dan memperlihatkan adegan terakhir dalam cerita ketika Sang Naga membawa terbang Sara dan Tony.

b. X banner

Ukuran : 60 cm x 160 cm Bahan : MMT Vinyl 260 gr Alasan pemiilihan media :

Media ini dipilih karena dinilai efektif untuk di pajang dalam sebuah toko dan di dalam sebuah ruangan pada saat peluncuran buku anak cerita bergambar ‘Naga Tanpa Gigi’. X banner yang besar dan berwarna cerah

(50)

commit to user

40

dapat menarik target audience untuk melihat dan membaca informasi yang tertera di dalamnya.

Konsep :

Banner didesain dengan menggunakan materi tokoh Naga dalam kisah buku ini. Berisi informasi kegiatan yang sedang berlansung di dalamnya serta informasi singkat mengenai buku tersebut.

c. Stiker

Ukuran : 8 cm x 6 cm Bahan : kertas stiker glossy Alasan pemilihan media :

Media ini dipilih karena relatif efesian dan murah. Bila didesain dengan menarik akan sangat membantu promosi peluncuran buku ‘Naga Tanpa Gigi’. Stiker akan dibagikan secara gratis untuk beberapa pembeli pertama pada saat peluncuran buku anak cerita bergambar ‘Naga Tanpa Gigi’

Konsep :

Stiker didesain dengan warna kuning. Berisi tulisan judul buku yaitu Naga Tanpa Gigi serta menggunakan gambar tokoh sang Naga.

d. Mistar

Ukuran : adalah 3 cm x 20 cm Bahan : Art Paper 260 gsm Alasan pemilihan media :

Mistar dipilih karena murah serta serasi sebagai merchandise pelengkap buku bergambar. Mistar juga dapat digunakan sebagai pelengkap alat tulis

(51)

commit to user

41

anak-anak yang sudah bersekolah sehingga menjadi salah satu merchandise yang berguna.

Konsep :

Mistar akan dilampirkan didalam kemasan buku anak cerita bergambar

‘Naga Tanpa Gigi’ sebagai bonus. Mistar berwarna hijau dan kuning dan panjang ukurannya 15 cm supaya bisa dimasukkan ke dalam tempat pensil.

e. Topi

Ukuran : All size dewasa dan anak-anak Bahan : Cotton

Alasan Pemilihan media :

Media ini dipiliha karena menarik dan banyak disukai anak-anak. Dengan desain yang seperti boneka topi ini akan membuat anak-anak tertarik untuk memilikinya.

Konsep :

Topi akan didesain seperti kepala Naga. Dengan mata, mulut dan sayap yang menempel di sisi atas topi. Warna topi hijau seperti warna Naga.

f. T shirt

Ukuran : All size dewasa dan anak-anak Bahan : Cotton Combed 30s

Alasan pemilihan media :

(52)

commit to user

42

T-shirt dipilih karena merupakan salah satu merchandise yang paling digemari banyak orang. Dan apabila di T-shirt tersebut tertulis informasi buku tersebut akan menjadi sebuah media promosi yang menarik.

Konsep :

Media ini digunakan sebagai hadiah yang diberikan saat peluncuran buku anak cerita bergambar ‘Naga Tanpa Gigi’. Media ini berjumlah terbatas sehingga hanya diberikan untuk beberapa penanya pilihan. Kaos berwarna putih dengan desain tulisan Naga Tanpa Gigi di bagian depan dan gambar sayap naga di bagian belakang.

g. Pengukur Tinggi Badan Ukuran : 150 cm

Bahan : Art Paper 260 gsm Alasan Pemilihan Media :

Media ini bisa ditempel di rumah untuk digunakan sehari-hari. Dengan desain yang menarik selain menjadi hiasan rumah media ini bisa menjadi merchandise yang unik.

Konsep

Pengukur tinggi badan ini menggunakan ilustrasi Sang Naga yang sedang berdiri tegak. Angka-angka pengukur akan dituliskan di badan sang Naga, sehingga anak-anak akan merasa senang saat mengukur tinggi badan mereka.

h. Sikat Gigi dan Helm

Ukuran : sikat gigi anak-anak

(53)

commit to user

43

Bahan : sikat gigi biasa dengan tutup helm dari karet Alasan Pemilihan Media :

Sikat gigi dipilih karena dalam kisahnya Sang Naga harus mengobati giginya. Sehingga sikat gigi dirasa cocok sebagai merchandise yang menarik untuk dimiliki anak-anak.

Konsep :

Penutup helm akan dibuat menyerupai kepala Naga dengan warna sikat gigi berwarna-warni.

3. Target Karya

a. Visualisasi rancangan buku anak cerita bergambar ‘Naga Tanpa Gigi’ ini 36 halaman isi untuk cerita, 2 halaman untuk cover depan dan belakang dengan tampilan cover full color.

b. Layout.

c. Desain Cover full color.

d. Perancangan desain sekunder buku anak cerita bergambar ‘Naga Tanpa Gigi’ antara lain :

1) Poster 2) X Banner 3) Stiker 4) Topi 5) Penggaris

6) Pengukur Tinggi Badan 7) T shirt

(54)

commit to user

44

8) Sikat Gigi dan Helmnya

(55)

commit to user

45

BAB IV

VISUALISASI KARYA

A. Konsep Perancangan Cergam

1. Sketsa Kasar

Pada saat membuat desain karya pertama Penulis menggambar sketsa kasar di atas kerta A4 menggunakan pensil. Pensil dipilih supaya dalam pengerjaannya jika terjadi kesalahan mudah dihapus. Setelah digambar di kertas A4, gambar kemudian ditrace di software coreldraw.

Gambar yang sudah ditrace akan disimpan dalam bentuk jpeg. Berikut adalah contoh sketsa kasar dari buku anak cerita bergambar ‘Naga Tanpa Gigi’:

(56)

commit to user

46

2. Desain Jadi

Desain jadi dari cergam ini adalah dengan memberikan pewarnaan dan penataan font pada area yang sudah ditentukan. Pewarnaan untuk cergam ini menggunakan teknik digital vector. Sehingga seluruh pewarnaan akan dilakukan di software coreldraw. Warna yang dipilih tentu saja warna-warna cerah yang disukai anak-anak. Kemudian terkahir meletakkan tulisan-tulisan cerita yang sedang berlangsung. Adapun contoh desain jadi dari proses akhir tersebut adalah sebagai berikut :

(57)

commit to user

47

(58)

commit to user

48

3. Cover

Cover depan dan cover belakang memiliki ukuran keseluruhan 20 cm x 40 cm, dan untuk ukuran bukunya sendiri yaitu sebesar 20 cm x 20 cm. Untuk cover depan menggunakan ilustrasi ketiga tokoh utama yaitu Sara, Naga dan Tony, yang kemudian ditambahkan dengan background berupa ilustrasi pendukung cerita di dalamnya yang diletakkan seperti adegan. Pada bagian cover belakang diberi ruang untuk memberi sinopsis.

(59)

commit to user

49

4. Logo Judul

Logo judul yang digunakan untuk mempromosikan buku anak ini adalah sebagai berikut;

Adapun dalam membuat sebuah logo perlu diperhatikan Grafic Standart Manual, berikut GSM judul logo;

a. Pemilihan Font

Font yang Penulis gunakan untuk penulisan logo judul adalah jenis font Loud. Alasan penulis memilih jenis font ini adalah karena font Loud termasuk jenis font fantasi yang terkesan sederhana dan mudah dibaca anak-anak yang baru mengenal huruf.

Loud

(60)

commit to user

50

b. Color Guide

Warna ini memiliki kesan yang cerah dan berani. Warna ini memberi penegasan pada sebuah tulisan. Sehingga tulisan dengan warna ini seolah akan mendapat perhatian lebih karena sangat menarik mata.

Seperti warna merah, ungu memiliki kesan yang menarik perhatian. Karena warna ini akan terlihat mencolok di antara warna lainnya. Penggunaan warna ungu ditempatkan di bagian judul buku saja.

c. Configuration

(61)

commit to user

51

d. Grid

e. Space Area

(62)

commit to user

52

f. Scale

(63)

commit to user

53

B. Visualisasi Rancangan Desain Sekunder

1. Poster

a. Visualisasi : Coreldraw b. Ukuran : A3(29,7 x 42 cm) c. Format : Landscape

d. Bahan : Glossy paper 120gsm e. Identitas : Logo, Headline

f. Ilustrasi : Sara, Naga dan Tony terbang di angkasa g. Tipografi : Loud

h. Teknik : Digital printing

i. Distribusi Media : Merchandise gratis yang disisipkan di dalam kemasan buku

(64)

commit to user

54

2. X-Banner

a. Visualisasi : Coreldraw b. Ukuran : 160 cm x 60 cm c. Format : Landscape d. Bahan : MMT e. Identitas : Logo f. Ilustrasi : Naga

g. Tipografi : Loud, Showcard Gothic, Tw Cen MT, Rockwell h. Teknik : Digital printing

i. Distribusi media : Diletakkan di pintu masuk pada saat peluncuran buku

(65)

commit to user

55

3. Sticker

a. Visualisasi : Coreldraw b. Ukuran : 5,5 x 12 cm c. Format : Landscape d. Bahan : Glossy paper e. Identitas : Logo

f. Ilustrasi : Pemandangan kota g. Tipografi : Loud

h. Teknik : Digital printing

i. Distribusi media : Diberikan secara gratis pada pengunjung peluncuran buku

(66)

commit to user

56

4. Topi

a. Visualisasi : Coreldraw b. Ukuran : Allsize c. Bahan : Cotton d. Identitas : Logo e. Font : Loud f. Teknik : Jahit

(67)

commit to user

57

5. Penggaris

a. Visualisasi : Coreldraw b. Ukuran : 20 cm x 4 cm c. Format : Landscape d. Bahan : Art Carton e. Identitas : Logo f. Ilustrasi : Naga g. Tipografi : Loud h. Teknik : Cetak

i. Distribusi media : Dibagikan secara perorangan kepada konsumen

(68)

commit to user

58

6. Pengukur Tinggi Badan a. Visualisasi : Coreldraw b. Ukuran : 150 cm x 30 cm c. Format : Portrait

d. Bahan : Art Carton e. Identitas : Logo f. Ilustrasi : Naga g. Tipografi : Loud

h. Teknik : Digital printing

i. Distribusi media : Dibagikan secara perorangan kepada konsumen

(69)

commit to user

59

7. Helm Sikat Gigi

a. Visualisasi : Coreldraw b. Ukuran : 15 cm c. Format : portrait d. Bahan : Plastik e. Identitas : Logo f. Ilustrasi : Naga g. Tipografi : Loud

h. Distribusi media : Dibagikan secara perorangan kepada konsumen

(70)

commit to user

60

8. Kaos

a. Visualisasi : Coreldraw b. Ukuran : Allsize

c. Bahan : Cotton Combed d. Identitas : Logo

e. Ilustrasi : Sayap Naga f. Tipografi : Loud g. Teknik : Sablon

h. Distribusi Media : Dibagikan secara perorangan kepada konsumen

(71)

commit to user

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam perancangan sebuah buku ilustrasi anak harus memperhatikan unsur visual dan verbal yang terdapat di dalamnya. Unsur visual sangat penting di sini karena buku ini untuk anak-anak sehingga dirancanglah buku yang diharapkan bisa dimengerti anak-anak yang baru belajar sekalipun. Anak-anak yang belum lancar membaca akan sangat terbantu dengan adanya visual yang menarik. Dalam buku anak ‘Naga Tanpa Gigi’ Penulis menggunakan pendekatan ilustrasi vector dengan warna-warna yang cerah. Hal ini selain bisa membantu anak-anak memahami isi cerita juga dapat merangsang kerja otak mereka.

Sedangkan media promosi yang dipilih juga tidak jauh dari kegiatan anak- anak. Anak-anak akan tertarik jika memiliki benda yang bisa mereka gunakan sendiri. Sehingga terpilihlah media promosi seperti pengukur tinggi badan, penggaris dan topi. Dengan begitu selain anak-anak senang dengan merchandise yang ditawarkan buku ‘Naga Tanpa Gigi’ akan laku di pasaran.

(72)

commit to user

62

B. Saran

Ilustrasi vector di Indonesia saat ini banyak tetapi kebanyakan ilustrasi vector digunakan untuk pembuatan company profile sebuah perusahaan. Cergam anak yang menggunakan ilustrasi vector masih sangat minim, tetapi Penulis berharap banyak supaya perkembangan seni ilustrasi vector di Indonesia tidak berhenti pada perkembangan pembuatan company profile saja. Semoga ke depannya dengan diterbitkannya buku ‘Naga Tanpa Gigi’ akan menambah koleksi cergam anak dengan ilustrasi vector

Dengan mengggunakan pemilihan media promosi yang dekat dengan anak-anak seperti penggaris dan pengukur tinggi pastilah anak-anak akan menyukai membeli buku ‘Naga Tanpa Gigi’. Diharapkan banyak buku serupa yang muncul di took buku dengan menggunakan media promosi yang disukai anak-anak.

Cergam untuk anak usia 4-10 tahun sangat banyak ditemui di toko buku, di sini Penulis juga berharap orangtua dapat mendampingi anak mereka mencari bacaan yang sehat. Sehingga anak-anak tidak akan mendapat pengaruh buruk dari bacaan yang tidak pantas unutk mereka.

(73)

commit to user DAFTAR PUSTAKA

Catur Hadi Purnomo, 2010. 70 Trik Pintar dengan Coreldraw X5, Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Karmas Sumarna, 2006. Kiat mengkomersilkan Hobi Menggambar, Semarang: Effar

& Dahara Prize

Little Star Publishing, 1986. Kumpulan Dongeng Sedunia, Jakarata : Gramedia M. Suyanto, 2004, Strategi Perancangan Iklan Outdoor, Yogyakarta : Andi Offset Sigit Suyantoro, 2009. Coreldraw X4 Gue Banget, Yogyakarta : Andi Offset

http://anneahira.com, Senin / 28 Desember 2011 / 14.23 WIB

http://cornerstonestudio.wordpress.com, Rabu / 21 Desember 2011 / 21.56 WIB http://google.com, Kamis / 10 November 2011 / 09.25

http://id.wikipedia.org/wiki/Vector, Rabu / 21 Desember 2011 / 23.12 WIB

Gambar

Ilustrasi  Vector  merupakan  gambar  digital  yang  berbasiskan  persamaan  matematis
Gambar buku edukasi anak dengan ilustrasi vector
Ilustrasi buku ini sungguh indah. Realis namun masih tampak sederhana.
Ilustrasi  dalam  buku  ini  terlalu  rumit  dimana  setting  cerita  sebenarnya  adalah  kehidupan  sehari-hari
+5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Seiring dengan berkembangnya kota menjadi pusat perdagangan maritim, wilayah perkotaan tumbuh ke arah barat digali sebagai saluran sudetan untuk membuang limpasan dari

Hasil Overlay peta curah hujan, jenis tanah, kelas lereng, dan pengelolaan tanaman dan konservasi tanah yang kemudian diperoleh peta land unit DTA Danau Wisata

baik antara orang tua dengan pihak sekolah, contoh saat berada dirumah orang tua seharusnya mendampingi peserta didik saat belajar agar peserta didik tidak

The setting time and compressive strength of geopolymer are influenced by the fly ash particle size, pH value and chemical content.. Higher level of calcium oxide content increases

1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disususn sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 2) Laporan auditor harus

7 Menyanggah pendapat teman dengan sopan.. Setiap instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa. Persyaratan substansi

Diskripsi Use Case ini mendeskripsikan suatu kejadian yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, Tata usaha, Wali Kelas, dan Guru Mata Ajar... Mata Ajar melakukan logout untuk