• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : SYARAT-SYARAT DAN PROSEDUR IZIN MASUK

A. Imigran dan Imigran Illegal

Negara Republik Indonesia yang merupakan negara kepulauan terletak dijalur perlintasan laut internasional menghubungkan dua samudera yaitu samudera Pasifik dan samudera Indonesia serta di apit oleh dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia. Hal yang nyata bahwa Indonesia dengan kondisi geografisnya yang demikian merupakan jalan silang bagi jalur perlintasan pelayaran dan perdagangan Internasional.

Di samping letak geografis yang sangat menguntungkan dalam hal musim jika negara lain mengenal empat musim sedangkan negara Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan, hal ini berpengaruh besar terhadap kesuburan alamnya.62

Kekayaan sumber daya alam yang melimpah yang mempunyai nilai ekonomi serta keindahan panoramanya menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap orang, tidak mengherankan apabila Indonesia merupakan salahsatu titik sentral perhatian negara-negara lain baik bidang politik maupun bidang lain seperti sosial, ekonomi dan keamanan. Jalur ekonomi terutama menjadikan Indonesia tempat persinggahan kapal-kapal asing baik hanya sekedar melewati jalur

62

perdagangan Intemasional maupun sekedar ingin mengambil hasil kekayaan alamnya.63

Kenyataan ini semakin lebih mudah bagi orang asing untuk datang ke Indonesia dengan diberikannya berbagai kemudahan prosedur terutama dengan adanya opendoor policy yaitu politik pintu terbuka yang dilaksanakan oleh Pemerintah Hindia Belanda yaitu membuka pintu selebar-lebarnya kepada orang asing untuk masuk ke Indonesia, sehingga berbondong-bondonglah orang asing masuk ke Indonesia dengan berbagai macam tujuan, ada yang numpang hidup, sekolah, bekerja, wisata bahkan tidak sedikit yang tinggal menetap.

Akibat banyak orang asing dari berbagai Ras yang diwariskan oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda yang tinggal di Indonesia diantaranya adalah bangsa China, India, Arab dan lain sebagainya. Semakin lama orang asing tersebut berdiam di Indonesia akan membawa pengaruh terhadap bidang politik, budaya, ekonomi, dan keamanan. Hal inilah yang perlu dipikirkan secara serius sehingga tidak sampai menimbulkan dampak yang negatif.

Setelah Indonesia Merdeka, Indonesia tidak menerapkan kebijaksanaan yang dulu yaitu kebijaksanaan "opendoor policy" yang dianggap sudah tidak sesuai lagi. Oleh karena itu Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan kebijaksanaan baru yaitu selective policy bahwa masuknya orang asing hanya dimungkinkan sesuai dengan kebutuhan dan memberikan manfaat bagi pembangunan Negara dan Pemerintah Republik Indonesia.

63

Dibukanya perusahaan-perusahaan besar baik dengan modal asing maupun gabungan dengan modal domestik membuka lapangan kerja baru baik untuk bangsa Indonesia sendiri juga bagi tenaga kerja asing (TKA) terutama tenaga ahli yang turut masuk ke Indonesia. Tetapi di lain pihak hal ini menimbulkan kerawanan terutama di bidang ketahanan nasional. Kedatangan orang asing tersebut sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan syarat-syarat sebagai warga negara asing yang akan mengunjungi suatu negara lain baik sebagai diplomat, pedagang maupun turis.64

Kenyataan bahwa pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan juga transportasi memudahkan orang untuk melakukan perjalanan dari suatu negara ke negara lain. Keadaan ini harus dipandang sebagai hal yang wajar tanpa menghilangkan kewaspadaan karena tanpa disadari pasti akan membawa dampak permasalahan terutama pada lalu lintas antar negara.

Dapat dipastikan tidak semua orang asing yang masuk ke Indonesia memberikan manfaat seperti yang diharapkan dalam kebijaksanaan pemerintah Negara Indonesia. Dengan demikian tugas Direktorat Jenderal Imigrasi sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Departemen Kehakiman yang berubah menjadi Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengatur lalu lintas orang asing antar negara dan mengawasi kedatangan, keberadaan serta kegiatan orang asing sampai meninggalkan wilayah Republik Indonesia, hal ini ditunjukan untuk menjaga

64

kelancaran dan pelaksanaan pengamanan pembangunan. Suatu kenyataan di Indonesia, bahwa masih banyak terdapat penyalahgunaan ijin kunjungan.65

Dalam menghadapi lalu lintas orang asing setiap negara dimanapun letaknya, demi menjaga keutuhan dan keamanannya, mengadakan pengawasan terhadap orang asing dengan mengeluarkan ketentuan-ketentuan yang mengatur keluar masuknya orang asing ke negara tersebut atau yang mengatur orang asing yang hendaknya bertempat tinggal di negara tersebut.

Imigrasi dalam pengertiannya adalah menyangkut segala hal ihwal lalulintas orang, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang masuk atau keluar wilayah Indonesia dan pengawasan yang dilakukan kepada orang-orang tersebut baik yang bersifat administratif maupun pro justitia terhadap keberadaan dan aktivitas orang asing di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tentu saja, sistem pengawasan dan pelaksanaan prosedur keimigrasian tersebut haruslah mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan yang berimbang, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Atas dasar itulah, setiap WNA yang berada di Indonesia diberikan izin sesuai dengan tujuannya berada di wilayah Indonesia, apakah itu untuk wisata, belajar atau urusan diplomatik. Dalam konteks globalisasi, keimigrasian memiliki paradigma yang bersifat multidimensinal, yang melingkupi ruang :

65

Sulistiyana, keimigrasian dan fenomenanya, www.yahoo.com diakses tanggal 24 April 2010

a. Politik

Menyangkut hubungan Indonesia dengan dunia internasional, untuk melindungi kepentingan dan kedaulatan NKRI.

b. Kependudukan

Menyangkut pembatasan dan pengawasan izin tinggal baik sementara maupun tetap yang diberikan kepada orang asing dan pengaturan sistem kependudukan yang menyangkut unsur ketahanan nasional

c. Keamanan

Menyangkut pengawasan terhadap aktivitas orang asing di wilayah NKRI yang berkaitan dengan ancaman-ancaman yang bisa emngganggu stablitas nasional. d. Ekonomi

Menyangkut pemberian izin tinggal kepada orang asing haruslah memperhatikan kepentingan perekonomian nasional, termasuk di dalamnya perlindungan dan pemberian kesempatan kepada WNI dalam menghadapi persaingan ekonomi global.

Terkait dengan dokumen perjalanan (Paspor) menurut Undang-Undang No 9 tahun 1992 tentang Keimigrasian, Dokumen perjalanan adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat berwenang dari suatu negara yang memuat identitas pemegangnya meliputi kebangsaan, jatidiri dan berlaku untuk perjalanan negara, dan pemegang dokumen perjalanan tersebut mendapatkan perlindungan dari negara selama berada di Luar Negeri dan memegang dokumen perjalanan tersebut. Dalam istilah orang umum, dokumen perjalanan yang dimaksud adalah paspor.

Indonesia memiliki beberapa jenis paspor yang berbeda jenis, sesuai dengan kegunaan dan tujuannya, yaitu :66

a. paspor diplomatik, atau disebut paspor hitam, yang diterbitkan oleh Deplu dan dipergunakan untuk keperluan diplomatik. Biasanya dipergunakan oleh para

diplomat. Pemegang paspor ini memiliki kekebalan hukum tertentu. b. paspor dinas, atau disebut paspor biru, yang diterbitkan oleh Deplu dan diperlukan untuk keperluan Dinas

c. paspor biasa, atau disebut paspor hijau, yang diterbitkan oleh Ditjen Imigrasi, yang dipergunakan oleh orang umum apabila hendak bepergian keluar negeri. d. paspor haji, atau disebut paspor coklat, yang diterbitkan oleh Depag, yang hanya berlaku selama musim haji pada tahun itu dan hanya berlaku di kota Jeddah dan Mekkah. Terkadang seringkali timbul permasalahan keimigrasian karena pemegang paspor haji ini keluar dari wilayah Jeddah dan Mekkah tanpa berbekal paspor hijau. Dan sebenarnya paspor haji ini masih menjadi polemik dalam keberadaannya, karena dunia internasional tidak mengakui adanya paspor haji, yang ada hanyalah sebatas ID Pass atau surat jalan untuk ibadah haji. Sekarang sudah menggunakan paspor hijau untuk ibadah haji.

Pengertian daripada keimigrasian mengandung atau terdapat beberapa arti. Perpindahan makhluk hidup, baik manusia maupun hewan, dari suatu tempat ketempat lain. Perpindahan manusia dari suatu tempat ke tempat lain, telah

66

berlangsung lama, hal ini dari waktu kewaktu masa yang lalu, dapat kita pelajari melalui penelusuran sejarah peradaban umat manusia.67

Perpindahan manusia tersebut, dapat disebabkan beberapa alasan atau faktor, antara lain : untuk memperbaiki dan meninggalkan taraf kehidupan ekonomi yang lebih sejahtera.

Dalam perkembangan, migrasi manusia tersebut, dapat berupa masuk atau keluar dari wilayah suatu negara. Perpindahan orang dari suatu tempat dan masuk ke wilayah suatu negara disebut imigrasi, sedangkan sebaliknya emigrasi merupakan perpindahan orang dari dalam suatu negara ke luar menuju ke negara lain.

Istilah imigrasi berasal dari bahasa latin migratio yang artinya perpindahan orang dari suatu tempat atau negara menuju ke tempat atau negara lain. Ada istilah

emigratio yang mempunyai arti berbeda, yaitu perpindahan penduduk dari suatu

wilayah atau negara keluar menuju wilayah atau negara lain. Sebaliknya, istilah

immigratio dalam bahasa latin mempunyai arti perpindahan penduduk dari suatu

negara untuk masuk kedalam negara lain. Pada hakekatnya emigrasi dan imigrasi itu menyangkut yang sama yaitu perpindahan penduduk antar negara, tetapi yang berbeda adalah cara memandangnya. Ketika seseorang pindah kenegara lain, peristiwa ini dipandang sebagai peristiwa emigrasi, namun bagi negara yang didatangi orang tersebut peristiwa itu disebut sebagai peristiwa imigrasi.68

67

Ibid, Hal 134

68

Muhammad Iman Santoso, Perspektif Imigrasi, Dalam Pembangunan Ekonomi dan Ketahanan Nasional, (Jakarta :UI Press, 2004), hlm.14.

Definisi imigrasi menurut Oxford Dictionary of Law adalah “Immigration is

the act of entering a country other than one’s native country with the intention of living there permanently”. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa perpindahan

itu selalu mempunyai arti yang pasti, yakni untuk tinggal menetap dan mencari nafkah di tempat yang baru. Oleh karena itu, bagi orang asing yang datang ke suatu negara untuk tujuan wisata, bisnis, membawa misi kesenian atau misi olah raga, tugas dari negaranya, atau hal-hal yang sejenis lainnya tidak dapat dikatakan sebagai

immigrant.

Sebuah Konferensi Internasional yang dilaksanakan di Roma pada tahun 1924 tentang migrasi dan imigrasi, memberikan definisi tentang imigrasi sebagai berikut :

“Emmigration and Immigration is human mobility to enter a country with its purpose to make a living or for residence”. Dari kalimat tersebut, pengertian emigrasi dan

imigrasi adalah gerak pindah manusia memasuki suatu negara dengan niat untuk tinggal menetap dan mencari nafkah di negara tersebut.

Menurut ketentuan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor: 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian, bahwa keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar wilayah RI dan pengawasan orang asing di wilayah negara RI.

Dari perumusan ketentuan pasal 1 ayat (1) tersebut diatas, bahwa keimigrasian memuat 2 (dua) hal pokok yakni:

a. Lalu lintas orang, baik orang asing maupun warga negara Indonesia yang meliputi:

1) Mengatur setiap orang yang masuk ke wilayah Indonesia, baik warga negara Indonesia maupun orang asing;

2) Memberikan legalitas keberadaan orang asing; 3) Memberikan legalitas keberadaan orang asing;

4) Mengratur setiap orang yang keluar wilayah Indonesia, baik warga Negara Indonesia maupun orang asing.

b. Pengawasan orang asing di wilayah Indonesia, berupa pengwasan terhadap orang asing yang masuk, keberadaan, kegiatan dan keluar dari wilyah Indonesia, antara lain dapat menimbulkan 2 (dua) kemungkinan yakni:

1.) Orang asing menaati peraturan yang berlaku dan tidak melakukan kegiatan yang berbahaya bagi keamanan dan ketertiban umum, hal ini tidak menimbulkan masalah keimigrasian maupun kenegaraan.

2.) Orang asing menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, hal ini menimbulkan tindakan hukum, berupa:

a) Tindakan hukum pidana berupa penyidikan keimigrasian yang merupakan bagian daripada rangkaian integrated criminal justice system, sistem peradilan pidana (penyidikan, penuntutan, peradilan) dan atau;

b) Tindakan hukum administrasi negara berupa tindakan keimigrasian adalah tindakan administratif dalam bidang keimigrasian di luar proses peradilan. Termasuk bagian daripada tindakan keimigrasian ini adalah diantaranya

deportasi terhadap orang asing untuk keluar dari wilayah yurisdiksi negar kesatuan Republik Indonesia.69

Dari berbagai uraian mengenai pengertian umum keimigrasian diatas, maka dapat dinyatakan bahwa pada hakekatnya keimigrasian merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka pemberian pelayanan dan penegakan hukum, serta pengamanan terhadap lalu lintas keluar masuknya orang dari dan ke dalam wilayah suatu negara, serta pengawasan atas keberadaan dan kegiatan orang asing selama berada di negara tersebut.70

1. Imigran ialah orang yang melakukan kegiatan Imigrasi (kata benda), yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain

2. Illegal Migran ialah Migrasi yang terjadi diluar prosedur & aturan negara

yang ada. Atau juga perpindahan manusia lewat batas negara yang menyalahi aturan imigrasi yang berlaku. 71

Ilegal : ile·gal /ilégal/ a tidak legal; tidak menurut hukum; tidak sah: orang

asing itu masuk ke Indonesia secara – (kata sifat)72

Berdasarkan arti kata tersebut diatas, maka:

a. Imigran ilegal adalah subyek yang melakukan perpindahan dari suatu negara ke negara lain secara tidak sah atau tidak menurut hukum;

69

Prof.Dr.Yusril Ihza Mahendra, SH, Msc, Deportasi Sebagai Instrumen Penegakan Hukum dan Kedaulatan Negara di Bidang Keimigrasian, PT.Adi Kencana Aji, Jakarta 2004, hlm.3.

70

Muhammad Iman Santoso, Perspektif Imigrasi, Dalam Pembangunan Ekonomi dan Ketahanan Nasional, Universitas Indonesia Press, Jakarta, 2004, hlm. 21.

71

INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR MIGRATION Ronnie Bala National

Program Officer Email address : hbala@iom.int hal. 8

72

b. Perpindahan yang dimaksud adalah terkait dengan proses masuk/keluar wilayah suatu negara

Di Indonesia, proses tersebut menjadi tidak sah atau tidak menurut hukum apabila melanggar ketentuan-ketentuan terkait dengan proses masuk/keluar dalam UU No. 9 tahun 1992 tentang Keimigrasian (pasal-pasal dlm Bab II, Pasal 24, 39, 44, 48, 53, dan 54 a & b)

Pengertian Imigran gelap adalah Migrasi yang terjadi di luar prosedur & aturan negara yang ada atau juga perpindahan manusia lewat batas negara yang menyalahi aturan imigrasi yang berlaku.73

Ada 4 situasi orang disebut imigran gelap:

a. Imigran yang masuk secara klandestin (sembunyi), dengan dokumen palsu; b. Menetap lebih dari waktu yang diijinkan (over-stay);

c. Korban jaringan people smuggling;

d. Sengaja melecehkan sistem suaka internasional.

73

Fachry Prayogi, Fenomena Imigran Gelap di Indonesia, http://wwww. Hukumonline.com. diakses tanggal 17 Juni 2010

B. Syarat–Syarat dan Prosedur Mendapatkan Izin Masuk Sebagai

Dokumen terkait