• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

4.11 Implementasi Desain 1 Logo

Fokus utama pada perancangan tugas akhir ini merupakan pada brand identity Museum Loka Jala Crana Surabaya. Pada tahap analisa telah ditemukan ciri khas yang dapat mengidentifikasikan Museum Loka Jala Crana sebagai upaya pengenalan laboratorium pendidikan. Kemudian ditemukan dua referensi visual, berupa orbit dan ombak yang akan dikombinasikan elemen visualnya dalam perancangan logo. Berikut ini merupakan perancangan logo yang telah dikomputerisasi dan diterapkan warnanya.

Gambar 4.24 Logo Loka Jala Crana Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

Logo merupakan bagian tanda yang dikategorikan paling penting dalam perancangan brand identity, tujuannya supaya suatu perusahaan maupun instansi dapat dengan mudah diidentifikasi atau dikenali sampai harapannya dapat diingat olehaudiens.

Pada gambar 4.24 merupakan rancangan logo yang telah dikomputerisasi dari bentuk sketsa. Jika dikonstruksi bentuknya maka logo tersebut memiliki picturemark dan lettermark, sehingga logo tersebut dapat diklasifikasikan pada

99

picturemarkdan lettermark. Logo picturemark dan lettermark merupakan suatu logo yang jika dikonstruksikan bentuknya, logo tersebut memiliki elemen gambar dan elemen tulisan yang saling terpisah (Rustan, 2009:24).

Berdasarkan simpulan brand identity sebelumnya, telah ditemukan bahwa planetarium merupakan ciri khas yang dimiliki Msueum Loka Jala Crana Surabaya. Telah ditentkuan bahwa orbit merupakan referensi visual yang diambil elemen visualnya. Sedangkan ombak menjadi elemen yang akan dikombinasikan dengan elemen orbit. Ombak didapatkan dari makna atau arti dari nama Loka Jala Crana yang didapat dari hasil wawancara.

Berbicara logo pasti tidak lepas dengan adanya Graphic Standard Manual (GSM). Perancangan GSM meliputi formula logo, logo grid, logo yang tidak dianjurkan, minimumclearspace, ukuran, panduan warna, tipografi, dan elemen estetis. Kemudian pada halaman selanjutnya merupakan implementasi logo ke berbagai media seperti, stationary set, poster, brosur, signage & wayfinding, billboard, kaos dan sticker.

2. Graphic Standard Manual

Graphic Standard Manual merupakan komponen utama dalam perancangan brand identity.Graphic Standar Manual meliputi pedoman dan aturan yang dibuat untuk dijadikan standar dari beberapa komponen visual untuk penggunaanya.Tujuan adanya GSM adalah pegangan bagi perusahaan maupun instansi dalam menerapkan konsistensi identitas kedepannya.Selain itu peran GSM memiliki fungsi mendasar yaitu sebagai alat untuk meefleksikan citra

100

perusahaan. GSM juga memiliki fungsi lain yaitu, untuk menghindari dari pembajakan. Dalam graphic standard manual spesifikasi penggunaan atau penerapan yang berisi, antara lain:

a. Sejarah Museum Loka Jala Crana

Memuat sejarah singkat tentang berdirinya Museum Loka Jala Crana sejak tahun 1969.

b. Logo

Terdiri dari tampilan logo utama, elemen logo, golden ratio,makna logo,grid sistem, clear space, ukuran logo, aturan yang tidak diperbolehkan, typeface, dan tagline.

c. Elemen Estetis

Elemen estetis atau yang biasa disebut supergrafis memiliki fungsi untuk mengisi ruang kosong pada aplikasi media.Elemen estetis didapat berdasarkan karateristik dari identitas yang telah dirancang.

d. Impelmentasi Media

Berisi tata letak yang dianjurkan, konten bersifat tentaif, dapat berubah- ubah sesuai kebutuhan promosi di masing-masing medianya.Namun dalam pemilihan pada media tertentu telah ditentukan memakai warna dominan sesuai dengan warna utama, sekunder, eksploratif, serta turunanya.

101

Gambar 4.25 Graphic Standard Manual 1 Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

Gambar 4.26 Graphic Standard Manual 2 Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

102

3. Stationary Set

Stationaryset menjadi media pendukung yang paling penting dalam menyampaikan identitasnya. Hal ini disebabkan Museum Loka Jala Crana menggunakan metode pemasaran bussines to bussines.Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas, sehingga pengunjung yang datang bersifat kolektif. Oleh karena itu dibuthkannya media komunikasi yang formal seperti adanya kop surat, amplop, kartu nama dan invoice.Dalam stationary set meliputi kartu nama, kop surat, amplop, dan invoice dapat dilihat pada gambar 4.28.

Gambar 4.27 Desain Stationary Set Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016 4. Brosur

Desain cover brosur memiliki layout yang sama dengan media xbanner dan billboard. Tata letak logo dan tagline dimunculkan berulang-ulang supaya memudahkan audiens untuk megenali Museum Loka Jala Crana diberbagai

103

media.Ditambah dengan visual berupa olahan foto eksploratif sehingga dapat menarik audiens untuk melihatnya.

Brosur dibuat menggunakan teknik trifolddengan dua lipatan dengan tiga sisi dalam dan luar. Pada bagian isi membahas tentang profil dan sejarah singkat, koleksi museum, jam operasional, ketentuan dan persyaratan berkunjung. Hal ini sesuai dengan strategi yang telah ditentukan pada analisis SWOT. Kemudian pada halaman belakang dilengkapi dengan fitur scan barcode untuk mengetahui lokasi secara digital menggunakan GoogleMap. Dibawah ini merupakan desain cover brosur yang telah diselesaikan pada tahap komputerisasi.

Gambar 4.28 Desain Brosur Bagian Luar Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

104

Gambar 4.29 Desain Brosur Bagian Dalam Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016 5. Signage dan Wayfinding

Signage dan Wayfinding merupakan media pendukung yang dikategorikan internal.Media ini terpilih disebabkan karena tidak adanya sistem identitas yang melekat pada Museum juga sebagai petunjuk jalan dan memberikan informasi mengenai arah suatu tempat. Pembuatan signage dan wayfinding disesuaikan dengan identitas brand Loka Jala Crana supaya media tersebut dapat mendukung dengan memberikan kesan visual yang kuat selama menelusuri Museum Loka Jala Crana sehingga pengunjung dapat mengingat tentang gambaran Museum Loka Jala Crana Surabaya. Berikut ini merupakan desain signage dan wayfinding setelah dilakukan komputerisasi.

105

Gambar 4.30 Desain Signage Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

Gambar 4.31 Desain Wayfinding Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016 6. Poster

Poster edukasi berisi ilmu pengetahuan tentang keantariksaan.Ilustrasi yang digunakan dengan teknik vector diharapkan mampu mempermudah penyampaian pesan kepada audiens.Selain itu fungsi dari teknik tersebut untuk

106

menarik perhatian pengunjung yang kebanyakan dari golongan pelajar. Poster yang dibuat akan mengisi ruang kosong di ruang planetarium.Konten dan ilustrasi poster bersifat tentatif, dapat diubah sesuai dengan kebutuhan informasi yang ingin disampaikan.

Gambar 4.32 Desain Wayfinding Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016 7. Xbanner

Media xbanner dipilih karena seringnya pengelola museum dalam mengandakan pameran bersama, baik inisiatif internal maupun eksternal. Konten xbanner dapat berubah-ubah sesuai dengan informasi yang ingin di sampaikan..Pembuatan xbanner disesuaikan dengan pengaplikasian pada media iklan lain seperti, layout, ilustrasi, warna.Hal terebut bertujuan untuk menjaga konsistensi identitas kedepannya.

107

Gambar 4.33 Desain Xbanner Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016 8. Billboard

Jl Kusuma Bangsa merupakan lokasi yang sesuai dengan penempatan berdasarkan segmentasi brand. Perempatan Jl Kusuma Bangsa dan Jl Ambengan merupakan akses menuju ke SMA N 5 Surabaya, SMA N 1 Surabaya, SMA N 2 Surabaya, SMA N 9 Surabaya, dan SMP N 1 Surabaya. Selain itu perempatan tersebut dapat dimanfaatkan karena kepadatan di waktu tertentu. Billboard dapat dilihat dari arah Jalan Ambengan dan yang sedang menuju ke Jl. Prof. Dr. Mustopo. Dengan penempatan ini diharapkan media billboard dapat merangsang pengajar maupun pelajar untuk berinisiasi secara kelompok mengunjungi Museum Loka Jala Crana. Desain billboard dan penempatan billboard dapat dilihat pada gambar 4.34 dan gambar 4.35.

108

Gambar 4.34 Desain Billboard Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

Gambar 4.35 Penempatan Billboard Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016 9. Kaos dan Sticker

Pengulangan dalam penerpan identitas brand sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran audiens. Oleh karena itu, pada media pendukung media kaos memasukkan identitas berupa logo dan tagline. Sedangkan tujuan pembuatan media kaos supaya mempermudah audiens untuk mengenalkan sekaligus mengingat brand Loka Jala Crana. Selain itu juga dapat meningkatkan brand loalty melalui kaos.Kaos dapat dikategorikan ke dalam media merchandising yang

109

memiliki mobilitas tinggi.Dibawah ini merupakan desain kaos setelah melalui tahap komputerisasi.

Gambar 4.36 Desain Kaos Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

Gambar 4.37 Desain Sticker Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

110

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil dan implementasi karya yang telah dibahas di bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :

1. Konsep untuk perancangan brand identity Museum Loka Jala Crana Surabaya bermula dari pemilihan kata kunci yaitu, “Enchant”. Arti kata dari “Enchant” adalah mengagumkan, maksud dari mengagumkan disini adalah mengagumkannya atas temuan yang ada di Museum Loka Jala Crana Surabaya. Konsep “Enchanting Discovery” bertujuan untuk menunjukkan bahwa koleksi atau bisa dikatakan temuan yang ada di Museum Loka Jala Crana Surabaya sangat mengagumkan.

2. Konsep “Enchanting Discovery” diimplementasikan kedalam brand identity dan kemudian diaplikasikan melalui media stationary set, brosur, poster, signage dan wayfinding, xbanner, billboard, kaos dan sticker.

3. Mengenalkan laboratorium pendidikan dengan sasaran Disdakmen mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas di kota Surabaya.

4. Brand identity bersifat jangka panjang. Sehingga dengan membangun identitas brand yang sesuai akan mempermudah pengenalan museum di masa depan.

111

5.2 Saran

Perancangan brand identity Museum Loka Jala Crana Surabaya akan didukung dengan berbagai media promosi seperti, stationary set, brosur, poster, signage dan wayfinding, xbanner, billboard, kaos dan sticker, semuanya terangkum dalam graphic standard manual. Oleh karena itu, kedepannya dari hasil rancangan ini dapat diterapkan untuk mengenalkan Museum Loka Jala Crana Surabaya sebagai laboratorium pendidikan bagi masyarakat.

112

Dokumen terkait