• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

4.9 Perencanaan Kreatif 1 Tujuan Kreatif

4.9.2 Strategi Kreatif

Perancangan brand identity Museum Loka Jala Cranadiperlukan strategi kreatif sebagai upaya pengenalan laboratorium pendidikan. Pesan visual dan elemen visual merupakan salah satu hal penting dari suatu brand identityagar

sesuai dengan konsep “Enchant”. Konsep “Enchant” yang akan dikemas dalam brand identity Museum Loka Jala Crana Surabaya. Dalam strategi kreatif meliputi, tagline, tipografi, warna, ilustrasi, layoutdan logo, berikut penjelasannya. 1. Tagline

Dari konsep Enchanting Discovery peneliti membuat sebuah tagline yang berbunyi,“TelusuriSejarah, Temukan Semesta”. Jika konsep dan basisnya telah memacu segenap internal Museum Loka Jala Crana Surabaya dalam misinya menjadi sebuah brand yang dapat diandalkan, maka taglinetersebut akan menjadi perwujudan komunikasi untuk audiensnya.

Kata “Telusuri Sejarah” bermula dari antara rasa penasaran dan semangat

pelajar yang ingin mempelajari kisah-kisah heroik dimasa lalu hingga menjadi

pengalaman seru untuk melakukan penelusuran. Kemudian kata “Temukan Semesta” menjadi hasil pencapaian para pelajar yang telah menelusuri, menggali

dan mecari hingga akhirnya menemukan apa itu semesta yang dapat dipelajari di Museum Loka Jala Crana memalui fasilitas planetarium.Sehingga kata tersebut mewakili konsep enchanting discovery yang berarti penemuan mengagumkan.

76

2. Tipografi

Jenis tipografi yang sesuai dengan konsep “Enchanting Discovery” adalah jenis huruf sans serif dengan karakter yang dimiliki font Kayak Sans. Huruf Kayak Sans memiliki tingkat legibility dan readibility yang tinggi, sehingga ketika diimplementasikan pada suatu media akan menentukan keterbacaan huruf dalam kondisi yang sulit, seperti saat digerakkan, dalam kecepatan tinggi, cahaya remang, sampai pada jarak tertentu.

Implementasi menjadi hal penting ketika tipografi berperan sebagai salah satu unsur visual penyampai pesan. Pemilihan suatu font akan diuji ketika tipografi harus diterapkan atau diimplementasikan ke berbagai macam media promosi. Jenis huruf sans serif lebih dapat beradaptasi dengan beragamnya media yang ada, ditambah lagi dengan perkembangan dunia digital yang semakin pesat.Berikut ini adalah gambar dari karakter huruf Kayak Sans Reguler.

Gambar 4.4 Kayak SansFont Sumber : Hasil Olahan Peneliti,2016

3. Warna

Warna yang dipilihpada perancangan brand identity Museum Loka Jala Crana Surabaya adalah ungu dan biru tua. Warna ungu dipilih karena bedasarkan teori psikologi warna, warna ungu merepresentasikan memiliki daya pikat, mengagumkan, dan spiritual (Dramaprawira, 2002: 42).Sedangkan warna biru tua

77

memiliki arti kepercayaan, martabat, kecerdasan,sampaiwibawa.Representasi kecerdasan lebih berhubungan dengan suatu penelitian.Sedangkan ungusesuai dengan keyword yang telah terpilih, bahwa Enchant memiliki arti mengagumkan, memesona dan memiliki daya tarik.

Gambar 4.5 Pemilihan Warna Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016 4. Ilustrasi

Dalam mendukung perancangan brand identity Museum Loka Jala Crana Surabaya perlu adanya media promosi yang dapat menarik perhatian audiens. Teknik vector digunakan dalam pembuatan ilustrasi pada media promosi, dengan menggunakan ilustrasi vector diharapkan dapat menarik perhatian audiens. Ilustrasi pada media promosi akan bersifat eksploratif supaya penyampaian pesan pada audiens tidak terkesan membosankan. Selain itu penggunaan ilustrasi dengan teknik vector diharapkan mampu menarik perhatian audiens dan menjadikan media promosi menjadi lebih efektif.

5. Layout

Jenis layout yang digunakan adalah grid layout.Grid layout merupakan suatu jenis tata letak yang mengacu pada grid.Yaitu tata letaknya disusun

78

seolahbagian per bagian yang berada dalam skala grid.Penataan yang mengacu grid ini berfungsi untuk menata anatara bagian konten dengan bagian lainnya menjadi lebih kronologis dan rapi. Ruang-ruang yang terisi dan ruang kosong akan lebih terukur jika menggunakan dengan jenis layout ini. Sehingga dengan menggunakan grid layout dapat memudahkan audiens dalam menerima pesan dari segi keterbacaan materi.

6. Logo

Logo Loka Jala Crana dibuat berdasarkan konsep Enchanting Discovery dan basis dalam perancangan brand identity yaitu, sejarah dan sains.Dalam menentukan elemen visual sketsa logo, peneliti menemukan berbagai referensi visual yang berkaitan dengan objek penelitian.Terdapat dua referensi gambar yang dapat diambil dandigabungkan elemen visualnya.

Gambar 4.6Referansi Visual Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Gelombang ombak dan orbit planet terpilih menjadi referensi gambar yang akan diambil elemen visualnya. Gelombang ombak diambil berdasarkan nama Loka Jala Crana. Berdasarkan hasil wawancara,nama Loka Jala Crana diambil

79

dari bahasa Sansekerta, jika diartikan per katanya maka, Loka yang berarti lokasi, Jala memiliki arti Laut dan Crana merupakan sarana.Sehingga Loka Jala Crana merupakan suatu tempat atau lokasi yang memprasaranai hal-hal yang berkaitan dengan kelautan.Oleh karena itu ombak mewakili dari elemen visual dari laut.

Referensi visual orbit ditemukan berdasarkan observasi peneliti dilapangan yang menyatakan bahwa, planetarium merupakan fasilitas ruangan favorit yang dimiliki Museum Loka Jala Crana Surabaya sejak tahun 1969.Orbit merupakan salah satu elemen yang dapat dipelajari di dalam planetarium. Oleh karena itu orbit menjadi salah satu referensi visual dalam perancangan logo.

Pada tahap selanjutnya peneliti mulai mencari dan menyederhanakan referensi visual ke berbagai bentuk.Dalam menentukan sketsa alternatif peneliti perlu menyesuaikan bentuk dengan konsep yang ditentukan.Berikut ini merupakan sketsa penyederhanaan referensi visual.

Gambar 4.7 Sketsa Penyederhanaan Referensi Visual Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

80

Pada gambar 4.7 merupakan proses penyederhanaan referensi visual yang telah ditemukan. Terdapat berbagai alternatif penyederhanaan yang dipilih dan kemudian digabungkan menjadi satu.

Gambar 4.8 Sketsa Alternatif Picturemark Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Setelah ditemukan beberapa alternatif, kemudian peneliti menentukan enam alternatif berdasarkan wawancaradenganmahasiswa dan dosen pembimbing.Kemudian alternatif logo yang telah disertai sketsa logotype diajukan kepihak pengelola Museum Loka Jala Crana untuk dipilih.Dibawah ini merupakan sektsa kasar logo terpilih. Sketsa kasar logo kemudian akan diperbaiki melalui komputerisasi untuk mengatur grid dan komposisinya.

81

Gambar 4.9 Sketsa Logo Terpilih Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Salah satu bentuk dan cara mengkategorikan suatu logo adalah dengan melihat dari segi konstruksinya, logo pada umumnya terbagi menjadi tiga jenis yaitu, picture mark dan letter mark, picture mark sekaligus letter mark dan yang terakhir letter mark saja (Rustan, 2009:20). Jika dilihat dari konstrusinya pada gambar 4.9, sketsa logo tersebut termasuk kategori picture mark dan letter mark.Picture mark berupa elemen visual ombak dan orbit yang saling terpisah dengan letter mark dari kata Museum TNI AL Loka Jala Crana.

Bedasarkan struktur anatomiletter mark sketsa logo Museum Loka Jala Crana Surabaya yang telah dibuat seperti pada gambar 4.9, nama Loka Jala Crana akan lebih difokuskan dengan menggunakan ukuran huruf (font) lebih besar dibandingkan dengan kata Museum TNI AL. Secara hierarki kata Loka Jala Crana akan lebih kontras, kata Museum TNI AL menjadibersifat komplementer untuk melengkapi dari dari nama museum. Tujuan dari penggunaan ukuran huruf lebih besar tersebut menunjukkan pengalaman yang dirasakan olehaudienssupaya lebih mempermudahdalampenyebutan dan mengingatnama tersebut.

82

Gambar 4.10 Hasil Komputerisasi Logo Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pada tahap komputerisasi, sketsa logo diperbaiki komposisi antara picturemark dan lettermark-nya.Gambar 4.10 merupakan logo yang telah melewati tahap komputerisasi.Dalam pembuatan logo peneliti menggunakan teknik similarity(kesamaan bentuk) dalam teori gestalt.Objek-objek yang bentuk dan elemennya mirip akan dikelompokkan sebagai suatu kesatuan.Jika dilihat dari bentuknya, picturemarkmasih memiliki bentuk dominan dari ombak meskipun telah digabungkan dengan elemen orbit. Namun dari sisi lainbentuk orbit juga dapat terlihat dari perpotongan garis diagonal dan lingkaran yang merepresentasikan planet.

Ditinjau dari maknanya, logo terpilih memiliki picturemark yang berasal dari gabungan dari elemen ombak.Ombak merepresentasikan semangat atas rasa keingintahuan yang tiada henti. Sedangkan orbit merupakan elemen dari ilmu astronomi yang jarang ditemui di masyarakat. Kemudian logo Loka Jala Crana akanmenggunakan warna ungu sebagai logo. Warna ungu membuat logo memiliki kesan yang lebih kuat dengan konsep enchant. Ungu memiliki sifat mengagumkan, memiliki daya pikat, dan menarik.Oleh karena itu, visualisasi

83

ombak dan orbit ditambah dengan penggunaan warna ungu dapat dikategorikan menuju konsep terpilih yaitu, Enchanting Discovery.

Setelah logo terpilih, selanjutnya akan diimplementasikan ke dalam berbagai media promosi. Media promosi bertujuan untuk mendukung brand identity Museum Loka Jala Crana sebagai upaya pengenalan laboratorium pendidikan bagi masyarakat.

Dokumen terkait