• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Implementasi Kebijakan Ketenagakerjaan

4.2. Penyajian Data

4.2.1 Implementasi kebijakan Ketenagakerjaan

Setiap tenaga kerja di Indonesia yang ingin mendapatkan pekerjaan baik di dalam negeri sendiri, maupun bekerja diluar negeri seharusnya memperoleh perlindungan kerja. Hal inilah yang diidealkan dalam mengimplementasikan kebijakan tentang ketenagakerjaan terutama yang berstatus pekerja yang dikategorikan dalam pekerja kontrak atau pekerja yang tidak memiliki status kejelasan kerja. Karena apabila perlindungan terhadap pekerja atau buruh tidak tetap diabaikan, maka akan terjadi kehancuran dalam proses pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja, karena tidak akan dapat tercapai tujuan dari pemerintah untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Atas dasar efisiensi dan penekanan cost reduce laba perusahaan menjadi alasan clasik dalam pengimplementasian kebijakan yang dibuat oleh pembuat kebijakan kepada para administrator, dimana pekerja lah yang menjadi pesakitan dalam penerima suatu kebijakan.

Banyaknya pekerja Kontrak dalam Waktu Tertentu (PKWT) yang kurang mendapatkan apresiasi dan perlindungan hukum, maka pemerintah telah mengeluarkan Undang – Undang yang membahas tentang pekerja Kontrak Waktu Tertentu (PKWT) yaitu Undang – Undang Nomer 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan dan KEPMEN NO.100 Tahun 2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Yang sebagaimana dimaksud dalam pasal Pasal 56 - 59 yang berbunyi :

(1) Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu. (2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

didasarkan atas: a. jangka waktu; atau

b. selesainya suatu pekerjaan tertentu.

(1) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu:

a. pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya;

b. pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun;

c. pekerjaan yang bersifat musiman; atau

d. pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan. (2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapat diadakan untuk pekerjaan

(3) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dapat diperpanjang atau diperbaharui. (4) Perjanjian kerja waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu

dapat diadakan untuk paling lama 2 (dua) tahun dan hanya boleh diperpanjang 1 (satu) kali untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun. (5) Pengusaha yang bermaksud memperpanjang perjanjian kerja waktu tertentu

tersebut, paling lama 7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja waktu tertentu berakhir telah memberitahukan maksudnya secara tertulis kepada pekerja/buruh yang bersangkutan.

(6) Pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu hanya dapat diadakan setelah melebihi masa tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari berakhirnya perjanjian kerja waktu tertentu yang lama, pembaruan perjanjian kerja waktu tertentu ini hanya boleh dilakukan 1 (satu) kali dan paling lama 2 (dua) tahun. (7) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang tidak memenuhi ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) maka demi hukum menjadi perjanjian kerja waktu tidak tertentu. (8) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Pasal ini akan diatur lebih lanjut

dengan Keputusan Menteri.

Maka dari itu suatu program kebijakan harus diimplementasikan agar mempunyai dampak dan tujuan yang diinginkan (Winarno, 2005:101). Implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian luas, merupakan alat administrasi hukum dimana berbagai actor, organisasi,prosedur dan teknik yang bekerja bersama-sama untuk menjalankan kebijakan guna meraih dampak atau tujuan yang telah diinginkan.

Implementasi memegang peranan penting bagi keberhasilan program dan keberlangsungan untuk masa yang akan datang. Jika implementasi gagal maka tujuan program tidak akan tercapai, dan program yang telah dijalankan akan menjadi sia-sia.

Setelah mengetahui dasar hukum bagi para pekerja khususnya para pekerja kontrak waktu tertentu (PKWT), maka PT. Inti Cakrawala Citra (INDOGROSIR) memberlakukan masa percobaan bagi semua karyawan baru baik karyawan kontrak waktu tertentu maupun bukan.

PT. Inti Cakrawala Citra (INDOGROSIR) Surabaya merupakan salah satu perusahaan yang cukup banyak mempekerjakan pekerja yang berstatus kontrak waktu tertentu (PKWT). Selain mengacu pada Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003. PT. Inti Cakrawala Citra (INDOGROSIR) juga memiliki persyaratan dalam hal ketenagakerjaan tentang aturan karyawan baik kontrak maupun bukan kontrak. Hal ini dilakukan agar dalam pelaksanaan kegiatan kedepannya tidak akan merugikan antara kedua belah pihak yaitu pihak pencari kerja dan pihak pemberi kerja. Adapun persyaratan yang dibuat intern Standart operational Prosedur (SOP) PT. Inti Cakrawala Citra (INDOGROSIR) Surabaya tahun periode 2008-2011 pasal 6 intern menyatakan :

“Menimbang dan mengingat kegiatan perusahaan bersifat non konstan (musiman) hari – hari besar tertentu. INDOMARCO menetapkan aturan kontrak kerja intern sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia sebagai acuan hukum yang berlaku.

Dari peraturan – peraturan yang dibuat diatas, maka PT. Inti Cakrawala Citra (INDOGROSIR) Surabaya harus dapat mematuhi dan mengimplementasikannya secara optimal agar tujuan dapat tercapai dengan baik sesuai dengan rencana awal dibuatnya peraturan tersebut.

4.2.1.1 Jenis-jenis pekerjaan yang boleh di PKWT kan

Jenis pekerjaan yang dilakukan merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan, artinya kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang mendukung dan memperlancar pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan alur kegiatan kerja perusahaan pemberi kerja. Seperti dalam Undang-undang Nomer 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan tentang Pekerja Kontrak Waktu Tertentu dan KEPMEN No.100 Tahun 2004 pasal 59 yang berbunyi :

(1) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu:

a. pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya;

b. pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) tahun;

c. pekerjaan yang bersifat musiman; atau

d. pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.

(2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang bersifat tetap.

Setelah mengetahui dasar hukum yang ada, management beranggapan bahwasanya proses management PT. Inti Cakrawala Citra (INDOGROSIR) Surabaya sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku. Jenis pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan dan juga produk dan alasan penjualan musiman masih menjadi penguatan argument dalam pelaksanaan dan jenis kegiatan yang dapat di PKWT kan.

Pemaparan data tersebut dapat diperkuat dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan para pegawai PT. Inti Cakrawala Citra (INDOGROSIR) Surabaya salah satunya Bapak Didik cahyono selaku staff HRD, menyatakan bahwa

“memang disini kan bersifat musiman mas, dilihat juga. Kalau mendekati lebaran, Natal dan Tahun Baru kita butuh tenaga. Maka dari itu mas,, kebijakan perusahaan memberlakukan sistim kontrak”. (Wawancara, 23 Mei 2011)

Hal ini juga sesuai dengan keterangan Bapak Taufan selaku Supervisor Area, menyatakan bahwa :

“iya betul, seperti kita ketahui kita bergerak dibidang retail, tentunya kita banyak melakukan penyerapan tenaga luar biasa banyaknya untuk memenuhi kebutuhan tertentu seperti lebaran, natal dan tahun baru. sehingga perlu adanya perekrutan tenaga kerja biasanya 3 bulan mas”. (Wawancara, 6 Juni 2011)

Dapat diketahui bahwa kebijakan perusahaan memberlakukan penyerapan tenaga Kontrak waktu Tertentu hanya pada hari-hari tertentu seperti Libur lebaran, Natal, dan Tahun Baru sehingga kebijakan tentang ketenagakerjaan dapat

diimplentasikan oleh PT. Inti Cakrawala Citra (INDOGROSIR) Surabaya yang menyerap angkatan kerja dengan kontrak Waktu Tertentu pada musim-musim tertentu.

Hal senada dapat dibuktikan dari wawancara dengan Ibu Dian Anita Sari selaku Asisten HRD, yang menyatakan :

“Meskipun kita retail yang menjual kebutuhan pokok mas, tidak setiap hari toko rame, jadi ada kala nya toko sepi , dan ramenya itu ya hari besar seperti lebaran kan mbludak (costumer datang tiba-tiba) ya kita merekrut karyawan kontrak dengan alasan efisiensi mas,,”. (Wawancara, 6 juni 2011).

Selain keterangan yang diperoleh dari para pegawai PT.Inti Cakrawala Citra (INDOGROSIR) Surabaya, pendapat mengenai kebijakan karyawan dengan pemberlakuan sistim kontrak yang ada pada perusahaan itu yaitu saudara Haris selaku Helper/Attendant, mengatakan :

“sudah 2 kali periode ini saya dikontrak dan itupun sebelum puasa, biasanya sampai awal tahun”.(Wawancara 23 Mei 2011)

Begitu pula yang dikemukakan oleh saudara Saiful Umar selaku Cashier Attendant, mengatakan :

“kalau saya beda, sudah dua periode ini,, ya dua tahunan lah”. (wawancara 23 Mei 2011).

Keterangan sama diperkuat oleh penjelasan subagio selaku driver kontrak mengatakan :

“oalah mas,, ya pas kiriman banyak saya dikontrak, kalau ga ada kiriman yo enggak”.(Wawancara, 28 mei 2011)

Dari wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti ternyata dapat disimpulkan bahwasannya management telah mentaati dan memberlakukan kebijakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu Undang –undang No.13 Tahun 2003 pasal 59 ayat 1 dan 2.

4.2.1.2Pelaksanaan masa percobaan pada Pekerja Kontrak Waktu Tertentu Permagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dan bekerja secara langsung dibawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi barang dan jasa diperusahaan, dengan tujuan untuk lebih menguasai ketrampilan atau keahlian tertentu.

Pelatihan atau permagangan merupakan suatu sistim pelatihan generasi baru dari praktisi ketrampilan kerja. Terjemahan bebasnya adalah latihan untuk bekerja setelah menempuh pendidikan formal dengan menambah ketrampilan, sehingga ketrampilan yang dimilikidisesuaikan dengan kebutuhan diperusahaan yang memberikan kesempatan magang tersebut

Pelaksanaan permagangan atau pelatihan kerja dapat dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.21 Tahun 2009 tentang sistem Pelatihan Kerja Nasional (permagangan), dan Undang – undang No.13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan Pasal 58 yang berbunyi :

a) Perjanjian Kerja untuk waktu Tertentu tidak dapat mensyaratkan adanya masa percobaan kerja

b) Dalam hal diisyaratkan masa percobaan kerja dalam perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), masa percobaan kerja yang disyaratkan batal demi hukum.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pelaksanaan permagangan bagi karyawan kontrak waktu tertentu, penulis melakukan wawancara dengan salah satu office manager yaitu Bapak Lie Xiau Fuk selaku Staf HRD menyatakan bahwa :

“ya, semua karyawan baik kontrak maupun tidak melalui proses masa percobaan dan waktunya terbatas, 3 sampai 6 bulan tergantung dari jumlah banyaknya karyawan kontrak ”. (wawancara,26 Mei 2011)

Keterangan mengenai proses permagangan juga diberikan oleh Ibu Dian Anitasari selaku staff HRD mengatakan :

“gini mas, peraturan direksi ada yang mengatur baik itu karyawan kontrak maupun tidak harus dan wajib mengikuti pelatihan/permagangan dan itu biasanya 3 bulan kok,, kita tidak pandang bulu”.

(wawancara, 26 Mei 2011)

Pemaparan data diatas dapat diperkuat dari hasil research yang dilakukan oleh peneliti dengan para pegawai PT. Inti Cakrawala Citra Setiap Tenaga Kerja (calon karyawan/karyawan) didasarkan dengan adanya proses permagangan yang ditentukan dengan dasar standart operational prosedur yang berlaku dalam lingkungan intern INDOMARCO PRISMATAMA.

Permagangan merupakan pelatihan kerja dengan bekerja secara langsung dibawah bimbingan dan pengawasan terpadu oleh Divisi/ bagian kerja personal perusahaan sesuai dengan pengawasan intern PT. Indomarco Prismatama Tbk.

Hal ini juga sesuai dengan keterangan dari ibu Dian Anitasari selaku staff asisten personalia, yang menyatakan :

“kalau disini mas, pemberlakuan masa percobaan diberikan kepada staff front area (lapangan) karena kan bidangnya melayani konsumen”. (wawancara,26 Mei 2011)

Penjelasan serupa dipertegas oleh Bapak Edy Purwanto selaku staff legal mengatakan:

“Ya, kalau permagangan itu sifatnya harus, tidak mungkin dilepas begitu saja, karena disini dibidang pelayanan mas”

Pemberian pelatihan atau permagangan jika ditinjau dari Undang –undang yang ada, jelas proses pelatihan dan permagangan bagi karyawan kontrak tidak dibenarkan sesuai dengan UU No.13/2003 pasaal 58 ayat 1 dan 2 tetapi pihak INDOGROSIR masih memberlakukan kebijakan tersebut dengan alasan agar terampilnya karyawan dalam hal melayani customer dan jelas sangat bertentangan dengan aturan perundang – undangan yang berlaku.

Dokumen terkait