• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru di SMA Negeri 1 Gowa

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

C. Hasil Penelitian

1. Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru di SMA Negeri 1 Gowa

Implementasi kebijakan pada hakikatnya adalah suatu transformasi yang diterapakn melalui strategi implementasi suatu kebijakan yang terkait berbagai lapisan masyarakat. Suatu kebijakan dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan suatu perubahan pada lingkungan dan perilaku individu atau kelompok. Implementasi kebijakan sistem zonasi pada PPDB, pemerintah mengharapkan adanya perubahan yang diterima oleh masyarakat dan memberi dampak positif bagi masyarakat maupun bagi pihak pelaksana. Kebijakan sistem zonasi telah membawa suatu perubahan perubahan pada pelaksanaan PPDB yaitu ketika sebelum

diimplementasikan sistem zonasi peserta didik bebas memilih sekolah manapun yang dianggap terbaik walaupun jarak dengan tempat tinggalnya jauh tanpa ada batas kuota, sedangkan setelah diimplementasikan sistem zonasi peserta didik bisa sembarang memilih sekolah karena peluang peerta didik yang mendaftar dari luar zona dibatasi kuota hanya 5%. Ad anya perubahan tersebut memberi suatu dampak yang cukup positif dalam implementasi kebijakan sistem zonasi. Walaupun dampak dari kebijakan sistem zonasi ini belum bisa diukur karena baru diimplementasikan selama 3 tahun. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, dampak yang telah ditimbulkan dari implementasi kebijakan sistem zonasi selama 3 tahun ini adalah sudah nampak potensi-potensi peserta didik mulai merata diberbagai sekolah di Kabupaten Gowa. Hal ini menandakan bahwa kebijakan sistem zonasi memiliki skala perubahan. Setiap kebijakan memiliki target yang hendak dicapai. Sejauh mana perubahan yang diinginkan dari sebuah kebijakan harus memiliki skala yang jelas. Semakin luas dan besar perubahan yang diinginkan melalui kebijakan maka semakin sulit kebijakan tersebut dilaksanakan.

Penerimaan peserta didik baru bertujuan untuk menjamin penerimaan peserta didik harus berjalan secara objektif, akuntabel, transparan, dan tanpa deskriminasi sehingga mendorong akses layanan pendidikan. Sistem zonasi diberlakukan di seluruh sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Dengan sistem zonasi, sekolah wajib menerima calon peserta didik yang berdomisili pada radius zona

terdekat dari sekolah paling sedikit sebesar 90% dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima. Selebihnya, 5% kuota untuk jalur prestasi dan 5% lagi untuk siswa pindah domisili.

Sistem zonasi berlaku di tingkat SD, SMP, SMA Negeri. Untuk SMK tidak diberlakukan sistem zonasi, sehingga bagi pendaftar SMK bisa memilih dan mendaftar di sekolah mana saja sesuai dengan bakat dan minat.

Ketentuan penerimaan peserta didik dengan sistem zonasi menurut permendikbud No. 14 Tahun 2018 untuk jenjang SMP dan SMA meliputi :

1. Jarak tempat tinggal ke sekolah dengan ketentuan zonasi 2. Surat Hasil Ujian Nasional (bagi lulusan SMP)

3. Prestasi akademik dan non-akademik.

SMA Negeri 1 Gowa menerapkan sistem zonasi dengan cara menerima calon peserta didik berdomisili pada radius zona terdekat dari sekolah dengan kuota paling sedikit 90% dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima. Selain itu calon peserta didik harus melampirkan akta kelahiran dan surat keterangan domisili. Surat keterangan domisili yang dimaksud adalah kartu keluarga (KK) yang telah berlaku kurang lebih 1 (satu) tahun. Salah satu syarat penerimaan peserta didik baru di sekolah tersebut adalah foto/scan KK asli.

Sekolah menggunakan sistem zonasi dengan kebijakan yang fleksibel untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitasnya. Kebijakan yang fleksi bel adalah kegiatan yang mampu menerima calon peserta didik baru dari

berbagai kalangan dengan memerhatikan radius zona terdekat. Komposisi PPDB jalur dapat menerima siswa minimal 50%, jalur afirmasi 15%, dan jalur perpindahan maksimal 5%. Untuk jalur prestasi atau sisa 0-30% lainnya disesuaikan dengan kondisi sekolah. Sekolah menentukan proporsi final dan menetapkan wilayah zonasi.

Proses penerimaan peserta didik baru pada hakikanya adalah proses pencarian, menentukan peserta didik yang nantinya akan menjadi peserta didik di lembaga sekolah yang bersangkutan. PPDB adalah proses seleksi administrasi dan akademis calon siswa untuk memasuki jenjang pendidikan yang setingkat lebih tinggi. Penerimaan peserta didik baru merupakan pristiwa yang penting bagi suatu sekolah, karena pristiwa ini merupakan titik awal yang menetukan kelancaran tugas suatu sekolah.

Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan tesebut berdasarkan ketentuan yang berlaku. Seleksi penerimaan peserta didik baru biasanya oleh panitia PPDB dari sekolah sesuai dengan persyaratan yang sudah dibuat. Adapun persyaratan proses PPDB 2020 adalah sistem zonasi yaitu diseleksi dengan melihat jarak/wilayah tempat tinggal peserta didik yang mendaftar. Oleh karena itu, siswa yang masuk dalam wilayah zonasi sudah pasti diterim di sekolah yang brsangkutan. Berdasarkaan Peraturan Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan Dinas Pendidikan, PPDB melalui seleksi dapat dilakukan dengan empat tahap yaitu :

2. Seleksi Jalur Afirmasi

3. Seleksi Jalur Perpindahan Tugas Tua/Wali 4. Seleksi Jalur Prestasi.

Tujuan implementasi kebijakan sistem zonasi pada PPDB adalah pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia. Kebijakan sistem zonasi adalah salah satu kebijakan pendidikan pada Penerimaan Peserta Didik Baru yang diatur dalam Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018. Implementasi sistem zonasi ini dimaksudkan untuk menghilangkan diskriminasi pendidikan sehingga kualitas pendidikan mampu untuk disamaratakan. Peserta didik yang berprestasi bisa menyebar di seluruh wilayah dan tidak hanya berkumpul di sekolah-sekolah tertentu saja.

Pelaksanaan sistem zonasi pada PPDB di SMA Negeri 1 Gowa berdasarkan Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018, kemudian Dinas Pendidikan mengeluarkan Pedoman Teknis PPDB yang didalam mengatur megenai mekanisme kegiatan PPDB secara lengkap dan rinci yang terkait dengan ketentuan umum, daftar pembagian zona, jalur seleksi hingga jadwal pelaksanaan PPDB.

Pelaksanaan PPDB di SMA Negeri 1 Gowa telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan Pedoman Teknis PPDB. Hal ini dapat dilihat dari jalur yang dibuka pada pendaftaran PPDB. Jalur keluarga ekonomi tidak mampu sebagai bukti PPDB bertujuan memberi kesempatan bagi peserta didik dari keluarga ekonomi keluarga tidak mampu dan jalur kelas olahraga untuk menjaring peserta didik yang mempunyai keterampilan dalam bidang olahraga.

2. Dampak yang ditimbulkan oleh adanya Perapan Kebijakan Sistem Zonasi