• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi kurikulum integrasi SMA Negeri 3 Madiun. Implementasi merupakan bentuk aktualisasi suatu kebijakan

Dalam dokumen tesis model kurikulum integrasi (Halaman 163-168)

WEIGHTING OF ASSESSMENT OBJECTIVES

4.3. Implementasi kurikulum integrasi SMA Negeri 3 Madiun. Implementasi merupakan bentuk aktualisasi suatu kebijakan

Teknik penyajian laporan dan presentasi hasil percobaan pertumbuhan tanaman. Melakukan seminar atau presentasi hasil percobaan kelompok Menjelaskan pertumbuhan primer pada tanaman. Menjelaskan faktor-faktor eksternal (suhu, cahaya) yang mempengaru hi pertumbuhan primer pada tanaman Mengaitkan pengaruh faktor internal (hormon, gen) dengan faktor eksternal hasil percobaan Melakukan seminar/presenta si hasil percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan Kuizs) Psikomotor: Performance test

4.3. Implementasi kurikulum integrasi SMA Negeri 3 Madiun. Implementasi merupakan bentuk aktualisasi suatu kebijakan pendidikan secara konkrit di lapangan atau pengupayaan agar rumusan kebijakan pendidikan berlaku di dalam praktik. Sesuai dengan pendapat Imron (2002) yang menyatakan bahwa karakteristik evaluasi kebijakan dalampendidikan adalah mengukur apakah tujuan sudah dicapai, jika belum apa saja hambatan dan kendalanya, jika telah tercapai apakah kualitasnya sesuai yang diharapkan dan seterusnya, maka dari itu peneliti akan

menganalisa implementasi kurikulum integrasi SMA Negeri 3 Madiun sebagai berikut:

Dalam implementasi kurikulum integrasi ada beberapa hal perlu dipersiapkan khususnya pada proses pembelajaran berlangsung. a. Perencanaan ,perencanaan meliputi persiapan guru dalam mempelajari kurikulum integrasi, membuat silabus, membuat RPP, dan menyiapkan handout atau kelengkapan mengajar yang lain. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kepala Sekolah pada wawancara tentang hal-hal yang perlu dilakukan dalam implementasi kurikulum integrasi sebagai berikut:

“ Dalam kaitannya dengan hal ini, pertama sekolah telah melakukan pelatihan guru untuk membuat silabus, RPP dan hand out sebelum awal tahun pelajaran, kedua melakukan sosialisasi tentang kurikulum pada rintisan SBI kepada orang tua siswa, siswa dan guru serta warga sekolah, dan Dinas pendidikan. ketiga, persiapan ke dalam khususnya guru kami telah mengkursuskan bahasa inggris dan IT guru matapelajaran yang diintegrasikan dan melakukan kerjasama dengan dosen perguruan tinggi untuk melakukan pendampingan kepada guru-guru tersebut. Keempat,

kami telah melakukan persiapan untuk sarana pembelajaran yang berbasis IT dengan memasang jaringan LAN ke seluruh kelas, memfasilitasi setiap kelas dengan OHP, VCD, TV, dan Komputer.

Kelima untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran sekolah memfasilitasi guru untuk melakukan MGMPS tiap minggu sekali.”

Selaras dengan hal di atas, guru matapelajaran integrasi dalam wawancara mengemukakan hal-hal yang harus dipersiapkan dalam implementasi kurikulum integrasi adalah sebagai berikut:

“ Ada banyak hal yang harus kami persiapkan antara lain pertama syllabus integrasi untuk masing-masing tingkat kelas.Kedua, membuat Rencana Program Pembelajaran , Handout, Worksheet yang semua dalam bahasa inggris dan ketiga persiapan berbahasa inggris kami sendiri untuk pembelajaran. “

Lain halnya dengan pendapat siswa Rintisan SBI pada wawancara tentang implementasi kurikulum integrasi sebagai berikut:

“ Yang harus kami persiapkan pertama adalah penguasaan bahasa inggris, sebab handout, soal dan pengantar proses belajar yang diberikan guru kebanyakan dalam bahsa inggris, kedua adalah konsentrasi penuh dan stamina karena kami belajar mulai jam 06.45 sampai dengan jam 16.20 “

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang perlu dilakukan dan dipersiapkan dalam implementasi kurikulum integrasi SMA Negeri 3 Madiun adalah sebagai berikut : 1.Guru.

Menerima sosialisasi tentang kurikulum integrasi, mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti syllabus, RPP, Handout, worksheet serta persiapan berbahasa inggirs untuk pembelajaran.

2.Siswa

Menerima sosialisasi tentang kurikulum integrasi, menyiapkan kemampuan berbahasa inggris dan konsentrasi.

3. Sekolah

Menyiapkan sarana prasarana untuk kelengkapan proses belajar sesuai standart criteria SBI , memfasilitasi kebutuhan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran.

4. Proses Belajar Mengajar (PBM,

terkait dengan implementasi kurikulum integrasi di SMA Negeri 3 Madiun, proses belajar mengajar merupakan kegiatan inti dalam

suatu lembaga pendidikan.

Menurut Usman (2006), proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini bukan berarti guru guru hanya menyampaikan pesan berupa materi pelajaran, melainkan juga penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.

Dalam proses belajar mengajar seorang guru akan memilih metode pembelajaran yang efektif dan tepat untuk digunakan dalam pembelajaran.

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode mengajar, yaitu (1) tujuan dan fungsi pembelajaran, (2) tingkat kematangan peserta didik, (3) Situasi dan kondisi lingkungan, (4) Tersedianya fasilitas, kulitas dan kuantitasnya, (5) Kompetensi professional dari guru.

SMA Negeri 3 Madiun dalam proses belajar mengajar secara umum telah menggunakan pendekatan kontekstual yang menitik beratkan pada pengembangan berpikir kritis, berbasis pemecahan masalah, diskusi dan presentasi. Dalam proses pembelajaran tidak semua materi selalu melakukan praktikum, praktikum dilakukan pada kompetensi-kompetensi dan materi yang memang menuntut praktikum.

Hal ini didukung oleh wawancara dengan matapelajaran Fisika sebagai berikut:

“ Dalam proses belajar mengajar kami menggunakan metode mengajar bervariasi, seperti diskusi, presentasi, metode inquiry dan discovery yang semuanya berbasis pada pemecahan masalah. Jika ada materi yang memang harus praktikum kami akan melakukannya, sebab tidak semua materi menuntut adanya praktikum.Untuk membantu siswa dalam memahami pelajaran selain menggunakan buku pegangan pokok juga dibantu dengan handout dan worksheet yang kami susun sendiri.”

Dari hasil wawancara tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar di SMA Negeri 3 Madiun dengan

menggunakan pendekatan kontekstual, dengan metode yang bervariasi

seperti metode diskusi, presentasi yang berbasis pada pemecahan masalah.

Selaras dengan hasil wawancara tentang kesesuaian pelaksanaan

implementasi kurikulum integrasi dengan Wakil Kepala Urusan Kurikulum, mengungkapkan sebagai berikut :

“ Untuk mengetahui kesesuaian kurikulum integrasi dengan standart criteria SBI, melalui supervisi oleh kepala sekolah pada saat proses belajar mengajar”.

Dalam kaitannya dengan supervisi, dilakukan oleh kepala sekolah secara bergiliran tiap bulan sekali, untuk matapelajaran integrasi pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

4.4. Kompetensi siswa kelas Rintisan SBI di SMA Negeri 3 Madiun

Dalam dokumen tesis model kurikulum integrasi (Halaman 163-168)