• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Peran Pemerintah

Dalam dokumen SAGU TEKNOPARK PALOPO1 FINAL 06 Maret 2017 (Halaman 43-50)

MANAJEMEN PENGEMBANGAN KAWASAN

5.1. Implementasi/Operasionalisasi

5.1.1. Implementasi Peran Pemerintah

Peranan pemerintah sebagai pemegang kewenangan untuk menerbitkan regulasi terkait dengan pengembangan Kawasan Sagu Teknopark Palopo sangat penting. Pemerintah dalam konteks ini adalah Pemerintah Pusat (kementerian/lembaga terkait), Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kota Palopo. Regulasi nasional dan provinsi merupakan acuan standar dalam melakukan pengembangan dan pengelolaan kawasan.

Selanjutnya untuk regulasi daerah Kota Palopo dapat menjadi acuan dalam operasional pengembangan dan pengelolaan Kawasan Sagu Teknopark. Program – program pembangunan Kota Palopo yang diarahkan untuk menunjang perannya sebagai kota jasa perlu mendapat dukungan dari semua pihak.

Pembangunan Kawasan Sagu Teknopark Palopo membutuhkan dukungan regulasi khususnya dari Pemerintah Kota Palopo, yang terkait dengan :

1. Penyediaan lahan untuk areal pengembangan kawasan. 2. Kemudahan perizinan lokasi dan insentif pajak.

3. Pembentukan lembaga pengelola kawasan.

4. Mekanisme investasi dan kerjasama dengan pihak ketiga. 5. Integrasi kawasan dalam rencana tata ruang wilayah.

Dukungan regulasi dari pemerintah akan memberikan kepastian berusaha kepada pihak – pihak yang akan berinvestasi dalam pengelolaan Kawasan Sagu Teknopark Palopo. Pemerintah Kota Palopo sebagai salah satu unsur yang menjadi pengelola Kawasan Sagu Teknopark nantinya akan memainkan perannya dengan mengeluarkan kebijakan yang mendukung eksistensi kawasan tersebut. Kebijakan tersebut tidak hanya dari sisi regulasi namun dapat dikembangkan lagi sampai pada pemasaran dan promosi produk yang dihasilkan dari Kawasan Sagu Teknopark.

Guna menjamin ketersediaan bahan baku sagu maka komitmen daerah se Tana Luwu sangat diperlukan. Komitmen tersebut pada dasarnya telah diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman keempat wilayah pada Acara Seminar Nasional Sagu tanggal 2 Juni 2016 yang lalu di Kota Palopo. Komitmen keempat kabupaten/kota di Tana Luwu tersebut selanjutnya disebarluaskan

| 37 pada penyelenggaraan Symposium Internasional Sagu tanggal 23 Juli 2016 di Makassar.

Komitmen ini harus diwujudkan oleh keempat wilayah di Tana Luwu, yaitu Kota Palopo membangun Kawasan Sagu Teknopark dan tiga kabupaten tersebut menyiapkan lahan budidaya tanaman sagu untuk kepentingan laboratorium alam oleh Kawasan Sagu Teknopark. Sebagai lokomotif dari rencana ini maka Kota Palopo akan membangun dan mengembangkan Kawasan Sagu Teknopark sehingga diharapkan ketiga kabupaten turut pula mewujudkan komitmennya tersebut sebagai tujuan kunjungan penelitian (field study).

Uraian diatas menjelaskan tentang peranan Pemerintah Kota Palopo dalam pengelolaan Kawasan Sagu Teknopark. Namun secara spesifik peranan tersebut dapat diuraikan berdasarkan instansi yang terlibat dalam pembangunan dan pengelolaan kawasan ini nantinya.

Secara garis besarnya peran instansi/lembaga dalam pembangunan dan pengelolaan kawasan ini dapat dibedakan dalam 2 bagian besar yaitu peran pada saat pelaksanaan konstruksi dan peran pada saat operasional / pengelolaan kawasan, sebagaimana yang telah dijelaskan pada Bab 4 sebelumnya. Peran masing – masing instansi tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut,

| 38

Tabel 5 : Peran Beberapa Instansi / Lembaga dalam Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Sagu Teknopark Palopo

NO. INSTANSI PERAN

1. Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah.

Memastikan bahwa pembangunan dan pengembangan Kawasan Sagu Teknopark terintegrasi dalam rencana pembangunan daerah dan implikasi pembiayaan yang dibutuhkan untuk pelalsanaan kegiatan.

2. Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah

Sebagai instansi yang menyiapkan regulasi terkait dengan pengelolaan kawasan, melakukan pengendalian terhadap kinerja lembaga pengelola kawasan dan fasilitator kerjasama dengan lembaga eksternal.

3. Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang.

a. Beperan dalam penyiapan infrastruktur

kawasan seperti jalan, drainase, taman dan lain sebagainya.

b. Mengintegrasikan dokumen perencanaan

ini dengan RTRW Kota Palopo khususnya dalam pencapaian target luasan RTH.

4. Dinas Komunikasi dan

Informatika

Berperan memfasilitasi penyebaran infromasi

tentang produk – produk yang dihasilkan dari

Kawasan Sagu Teknopark Palopo

5. Dinas Pertanahan Berperan dalam memfasilitasi pengadaan

lahan sebagai areal pembangunan Kawasan Sagu Teknopark Palopo

6. Dinas Pendidikan Kerjasama pengembangan kurikulum muatan

lokal tentang pengelolaan sagu pada lembaga pendidikan.

7. Dinas Perindustrian a. Berperan dalam memfasilitasi kerjasama

dengan para pelaku usaha dan pelaku industry berbahan baku sagu.

b. Melakukan fasilitasi pengakuan Hak

Kekayaaan Intelektual (HAKI) terhadap hasil inovasi teknologi, quality control, dan sertifikasi halal bagi produk pangan yang dihasilkan.

c.

8. Dinas Perdagangan Berperan dalam memfasilitasi kerjasama

dagang dengan pengusaha baik dari dalam maupun luar negeri.

9. Dinas Koperasi dan

UMKM

Berperan dalam memfasilitasi kerjasama dengan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang berbahan baku sagu.

| 39

Lanjutan Tabel 3.

NO. INSTANSI PERAN

10. Dinas Kesehatan Berperan dalam melakukan pengawasan

sanitasi dan kualitas produk pangan yang dihasilkan.

11. Dinas Lingkungan

Hidup

Berperan dalam pengawasan dan

pengendalian dampak penting terhadap

lingkungan disekitar kawasan.

12. Dinas Pariwisata &

Ekonomi Kreatif

Berperan dalam memperkenalkan kawasan ini dalam event keparawisataan dan sebagai destinasi wisata edukasi yang ada di Kota Palopo.

13. Dinas Kebudayaan Berperan dalam memperkenalkan secara luas

tentang keterikatan budaya antara tanaman sagu dengan masyarakat Tana Luwu.

14. Bagian Pemerintahan

Setda Kota Palopo

Berperan dalam memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang terkait dengan urusan pemerintahan dan kemasyarakatan lainnya.

15. Bagian Hukum Setda

Kota Palopo

Berperan dalam memfasilitasi penyusunan

regulasi, penyelesaian perselisihan dan

permasalahan hukum lainnya.

16. UPTD atau lembaga

pengelola Kawasan Sagu Teknopark Palopo

Operator Kawasan Sagu Teknopark Palopo

17. PDAM Kota Palopo Berperan dalam memfasilitasi jaringan air

bersih pada Kawasan Sagu Teknopark Palopo

18. PT. Telkom Indonesia

Cabang Palopo

Berperan dalam memfasilitasi jaringan

telekomunikasi dan teknologi informasi pada Kawasan Sagu Teknopark Palopo.

19. PT. PLN Cabang

Palopo

Berperan dalam memfasilitasi jaringan listrik pada Kawasan Sagu Teknopark Palopo.

20. BP. POM Berperan dalam memberikan sertifikasi atas

standar kualitas produk yang dihasilkan oleh kawasan ini.

21. Pemerintah kabupaten

se – Tana Luwu

Berperan dalam mendukung penyediaan lahan budidaya tanaman sagu yang akan dijadikan sebagai laboratorium alam dan kunjungan penelitian (field study)

| 40

Lanjutan Tabel 3.

NO. INSTANSI PERAN

22. Perguruan Tinggi Berperan dalam proses penelitian, pengkajian

dan pengembangan inovasi teknologi dan produk yang dikembangkan dari kawasan ini.

23. Instansi terkait lainnya

baik tingkat provinsi maupun pusat

Berperan dalam memfasilitasi kebutuhan Kawasan Sagu Teknopark Palopo sesuai

tugas dan kewenangannya masing – masing

dalam format kesepakatan yang disetujui bersama.

24. Lembaga donor

(founding)

Berperan dalam memberikan dukungan

finansial dan peralatan teknologi yang modern.

5.1.2. Implementasi Peran Pengusaha / Pelaku Bisnis

Peran unsur pengusaha (business) dalam pengelolaan Kawasan Sagu Teknopark Palopo diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan kawasan ini. Dunia usaha baik skala besar maupun kecil merupakan pengguna dari produk – produk penelitian dan pengembangan yang dilakukan didalamnya.

Namun demikian, untuk menarik minat pengusaha terlibat dalam pengelolaan kawasan ini, perlu disiapkan sarana dan prasarana pendukung usahanya. Didalam Buku Tata Cara Perencanaan Pengembangan Kawasan yang diterbitkan oleh Bappenas Tahun 2004, disebutkan bahwa diperlukan sarana dan prasarana pendukung pada kawasan teknopark,yaitu :

1. Fasilitas – fasilitas gedung dengan berbagai fungsi antara lain : a. Auditorium Business Centre.

b. Conference Rooms IT & Multimedia Centre c. Meeting Rooms IT & Multimedia Centre d. Exhibition Area

e. Innovation House f. Incubator Centre g. Enterprise House h. EnterpriseR&D Lot dll

2. Fasilitas keamanan standar 24 jampenuh, seperti: a. Uninterrupted Power Supply (UPS)

| 41 b. Centralised Air-conditioning (CAC)

c. Local Area Network (LAN) d. Infrastructure Teleconferencing e. Maintenance Multiple

f. Telephone Connections

g. Wide Bandwidth Internet Connectivity h. Solar Utilization System forEnterprise i. Gymnasium, dll.

Secara bertahap dan terencana fasilitas – fasilitas tersebut diatas akan dibangun dan dilengkapi oleh Lembaga Pengelola Kawasan Sagu Teknopark Palopo. Jenis sarana dan prasarana pendukung kawasan diatas adalah kondisi ideal yang ditetapkan oleh Bappenas. Diharapkan dengan adanya keterlibatan pengusaha, dapat menjadi penyokong (sponsorship) sebagian dari dana pembangunan fasilitas tersebut. Selain dukungan dana untuk pembangunan fasilitas kawasan, para pelaku usaha juga dapat memberikan dukungan pendanaan bagi kegiatan – kegiatan penelitian yang dilakukan oleh para akademisi.

Hal ini perlu dilakukan, mengingat hasil – hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh para peneliti dari akademisi akan menjadi bahan dasar dalam pengembangan dan inovasi produk berbahan dasar sagu yang dilakukan oleh para pelaku usaha dan industri. Peran para pelaku usaha dalam pengelolaan kawasan ini dapat pula menjadi agen promosi dari produk inovasi yang dihasilkan.

Promosi dan pemasaran produk yang dilakukan oleh para pengusaha nantinya diharapkan akan membuka jaringan pemasaran atas produk yang dihasilkan oleh Kawasan Sagu Teknopark Palopo. Pemasaran produk sangat diperlukan untuk menjaga kesinambungan proses produksi dan peningkatan inovasi produk yang dihasilkan oleh kawasan ini. Selain itu, pengalaman bisnis oleh para pelaku usaha tersebut dapat menjadi masukan yang berarti bagi pengembangan produk kedepan.

5.1.3. Implementasi Peran Akademisi

Secara konseptual, rekayasa teknologi adalah kegiatan inti dari sebuah kawasan teknopark. Semua aktifitas yang dilakukan dalam

| 42 kawasan teknopark seharusnya berbasis pada teknologi. Kawasan Sagu Teknopark Palopo sebagai kawasan teknopark yang dirancang untuk mengembangkan teknologi yang terkait dengan komoditas Sagu akan menjadi pusat rujukan teknologi untuk skala regional, nasional bahkan internasional.

Rekayasa teknologi dapat dihasilkan dari serangkaian penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh para peneliti yang berasal dari berbagai perguruan tinggi baik secara individu maupun secara berkelompok (tim), sehingga diperlukan keterlibatan unsur akademis dalam lembaga pengelola kawasan. Kegiatan penelitian dikalangan akademisi khususnya perguruan tinggi merupakan salah satu bagian dari tri dharma perguruan tinggi.

Berbagai kegiatan penelitian tentang komoditas sagu nantinya yang akan dilakukan oleh para peneliti diharapkan menciptakan temuan – temuan baru mulai dari teknologi budidaya tanaman sagu, teknologi pengolahan hasil dan pemasaran serta diversifikasi produk sagu. Hasil – hasil penelitian yang dilakukan di Kawasan Sagu Teknopark Palopo dapat diperkenalkan melalui berbagai metode baik media cetak atau media elektronik maupun melalui jurnal penelitian dalam dan luar negeri.

Tanaman sagu sebagai tanaman multiguna telah dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan manusia. Potensi yang besar tersebut selayaknya terus diteliti dan dikembangkan agar ditemukan inovasi – inovasi baru dalam pemanfaatan dan pengelolaan sagu. Sebuah komoditas yang telah menjadi objek penelitian, orientasinya tidak lagi dalam skala lokal akan tetapi sudah pada level nasional bahkan internasional.

Tumbuh dan berkembangnya sejumlah perguruan tinggi di Kota Palopo saat ini telah menguatkan peran daerah ini sebagai salah satu kota tujuan pendidikan di Provinsi Sulawesi Selatan. Keberadaan Kawasan Sagu Teknopark Palopo diharapkan menjadi pelengkap dari prasarana pendidikan yang menunjang proses belajar mengajar pada setiap lembaga pendidikan yang ada.

Kawasan Sagu Teknopark Palopo akan hadir sebagai wadah penelitian oleh berbagai macam disiplin ilmu dan keahlian dengan mejadikan tanaman sagu sebagai objek penelitiannya. Tanaman sagu sebagai sumber bahan pangan bagi rakyat kebanyakan akan

| 43 diubah menjadi sebuah komoditas yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi lewat polesan kawasan ini.

Perpaduan ilmu dan teknologi yang dilakukan oleh pada akademisi yang berkecimpung dalam dunia penelitian diharapkan menjadi pemicu munculnya teknologi dan inovasi baru pengolahan dan pemanfaatan tanaman sagu. Kegiatan penelitian dan pengembangan merupakan salah satu cabang dari ekonomi kreatif,yang saat ini menjadi orientasi baru dalam pembangunan di Kota Palopo.

Dalam dokumen SAGU TEKNOPARK PALOPO1 FINAL 06 Maret 2017 (Halaman 43-50)

Dokumen terkait