• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana,

Dalam dokumen BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 26-52)

Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman

Implementasi adalah tindakan atau aktifitas dari hasil kebijakan yang telah dirumuskan oleh pihak-pihak tertentu. Tujuan dari adanya implementasi untuk dilaksanakan agar rumusan yang dimaksud dapat diterima dengan baik. Secara garis besar, implementasi berarti tindakan melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Begitu juga dengan peraturan yang diimplementasikan agar dapat diterapkan dalam kehidupan bernegara. Termasuk dalam hal implementasi Peraturan Daerah yang dibuat untuk mengatur sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi daerah. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum merupakan peraturan turunan dari peraturan diatasnya untuk dapat diimplementasikan di tingkat daerah,

Pasal 1 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman menyatakan bahwa Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman, pemeliharaan, dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem pembiayaan, serta peran masyarakat. Pemerintah daerah diberikan hak dan wewenang untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan tentang perumahan dan permukiman sebagaimana dijelaskan di atas.

Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum di Daerah.

Peraturan yang diatur dalam peraturan daerah lebih bersifat teknis yang disesuaikan dengan peraturan di atasnya. Proses tersebut dinamakan harmonisasi yang dilakukan dengan penyesuaian unsur tatanan hukum yang perlu disandingkan agar dapat diketahui apakah Peraturan Daerah Nomor 8 Kota Magelang tentang Penyedian, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum di Daerah, adapun tabel perbandingannya adalah sebagai berikut :

No Kategori Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

pemerintah daerah

b. Menjamin hak setiap warga negara untuk

direncanakan.

b. Akuntabilitas yaitu proses penyerahan

undangan

c. Kepastian hukum yaitu menjamin kepastian

ketersediaan

prasarana, sarana, dan utilitas umum di lingkungan

perumahan dan permukiman sesuai dengan standar, rencana tapak yang disetujui oleh pemerintah daerah, serta kondisi dan kebutuhan

masyarakat.

d. Keberpihakan yaitu pemerintah daerah menjamin

ketersediaan

prasarana, sarana, dan utilitas umum bagi kepentingan masyarakat di lingkungan

perumahan dan permukiman.

e. Keberlanjutan yaitu

Sarana perumahan dan Sarana perumahan dan

permukiman

a. Jaringan air bersih;

Utilitas umum

a. Jaringan air bersih;

b. Jaringan listrik;

permukiman

penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan permukiman yang telah memenuhi persyaratan : prasarana, sarana, dan utilitas umum yang

Tata cara penyerahan (1) Pengembang

prasarana, sarana, dan

perundang-yang bersangkutan.

merubah peruntukan prasarana, sarana, dan utilitas umum.

.

Tabel di atas menunjukan kesesuaian peraturan yang termuat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum di Daerah dan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyedian, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman. Namun di samping Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum di Daerah, Peraturan Daerah Nomor 8 Kota Magelang tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pembentukannya sebagai berikut :

a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pasal 12 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah menyatakan bahwa “Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) meliputi : a) pendidikan; b) kesehatan; c) pekerjaan umum dan penataan ruang; d) perumahan rakyat dan kawasan pemukiman; e) ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat; dan f) sosial”. Penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan di atur sedemikian rupa disesuaikan dengan kewenangan pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.

Pemerintah daerah yang paling mengetahui kondisi daerahnya masing-masing, sehingga urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangannya bersifat teknis. Hal tersebut dimaksudkan agar urusan penyelenggaraan pemerintahan dapat berlaku secara efektif dan efisien.

Pemerintah Daerah Kota Magelang sebagai daerah otonom memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan urusan wajib pemerintahan tersebut. Pembentukan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana. Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah tindak lanjut atas penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan. Pasal 17 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah menyatakan bahwa “Daerah berhak menetapkan kebijakan daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah”. Sejalan dengan hak tersebut, kebijakan Pemerintah Daerah Kota Magelang membuat produk hukum yang berkaitan dengan perumahan dan permukiman sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Implementasi Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana. Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman yang berlaku secara efektif dan efisien merupakan salah satu kompetensi Pemerintah Daerah Kota Magelang. Wilayah yang tidak terlalu luas menjadi kelebihan penyelenggaraan peraturan daerah yang mengatur tentang perumahan dan permukiman, sebab pelaksanaannya dapat fokus pada tempat atau obyek yang terkait.

Khususnya yang tergolong dalam prasarana, sarana, dan utilitas umum.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan, Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman

Kewenangan yang dimiliki daerah otonom harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sejalan dengan itu pemerintah daerah maupun pemerintah pusat mampu menciptakan koordinasi agar dapat mewujudkan keteraturan. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang sesuai dan koordinatif dapat memenuhi hak masyarakat.

Terutama dalam kesejahteraan secara khusus pada lingkungan tempat tinggal. Pasal 9 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan, Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman menyatakan bahwa “Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a merupakan kegiatan sinkronisasi dan evaluasi antar-pemerintahan dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman”. Atas dasar itu pemerintah pusat dan pemerintah daerah bekerja sama dalam melakukan sinkronisasi dan evaluasi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang berkaitan dengan perumahan dan kawasan permukiman.

Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 88 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman memuat ketentuan sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Kewenangan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan berkaitan dengan perumahan dan kawasan permukiman termuat dalam peraturan daerah tersebut.

Perencanaan hingga pengelolaan diatur sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan, Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 21021 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman

Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman menyatakan bahwa “Perencanaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) mengacu pada teknik keterpaduan prasarana, sarana, dan utilitas umum”. Prasarana, sarana, dan utilitas umum yang menjadi kewenangan pemerintah daerah disesuaikan dengan kebutuhan daerahnya masing-masing. Sejalan dengan itu, pemerintah daerah Kota Magelang melaksanakan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum untuk menjamin masyarakat menggunakan prasarana, sarana, dan utilitas umum semaksimal mungkin.

Kewenangan daerah untuk mengelola prasarana, sarana, dan utilitas umum dimaksudkan agar penyelenggaraan urusan pemerintahan dapat berjalan dengan efektif. Mengingat setiap daerah di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda-beda, maka pemerintah pusat memberikan kewenangan tersebut untuk daerah.

Pasal 18 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman yang menyatakan bahwa “Perencanaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum yang telah memenuhi persyaratan wajib mendapat pengesahan dari Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya”. Kewenangan yang dimiliki pemerintah daerah Kota Magelang sebagai daerah otonom dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Bahwa dengan berlakunya Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman menjadi dasar pemeliharaan prasarana, sarana, dan utilitas umum. Peraturan daerah tersebut adalah tindak lanjut peraturan perundang-undangan di atasnya yang dibuat menyesuaikan kemampuan daerah.

Penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum yang menjadi kewajiban pengembang perlu dilakukan pengawasan oleh pemerintah daerah. Hal tersebut dimaksudkan agar pengembang melaksanakan kewajibannya dengan baik. Prasarana, sarana, dan utilitas umum dikategorikan sesuai peraturan perundang-undangan.

Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman mangatur kategori prasarana, sarana, dan utilitas umum.

Kategori prasarana termuat dalam Pasal 8 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman yang menyatakan “Prasarana Perumahan dan Kawasan Permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, terdiri atas:

a. Jaringan jalan;

b. Jaringan saluran pembuangan air limbah;

c. Jaringan saluran pembuangan air hujan;

d. Tempat pembuangan sampah; dan e. Prasarana lainnya.”

Kategori sarana termuat dalam Pasal 9 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman yang menyatakan “Sarana Perumahan dan Kawasan Permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, terdiri atas :

a. Sarana perniagaan/perbelanjaan;

b. Sarana pelayanan umum dan pemerintahan c. Sarana pendidikan;

d. Sarana kesehatan;

e. Sarana peribadatan;

f. Sarana rekreasi dan libutan;

g. Sarana permakaman;

h. Sarana pertamanan dan ruang terbuka hijau;

i. Sarana parkir; dan j. Sarana lainnya”.

Kategori utilitas umum termuat dalam Pasal 10 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman.“Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, terdiri atas :

a. Jaringan air bersih;

b. Jaringan listrik;

c. Jaringan telepon;

d. Jaringan gas;

e. Jaringan transportasi;

f. Jaringan kebakaran;

g. Penerangan jalan umum; dan h. Utilitas umum lainnya”

Kategori yang termuat dalam Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman memberikan kemudahan untuk Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam menjalankan kewajibannya. Begitupun dengan pengembang dalam menyediakan prasarana, sarana, dan utilitas umum sesuai dengan kategori yang termuat dalam peraturan perundang-undangan.

Adanya Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman menjadi pedoman bagi perangkat daerah terkait dalam hal ini Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman termasuk struktur Pemerintah Daerah Kota Magelang yang memiliki fungsi dan tugas berkaitan dengan prasarana, sarana, dan utillitas umum.

Tugas pengelolaan dan pengawasan terkait prasarana, sarana, dan utilitas umum diatur dalam Peraturan Walikota Nomor 57 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Magelang Nomor 33 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Magelang.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman salah satu tugasnya adalah melaksanakan teknis penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas umum dari pengembang kepada pemerintah daerah. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman di sini bertugas untuk menjalankan dan mengawasi penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas umum ke pemerintah daerah.

Penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagaimana diatur dalam Pasal 11 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum menjadi tanggung jawab bagi pengembang.

Prasarana, sarana, dan utilitas umum disediakan sejalan dengan pembangunan perumahan yang dilakukan pengembang. Sebelum menyediakan prasarana, sarana, dan utilitas umum, pengembang melakukan perencanaan dengan memperhatikan syarat administratif, teknis, dan ekologis. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum diimplementasikan dengan memperhatikan syarat sesuai ketentuan.

DPRD Kota Magelang menargetkan tiga puluh satu perumahan untuk melaksanakan penyediaan dan penyerahan ke pemerintah daerah.

Berdasarkan tiga puluh satu target, sepuluh diantaranya diprioritaskan untuk dilaksanakan di tahun 2021. Hingga bulan Oktober 2021 proses pendataan masih dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman bersama dengan pengembang dan bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah terkait. Namun perlu diketahui bahwa sepuluh target prioritas sudah memenuhi syarat-syarat sebagaimana diatur dalam Pasal 15 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Status penguasaan kaveling dan kelengkapan perizinan merupakan syarat administratif yang sudah dipenuhi oleh masing-masing pengembang perumahan. Selain itu, rencana tapak yang dimiliki pengembang memuat syarat teknis yaitu gambar struktur secara detail, jenis bangunan, dan cakupan layanan. Syarat ekologis seperti bahan

bangunan ramah lingkungan dan penggunaan energi non fosil menjadi pertimbangan pengembang dalam melakukan perencanaan penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum. Tahap setelah penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum adalah pembangunan. Hal ini menjadi tanggung jawab pengembang yang melakukan pembangunan perumahan. Pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas umum disesuaikan dengan rencana, rancangan, dan perizinan.

Pasal 19 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman mengatur pengembang menyerahkan prasarana, sarana, dan utilitas umum kepada pemerintah daerah. Penyerahaan prasarana, sarana, dan utilitas umum dapat dilakukan dalam bentuk bangunan maupun tanah. Apabila sesuai dengan ketentuan, penyerahan dilakukan dalam jangka waktu paling lama enam bulan untuk tanah dan satu tahun untuk bangunan. Tetapi hal ini belum dapat terlaksana sebab Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman baru diundangkan pada tahun 2020. Sedangkan sebelum itu sudah banyak pengembang yang melakukan pembangunan rumah tanpa memperhatikan fasilitas umum yang digunakan untuk kepentingan umum. Oleh karena itu, pada tahun 2021 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman berusaha memenuhi sepuluh prioritas penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas umum yang ditargetkan oleh DPRD. Hal tersebut dimaksudkan agar Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat

diimplementasikan dengan maksimal dan ditingkatkan pelaksanaannya di tahun yang akan datang.

Penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas umum dari pengembang ke pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Pasal 26 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman. Tahap awal yang dilakukan oleh pengembang berkaitan dengan administrasi. Pengembang menyerahkan permohonan penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas umum yang ditujukan kepada Walikota. Setelah permohonan diterima, Walikota akan menugaskan tim verifikasi. Tim tersebut akan mengundang pengembang untuk memaparkan rencana penyerahan yang akan dilakukan. Apabila pemaparan yang dilakukan disetujui maka tim verifikasi akan melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu pemeriksaan fisik.

Pada tahap ini, apabila prasarana, sarana, dan utilitas umum layak diterima maka akan dilanjutkan ke tahap pasca penyerahan. Namun apabila tidak, pengembang akan diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan untuk diajukan kembali. Prasarana, sarana, dan utilitas umum yang sudah disetujui oleh tim verifikasi akan ditetapkan status penggunaannya oleh Walikota selanjutnya akan dicatat sebagai aset daerah.

Prasarana, sarana, dan utilitas umum yang diserahkan oleh pengembang kepada Pemerintah Daerah Kota Magelang dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang termuat dalam peraturan perundang-undangan. Proses penyerahan yang dalam hal pengawasan dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman memuat tiga syarat yang saling berhubungan. Syarat pertama berkaitan dengan pihak external yang berfungsi sebagai fasilitator. Badan Pertanahan Nasional Kota

Magelang sebagai pihak external dalam proses penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan permukiman. Dukungan dari Badan Pertanahan Nasional Kota Magelang akan mempermudah proses penyerahan. Perlu ditekankan bahwa pihak external bukan sebagai pihak ketiga yang ikut secara langsung dalam proses penyerahan. Melainkan hanya sebagai pihak yang ikut mendukung dan mengikuti sehingga proses penyerahan dapat dilakukan secara efektif sesuai ketentuan perundang-undangan.

Syarat kedua yaitu adanya itikad baik dengan pengembang perumahan. Adanya hubungan baik antara pengembang dan pemerintah daerah akan mempermudah proses penyediaan dan penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas umum. Itikad baik antar kedua pihak menjadi salah satu unsur penting yang menjadi faktor pendukung pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Syarat ketiga adalah berkoordinasi dengan lintas Organisasi Perangkat Daerah. Struktur pemerintahan di Kota Magelang saling berhubungan satu sama lain. Penyelenggaraan urusan pemerintahan tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri. Tanpa adanya koordinasi dan kerjasama lintas perangkat daerah, maka penyelenggaraan urusan pemerintahan tidak dapat berjalan dengan baik. Begitupun dengan pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman. Pelaksanaan peraturan daerah tersebut, mulai dari penyediaan hingga penyerahan antara pengembang dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman wajib melakukan koordinasi dengan perangkat daerah Kota Magelang. Contoh

dalam pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum harus dikoordinasikan dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah.

Prasarana, sarana, dan utilitas umum yang sudah diserahkan kemudian menjadi aset daerah. Apabila proses penyerahan sudah dilakukan, maka Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman berkoordinasi dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah untuk mengelola prasarana, sarana, dan utilitas umum tersebut. Organisasi Perangkat Daerah lain yang berhubungan dengan pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah Dinas Pekerjaan Umum.

Pengembang yang akan melakukan proses penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas umum wajib menyediakan site plan dan rencana tapak perumahan. Mengenai hal tersebut dikoordinasikan antara pengembang, Dinas Perumahan dan Permukiman, serta Dinas Pekerjaan Umum.

Setelah pengembang melakukan penyerahan dilakukan pengelolaan yang dalam hal ini berkaitan dengan tugas dan fungsi Bidang Perumahan dan Pertanahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Tugas Kepala Bidang Perumahan dan Pertanahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman yang dikaitan dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum berfokus pada pengawasan dan pengendalian.

Melakukaan koordinasi terkait pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian perumahan dan prasarana di lingkungan menjadi tugas kepala bidang perumahan dan pertanahan. Pengendalian dilakukan untuk menjamin prasarana, sarana, dan utilitas umum yang diserahkan pengembang dapat digunakan untuk kepentingan umum. Secara garis besar produk hukum daerah yang dibuat digunakan untuk menjamin pemenuhan hak bagi masyarakat di tingkat daerah. Begitu juga dengan

pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyedian, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman yang menjamin pemenuhan hak atas fasilitas umum perumahan di tingkat daerah.

Bahwa mengenai pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum diatur dalam Pasal 29 Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyedian, Penyerahan, dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Pengelolaan yang menjadi kewenangan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dilakukan dengan berpedoman pada peraturan pengelolaan barang milik daerah. Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah menjadi pedoman untuk melaksanakan pengelolaan karena berkaitan dengan aset daerah.

Pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum dilakukan untuk menjaga ataupun memperbaiki agar dapat digunakan untuk kepentingan umum semaksimal mungkin. Namun dalam pengelolaannya tidak diperbolehkan merubah status bangunan maupun tanah. Berkaitan dengan biaya yang digunakan untuk pengelolaan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Berdasarkan ketentuan tersebut Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat menganggarkan prasarana, sarana, dan utilitas umum yang dikelola dalam daftar aset daerah.

Berdasarkan wawancara dengan Fitasari Ayu Wardani staff Bidang Perumahan dan Pertanahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Magelang. Proses penyediaan, penyerahan, dan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum di wilayah Kota Magelang sudah dilaksanakan sebelum Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penyediaan, Penyerahan, dan Pengelolaan

Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman. Proses tersebut berjalan didasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Permukiman di Daerah. Penyediaan, penyerahan, dan pengelolaan yang dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman yang dilaksanakan di bawah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 belum sepenuhnya efektf. Hal tersebut disebabkan belum ada produk hukum yang mengatur secara teknis. Sehingga dengan adanya Peraturan Daerah

Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman. Proses tersebut berjalan didasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Permukiman di Daerah. Penyediaan, penyerahan, dan pengelolaan yang dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman yang dilaksanakan di bawah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 belum sepenuhnya efektf. Hal tersebut disebabkan belum ada produk hukum yang mengatur secara teknis. Sehingga dengan adanya Peraturan Daerah

Dalam dokumen BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 26-52)

Dokumen terkait