• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama Aplikas

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1. Implementasi Sistem

Pada tahap ini, metode RSA akan diimplementasikan ke dalam sistem identifikasi HE menggunakan bahasa pemrograman Java sesuai dengan perancangan yang telah dilakukan sebelumnya.

4.1.1. Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan

Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem adalah sebagai berikut:

1. Prosesor Intel Core i5-3210M CPU 2.50 GHz. 2. Kapasitas harddisk 500 GB.

3. Memori 4.00 GB RAM DDR3.

4. Sistem operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows 7 Ultimate. 5. NetBeans IDE 6.7.1.

4.1.2. Implementasi perancangan antarmuka

Implementasi perancangan antarmuka berdasarkan rancangan yang telah dilakukan pada Bab 3 adalah sebagai berikut.

1. Tampilan awal sistem

Tampilan awal sistem merupakan tampilan yang pertama kali muncul ketika sistem dijalankan. Tampilan awal sistem dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Tampilan awal aplikasi

2. Tampilan utama sistem

Tampilan utama sistem merupakan tampilan untuk menganalisis proses identfikasi pada citra mata yang diinputkan sesuai dengan data citra yang telah disimpan sebelumnya. Pencocokan bentuk citra secara terperinci menggunakan teknik pencocokan citra melalui frekuensi yaitu Histogram Equalization untuk menghasilkan keputusan apakah citra mata yang diinputkan ke aplikasi dapat dikenali atau tidak. Dalam proses identifikasi tersebut ditambahkan fitur pengamanan kunci dengan RSA untuk mengacu kepada kunci keamanan yang ada. Fungsi dari RSA tersebut yaitu mengenkripsi proses pengientifikasian yang

dilakukan pada saat proses pencocokan frekuensi citra dengan Histogram Equalization. Tampilan utama sistem dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Tampilan utama sistem

4.1.3. Implementasi data

Data yang dimasukkan ke dalam aplikasi adalah citra mata yang diambil secara acak yang bersumber dari data set yang bisa diunduh pada situs yang menyediakan data tentang citra mata. Data yang dibutuhkan tidak banyak karena hanya butuh sampel untuk dimasukan sebagai old data sebagai acuan citra yang asli dalam mengidentifikasi citra baru diinput namun pada sistem penyimpanan datanya bersifat

statis karena didalam penelitian tidak fokus membahas tentang penyimpanan data citra tersebut.

Tabel 4.1. Rangkuman data citra mata

No. Nama Citra Ukuran Size

1. Citra_mata_1.jpg 246x204 11.6 kb 2. Citra_mata_2.jpg 500x315 60.5 kb 3. Citra_mata_3.jpg 257x220 35.9 kb 4. Citra_mata_4.jpg 342x250 23 kb 5. Citra_mata_5.jpg 340x250 36 kb Total 5 4.2. Prosedur Operasional

Tampilan awal aplikasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1 memiliki satu tombol, yaitu tombol “Mulai”. Tombol “Mulai” digunakan untuk memulai sistem dan masuk ke tampilan utama sistem. Tampilan utama sistem seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2 memiliki tombol awal untik memproses citra yang akan diinputlan yaitu tombol “Pilih Citra” , fungsi tombol ini yaitu untuk mencari tempat dimana citra ayang akan diidentifikasi. Dalam hal ini sampel citra yang kan diinput telah disusun dalam satu folder yang berisikan lima citra sampel. Tampilan saat tombol “Pilih Citra” dipilih dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Tampilan saat tombol “Browse” dipilih

Citra mata yang dipilih selanjutnya ditekan tombol “open” maka citra akan ditampilkan pada panel “binarisasi” seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Tampilan utama aplikasi setelah citra mata dipilih

Setelah citra mata ditampilkan pada panel “Pilih Citra”, tombol “Binarisasi” akan aktif. Tombol “Binarisasi” digunakan untuk memulai proses binarisasi pada citra mata yang dipilih, dimulai dari proses pre-processing dan feature extraction. Hasil dari proses binerisasi tersebut akan ditampilkan diatas tombol “Binarisasi”, citra yang ditampilkan merupakan merupakan citra warna hitam putih yang telah melalui proses binerisasi yang berbentuk kumpulan titik- titik menyerupai citra yang telah diinput sebelumnya seperti pada gambar 4.5

Gambar 4.5. Citra yang telah melalui proses binerisasi

Terdapat 3 citra yang ditampilkan pada panel “Pre-processing”, yaitu citra green channel, citra hasil perbaikan ukuran atau resizing, dan citra hasil proses binerisasi. Citra yang ditampilkan pada panel “Pre-processing” kemudian ditampilkan dalam ukuran yang lebih besar seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.6, Gambar 4.7, dan Gambar 4.8

Gambar 4.6. Tampilan zoom citra resizing

Pada gambar 4.6 merupakan proses citra hasil resizing, setelah citra diinputkan kedapalm aplikasi maka secara otomatis akan melakukan resizing dengan ukuran dimensi 170x170 piksel

Gambar 4.7. Tampilan zoom citra hasil greyscale

Dari gambar 4.7 dapat dilihat bahwa hasil dari citra yang telah di-resizing kemudian secara otomatis akan melakukan proses pengubahan citra warna menjadi citra greyscale agar citra dapat diubah dalam bentuk biner.

Gambar 4.8. Tampilan zoom citra hasil proses binerisasi

Citra yang telah dibinerisasi akan memasuki proses berikutnya yaitu identifikasi citra dengan Histogram Equilazitation dengan fitur pengamanan data RSA. Proses identifikasi terlebih dahulu akan dienkripsi dengan metode kriptografi RSA dengan kunci publik yang diberikan secara acak dari sistem untuk setiap kali melakukan proses identifikasi. Kunci yang dihasikan untuk proses identifikasi akan ditampilkan pada panel “proses enkrip” seperti yang ditunjukan pada gambar 4.9

Gambar 4.9. Tampilan kunci yang dihasilkan saat proses enkripsi

Hasil dari proses enkripisi RSA dan identifikasi citra oleh HE akan menghasilkan keputusan berupa verikasi dari citra tersebut. Proses HE dan RSA saat melakukan identifikasi berjalan selaras, citra diapat diverifikasi apabila nilai matriks yang diubah ke biner kemudian dienkripsi dari RSA cocok dan hasil identifikasi melalui frekuensi citra dengan HE sama dengan citra yang telah diketahui sebelumnya. Jika salah satu dari kedua proses tersebut mengalami ketidak cocokan

maka citra tidak terverifikasi oleh aplikasi. Tampilan hasil verifikasi jika citra mata yang diinputkan sesuai dengan kedua algoritma tersebut maka aplikasi akan menampilkan data verifikasi beupa gambar yang dapat dilihat pada gambar 4.10.

Gambar 4.10 Hasil verifikasi citra pada kolom verifikasi

Dokumen terkait