• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama Aplikas

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.3. Pengujian Sistem

Standar yang digunakan dalam mengevaluasi proses dan kinerja hasil pengujian sistem adalah model ISO 9126, yang dibuat oleh International Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical Commission (IEC). Model standar ini telah dikembangkan dalam usaha untuk mengidentifikasi atribut-atribut kunci kualitas untuk perangkat lunak komputer. Faktor kualitas dari model ISO 9126 meliputi enam karakteristik kualitas, yaitu :

1. Functionality yaitu kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan fungsi sesuai kebutuhan pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.

2. Reliability yaitu kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan tingkat kinerja tertentu, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.

3. Usability yaitu kemampuan perangkat lunak untuk dipahami, dipelajari, digunakan, dan menarik bagi pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.

4. Efficiency yaitu kemampuan perangkat lunak untuk memberikan kinerja yang sesuai dan relatif terhadap jumlah sumber daya yang digunakan pada saat keadaan tersebut.

5. Maintainability yaitu kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi. Modifikasi meliputi koreksi, perbaikan atau adaptasi terhadap perubahan lingkungan, persyaratan, dan spesifikasi fungsional.

6. Portability yaitu kemampuan perangkat lunak untuk ditransfer dari satu lingkungan ke lingkungan lain.

Ukuran kinerja hasil pengujian berdasarkan enam karakteristik kualitas dari standar model ISO 9126 ditunjukan pada Tabel 4.2

Tabel 4.2. Ukuran kinerja hasil pengujian

No. Indeks Spesifikasi Keterangan

1 Functionality Suitability Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu dan tujuan pengguna

Accuracy Kemampuan perangkat

lunak dalam memberikan hasil yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan

Security Kemampuan perangkat

lunak untuk mencegah akses yang tidak diinginkan,

menghadapi penyusup (hacker) maupun otorisasi dalam modifikasi data Interoperability Kemampuan perangkat

lunak untuk berinteraksi dengan satu atau lebih sistem tertentu

Compliance Kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi standar dan kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku

2 Reliability Maturity Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam perangkat lunak

Fault tolerance Kemampuan perangkat

lunak untuk

mempertahankan kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak

Recoverability Kemampuan perangkat lunak untuk membangun kembali tingkat kinerja ketika terjadi kegagalan sistem, termasuk data dan koneksi jaringan

3 Usability Understandibility Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipahami

Learnability Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipelajari

Operability Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dioperasikan

Attractiveness Kemampuan perangkat lunak dalam menarik pengguna

4 Efficiency Time behavior Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan respon dan waktu pengolahan yang sesuai saat melakukan fungsinya

Resource behavior

Kemampuan perangkat lunak dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya ketika melakukan fungsi yang ditentukan

5 Maintainability Analyzability Kemampuan perangkat lunak dalam mendiagnosis kekurangan atau penyebab kegagalan.

Changeability Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi tertentu

Stability Kemampuan perangkat lunak untuk meminimalkan efek tak terduga dari modifikasi perangkat lunak Testability Kemampuan perangkat

lunak untuk dimodifikasi dan divalidasi perangkat lunak lain

6 Portability Adaptability Kemampuan perangkat lunak untuk diadaptasikan pada lingkungan yang berbeda-beda

Instalability Kemampuan perangkat lunak untuk diinstal dalam lingkungan yang berbeda- beda

Pengujian dilakukan dengan menggunakan dokumentasi dari setiap proses yang dilakukan sistem saat melakukan identifikasi citra. Proses aplikasi yang diujikan menggunakan dataset yang dicobakan yaitu sebanyak 5 citra berebntuk ekstensi .jpg. Pengujian berdasarkan model karakteristik standar ISO 9126 berjumlah 22 spesifikasi dari 6 indeks yang ada. Persentasi dijumlahkan berdasarkan setiap indeks yang masing- masing indeks memiliki nilai persentasi sebesar 16,67 %. Hasil pengukuran setiap indeks ditunjukan pada tabel 4.3 – 4.9

Tabel 4.3 Hasil pengujian Functilonallity

Pada tabel gambar 4.3 mendeskripsikan kemampuan aplikasi menyediakan fungsi sesuai kebutuhan pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.

Coexistence Kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan dengan perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan berbagi sumber daya

Replaceability Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan sebagai sebagai pengganti perangkat lunak lainnya

Spesifikasi Functionallity Nilai (w = 1 s/d 10) Bobot (c = 0 s/d 1) Hasil ( ) Suitability 8 0,7 5,6 Accuracy 9 0,5 4,5 Security 9 0,4 3,6 Interoperability 8 0,2 1,6 Compliance 7 0,2 1,4 16,7

Tabel 4.4 Hasil pengujian Reliability

Pada tabel gambar 4.4 menampikan kemapuan aplikasi untuk mempertahankan tingkat kinerja tertentu, ketika digunakan dalam kondisi tertentu. Fungsi maturity menjelaskan bahwa aplikasi mampu menghindari resiko kegagalan akbibat kesalahan aplikasi.

Tabel 4.5 Hasil pengujian Usability

Tabel gambar 4.5 adalah deskripsi kemampuan program untuk mudah dipahami dan digunakan oleh pengguna ketika digunakan dalam kondisi tertentu.

Spesifikasi Reliability Nilai (w = 1 s/d 10) Bobot (c = 0 s/d 1) Hasil ( ) Maturity 9 0,9 8,1 Fault tolerance 9 0,6 5,4 Recoverability 8 0,5 4,0 17,5 Spesifikasi Usability Nilai (w = 1 s/d 10) Bobot (c = 0 s/d 1) Hasil ( ) Understandbility 9 0,8 7,2 Learnability 9 0,5 4,5 Operability 8 0,4 3,2 Attractiveness 8 0,3 2,4 17,3

Tabel 4.6 Hasil pengujian Efficiency

Dari tabel gambar 4.6 ditampilkan nilai aplikasi untuk memberikan kinerja yang sesuai dan relatif terhadap jumlah sumber daya yang digunakan pada saat keadaan tersebut.

Tabel 4.7 Hasil pengujian Maintainability

Tabel gambar 4.7 menjelaskan tentang kemampuan aplikasi untuk modifikasi meliputi koreksi, perbaikan atau adaptasi terhadap perubahan lingkungan, persyaratan, dan spesifikasi fungsional Spesifikasi Efficiency Nilai (w = 1 s/d 10) Bobot (c = 0 s/d 1) Hasil ( ) Time behavior 9 1 9,0 Resource behavior 9 1 9,0 18,0 Spesifikasi Maintainability Nilai (w = 1 s/d 10) Bobot (c = 0 s/d 1) Hasil ( ) Analyzability 7 0,5 3,5 Changeability 8 0,5 4,0 Stability 9 0,5 4,5 Testability 9 0,5 4,5 16,5

Tabel 4.8 Hasil pengujian Portability

Nilai dari kemampuan perangkat lunak untuk ditransfer dari satu lingkungan ke lingkungan lain dapat dilihat pada tabel gambar 4.8

Hasil dari pengukuran berdasarkan indeks dari model standar pengujian ISO 9126 kemudian dikalkulasi dalam bentuk persentasi yang digambarkan kedalam grafik pada gambar 4.9.

Gambar 4.9. Grafik hasil kelayakan pengujian

Functionality Reliability Usability Efficiency Maintainbility Portability

kelayakan 83.50% 87.50% 86.50% 90% 82.50% 85.00% 78% 79% 80% 81% 82% 83% 84% 85% 86% 87% 88% 89% 90% 91% Spesifikasi Portability Nilai (w = 1 s/d 10) Bobot (c = 0 s/d 1) Hasil ( ) Adaptability 9 0,7 6,3 Instalability 9 0,4 3,6 Coexistence 8 0,5 4,0 Replaceability 8 0,4 3,2 17.1

Berdasarkan hasil pengujian kelayakan aplikasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.9, persentasi kelayakan pada indeks maintanibility memiliki persentase paling rendah yaitu 82.50%. Hal ini disebabkan karena sistem pada aplikasi tidak berkonsentrasi pada kemampuan program untuk mendiagnosis kekurangan dari penyebab apabila terjadi kegagalan pada proses dari program. Pada persentasi tertinggi diuji kelayakan unggul pada indeks efficiency yaitu 90%, karena aplikasi memiliki kemapuan untuk memberikan respon dan memberikan waktu sesuai dengan fungsi dari aplikasi tersebut dan juga memiliki kemampuan untuk menggunakan sumberdaya sesuai dengan program dari aplikasi.

Pengujian tingkat akurasi program dalam mengidentifikasi citra dapat dilakukan dengan mengubah citra yang asli dan mengujinya kedalam aplikasi dengan tingkat pengujian acceptance testing yaitu tingkat pengujian dimana end- user menguji lengkap aplikasi untuk menentukan kesiapan pemakaian aplikasi. Tipe pengujian yang dilakukan yaitu regression testing yang bertujuan untuk memastikan defect atau cacat dari aplikasi pada eksekusi awal dari proses program agar dapat dilakukan tindakan lanjutan untuk memperbaiki cacat dari program dan juga melakukan pemerikasaan pada line code apakah menimbulkan defect yang baru atau malah memunculkan defect yang lama kembali.

Pengujian akurasi program dalam mengdentifikasi citra yang diinput merupakan citra yang terverifikasi atau tidak yaitu dengan cara mengubah citra dari bagian besar sampai ke bagian kecil yang tak terlihat perubahannya. Perubahan citra dilakukan dengan satu titik brush tool berwarna putih pada citra agar citra yang semula mengalami berubahan bentuk dengan bercak titik berwarna putih didalam citra tersebut. Hasil pengujian akurasi pada program dengan mengubah bentuk citra dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9. Data hasil pengujian Data_citra_1.jpg

No. Jenis Perubahan Citra Skala Perubahan Hasil Identifikasi

1. Brush Point 6 piksel Negatif

2. Brush Point 4 piksel Negatif

3. Brush Point 2 piksel Negaitf

Tabel 4.9. Data hasil pengujian data_citra_1.jpg (lanjutan)

No. Nama Citra Skala Perubahan Hasil Identifikasi

4. Brush Point 1 piksel Negatif

5. Brush Point <1 piksel Terverifikasi

6. Curves Input 0 Output 2 Negatif

7. Curves Input 2 Output 0 Negatif

8. Curves Input 2 Output 2 Terverifikasi

9. Curves Input 2 output 4 Negatif

10. Brightness 15 Negatif 11. Brightness 13 Negatif 12. Brightness 10 Terverifikasi 13. Contrast 5 Negatif 14. Contrast 3 Negatif 15. Contrast 1 Negatif 16. Eksposure +0.05 Negatif 17. Eksposure +0.10 Negatif 18. Eksposure +1.5 Negatif

19. Level input RGB (0-255) 1.01 Negatif

20. Level input RGB (0-255) 0.99 Negatif

Dari 19 data pengujian, program dapat memverifikasi pengguna pada citraadalah valid yaitu pada data ke-5, 8, dan 12 seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4.9 dan Gambar 4.10. Pada jenis data teknik pengujian ke-5 bahwa bercak yang diletakkan pada citra berupa brush titik bulat berwarna hitam bersekala 0.5 piksel program tidak dapat membaca titik perbedaan citra karena maksimal dalam membaca perbedaan pada citra adala 1 piksel. Pada data pengujian ke-8 program memverifikasi bahwa citra yang diinput adalah valid detelah mengalami perubahan dengan teknik curve dengan besaran input 2 dan output 2. Dan pada data teknik pengujian ke 12 program dapat memverifikasi citra yang diinput valid setelah mengalami perubahan dengan penambahan kecerahan sebanyak 1 level untuk menyesuaikan tingkat

kecerahan citra yang sewajarnya akan diinputkan kedalam program, apabila cita yang masuk dengan kecerahan yang ditentukan dalam hal ini 1 level, maka program masih mendapat mengidentifikasi dan memverifikasi citra tersebut valid.

BAB 5

Dokumen terkait